Anda di halaman 1dari 35

EKONOMI POMPA

Pendugaan ekonomi pompa diperlukan untuk


membandingkan biaya relatif dari berbagai instalasi
pemompaan dan untuk menilai ekonomi irigasi.
Biaya pemompaan terdiri dari Biaya Tetap (Fixed
Cost) dan Biaya Operasional (variable cost). Biaya
tetap adalah besarnya biaya (Rp/tahun) yang tidak
merupakan fungsi dari jam pemakaian pompa.
Sedangkan Biaya tak-tetap besarnya berubah untuk
setiap jam pemakaian pompa.
Biaya Tetap
Bunga modal (Interest) dihitung pada nilai rata-rata instalasi yakni (Nilai
instalasi awal - Nilai akhir) dibagi 2:
Biaya Operasional (Biaya Tak Tetap):
5.2.5 Gaji operator
Contoh 5.1:
Pompa sentrifugal dipasang pada sumur gali dengan menggunakan motor listrik.
WHP pompa = 2,3 Hp. Efisiensi pompa dan motor listrik berturutan 68% dan 76%.
Pompa dioperasikan dalam setahun selama 210 hari atau 2.600 jam. Duga biaya
operasional pompa tahunan. Harga pompa Rp 2 juta dan harga motor Rp 5,5 juta.
Total biaya pipa isap, hantar, sambungan, saringan dan klep kaki adalah Rp 2,375
juta. Biaya perlengkapan listrik Rp 2 juta. Harga listrik Rp 450/KWH. Bunga modal
8%, Nilai akhir pompa dan motor masing-masing diduga Rp.50.000 dan Rp. 75.000.
Nilai akhir alat lainnya diabaikan. Gaji operator Rp 10.000/hari.
Penyelesaian:
Biaya Tetap:
1. Bunga Modal Tahunan = (11.875.000-125.000)/2 x 0,08 =470.000
2. Penyusutan:
2.1. Pompa = (2.000.000-50.000)/16 = 121.875
2.2. Motor = (5.500.000-75.000)/25 = 217.000
2.3. Pipa dll = 2.375.000/25 = 95.000
2.4. Alat listrik = 2.000.000/25 = 80.000
Total Biaya Tetap (Rp/tahun) = 983.875
Biaya Operasional Tahunan:
1. Konsumsi energi = 2,3/(0,68 X 0,76) x 0,74 x 2.600 = 8.563 KWH
2. Biaya energi = 8.563 x Rp.450 = 3.853.212
3. Pemeliharaan dan Perawatan Pompa = 2.000.000/16 = 125.000
4. Pemeliharaan dan Perawatan Motor listrik = 5.500.000/25 = 220.000
5. Gaji Operator = 210 x 10.000 = 2.100.000
Total Biaya Tidak Tetap = 6.298.212
Total Biaya Pemompaan (Rp/tahun) = 7.282.087
Jika Total head = 20 meter, maka Debit pompa = 8,6 liter/detik. Volume
air dalam
setahun = 80.730 m3. Biaya Air per m3 = Rp. 90,20
Cara Perhitungan seperti di atas telah dibuat dalam bentuk Spread
Sheet dengan
Program Excel, seperti tercantum pada Tabel 5.2 di bawah ini. Dengan
memasukan
variable DATA, maka perhitungan biaya air langsung dapat diperoleh
5.3 Pemilihan Ukuran Pipa yang Ekonomis
Pemilihan ukuran pipa untuk instalasi pompa harus dihitung
berdasarkan analisis ekonomi. Pipa kecil mungkin memerlukan
investasi awal yang rendah akan tetapi head loss gesekan yang
dihasilkan akan lebih besar dan mengakibatkan menambah
biaya tenaga yang diperlukan untuk pemompaan. Pipa yang
lebih besar dalam beberapa kasus akan menghemat biaya
tenaga dengan penambahan biaya invest
Contoh 5.2:
Suatu pompa dioperasikan dengan debit 7,5 liter/detik melalui
pipa besi sepanjang 300 m. Total efisiensi pompa dan motor
sebesar 70%. Biaya tarif listrik Rp.90/KWH. Ukuran pipa yang
tersedia di pasaran dengan harganya adalah seperti pada
Tabel 5.3. Bunga modal yang berlaku 7%. Pompa akan
dioperasikan 2.600 jam per tahun. Pilih ukuran diameter pipa
yang paling ekonomis? Analisis biaya dan head loss gesekan
dapat dilihat pada Tabel 5.4 di bawah ini.
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5.4 di atas, maka pipa diameter
10 cm, akan menghasilkan total biaya tahunan yang paling kecil dan
layak untuk dipilih.
Soal Latihan:
Hitung lagi soal di atas apabila akan digunakan pipa PVC merk WAVIN
dengan Daftar Harga (15 Juni 1998, sebelum KRISMON) sebagai
berikut:
Perencanaan Instalasi Pompa
6.1. Tata letak pompa
Ruang pompa harus direncanakan dengan memperhatikan
jalan masuk mesin, tempat dan ruangan untuk membongkar
dan memasang pompa, jalan untuk pemeliharaan dan
pemeriksaaan, papan tombol, pipa-pipa, penopang pipa,
saluran pembuang air, drainase ruangan, ventilasi,
penerangan, keran pengangkat dan lain-lain.Jika beberapa
pompa akan dipasang di dalam ruangan yang sama perlu
diperhatikan jarak antar pompa, sekitar 1~1,5 meter.
6.2. Pipa Isap
Hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Hindari terjadinya penyimpangan aliran atau pusaran pada
nosel isap (Gambar 6.1)
b. Pipa harus sependek mungkin dan jumlah belokan harus
sesedikit mungkin agar kehilangan energi sekecil mungkin
c. Hindari terjandinya kantong udara di dalam pipa dengan
membuat bagian pipa yang mendatar agak menanjak ke arah
pompa dengan kemiringan 1/100-1/50. (Gambar 6.2)
d. Hindari kebocoran dalam sambungan pipa
e. Bila saringan atau katup isap akan dipasang maka perlu disediakan
cara untuk membersihkan kotoran yang menyumbat. Hal ini dapat
dilakukan misalnya dengan membuat pipa isap yang mudah dilepas dan
tidak ditanam dalam beton (Gambar 6.3)
f. Kedalaman ujung pipa: Ujung pipa isap harus dibenamkan dibawah
muka air dengan kedalaman tertentu untuk mencegah terisapnya
udara dari permukaan (minimal 60 cm), dan minimal 60 cm dari dasar
sungai untuk mencegah terisapnya lumpur
6.5.3. Lain-lain
Pada waktu membuat pondasi harus disediakan lubang-
lubang persegi yang cukup besar untuk baut jangkar agar
pelurusan dapat dilakukan dengan mudah waktu
pemasangan. Pompa baru boleh dipasang pada pondasi
setelah beton mengeras sepenuhnya.

Anda mungkin juga menyukai