Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN PELAYARAN

Muhammad Ramadhan
D311 15 006
SECTION 5
KESELAMATAN BAGI PENGGUNA PERAHU KECIL DI JALUR
PELAYARAN
Daerah yang paling berpotensi untuk bertemu dan berinteraksinya kapal-kapal kecil
dengan kapal besar seperti tongkang yaitu :
- Melvin bay,khususnya di akses yang di gunakan oleh masyarakat
- Di mana kapal singgah/transit yang dekat dengan pulau atau pantai yang memiliki
banyak terumbu karang
- Daerah antara pulau marmer/batuan kapur dengan pulau terdekat.
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENJAGA
KESELAMATAN KAPAL KAPAL KECIL
AEM akan berkonsultasi dengan anggota masyarakat tambat atau masyarakat di
pesisir pantai yang memiliki perahu kecil di melvin bay. selama waktu pengiriman
barang,akan di usahakan untuk meminimalkan interaksi antara kapal kapal besar
seperti tongkang dengan kapal kapal kecil
Kapal besar seperti kapal tongkang akan melakukan perjalanan pada kecepatan
lambat (kurang dari 2 knot) ketika akan singgah/transit yang melalui jalur dekat
pantai yang memiliki banyak terumbu karang agar tidak membahayakan orang yang
bepergian menggunakan kapal kecil. kecepatan yang lebih lambat akan mengurangi
pergerakan kapal dan memberikan kesempatan untuk kapal kecil bergerak atau
lewat di sampingnya.
Kapal besar seperti kapal tongkang hanya akan melakukan perjalanan melalui dekat
pulau/pantai yang banyak terumbu karang bila visibilitas yang baik dan
menyesuaikan kecepatan mereka sesuai kondisi sekitar.ini akan memungkinkan
kapal dan perahu-perahu kecil saling melihat satu sama lain
Kapal besar seperti tongkang akan melewati jalur yang sudah di tentukan agar tidak
mengagetkan perahu kecil yang sedang beroperasi
Kapal akan membunyiikan klakson apabila perahu kecil tidak menyadari
keberadaan mereka
AEM, melalui komite dinas perhubungan masyarakat, akan merekomendasikan
bahwa semua orang di perahu kecil memakai perangkat pengapungan pribadi
SECTION 6
PENCEGAHAN PENYELUNDUPAN DAN
PELAYANAN POLISI
penyelundupan, terutama alkohol dan zat terlarang, bisa memiliki efek sosial-ekonomi
negatif pada masyarakat, hal ini yang ingin di hindari oleh AEM
Langkah-langkah untuk mencegah penyelundupan yaitu :
- awak kapal tidak akan diizinkan untuk mengambil/membawa tembakau atau alkohol
dari darat
- setiap anggota kru yang berada di bawah pengaruh alkohol, atau mencoba untuk
mengambil alkohol di darat akan didisiplinkan oleh master kapal
- keamanan AEM akan mengirim anggota awak yang kedapatan memiliki alkohol
kembali ke kapal untuk tindakan pendisiplinan, atau merujuk ke pihak penegakan
hokum dan kepolisian di kanada.
Awak kapal adalah orang yang bekerja atau di pekerjakan di atas kapal oleh pemilik
atau operator kapal untuk melakukan tugas di atas kapal sesuai dengan jabatan yang
tercantum dalam buku sijil ( UU No. 2/1992 )
Kewajiban Awak Kapal
a. Mentaati perintah perusahaan
b. Bekerja sesuai dengan jangka waktu perjanjian
c. Melaksanakan tugas sesuai jam kerja yang telah di tetapkan
d. Bekerja sekuat ytenaga dan wajib mengerjakan segalah sesuatu
yang di perintahkan oleh Nakhoda
e. Taat kepada atasan teristimewah menjalankan perintah perintah Nakhoda
f. Tidak boleh membawa atau menmiliki minuman keras, tidak membawa barang
barang terlarang, senjata dan sebagainya di kapal tanpa seizin Nakhoda
g. Keluar dri kapal denga izin Nakhoda dan pulang kembali tidak terlambat
h. Wajib membantu memberikan pertolongan dalam penyelamatan kapal dengan
muatan ddengan menerima upah tambahan
i. Menyediakan diri untuk Nakhoda selama 3 hari setelah habis kontrak nya untuk
kepentingan membuat kisah kapal
SECTION 7
IDENTIFIKASI KEWAJIBAN PIHAK KE TIGA
AEM dan pengiriman kontraktor akan membawa pihak ketiga yaitu pihak asuransi.
kewajiban pihak ketiga terkait dengan pengiriman dan juga mengurus beberapa hal
yaitu :
Dusun Rankin Inlet dalam hal tumpahan di Melvin Bay yang berdampak negatif
terhadap lingkungan laut
Pemburu dan penjerat kapal tanker yang kandas dimana hal tersebut berdampak
negatif terhadap lingkungan laut yakni menumpahkan bahan bakar atau bahan kimia
lainnya ke dalam lingkungan laut;
perahu kecil yang bertabrakan dengan kapal tanker di jalur pelayaran,dan
kapal yang bertabrakan dengan mamalia laut besar seperti ikan paus sepanjang rute
pengiriman.
Mitigasi untuk kewajiban pihak ketiga yang mungkin diidentifikasi dalam Bagian 11
dari Rencana ini (Hazard Identification Analisis Rute Kelautan).
SECTION 11
ANALISIS BAHAYA JALUR LAUT
Sebelum masuk ke inti kita terlebih dahulu harus mengetahui :
Bahaya yaitu Apa pun yang memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan.
Kemungkinan yaitu Probabilitas / peluang bahaya yang terjadi sebagai akibat dari
paparan bahaya
Keparahan yaitu Tingkat bahaya yang mungkin terjadi sebagai akibat dari paparan
atau kontak dengan bahaya.
perjalanan melalui Laut Labrador, Selat Hudson dan Teluk Hudson tidak menantang
selama musim perairan terbuka. Tidak ada bahaya besar yang teridentifikasi
sepanjang rute pengiriman dan kapal dalam kondisi normal. grafik elektronik
dikombinasikan dengan alat bantu navigasi elektronik untuk jalur pelayaran
memastikan kapal tetap pada posisinya di mana batimetri dan bahaya fisik dapat di
kenali.
Kecepatan rata-rata dari kapal di perairan terbuka kurang dari 14 knot (26 km / jam).
Setelah kapal mendekati pulau-pulau lepas pantai dan pulau yang memiliki banyak
terumbu karang di Rankin Inlet, kecepatan kapal akan melambat kurang dari 2 knot
(3,7 km / jam) untuk membantu mereka menemukan jalur pelayaran melalui pulau-
pulau ke titik anchor mereka di luar Melvin Bay. Di dekat jalur pelayaran pantai, akan
ada penanda di pulau-pulau yang akan memberikan keamanan lebih bagi kapal-kapal.
Pengiriman dapat dilakukan tanpa pemanduan asalkan jalur pelayaran kurang dari
ancaman bahaya yang dapat mengurangi keselamatan kapal. Setiap awak kapal di
harapkan melakukan tindakan yang terbaik sesuai kemampuan mereka.
Pada titik anchor, muatan akan berpindah dari kapal ke kapal tongkang dan dikirim ke
tongkang yang memiliki alat berat(spud barges) melalui bagian akses. The kapal
tunda-tongkang harus mampu bermanuver dan transit di bagian akses penumpang
dengan arus yang berubah ubah dan tanpa pemanduan. Arus pasang surut di bagian
akses bisa setengah simpul (0,93 km / h). Perjalanan berlangsung sampai siang hari
dengan kecepatan yang pelan dan visibilitas yang rendah . Lalu lintas melalui bagian
akses akan dikoordinasikan untuk menghindari konflik pengiriman untuk memastikan
keamanan.
Namun, dari kegiatan tersebut telah diidentifikasi dapat meningkatkan tingkat bahaya
dan memerlukan tindakan mitigasi yang terkait:
Kegagalan Teknik yang terjadi di kapal sehingga menimbulkan bahaya di jalur
pelayaran;
kapal kandas karena kesalahan navigasi atau kegagalan mekanis;
Kehilangan atau kerusakan muatan di tengah laut;
kerusakan di laut akibat pemanduan kapal
Tabrakan kapal tongkang atau kapal yang mengangkut kargo kering dan bahan
bakar ke Itivia melalui bagian akses
kapal tunda dan kapal tongkang atau tenggelam setelah menabrak es; dan
kapal tunda atau kapal tongkang bertabrakan dengan perahu kecil.
pada bagian akses yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu :
kargo kering untuk AEM dan dusun sekitar, bahan bakar untuk AEM semua bisa
diturunkan pada waktu yang sama; dan
Akses berukuran150 m dari lebar titik tersempit dan, meskipun lalu lintas dua arah
secara teori, hal itu meningkatkan risiko tabrakan baik sesama kapal maupun kapal
dengan daratan. Untuk mengurangi risiko tersebut, solusi yang terbaik adalah kapal
tongkang dan tunda berada di akses pada satu waktu.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai