INSTITUT
PERTANIAN
BOGOR
Tujuan Instruksional
+ +
+
Dt
+
A +
I
Satuan SI untuk arus listrik adalah ampere (A).
1 A = 1 C/s ( 1 C muatan yang melewati area dalam selang
waktu 1 s)
Pembawa muatan pada arus listrik dapat berupa muatan
positif atau negatif ( pada gas dan elektrolit ).
Arus Konvensional dinyatakan sebagai aliran yang
searah dengan pergerakan muatan positif.
Pada konduktor logam seperti tembaga, arus listrik
merupakan pergerakan dari elektron ( muatan negatif ).
- -
- - v
I
Contoh :
Jumlah muatan yang melewati filamen dari lampu bolam dalam 2.00 s
adalah 1,67 c. Tentukan :
(a) arus listrik pada lampu
(b) Jumlah elektron yang melewati filament dalam 1 detik.
Solusi :
a. DQ 1.67C
I 0.835 A
Dt 2.00 s
vd
q
A
vdDt
Hambatan Listrik dan Hukum Ohm
Ketika tegangan listrik (beda potensial) diberikan pada
ujung-pangkal konduktor logam maka didapatkan arus
yang sebanding dengan tegangan yang diberikan.
I DV
DV
I
Nilai kesebandingan tersebut dapat ditulis sebagai :
DV IR DV
Non-Linier atau
Linier atau Ohmic Material Non-Ohmic Material
I I
DV DV
DV 120V
R 16.2
I 7.40 A
Hambat jenis (Resistivity)
Pergerakan elektron dalam konduktor mengalami hambatan oleh
adanya tumbukan dengan atom-atom di dalamnya.
l
R
A
Konstanta kesebandingan disebut hambat jenis bahan (resistivity)
dengan satuan m.
Konduktor mempunyai hambat jenis rendah dan Insulator
mempunyai hambat jenis tinggi.
Nilai hambat jenis tergantung lingkungan misalnya temperatur.
o 1 T To
disebut temperature coefficient of resistivity.
R Ro 1 T To
Resistivity of various materials
Material Resistivity (10-8 m) Material Resistivity (10-8 m)
Solusi :
=3.92x10-3(oC)-1
Ro=50.0 .
To=20oC.
R Ro 76.8 50.0
R=76.8 . T To
Ro
3.92 103 o C 1 50.0
137o C
T 157 C o
Energi dan Daya Listrik
Dengan adanya tumbukan pada proses pergerakan elektron dalam
konduktor maka energi listrik dapat berubah menjadi energi termal
yang selanjutnya menghasilkan kalor. Contoh pemanas, setelika,
toaster, lampu pijar.
Laju perubahan energi ini disebut Daya P dengan satuan watt
(joule/s)
DE DQ
P DV I DV
Dt Dt
DV
2
P I DV I 2
R
R
Contoh :
Sebuah pemanas listrik beroperasi 3 jam sehari selama
30 hari. Jika harga pemakaian listrik per kWh Rp. 300,
berapakah biaya yang harus dikelurkan jika pemanas
beroperasi pada tegangan 120V dan menarik arus 15A.
Solusi
DE P Dt I V Dt
+ - V = IR = Vbat
I
Vbat
r VAB E Ir IR
E IR Ir
R
E
E
A D
Resistor dalam Rangkaian Seri
v2 _
Arus : I = I1 = I2 +
Tegangan : V = V1 + V2 R2
I Rt = I R1 + I R2 +
Resistor : Rt = R1 + R2 +
v _ i1 R1 v1
_
Untuk kombinasi seri berlaku :
Req R1 R2 R3 ...
Rangkaian berprilaku sebagai pembagi tegangan (voltage divider)
R1
V1 V
R1 R2
Resistor dalam Rangkaian Paralel
Tegangan : V = V1 = V2
Arus : I = I1 + I2
V / Rt = V1 / R1 + V2 / R2
Resistor : 1/Rt = 1/R1 + 1/R2
Untuk kombinasi Paralel berlaku :
1 1 1 1
...
Req R1 R2 R3
Rangkaian berprilaku sebagai pembagi arus (current divider)
I I
+ I2 I1 +
V V Req
R2 R1
_ _
Contoh :
Tentukan besar arus I1 dan I2 serta nilai tegangan Vx dalam gambar
rangkaian di bawah.
I 7
Pertama cari nilai hambatan total yang
I2 I1 terlihat oleh sumber 20V :
+
20 V +
_ Vx 4 12 4(12)
Req 7 10
12 4
_
20V 20V
Kemudian cari arus total I I 2A
Req 10
Ia Ic
Ib Ia + Ib = Ic + Id
Id
3 2
4 R3
d c
I3
Sebagai contoh untuk loop abcd di atas :
1
2
1
10V 5V