Anda di halaman 1dari 24

DEPARTEMEN FISIKA

Arus Listrik dan Lingkar


Arus Searah

INSTITUT
PERTANIAN
BOGOR
Tujuan Instruksional

Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi


listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohm
dan aturan Kirchhoff pada analisa rangkaian listrik.
Pembatasan:
Arus listrik bersifat steady dimana besar dan arahnya konstan
(arus DC )
Rangkaian hanya terdiri atas komponen resistor
Arus Listrik

Definisi: arus listrik adalah jumlah total


muatan yang melewati suatu lokasi per
satuan waktu.
Misalkan jumlah muatan DQ yang
melewati area A dalam selang waktu Dt,
DQ
I
maka arus merupakan perbandingan
antara muatan dan waktu tersebut.

+ +
+
Dt
+
A +
I
Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).
1 A = 1 C/s ( 1 C muatan yang melewati area dalam selang
waktu 1 s)
Pembawa muatan pada arus listrik dapat berupa muatan
positif atau negatif ( pada gas dan elektrolit ).
Arus Konvensional dinyatakan sebagai aliran yang
searah dengan pergerakan muatan positif.
Pada konduktor logam seperti tembaga, arus listrik
merupakan pergerakan dari elektron ( muatan negatif ).

- -
- - v
I
Contoh :
Jumlah muatan yang melewati filamen dari lampu bolam dalam 2.00 s
adalah 1,67 c. Tentukan :
(a) arus listrik pada lampu
(b) Jumlah elektron yang melewati filament dalam 1 detik.

Solusi :
a. DQ 1.67C
I 0.835 A
Dt 2.00 s

N q N 1.60 1019 C / electron 0.835C


b.
0.835C
N
1.60 1019 C / electron
N 5.22 1018 electrons
Arus listrik dan kecepatan Drift
Misalkan arus pada konduktor melewati penampang A,
maka besar arus I dapat dinyatakan :
I = DQ/ Dt = n A vd q.
dengan n adalah jumlah muatan per unit volum dan vd
adalah kecepatan drift.
Kecepatan drift umumnya sangat kecil (Electrons
traveling at 2.46x10-6 m/s )

vd
q
A

vdDt
Hambatan Listrik dan Hukum Ohm
Ketika tegangan listrik (beda potensial) diberikan pada
ujung-pangkal konduktor logam maka didapatkan arus
yang sebanding dengan tegangan yang diberikan.

I DV
DV

I
Nilai kesebandingan tersebut dapat ditulis sebagai :

DV IR DV

Konstanta kesebandingan R disebut hambatan dari


konduktor.
Sehingga persamaan hambatan listrik : DV
R
I
Dengan satuan volt/ampere atau ohms ().
Georg Simon Ohm
(1787-1854)
Hukum Ohm

DV IR R konstan dan tidak tergantung


terhadap V

Non-Linier atau
Linier atau Ohmic Material Non-Ohmic Material
I I

DV DV

Most metals, ceramics Semiconductors


e.g. diodes
Contoh :

Sebuah setelika listrik menarik arus 7.40 A ketika


dihubungkan dengan sumber tegangan 120 V. Tentukan
hambatan listrik dari seterika tersebut.

DV 120V
R 16.2
I 7.40 A
Hambat jenis (Resistivity)
Pergerakan elektron dalam konduktor mengalami hambatan oleh
adanya tumbukan dengan atom-atom di dalamnya.

Nilai hambatan ini akan sebanding dengan panjang l dan


berbanding terbalik dengan luas penampang A dari konduktor.

l
R
A
Konstanta kesebandingan disebut hambat jenis bahan (resistivity)
dengan satuan m.
Konduktor mempunyai hambat jenis rendah dan Insulator
mempunyai hambat jenis tinggi.
Nilai hambat jenis tergantung lingkungan misalnya temperatur.

o 1 T To
disebut temperature coefficient of resistivity.

Sehingga untuk konduktor dengan luas penampang tetap berlaku :

R Ro 1 T To
Resistivity of various materials
Material Resistivity (10-8 m) Material Resistivity (10-8 m)

Silver 1.61 Bismuth 106.8


Copper 1.70 Plutonium 141.4
Gold 2.20 Graphite 1375
Aluminum 2.65 Germanium 4.6x107

Pure 3.5 Diamond 2.7x109


Silicon
Calcium 3.91 Deionized 1.8x1013
water
Sodium 4.75 Iodine 1.3x1015
Tungsten 5.3 Phosphorus 1x1017
Brass 7.0 Quartz 1x1021
Uranium 30.0 Alumina 1x1022
Mercury 98.4 Sulfur 2x1023
Platinum Resistance Thermometer
Termometer resistan mengukur temperatur dengan mengukur perubahan hambatan
listrik, dibuat dari platina ( =3.92x10-3(oC)-1) yang mempunyai hambatan 50.0
o
pada 20 C. Ketika termometer ini digunakan untuk mengukur titik leleh indium
resistansinya naik menjadi 76,8 . Tentukan temperatur dari titik leleh indium.

Solusi :
=3.92x10-3(oC)-1
Ro=50.0 .
To=20oC.
R Ro 76.8 50.0
R=76.8 . T To
Ro
3.92 103 o C 1 50.0

137o C
T 157 C o
Energi dan Daya Listrik
Dengan adanya tumbukan pada proses pergerakan elektron dalam
konduktor maka energi listrik dapat berubah menjadi energi termal
yang selanjutnya menghasilkan kalor. Contoh pemanas, setelika,
toaster, lampu pijar.
Laju perubahan energi ini disebut Daya P dengan satuan watt
(joule/s)

DE DQ
P DV I DV
Dt Dt

Dari hukum Ohm :

DV
2

P I DV I 2
R
R
Contoh :
Sebuah pemanas listrik beroperasi 3 jam sehari selama
30 hari. Jika harga pemakaian listrik per kWh Rp. 300,
berapakah biaya yang harus dikelurkan jika pemanas
beroperasi pada tegangan 120V dan menarik arus 15A.

Solusi
DE P Dt I V Dt

= 15 (A) 120 (V) 3 (h) 30


= 162.000 Wh
= 162 kWh

Biaya = Rp.300 x 162 = Rp. 48.600


Rangkaian Arus Searah
Syarat terjadinya arus dalam rangkaian :
- Ada sumber tegangan ( Baterai, Generator, Accu, PLN)
- Rangkaian tertutup ( Close loop circuit )
V = IR

+ - V = IR = Vbat
I

Vbat

Hindari terjadinya hubung singkat ( R = 0 ohm )


Gunakan pembatas arus / sekering untuk pengaman rangkaian
Baterai
Mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Baterai membangkitkan gaya gerak listrik / EMF (E) dan
mempunyai hambatan dalam (r).
Hambatan dalam makin lama membesar seiring dengan lama
pemakaian sehingga dikatakan baterai habis.
Tegangan terminal VAB dirumuskan sebagai berikut :
B C

r VAB E Ir IR
E IR Ir
R
E
E

A D
Resistor dalam Rangkaian Seri
v2 _
Arus : I = I1 = I2 +
Tegangan : V = V1 + V2 R2
I Rt = I R1 + I R2 +
Resistor : Rt = R1 + R2 +
v _ i1 R1 v1
_
Untuk kombinasi seri berlaku :

Req R1 R2 R3 ...
Rangkaian berprilaku sebagai pembagi tegangan (voltage divider)

R1
V1 V
R1 R2
Resistor dalam Rangkaian Paralel

Tegangan : V = V1 = V2
Arus : I = I1 + I2
V / Rt = V1 / R1 + V2 / R2
Resistor : 1/Rt = 1/R1 + 1/R2
Untuk kombinasi Paralel berlaku :
1 1 1 1
...
Req R1 R2 R3
Rangkaian berprilaku sebagai pembagi arus (current divider)
I I

+ I2 I1 +

V V Req
R2 R1
_ _
Contoh :
Tentukan besar arus I1 dan I2 serta nilai tegangan Vx dalam gambar
rangkaian di bawah.

I 7
Pertama cari nilai hambatan total yang
I2 I1 terlihat oleh sumber 20V :
+

20 V +
_ Vx 4 12 4(12)
Req 7 10
12 4
_

20V 20V
Kemudian cari arus total I I 2A
Req 10

I1 dan I2 dapat dicari (coba sendiri):

Akhirnya, Tegangan Vx adalah : Vx I 2 4 1.5 A 4 6V


Aturan Kirchhoffs
Prosedur analisa rangkaian yang komplek dapat diselesaikan dengan
aturan Kirchhoff ( aturan arus dan tegangan )
Aturan Arus ( Jucntion )
Jumlah arus yang masuk node ( titik persambungan) sama dengan
jumlah arus yang meninggalkannya.

Ia Ic

Ib Ia + Ib = Ic + Id
Id

I a, I b, I c , and I d can each be either a positive


or negative number.
Aturan Kirchhoffs 1
R1
a I1 b
Aturan Tegangan ( loop )
Jumlah perubahan potensial I4 I2
mengelilingi lintasan tertutup
pada suatu rangkaian harus
R2
nol. R4

3 2
4 R3

d c
I3
Sebagai contoh untuk loop abcd di atas :

(1 - 2 + 3 + 4) (I1R1 - I2R2 + I3R3 - I4R4) = 0

1 - 2 + 3 + 4 = I1R1 - I2R2 + I3R3 - I4R4


Contoh rangkaian listrik searah dua simpal

Hitunglah arus yang melalui hambatan-hambatan pada


rangkaian di bawah ini

1
2
1
10V 5V

Anda mungkin juga menyukai