Anda di halaman 1dari 30

RUANG LINGKUP DAN ASAS

SISTEM EKONOMI ISLAM


Dewasa ini masih terdapat anggapan
bahwa Islam merupakan ajaran yang
hanya membahas masalah ritual dan
Akhlat semata.

Kesimpulan bahwa Islam adalah agama


ritual dapat saja berimbas kepada
kesalahpahaman tentang sistem ekonomi
Islam
Maka ada yang berpendapat :
Sistem Ekonomi Islam : Sistem
Ekonomi Kapitalis Riba + Zakat
+ Akhlaq
Benarkah ?
Akidah
Ruang Lingkup Ibadah:
Islam Allah SWT
1- Shalat

Sesama Manusia: 2- Puasa


Muamalah Manusia 3- Zakat
4- Haji
5- Jihad
Diri Sendiri:
1- Sistem Pemerintahan
2- Sistem Ekonomi 1- Hukum-hukum
3- Sistem Sosial Akhlak
4- Sistem Pendidikan 2- Hukum Pakaian
5- Sistem Sanksi Hukum 3- Hukum Makanan
6- Politik Luar Negeri
4- Hukum Minuman
Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu (Q.s.
An-Nahl: 89)


]89 : [
30 Oktober 2004
SISTEM EKONOMI SEBAGAI
BAGIAN SISTEM ISLAM
Sistem didefinisikan sebagai sebuah struktur yang terdiri
atas bagian-bagian yang memiliki fungsi-fungsinya
sendiri guna melayani atau mencapai tujuan (Rahardjo,
dalam: Naqvi, 1985: 11 )
Sistem didefinisikan sebagai bagian-bagian atau
komponen-komponen yang saling bergantung kepada
yang lain dan saling mengadakan interaksi (Budiarjo,
1995 )
sistem menurut An Nabhani adalah: Setiap peraturan
yang lahir dari aqidah yang berfungsi untuk
memecahkan dan mengatasi problema hidup manusia,
menjelaskan bagaimana cara pemecahannya,
memeliharanya serta mengembangkannya (An-
Nabhani, 1953: 22).
Benarkah Sistem Ekonomi Islam itu
ada ?
secara normatif Allah SWT telah mengatur
manusia dengan aturan yang komprehensif
secara historik, berbagai bukti dapat dilihat
dalam catatan sejarah yang mengungkapkan
bagaimana sistem Islam termasuk sistem
ekonomi Islam diterapkan selama berabad-abad
secara empirik masih terdapat bukti peninggalan
pelaksanaan sistem Islam sampai saat ini
meskipun secara parsial
Sistem Ekonomi Islam Normatif
atau Positif ?
Ilmu ekonomi positif mempelajari problema-
problema ekonomi seperti apa adanya.
Ilmu ekonomi normatif mempersoalkan
bagaimana seharusnya sesuatu itu
sistem ekonomi Islam tidak dapat dipandang
dengan pandangan positif atau normatif secara
terpisah. Dalam ekonomi Islam, aspek-aspek
yang normatif dan positif itu jika kita masih
tetap ingin menggunakan definisi ekonom Barat-
saling berkaitan erat, sehingga setiap usaha
untuk memisahkannya akan berakibat
menyesatkan dan tidak produktif
Ilmu Ekonomi dan Sistem Ekonomi
Hingga saat ini masih terdapat kerancuan
pemahaman mengenai sejauh mana Islam
mengatur masalah ekonomi .
Kelompok Pertama :Islam tidak pernah mengatur
masalah ekonomi, karena ekonomi hanyalah
bagian dari ilmu yang bersifat universal
Kelompok Kedua : Seluruh cabang ekonomi
sekarang harus ditinggalkan. Karenanya,
keseluruhan teori ekonomi harus dibangun
kembali dengan bersumber kepada Islam.
Hakikat Ekonomi:

Istilah Ekonomi:
Eko (mengatur) dan Nomos (rumah tangga) = Greek (Yunani
Kuno); Maka, ekonomi berarti kegiatan mengatur urusan
harta kekayaan, baik yang berkaitan dengan: (1)
memperbanyak jumlah, dan (2) menjaga pengadaannya,
maupun (3) tatacara pendistribusiannya kepada masyarakat.
Bidang Ekonomi

Ilmu EKonomi Sistem Ekonomi


Memperbanyak jumlah, Tatacara distribusi kekayaan
dan menjaga ditengah masyarakat
pengadaannya (Pemikiran dan Konsep Ekonomi)
(Faktor Produksi)
Masalah Ekonomi Islam:

Menjadi
Barang
Mempunyai Alat
Nilai Guna Pemuas
Jasa (Utility)

Jumlahnya Perspektif Islam


Terbatas
Terbatas
(Scarcity)
(limited): Distribusi
Kemiskinan
Primary Individu warga Barang
Kebutuhan needs negara? dan Jasa
Muncul
Manusia CUKUP
Masalah
(human need) Atau
Ekonomi
Tak terbatas Tidak ? Peningkatan
(unlimited): Kemiskinan GDP dan
Scondary negara? GNP
needs Negara
Perspektif Kapitalisme dan
Sosialisme
Asas Sistem Ekonomi Islam:
Kepemilikan Individu
(Private Ownership)

Kepemilikan Kepemilikan Umum


(Ownership) (Public Ownership)

Kepemilikan Negara
(States Ownership)
Asas Sistem
Ekonomi Islam Disposisi
Nafkah dan Infaq
(Penggunaan)
(Tasharruf) Pengembangan
Hak Milik

Menjamin Kebutuhan
Distribusi
per Individu Warga
(Distribution)
Negara
I. Kepemilikan :
Definisi Kepemilikan:
Izin pembuatan syariat (as-syari) untuk memanfaatkan zat dan jasa
tertentu, yang menyebabkan pemiliknya berhak mendapatkan
kegunaan (utility)-nya, serta mendapatkan kompensasi darinya.
Bentuk Kepemilikan:
Kepemilikan
Individu Hukum syara yang berlaku untuk
(Private barang dan jasa, dimana pemiliknya
Ownership) individu berhak memanfaatkan dan
mendapat kompensasi darinya
Kepemilikan Izin pembuat syariat (as-syari)
Kepemilikan kepada suatu kelompok (memiliki
Umum (Public
(Ownership) secara bersama) untuk sama-sama
Ownership)
memanfaatkan benda.
Kepemilikan Harta yang merupakan hak seluruh
Negara (States kaum Muslim, sedangkan
pengelolaannya menjadi
Ownership)
wewenang Khalifah.
Tatacara Memiliki:
Shahih (Benar)

Hajat Kaifiyah
Adhuwiyah: Tamalluk:
Islam
Kebutuhan Sebab
Jasmani Pemilikan

Hubb at- Kammiyah


Manusia Tamalluk: Tamalluk: Sosialisme
Keinginan Pembatasan
untuk memiliki Jumlah
Kapitalisme
Hurriyah
Gharizah al- Tamalluk:
Baqa: Naluri Kebebasan
Survival Hak(Salah)
Batil Mlk

Batil (Salah)
Sebab Kepemilikan Islam:

Waris Menghidupkan
Tanah Mati

Harta yang Menggali


Kandungan Bumi
Diperoleh tanpa
Sebab Kompensasi
Berburu
Kepemilikan
Bekerja
(Asbab at- Makelar/Calo
Tamalluk)
Kebutuhan Harta Mudharabah
Penyambung
Hidup Musaqat

Ijarah /Upah
Pemberian
Negara
Cara memperoleh harta yang sebelumnya belum menjadi hak
milik, atau memperoleh harta yang belum dimiliki sebelumnya.
II. Penggunaan :
Kepemilikan
1. Di Nafkahkan secara langsung
Individu
2. Di Kembangkan agar harta bertambah
(Private
Ownership) Ada 2 Jenis SDA :
Bisa dimanfaatkan Langsung sperti : air,
Kepemilik Hasil Hutan, Hasil Laut. Setiap individu boleh
an Umum Memanfaatkan langsung dengan memperhatikan
Keseimbangan ekosistem.
(Public .
2. Tidak bisa dimanfaatkan langsung : sperti Barang
Ownershi Tambang (Emas, Perak, tembaga, BBM ddll), caranya:
p) Dikelola oleh Negara (tdk boleh dikelola oleh swasta)
kemudian didistribusi secara langsung
Kepemilikan Dalam bentuk bendanya sisanya bisa di gunakan untuk
(Ownership) Kepemilikan fasilitas Umum dan lainnya : pendidikan, kesehatan dll.
Negara
(States
Ownership) 1. Di berikan secara langsung sebagai pelayanan
2. Bisa diserahkan kepada individu tertentu.
Harta 24:33

Milik
Allah Istikhlaf
57:7
Diberikan
kepada Rizqi bermakna
Atha: pemberian
Manusia
DIMINTAI
PERTANGGUNGJAWABAN

Dari Mana Untuk Apa


Diperoleh Digunakan

(Tidak akan tegak kaki manusia di akhirat hingga ditanyai


tentang empat hal: umurnya untuk apa, tubuhnya untuk
apa, ilmunya untuk apa dan hartanya darimana didapat
dan untuk apa digunakan )
(al-hadits)
SISTEM EKONOMI ISLAM

SELURUH HARTA KEKAYAAN

KEPEMILIKAN KEPEMILIKAN NEGARA


INDIVIDU 1. JIZYAH
2. KHARAJ
KEPEMILIKAN UMUM
3. GHANIMAH
1. BARANG YANG MENJADI
KEBUTUHAN UMUM 4. FAI
2. TAMBANG DALAM 5. USYUR
JUMLAH BESAR 6. 20% RIKAZ
3. BARANG YANG TIDAK 7. HARTA TANPA AHLI WARIS
DAPAT DIMILIKI INDIVIDU 8. HARTA ORANG MURTAD
MEKANISME 9. BERBAGAI LAHAN,
BANGUNAN MILIK
PASAR SYARIAH NEGARA

DIKELOLA DIKELOLA
? OLEH NEGARA OLEH NEGARA
SISTEM EKONOMI ISLAM

SELURUH HARTA KEKAYAAN

KEPEMILIKAN KEPEMILIKAN NEGARA


INDIVIDU 1. JIZYAH
2. KHARAJ
KEPEMILIKAN UMUM
3. GHANIMAH
1. BARANG YANG MENJADI
KEBUTUHAN UMUM 4. FAI
2. TAMBANG DALAM 5. USYUR
JUMLAH BESAR 6. 20% RIKAZ
3. BARANG YANG TIDAK 7. HARTA TANPA AHLI WARIS
DAPAT DIMILIKI INDIVIDU 8. HARTA ORANG MURTAD
MEKANISME 9. BERBAGAI LAHAN,
BANGUNAN MILIK
PASAR SYARIAH NEGARA

DIKELOLA DIKELOLA
? OLEH NEGARA OLEH NEGARA
MEKANISME PASAR SYARIAH
HUKUM PERDAGANGAN DN
INDIVIDU BEBAS BERDAGANG
HARUS SESUAI RUKUN DAN SYARAT

HUKUM PERDAGANGAN LN HUKUM KETENAGAKERJAAN


MENGIKUTI STATUS PEDAGANGNYA UPAH ATAS DASAR MANFAAT YANG DIBERIKAN
BEBAS BEA CUKAI UNTUK WN HARUS JELAS JENIS, MASA, UPAH & TENAGA
WNA MENGIKUTI NEGARA YBS
PASAR TIDAK BOLEH ADA UMR
DENGAN UANG EMAS DAN PERAK BARANG
KURS BEBAS, KONTAN, DITEMPAT
DAN JASA PASAR
TENAGA
HUKUM INDUSTRI
KERJA
INDIVIDU BOLEH MEMILIKI ALAT PRODUKSI
HARAM UNTUK MEMPRODUKSI YANG HARAM
HARAM UNTUK MEMPRODUKSI MILIK UMUM

HUKUM PERBANKAN
PASAR LARANGAN RIBA NASHIAH
LAHAN PASAR
UANG HUKUM PASAR MODAL
HUKUM PERTANIAN
PENYATUAN KEPEMILIKAN LAHAN DAN PRODUKSI
LARANGAN RIBA NASHIAH
BOLEH MENGHIDUPKAN LAHAN MATI LARANGAN RIBA FADHAL
LARANGAN MENTERLANTARKAN LAHAN > 3 TAHUN LARANGAN MAYSIR (JUDI)
LARANGAN MENYEWAKAN LAHAN PERTANIAN TRANSAKSI KONTAN DAN DITEMPAT

HUKUM INVESTASI
HARUS SESUAI SYIRKAH ISLAM
LARANGAN PERSEROAN KAPITALISME
POLITIK EKONOMI ISLAM

SELURUH HARTA KEKAYAAN

KEPEMILIKAN KEPEMILIKAN
INDIVIDU NEGARA
KEPEMILIKAN
UMUM

MEKANISME DIKELOLA
PASAR SYARIAH OLEH NEGARA
DIKELOLA
OLEH NEGARA

BAITUL MAL (APBN):


ZAKAT,
1. SEKTOR KEPEMILIKAN INDIVIDU
INFAQ,
SHODAQOH 2. SEKTOR KEPEMILIKAN UMUM
3. SEKTOR KEPEMILIKAN NEGARA

KEBUTUHAN POKOK KEBUTUHAN POKOK MEMBANGUN INDUSTRI


MASYARAKAT: PENDIDIKAN, INDIVIDU: SANDANG, BERAT, INFRASTRUKTUR,
KESEHATAN, KEAMANAN PANGAN, PAPAN BELANJA NEGARA
PRESTASI EKONOMI UMAT DI MASA
RASULULLOH SAW DAN KHILAFAH
Will Durant dalam The Story of Civilization,
menuliskan, :
Para khalifah telah memberikan keamanan
kepada manusia hingga batas yang luar biasa
besar bagi kehidupan dan usaha keras mereka.
Para khalifah telah menyiapkan berbagai
kesempatan bagi siapa pun yang
memerlukannya dan meratakan kesejahteraan
selama berabad-abad dalam luasan wilayah
yang belum pernah tercatatkan lagi fenomena
seperti itu setelah masa mereka.
II- Penggunaan):
Faktor Nafkah: Ayah
Kepemilikan Infaq kepada anak
Barang dan (Penggunaan)
Jasa Faktor Hubungan: Wasiat,
Hadiah
Disposisi/Pe
manfaatan
(Tasharruf)
Pertanian (Ziraah)
Pengembang
an Harta Perdagangan (Tijarah)

Perindustrian (Shinaah)

Kerjasama Usaha/Syirkah
Hukum Tanah Pertanian:
Sebab
Kepemilikan Pembelian Lahan

Tahjir: Memagari
Ekstensifikasi Ihya al-Mawat:
Tanah Menghidupkan
Pertanian Tanah Mati

Iqtha ad-Dawlah:
Pengembangan Pemberian Negara
Tanah Pertanian pd Petani

Wajib Mengelola
Intensifikasi Tanah Pertanian
Tanah
Haram
Pertanian Menyewakan
Tanah Pertanian
Sebab
Pengembangan
Hukum Perdagangan:
Halal
Perdagangan Jual-Beli
Domestik
Salam Barang dg
Barang/Uang
Istishna
Uang dg
Sharf/Valas Uang

Bentuk
Perdagangan Uang dg Uang
Riba
Barang dg Barang
Ghabn Fahisy
Tadlis
Perdagangan
Luar Negeri Penimbunan
Haram
Hukum Perindustrian:
:



Hukum pabrik (kilang) mengikuti hukum barang yang
diproduksinya (dalam kepemilikan dan produksinya).
Produk
Halal (Pabrik
/ Kilang yang Milik Individu
halal)

Hukum Produk
Hukum Pabrik (Barang yang
Milik Umum
dan Kilang Diproduksi)

Produk
Haram (Pabrik / Milik Negara
Kilang yang
haram)
Hukum Syarikah:
Sepakat
Melakukan
Syarikah Belum
Sah
Akad Syari: Sepakat
Ijab dan Qabul Memberikan
Modal

Hukum Sepakat Melakukan


Orang yang Boleh Sah
Syarikah dalam
Syarikah dalam Melakukan Urusan Tertentu
Islam Tasharruf
Barang
Obyek Akad:
Sah
Sesuatu yang
Bisa Diakadkan Jasa

Syarikah adalah akad antara dua orang atau lebih, yang keduanya
sepakat untuk melakukan kerjasama dalam bentuk kekayaan dengan
tujuan untuk mencari keuntungan.
Tasharruf (Penggunaan) yang Diharamkan:
Isyraf Tabdzir (yg
diharamakn
Infaq: Taraf (Foya-foya)

Taqtir (Kikir-Bakhil)
Judi
Tasharruf yang
Diharamkan Riba

Perseroan Kapitalis

Pengembangan
Ghabn Fakhisy
Harta:
Tadlis

Ihtikar

Mematok Harga
III DISTRIBUSI:
Kebutuhan Pokok Wajib
(Primary Needs) Dipenuhi

Kebutuhan Kebutuhan
per Individu Sekunder
(Scondary Needs) Tidak Wajib
tapi Dibantu
Human Needs Kebutuhan Mewah
Kebutuhan (Luxury Needs) Khilafah
Manusia Islam
(Negara)
Pendidikan (Needs
for Education)

Kebutuhan Kesehatan (Needs Wajib


Kelompok for Health) Dipenuhi

Keamanan (Needs
for Savety)
III. Distribusi
Menjamin Eksistensi Kepemilikan sesuai
dengan syariat.
Larangan untuk menimbun Emas / Mata
Uang (kanzul Maal) dan Ikhtikar
(Menimbun Barang)
Larangan peredearan harta hanya pada
kelompok tertentu (contoh : monopoli yang
merugikan)
MEKANISME DISTRIBUSI

LIHAT POLITIK EKONOMI ISLAM

Anda mungkin juga menyukai