DASAR DASAR PENGOBATAN

ONKOLOGI BEDAH

Sub Bagian Bedah Tumor, Bagian Ilmu Bedah

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar
2005
PRINSIP UMUM PENATALAKSANAAN TUMOR

Bila menghadapi pasien yang dicurigai menderita

neoplasma ganas, maka urut urutan tindakan
yang dilakukan ialah :
I. Menegakkan diagnosis
II. Menentukan stadium tumor
III. Penentuan status penampilan (Performace status)
IV. Perencanaan pengobatan ( terapi )
V. Pelaksanaan (implementasi) terapi
VI. Evaluasi
PRINSIP PENGELOLAAN KANKER
Manusiawi
Terpadu
Holistik
Multidisiplin
Seumur hidup

Penderita Kanker
* Tumor
* Komplikasi
* Penyakit penyerta
* Kualitas hidup
* Status Sosial dll
 RENCANA TERAPI
DIAGNOSIS
STAGING TUMOR
STATUS PENAMPILAN

MENENTUKAN
JENIS TERAPI YANG SESUAI
UNTUK PENDERITA
TUJUAN TERAPI :
- TERAPI KURATIF
- TERAPI PALIATIF
 TERAPI KANKER
* Operatif
* Non Operatif
JENIS JENIS TERAPI KANKER
TERAPI UTAMA :
1. Pembedahan = surgical oncology
Tumor lokal atau locoregional yang masih operable.
2. Radioterapi = Radiation oncology
Masih lokal atau locoregional yang radiosensitif atau
yang inoperable
3. Khemoterapi = Medical Oncology
Telah menyebar dan tumornya khemosensitif atau
khemoresponsif
4. Terapi Hormonal tumor yang menyebar luas dan
bersifat hormonal defendent
JENIS-JENIS PEMBEDAHAN TUMOR
Pembedahan Preventif atau Profilaksis
Pembedahan Defenitif
Debulking
Metastasektomi
Pembedahan Kedaruratan Onkologis
Pembedahan Paliatif
Pembedahan Rekonstruksi dan Rehabilitasi
TERAPI TAMBAHAN
ADJUVANT OPERATIF
ADJUVANT KHEMOTERAPI
ADJUVANT RADIOTERAPI
ADJUVANT IMMUNOTERAPI
 TERAPI ADJUVANT PENDERITA KANKER :
- Dapat mempertahankan fungsi organ
- Meningkatkan Disease Free Survival ( DSF ) dan
Overall Survival ( OS )
- Kosmetik
 TERAPI TAMBAHAN LAIN
1. Fraktur : Reposisi fiksasi immobilisasi
2. Obstruksi :
a. Usus reseksi usus atau bypass
b. Trachea tracheostomi
c. Urethra dauer catheter atau cystostomi
3. Perdarahan :
a. Transfusi
b. Tampon
c. Ligasi arteri
4. Infeksi : Antibiotika
5. Nyeri :
a. Analgetika
b. Narkotika
c. Hyponase
d. Akupuntur
e. Manipulasi saraf
 TERAPI BANTUAN
1. Nutrisi, untuk memperbaiki fisik penderita
2. Transfusi untuk koreksi anemia
3. Fisioterapi memperbaiki fisik penderita
4. Psikoterapi menguatkan mental penderita

TERAPI SEKUNDER
Terapi untuk penyakit-penyakit yang menyertai
(Commobiditas)
RADIOTERAPI
* EVALUASI KLINIK
* UKURAN TUMOR
* SIFAT TUMOR
* STADIUM TUMOR
* KURATIF / PALIATIF
KHEMOTERAPI
* TERAPI INDUKSI
* TERAPI TAMBAHAN
* TERAPI PRIMER
* PEMAKAIAN KHUSUS
KEMOTERAPI KOMBINASI
UNTUK MENGHASILKAN EFEK MAKSIMAL
DENGAN TOKSISITAS MINIMAL
IMMUNOTERAPI
* AKTIF
* PASIF

IMMUNOTERAPI MAMPU MENGHAMBAT PROLIFERASI

SEL KANKER TANPA BERAKIBAT TERHADAP SEL NORMAL
PELAKSANAAN TERAPI
Informed Consent
- Penjelasan
- Persetujuan operasi
Status Penampilan
Persiapan
Sarana Rumah Sakit
Dokter yang berkompeten
EVALUASI REKONSTRUKSI
REHABILITASI FOLLOW-UP
Respons Terapi
Rekurensi
Metastasis
Staging Tumor
EVALUASI
Data yang terkumpul
TNM ( Staging ulang )
Survival
Status penampilan
RESPONS TERAPI
Complete Response
Partial Response
Minimal Change
No Change
Progressive
FOLLOW UP
* 1 BULAN, 3 BULAN, 6 BULAN.
* 1, 3, 5 TAHUN.
* SAMPAI 20 TAHUN.
TERIMA KASIH
 Chemotherapy can be administered directly
into :
- A specific cavity (intracavitary),
- The abdomen (intraperitoneal),
- The lung (intrapleural),
- The central nervous system (intra-thecal),
- or applied directly to the skin (topical).
 the patient's laboratory data should be
checked before chemotherapy
administration, including white blood cell
count, hemoglobin/hematocrit, platelet
count, renal function tests, liver function
tests.
Abnormalities in any of these values may
require dose adjustments or the delay of therapy.
 the interval between doses of chemotherapy
is based on achieving the greatest effect on
the cancer cells, while also allowing the
healing of the normal healthy cells. Most
often, patients receive their chemotherapy
every 3 to 4 weeks.
 Combination Chemotherapy combines
agents that differ in both the way they act
and their side effects. This is done to
achieve maximum tumor effect with
minimal side effects.