Anda di halaman 1dari 16

16

OPTIMALISASI KEBUTUHAN TRAKTOR UNTUK PENGOLAHAN TANAH SAWAH DI


KECAMATAN WUNDULAKO KABUPATEN KOLAKA
Optimizing The Need for Traktor to Cultivate Farm Lands In Sub District of Wundulako
in Kolaka Regency

Lukman Yunus1), R. Marsuki Iswandi1), Ibtizam Hasan2)


1)
Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo
2)
Program Studi Magister Agribisnis Universitas Halu Oleo
Email: lukuyus@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2016 di Kecamatan
Wundulako Kabupaten Kolaka. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finansial
pengoperasian traktor tangan di Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka dan menganalisis jumlah
traktor tangan optimal yang dibutuhkan untuk pengolahan tanah sawah di Kecamatan Wundulako
Kabupaten Kolaka. Metode penelitian ini menggunakan metode acak sederhana (simple random
sampling) sebanyak 65 petani dari 180 petani pemilik traktor tangan dan analisis data yang digunakan
yakni analisis revenue cost ratio (R/C Rasio) dan analisis kebutuhan mesin. Jenis data yang digunakan
data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan kelayakan finasial yang diperoleh petani
pemilik traktor tangan menyewakan traktornya ialah dengan nilai R/C rasionya 1,46 sehingga usaha
penyewaan traktor tangan di lokasi penelitian menguntungkan dengan nilai R/C rasio > 1. Untuk
analisis kebutuhan mesin hasil didapatkan mesin yang optimal untuk memenuhi kebutuhan mesin
traktor dengan rata-rata olahan 7,74 hektar sawah yakni sebanyak 13 unit mesin dengan tingkat efisien
kerja mesin 62 %, dan apabila tingkat efisiensi kerja mesin meningkat menjadi 100 % maka kebutuhan
optimal traktor membutuhkan 7 unit dengan luasan olahan sama, sedangkan untuk kenaikan efisiensi
kerja mesin 200 % didapatkan traktor sebanyak 4 unit. Lanjut apabila traktor mengerjakan lahan
semua dengan total olahan 503 hektar pada tingkat efisiensi 62 %, 100 %, 200 % maka traktor yang
dibutuhkan untuk mengoptimalkan kebutuhan traktor yakni 811, 503 dan 251 unit.

Kata Kunci : Penyewaan traktor tangan, Kebutuhan traktor tangan.

ABSTRACT

This study was conducted from October to November 2016 at the sub district of Wundulako in
Kolaka regency. It aimed to analyze the finansial feasibility of hand-traktor operation at the sub district
of Wundulako in Kolaka regency and to analyze the number of optimal hand-tractor needed to
cultivate farm lands at the sub district of Wundulako in Kolaka regency. The study used a simple
random sampling method involving 65 out of 180 farmers who owned a hand-tractor. Data were
analyzed usingthe cost ratio revenue analysis (R/C ratio) and analysis of machinery needs. Types of
data used were primary and secondary data. Results of the study showed that the financial feasibility of
farmers who awn a hand-tractor to rent the showed an R/C ratio of 1,,46, so renting hand-tractor in the
research site was beneficial with an R/C ratio of > 1. The results of a needs analysis conducted engine
then obtained optimal machine to meet the needs of tractor engines with an average of 7.74 hectares of
paddy processed that as many as 13 units of the machine with the efficient level of work machine 62%,
and if the level of efficiency of the engine increases to 100% then tractor optimal requirements needed
7 units with the same processing area, while the increase in the work efficiency of 200% is obtained
tractor engine 4 units. Further, if all tractors work the land with a total of 503 hectares processed at the
rate of efficiency of 62%, 100%, 200%, the tractor is needed to optimize the needs of the 811, 503 and
251 units.

Keywords : renting of hand-tractor, needs for hand-tractor.


17

PENDAHULUAN menggunakan suatu alat pertanian


Indonesia adalah Negara agraris sedemikian rupa sehingga dapat
dengan pertanian sebagai salah satu diperoleh susunan tanah sebaik-
sektor utama dalam pembangunan baiknya, ditinjau dari struktur dan
bangsa. Hampir seluruh kegiatan porositas tanah. Yang penting dalam
perekonomian Indonesia berpusat pada pengolahan tanah adalah untuk
sektor pertanian. Mayoritas menjamin keseimbangan antara air,
penduduknya berprofesi sebagai petani udara, dan suhu di dalam tanah. Maka
sehingga hal ini menjadikan sektor pengolahan tanah mutlak perlu guna
pertanian sebagai sektor penting dalam menciptakan lingkungan yang cukup
roda struktural perekonomian baik.
Indonesia.Namun, sampai saat ini Menurut Schoeder (1984) tanah
Indonesia masih mengimpor bahan sebagai suatu system tiga fase yang
pangan, terutama untuk jenis makanan- mengandung air, udara, bahan-bahan
makanan pokok. Pada hal Indonesia mineral dan organik serta jasad-jasad
memiliki sumber daya manusia yang hidup yang berpengaruh terhadap
besar, terutama di sektor pertanian, dan berbagai factor lingkungan
memiliki lahan yang begitu luas pula. dipermukaan bumi dalam kurun waktu
Pertanian adalah penanaman tertentu, membentuk berbagai hasil
tanaman dengan maksud untuk perubahan yang memiliki ciri-ciri
mendapatkan hasil. Agar pertanian morfologi yang khas, sehingga berperan
mendapatkan hasil yang baik dan sebagai tempat tumbuh tumbuhan.
produksi tinggi maka langkah pertama Mengoptimalisasi pengelolaan
di lapangan dalam suatu pertanian yaitu lahan pertanian di Indonesia, diperlukan
pengolahan lahan dengan baik dan adanya revitalisasi lahan. Revitalisasi
benar. Maksud dari pengolahan tanah Pertanian mempunyai tiga pilar
ini yaitu agar struktur dan porositas pengertian. Pertama, pengertian
tanah berubah dengan baik. Selain itu revitalisasi pengertian sebagai
dengan pengolahan tanah dapat kesadaran akan pentingnya pertanian
memperbaiki sifat-sifat fisik tanah dalam arti vitalnya pertanian bagi
sehingga dapat menjamin kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia,
keseimbangan antara air, udara, dan Kedua, revitalisasi pertanian sebagai
suhu di dalam tanah. bentuk rumusan harapan massa depan
Tanah merupakan campuran yang akan kondisi pertanian. Serta ketiga,
heterogen dan beragam dari partikel pengertian revitalisasi sebagai
mineral anorganik, hasil rombakan kebijakan dan strategi besar melakukan
bahan organik, dan berbagai jenis proses revitalisasi itu sendiri.
mikro organisme, bersama-sama Pengelolaan lahan pertanian
dengan udara dan air yang di dalamnya menjadi salah satu kunci sukses dalam
terlarut berbagai garam-garam budidaya tanaman. Namun hasilnya
anorganik dan senyawa organik. tidak akan efektif jika hanya
Partikel mineral terdiri dari pasir, mengandalkan tenaga manusia.
lempung, dan liat terutama tersusun Penggunaan mesin untuk mengolah
dari silicon oksigen, dan aluminium. tanah akan memberikan dampak
Pengolahan tanah berarti percepatan kerja, biaya lebih murah,
mengubah tanah pertanian dengan dan meminimalisasi biaya produksi.
18

Karena itu, peranalat mesin pertanian mengolah tanah sawah diperlukan


(alsintan) olah tanah jadi komponen pengaturan kebutuhan traktor tangan
penting dalam budidaya padi. secara optimal yang dapat memberikan
Sudah banyak petani di Indonesia jumlah traktor tangan yang seharusnya
yang merasakan manfaat traktor untuk dibutuhkan dengan luas lahan yang
pengolahan tanah secara cepat di ada. Untuk mengolah tanah
lahannya. Satu di antaranya, pekerjaan persawahan yang begitu luas dengan
cepat selesai, pekerjaan berat jadi lebih tujuan untuk memperoleh
mudah dikerjakan, dan hasil olah produktivitas tanah yang optimal maka
tanahnya menjadi lebih baik. Pekerjaan diperlukan traktor untuk memperlancar
olah tanah butuh tenaga kerja sangat pengolahan dan mengefisienkan tanah
besar. Dengan menggunakan traktor tersebut. Menurut Mulyono
tangan akan lebih menguntungkan Hardjosentono (1987), bahwa salah
karena lebih efisien dari segi waktu, satu jenis alat pertanian yang banyak
biaya, dan ada peningkatan digunakan oleh petani khususnya
produktivitas petani. Dalam pengolahan dalam pengolahan tanah adalah traktor,
tanah harus bisa didapatkan efisiensi sasaran utamanya adalah memperbaiki
optimal, tapi tetap menghasilkan tanah dan memperpendek waktu pengolahan
yang baik dan produksi optimal dengan tanah. Dan penggunaan traktor tangan
biaya rendah. Agar penggunaan traktor pada lahan persawahan di Kecamatan
bisa berjalan maksimal, sebaiknya Wundulako Kabupaten Kolaka sudah
semua hal yang bisa berpengaruh banyak dilakukan, namun yang belum
terhadap kinerja traktor harus mendapat diperhatikan adalah kelayakan
perhatian. finansial penggunaan traktor selama
Kabupaten Kolaka merupakan ini, sebab petani yang tidak memiliki
salah satu wilayah yang memiliki traktor tangan menyewa kepada petani
lahan persawahan yang sangat luas, yang memiliki traktor tangan.
mencapai 1.611.900 ha. Luas wilayah Berdasarkan uraian tersebut diatas,
tersebut tersebar di 12 Kecamatan. maka sangat penting untuk dilakukan
Salah satu wilayah di Kabupaten penelitian yang mengkaji tentang
Kolaka yang memiliki daerah kelayakan finansial pengoperasian
persawahan yang cukup luas adalah traktor di Kecamatan Wundulako
Kecamatan Wundulako, dengan luas Kabupaten Kolaka dan jumlah traktor
persawahan mencapai 1.608,75 ha. optimal yang dibutuhkan untuk
Untuk mengolah lahan persawahan pengolahan tanah sawah di Kecamatan
yang sangat luas tersebut, diperlukan Wundulako Kabupaten Kolaka dan
peralatan yang modern seperti traktor. Rumusan Masalah
Penggunaan traktor dapat menghemat Adapun Masalah dalam proposal
pengeluaran petani pada sektor biaya penelitian ini adalah sebagai berikut :
tenaga kerja apabila dialokasikan 1. Bagaimana kelayakan finansial
secara optimal. pengoperasian traktor tangan di
Mengingat sumberdaya tersebut Kecamatan Wundulako Kabupaten
yaitu traktor tangan yang ada di Kolaka ?
Kecamatan Wundulako masih terbatas, 2. Berapakah jumlah traktor optimal
maka untuk mengefisienkan yang dibutuhkan untuk pengolahan
penggunaan traktor tangan dalam
19

tanah sawah di Kecamatan Populasi dan Sampel Penelitian


Wundulako Kabupaten Kolaka ? Populasi penelitian ini adalah
Tujuan Penelitian petani yang memiliki traktor tangan di
Tujuan dari penelitian ini yaitu Kecamatan Wundulako. Penentuan
sebagai berikut : sampel ini di lakukan dengan
1. Menganalisis kelayakan finansial menggunakan metode acak sederhana
pengoperasian traktor di (simple random sampling) sebanyak 65
Kecamatan Wundulako Kabupaten petani dari 180 petani pemilik traktor
Kolaka. tangan. Sampel tersebut dihitung
2. Menganalisis jumlah traktor tangan berdasarkan rumusan sebagai berikut,
optimal yang dibutuhkan untuk (Slovin dalam Umar 1998).
pengolahan tanah sawah di
Kecamatan Wundulako Kabupaten [ ( ) ]
Kolaka. Dimana :
Kegunaan Penelitian n = Ukuran sampel
Kegunaan yang diharapkan dari N = Populasi
penelitian ini adalah sebagai berikut : e = Derajat kesalahan (ketelitian
1. Sebagai sumber informasi bagi sebesar 10 %)
petani dalam mengelolah lahan Variabel Penelitian
persawahannya menggunakan Variabel yang diamati dalam
traktor. penelitian ini adalah :
2. Sebagai bahan masukan bagi a. Identitas responden meliputi umur
pemerintah dalam merumuskan petani, jenis usahatani, jumlah
kebijakan dan stretegi pembinaan tanggungan keluarga dan
bagi para petani dalam pengolahan pengalaman berusahatani, luas
tanah persawahan. lahan.
3. Sebagai bahan masukan dan b. Kelayakan finansial yang
tambahan informasi bagi menggunakan traktor tangan secara
penelitian-penelitian selanjutnya efisien dan efektif.
yang berkaitan dengan penggunaan c. Karakteristik kebutuhan mesin
traktor tangan pada lahan traktor tangan meliputi waktu
persawahan. pengolahan, jumlah lahan, jam kerja
operasi mesin, tingkat efisiensi
METODE PENELITIAN kerja mesin.
Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis, Teknik Pengumpulan dan
Penelitian ini dilaksanakan di Sumber Data
Kabupaten Kolaka di Kecamatan Jenis pengumpulan data dalam
Wundulako. Waktu penelitian mulai penelitian ini terdiri dua kategori yaitu
dilaksanakan pada bulan Oktober (1) data primer dan (2) data sekunder.
hingga November 2016. Lokasi Data primer diperoleh melalui
penelitian ditentukan secara sengaja wawancara langsung dengan
(purposive) dengan pertimbangan menggunakan daftar kuisioner yang
bahwa Kecamatan Wundulako telah disiapkan sebelumnya. Sedangkan
memiliki luas sawah yang luas dengan data sekunder diperoleh melalui sumber
demikian di butuhkan traktor untuk lain yang ada relevansinya dengan
mengolah lahan persawahan tersebut. penelitian seperti Dinas Pertanian,
20

Holtikulturan dan Peternakan dikeluarkan oleh petani


Kabupaten Kolaka, Badan Pelaksana, pemilik traktor dalam
Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan pengoperasian traktornya)
Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kolaka, per tahun.
Kantor BPS Kabupaten Kolaka, Kantor Analisis Kebutuhan Mesin
Camat, Kantor Lurah/Desa dan Analisis kebutuhan mesin traktor
observasi lapangan. yaitu untuk mengetahui jumlah traktor
Teknik Analisis Data tangan yang seharusnya digunakan
Analisis data data dalam penelitian pada luasan lahan pertanian dilokasi
ini bertujuan untuk menjawab penelitian dengan menggunakan rumus
permasalahan dalam penelitian ini. sebagai berikut :
Teknik analisis data yang digunakan
( )( )
dalam penelitian ini adalah: ( )( )
Analisis Kelayakan Finansial Keterangan :
Kelayakan finansial merupakan N = Jumlah Mesin (Unit)
kajian keuangan untuk mengetahui T = Waktu yang diperlukan dalam
keberhasilan dan keuntungan yang telah pengolahan per musim
dicapai selama usaha penyewaan P = Jumlah lahan yang diolah oleh
traktor tangan tersebut berlangsung. traktor tangan (Hektar/musim)
Analisis Revenue Cost Ratio (R/C D = Jam kerja operasi mesin (Jam)
Ratio) digunakan untuk mengetahui E = Tingkat efisiensi kerja mesin
nilai efisiensi pendapatan pemilik (%)
traktor dalam menyewakan traktornya, Untuk mendapatkan nilai efisiensi (E),
sehingga dapat diketahui tingkat dengan rumus :
kelayakan dari penyewaan traktor {( )}
tangan yang dilaksanakan dengan
kriteria jika nilai R/C ratio >1 maka Keterangan :
usaha penyewaan traktor tangan efisien E = Tingkat efisiensi kerja mesin
dan layak secara ekonomi atau (%)
menguntungkan, jika nilai R/C ratio <1 D = Waktu kerja mesin tiap tahun
maka usaha penyewaan traktor tangan per musim.
tidak efisien dan tidak layak secara D1= Waktu perbaikan kerusakan
ekonomi atau menguntungkan, mesin traktor/Down time per
sedangkan jika nilai R/C ratio = 1 maka musim.
usaha penyewaan traktor tangan S1 = Waktu persiapan petani dalam
dikatakan impas atau balik modal pengolahan lahan sawah/Set
(Husnan, 2000). Up time per musim.
(Padangaran, 2014).

Keterangan: Definisi Operasional


R/C Ratio = Revenue Cost Ratio. 1. Umur petani responden adalah
TR = Total Revenue (penerimaan merupakan salah satu faktor yang
kotor usaha penyewaan mempengaruhi kemampuan kerja
traktor tangan) per tahun. seseorang.
TC = Total Cost (jumlah 2. Tingkat pendidikan petani
keseluruhan biaya yang harus responden, akan mempengaruhi
21

perilaku dan kemampuan dalam mengolah lahan sawah, yang terdiri


penyerapan informasi yang dari biaya tetap dan biaya tidak
berkaitan dengan usahataninya, dan tetap (Rp/musim).
dengan pendidikan petani 12. Biaya tetap adalah banyaknya biaya
diharapkan akan lebih mudah yang dikeluarkan dalam kegiatan
memahami, menerapkan dan produksi yang jumlah totalnya tetap
mengembangkan inovasi baru yang pada volume kegiatan tertentu.
dapat meningkatkan pendapatan. Komponen biaya tetap traktor
3. Jumlah tanggungan keluarga petani meliputi penyusutan, biaya pajak
adalah semua anggota keluarga alat/mesin pertaqnian, biaya bunga
yang tinggal dalam satu keluarga modal, dan biaya garasi
maupun anggota lain yang secara (Rp/musim).
langsung kebutuhan hidupnya 13. Biaya tidak tetap adalah biaya yang
ditanggung oleh kepala keluarga. dikeluarkan pada saat alat/mesin
4. Pengalaman berusahatani petani beroperasi yang besarnya
adalah semua hal yang didapat tergantung dari jumlah jam
seorang petani selama kerjanya. Kompunen biaya tidak
menggunakan traktor tangan dalam tetap meliputi biaya bahan bakar,
mengolah lahan persawahannya. biaya pelumas, biaya perbaikan dan
5. Luas lahan garapan petani adalah pemeliharaan, dan biaya operator
luas lahan yang diolah oleh traktor (Rp/jam).
yang diukur dalam satuan hektar 14. Umur ekonomis adalah Suatu
(ha). periode waktu dimana aset (traktor)
6. Traktor merupakan kendaraan yang diharapkan dapat
didesain secara spesifik untuk digunakan/dimanfaatkan secara
keperluan traksi tinggi pada ekonomi sesuai fungsinya.
kecepatan rendah, atau untuk 15. Revenue per cost ratio (R/C ratio)
menarik trailer atau implemen yang adalah perbandingan antara
digunakan dalam pertanian atau penerimaan total dengan biaya total
konstruksi. atau disebut juga R/C ratio atas
7. Waktu pengolahan merupakan masa biaya total.
segang waktu traktor beroperasi 16. Keuntungan atau pendapatan adalah
untuk menyelesaikan pengolahan selisih antara total penerimaan
tanah sawah (jam/musim). dengan total biaya usaha dan
8. Jam kerja operasi mesin merupakan dinyatakan dalam rupiah.
waktu kerja mesin traktor dalam 17. Penerimaan adalah hasil kali antara
proses pengolahan per hari (jam). harga per hektar dengan jumlah
9. Jumlah lahan merupakan seberapa lahan tanah sawah yang harus
besar lahan yang akan di olah diolah traktor. Penerimaan
traktor tangan (Tahun). dinyatakan dalam rupiah.
10. Tingkat efisiensi kerja mesin 18. Petani pemilik traktor adalah petani
merupakan waktu kerja traktor yang mengolah lahan
tangan yang efisien dalam persawahannya dalam penelitian.
pengolahan lahan (%). 19. Harga pembelian adalah harga
11. Biaya operasional adalah biaya pembelian traktor yang dibeli
yang dikeluarkan petani dalam petanidalam mengolah sawahnya.
22

HASIL DAN PEMBAHASAN berlangsung. Dengan analisis ini, usaha


Analisis Kelayakan Finansial dapat membuat perhitungan dan
Analisis finansial merupakan menentukan tindakan apa yang akan di
kajian keuangan untuk mengetahui perbaiki dan meningkatkan keuntungan
keberhasilan dan keuntungan yang telah dalam usahanya, dalam hal ini analisis
dicapai selama usaha tersebut yang digunakan untuk mengetahui
berlangsung. Dengan analisis ini, usaha kelayakan pengoperasian traktor tangan
dapat membuat perhitungan dan di lokasi penelitian yakni R/C rasio.
menentukan tindakan apa yang akan di Sebelum menganalisis finansial
perbaiki dan meningkatkan keuntungan usaha penyewaan traktor tangan di
dalam usahanya, dalam hal ini analisis Kecamatan Wundulako Kabupaten
yang digunakan untuk mengetahui Kolaka terlebih dahulu mengetahui
kelayakan pengoperasian traktor tangan biaya operasional pengoperasian
di lokasi penelitian yakni R/C rasio. traktor, penerimaan dan
Sebelum menganalisis finansial pendapatanyang didapatkan oleh petani
usaha penyewaan traktor tangan di pemilik traktor.
Kecamatan Wundulako Kabupaten Biaya Operasional Traktor Tangan
Kolaka terlebih dahulu mengetahui Dalam menghitung analisis biaya
biaya operasional pengoperasian operasional traktor tangan tersebut
traktor, penerimaan dan yaitu dengan melakukan perhitungan
pendapatanyang didapatkan oleh petani biaya tetap dan biaya tidak tetap
pemilik traktor. (variabel) pada pengoperasian traktor
Analisis Kelayakan Finansial tangan. Biaya tetap terdiri dari biaya
Analisis finansial merupakan penyusutan dan biaya tidak tetap
kajian keuangan untuk mengetahui (variabel) meliputi biaya bahan bakar,
keberhasilan dan keuntungan yang telah pelumas/oli, upah operator dan biaya
dicapai selama usaha tersebut perbaikan dan perawatan.
Tabel 1. Analisis Biaya-biaya pada Pengoperasian Traktor Tangan di Kecamatan
Wundulako Kabupaten Kolaka 2016.
Nilai rata-rata
No. Uraian Satuan
penggunaan
1. Harga Awal 18.169.231 Rp
2. Nilai sisa 9.123.077 Rp
3. Umur Ekonomis 5 Tahun
4. Luas olahan traktor 7,74 Musim
5. Konsumsi bahan bakar 40 Liter/Hektar
6. Harga bahan bakar 6.850 Rp
7. Konsumsi pelumas/oli 1 Liter/Hektar
8. Harga pelumas/oli
- Oli Mesin 35.000 Rp
- Oli Gardan 25.000 Rp
9. Upah Operator 1.200.000 Rp
Sumber : Analisis Data Primer, 2016.
Pada tabel 1 terlihat bahwa Kolaka terdiri dari harga awal, nilai
biaya pengoperasian traktor tangan di sisa, umur ekonomis, luas olahan
Kecamatan Wundulako Kabupaten traktor yang disewakan, tiingkat suku
23

bunga, konsumsi bahan bakar, pengolahan tanah sawah diperlukan


konsumsi pelumas/oli, upah operator, operator selain petani sehingga jasa
dan biaya sewa pengolahan tanah. operator diperlukan, dan upah operator
Untuk harga awal traktor tangan di dalam penelitian ini senilai Rp.
peroleh dari harga traktor pada awal 1.200.000., Dan yang terakhir biaya
pembelian petani dengan nilai Rp. sewa pengolahan tanah, dalam
18.169.231, dan untuk nilai sisa di penelitian biaya sewa pengolahan tanah
peroleh dari harga jual traktor pada saat bervariasi tergantung dari lamanya
tidak ekonomis lagi dengan nilai memakai jasa si penyewa kepada
sebesar Rp. 9.123.077., petani, tetapi dalam penelitian ini rata-
sedangkan untuk umur ekonomis rata penyewaan traktor untuk
diperoleh dari umur dimana traktor mengolahan lahan petani yang tidak
dapat beroperasi secara menguntungkan punya traktor sebesar Rp. 1.500.000.,
bila di operasikan dengan satuan tahun, Biaya Tetap
dalam penelitian ini umur ekonomis Biaya tetap merupakan yang
traktor yaitu 5 tahun. tidak pernah berubah nominalnya
Bahan bakar yang digunakan berdasarkan tingkat produksi. Biaya
traktor tangan di Kecamatan tetap yang dimaksud dalam penelitian
Wundulako Kabupaten Kolaka yaitu ini adalah besarnya biaya penyusutan
solar dengan harga Rp. 6.850/Liter. dalam traktor tangan tersebut, yang
Sedangkan dalam hal pelumas atau oli terdiri dari beberapa biaya yaitu harga
yang digunakan yaitu oli mesin dan oli awal, nilai sisa dan umur ekonomis,
garden, untuk oli mesin senilai Rr. untuk lebih jelasnya dapat disajikan
35.000., oli gardan dengan harga pada tabel 2 sebagai berikut :
sebesar Rp. 25.000/Liter, dalam

Tabel 2. Analisis Biaya Tetap pada Pengoperasian Traktor Tangan di Kecamatan


Wundulako Kabupaten Kolaka 2016.
No. Uraian Nilai rata-rata penggunaan
1. Harga Awal (Pembelian) Rp. 18.169.231
2. Nilai sisa Rp. 9.123.077
3. Umur Ekonomis 5 Tahun
Jumlah Penyusutan (Biaya Tetap) Rp. 1.809.231
Sumber : Analisis Data Primer, 2016.
Rp. 1.809.231. Dengan nilai tersebut
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa tentunya akan menjadi nilai biaya tetap
biaya tetap pengoperasian traktor dalam pada pengoperasian traktor yang ada di
penelitian terdiri harga awal senilai Rp. Kecamatan Wundulako Kabupaten
18.169.231 dan nilai sisa sebesar Rp. Kolaka.
9.123.077, sedangkan untuk umur Biaya Tidak Tetap (Variabel)
ekonomis traktor sebesar 5 tahun. Biaya tidak tetap (variabel)
Dengan penjelasan ketiga uraian adalah dapat dimungkinkan meningkat
tersebut maka dapat dihitung nilai atau menurun berdasarkan produksi.
penyusutan traktor tangan yang ada Maka dari dalam penelitian ini biaya
pada penelitian. Sehingga dapat di variabel traktor tangan terdiri dari
peroleh nilai penyusutannya sebesar konsumsi bahan bakar, konsumsi
24

pelumas/oli, perbaikan dan penelitian dapat di sajikan pada tabel 3


pemeliharaan traktor tangan dan upah sebagai berikut :
tenaga operator traktok tangan. Untuk
lebih jelasnya biaya tidak tetap pada
Tabel 3. Analisis Biaya Tidak Tetap (Variabel) pada Pengoperasian Traktor
Tangan di Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka 2016.
No. Uraian Nilai rata-rata penggunaan
1. Upah Operator Traktor Rp. 3.046.154
2. Bahan Bakar Rp. 2.122.025
3. Pelumas/Oli Rp. 296.062
4. Perbaikan dan Pemeliharaan Rp. 627.446
Jumlah Biaya Tidak Tetap (Variabel) Rp. 6.091.686
Sumber : Analisis Data Primer, 2016.
Tabel 3 memperlihatkan bahwa oleh petani pemilik traktor tangan yang
biaya tidak tetap pada pengoperasian ada pada daerah penelitian yakni di
traktor tangan di Kecamatan Kecamatan Wundulako Kabupaten
Wundulako Kabupaten Kolaka meliputi Kolaka.
upah operator traktor, bahan bakar, Penerimaan Petani Pemilik Traktor
pelumas/oli dan perbaikan dan Tangan
pemeliharaan berjumlah Rp. Penerimaan adalah hasil kali antara
6.091.686., rincian nilai tersebut yakni produksi dan harga produksi dalam
untuk upah operator traktor senilai Rp. satuan rupiah. Namun penerimaan yang
3.046.154., bahan bakar yang di dimaksud dalam penelitian ini adalah
gunakan selama pengoperasian traktor jumlah uang yang diperoleh pemilik
senilai Rp. Rp. 2.122.025., sedangkan traktor dari hasil penyewaan traktor
pelumas yang digunakan senilai atau merupakan hasil perkalian antara
Rp. 296.062., dan terakhir biaya harga penyewaan traktor per hektar
perbaikan dan pemeliharaan selama dengan jumlah total olahan. Untuk
pengoperasian traktor dalam setahun lebih jelasnya penerimaan yang
senilai Rp. 627.446. Dengan demikian didapatkan oleh pemilik traktor tangan
biaya Rp. 6.091.686, di jadikan biaya yang ada di Kecamatan Wundulako
tidak tetap atau biaya variabel untuk Kabupaten Kolaka dapat di sajikan
perhitungan pendapatan yang diperoleh pada Tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4. Penerimaan Yang Diperoleh Petani Pemilik Traktor Tangan di
Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka Tahun 2016.
No. Uraian Nilai rata-rata penggunaan

1. Luas total olahan traktor 7,74 Hektar

2. Harga penyewaan traktor Rp. 1.500.000

Jumlah Penerimaan Rp. 11.607.692


Sumber : Analisis Data Primer, 2016.
Tabel 4 menunjukkan bahwa 1.500.000, dan rata-rata luas lahan
bahwa rata-rata harga penyewaan yang diolahkan sebesar 7,74 Hektar
traktor perhektar sebesar Rp. Rp. sehingga apabila dikalikan maka akan
25

menghasilkan Rp. 11.607.692. penerimaan dengan pengeluaran


Dengan demikian rata-rata (Soekartawi, 1995).
penerimaan yang diperoleh pemilik Pendapatan yang dimaksud
traktor sebesar Rp. 11.607.692. adalah antara penerimaan yang
dengan nilai penerimaan yang dihasilkan dan biaya yang dikeluarkan
diperoleh pemilik traktor di dalam kurun waktu dengan satuan
Kecamatan Wundulako Kabupaten rupiah. Pendapatan ini merupakan
Kolaka telah dapat menutupi biaya hasil keuntungan pemilik traktor
pengoperasian traktor tangan baik dalam menggunakan traktor.
biaya tetap dan biaya variabel. pendapatan sangat dipengaruhi oleh
Pendapatan Petani Pemilik Traktor penerimaan dan biaya. Semakin tinggi
Tangan penerimaan dibandingkan biaya
Pendapatan merupakan operasional maka pendapatan yang
semua penerimaan baik yang wujud diterima pemilik traktor semakin
barang maupun jasa yang diperoleh tinggi. Penerimaan, biaya variabel,
dalam kegitan produksi dikurangi biaya tetap dan pendapatan pada
dengan jumlah biaya yang digunakan. pengoperasian traktor di Kecamatan
Secara khusus pendapatan diartikan Wundulako Kabupaten Kolaka dapat
sebagai selisih antara penerimaan total disajikan pada Tabel 5 sebagai berikut
dan pengeluaran total yang bernilai :
uang. Pendapatan adalah selisih antara
Tabel 5. Penerimaan, Biaya Variabel, Biaya Tetap dan Pendapatan pada
Pengoperasian Traktor di Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka
Tahun 2016.
No. Uraian Nilai rata-rata pengoperasian
1. Penerimaan
a. Luas total olahan 7,74 Hektar
b. Harga penyewaan traktor Rp. 1.500.000
Total Penerimaan (1) Rp. 11.607.692
2. Biaya Variabel :
a. Bahan bakar Rp. 2.122.025
b. Pelumas Rp. 296.062
c. Perbaikan dan perawatan Rp. 627.446
d. Upah operator Rp. 3.046.154
Jumlah biaya variabel Rp. 6.091.686
Biaya Tetap :
Harga pembelian traktor Rp. 18.169.231
Nilai sisa Rp. 9.123.077
Umur ekonomis 5 Tahun
Jumlah biaya tetap (Penyusutan) Rp. 1.809.321
Total Biaya Operasional (2) Rp. 7.901.007
3. Pendapatan (1 2) Rp. 3.706.685
Sumber : Analisis Data Primer, 2016.
Dari Tabel 5 traktor sebesar Rp. 11.607.692 dan
memperlihatkan bahwa penerimaan rata-rata total biaya operasional yang
rata-rata yang diterima oleh pemilik dikeluarkan oleh pemilik traktor
26

sebesar Rp. Rp. 7.901.007, dengan mengetahui apakah suatu usaha yang
demikian rata-rata pendapatan yang telah dilakukan menguntungkan atau
diperoleh oleh petani pemilik traktor merugikan oleh petani pemilik
di Kecamatan Wundulako traktor. Analisis dilakukan dengan
Kabupaten Kolaka sebesar Rp. membandingkan antara penerimaan
3.706.685 sehingga pemilik traktor pemilik traktor tangan dan biaya
mendapatkan keuntungan atau tidak yang telah dikeluarkan selama
merugi dalam menyewakan pengoperasian traktor dalam
traktornya kepada petani lain yang mengolah lahan persawahan baik
tidak mempunyai traktor tangan sawah milik sendiri ataupun sawah
untuk mengolah lahan milik petani lain yang tidak memiliki
persawahannya. traktor. Hasil analisis pengoperasian
Analisis R/C rasio traktor tangan di Kecamatan
Analisis kelayakan Wundulako Kabupaten Kolakadapat
finansial dalam hal ini yaitu analisis di sajikan pada Tabel 6 sebagai
R/C rasio dimana tujuan dari berikut :
penggunaan anilisis ini adalah untuk
Tabel 6. Hasil Perhitungan Analisis R/C Pengoperasian Traktor Tangan di
Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka Tahun 2016.
No. Uraian Nilai rata-rata pengoperasian
1. Penerimaan
a. Luas total olahan 7,74 Hektar
c. Harga penyewaan traktor Rp. 1.500.000
Total (1) Rp. 11.607.692
2. Biaya Total :
b. Biaya tidak tetap (Variabel Cost) Rp. 6.091.686
c. Biaya tetap (Fixed Cost) Rp. 1.809.231
Total (2) Rp. 7.901.007
3. R/C rasio = Total (1)/Total (2) 1,46
Sumber : Analisis Data Primer, 2016.
Dari Tabel 6 1.500.000., harga tersebut sudah
memperlihatkan bahwa penerimaan termaksud biaya operasional traktor
petani pemilik traktor dalam selama pengolahan tanah sehingga
menyewakan traktonya untuk petani yang ingin diolahkan tanah
mengolah lahan milik petani lain sawahnya hanya membayar dengan
yakni Rp. 11.607.692, nilai harga tersebut.
tersebut diperoleh dari jumlah luas Selanjutnya untuk biaya
lahan yang lahan yang diolah traktor yang dipakai petani untu
dalam satuan tahun di kalikan pengoperasian traktornya di lokasi
dengan harga pengolahan lahan penelitian yakni di Kecamatan
perhektarnya yaitu Rp. 1.500.000., Wundulako Kabupaten Kolaka
di Kecamatan Wundulako terbagi dua biaya, yaitu biaya
Kabupaten Kolaka untuk harga per variabel/tidak tetap dan biaya tetap.
hektarnya yang dikenakan dalam Dari hasil analisis di atas
penyewaan traktor tangan ialah Rp. menunjukkan bahwa biaya
27

variabel/tidak tetap bernilai akan semakin besar pula penerimaan


Rp. 6.091.686, dan untuk biaya usaha yang diperoleh untuk setiap
tetapnya sebanyak Rp. 1.809.231. rupiah biaya yang dikeluarkan.
dengan demikian total biaya Kegiatan usaha penyewaan traktor
operasional traktor tangan dalam tangan yang dikategorikan layak jika
beroperasi selama satu tahun di memiliki nilai R/C rasio > 1, artinya
Kecamatan Wundulako Kabupaten setiap tambahan biaya yang
Kolaka senilai Rp. 7.901.007. dikeluarkan akan menghasilkan
Berikutnya untuk nilai R/C tambahan penerimaan yang lebih
rasio yang diperoleh dari analisis besar dari pada tambahan biaya atau
Tabel 15 yaitu senilai 1,46. Ini secara sederhana kegiatan usaha
mengindikasikan bahwa bahwa penyewaan traktor tangan
setiap pengeluaran 1,00 % variabel menguntungkan. Sebaliknya
input dalam satu tahun akan dikategorikan tidak layak jika
menghasilkan penerimaan sebesar memiliki nilai R/C rasio < 1 yang
1,46 % dengan keuntungan 1,46 %, berarti untuk setiap tambahan biaya
sehingga usaha penyewaan traktor yang dikeluarkan akan menghasilkan
tangan di Kecamatan Wundulako tambahan biaya atau kegiatan usaha
Kabupaten Kolaka menguntungkan merugikan.sedangkan untuk kegiatan
dengan nilai R/C rasio 1,46. Karena usahatani yang memiliki nilai R/C
dari kriteria analisis R/C rasio jika rasio = 1 berarti kegiatan usaha
nilai R/C ratio >1 maka usaha berada pada keuntungan normal
penyewaan traktor tangan efisien (normal profit).
dan layak secara ekonomi atau Dari penjelasan Tabel di
menguntungkan, jika nilai R/C ratio atas bahwa petani pemilik traktor
<1 maka usaha penyewaan traktor tangan di Kecamatan Wundulako
tangan tidak efisien dan tidak layak Kabupaten Kolaka menguntungkan
secara ekonomi atau atau layak apabila traktornya
menguntungkan, sedangkan jika dioperasikan dengan efisien dan
nilai R/C ratio = 1 maka usaha efektif. Petani pemilik traktor tangan
penyewaan traktor tangan dikatakan yang ada di lokasi penelitian pasti
impas atau balik modal. menguntungkan apabila traktornya
Menurut Soeharjo dan digunakan untuk mengolah lahan
Patong (1973) menjelaskan bahwa persawahan petani lain yang tidak
usaha dikatakan menguntungkan punya traktor, ini dikarenakan bahwa
apabila nilai R/C rasio lebih besar di Kecamatan Wundulako
dari 1 dan sebaliknya suatu usaha Kabupaten Kolaka masih kurangnya
dikatakan belum menguntungkan alat pertanian untuk mengolah tanah
apabila nilai R/C rasio kurang dari 1. sawah mereka sedangkan luas
Menurut Andri (2002), persawahan di daerah tersebut cukup
Analisis R/C Rasio adalah analisis luas tidak bisa menggunakan alat
ini menunjukan besar penerimaan tradisional, sehingga mau tidak mau
usaha yang diperoleh petani untuk petani yang punya sawah tetapi gak
setiap rupiah biaya yang dikeluarkan punya traktor demi untuk melakukan
untuk kegiatan usaha tersebut, penanaman padi dengan tepat harus
semakin besar nilai R/C rasio maka menyewa traktor kepada petani lain.
28

Analisis Kebutuhan Mesin hasil penelitian yang dilakukan


Perhitungan kebutuhan bahwa untuk memenuhi seberapa
mesin perlu dilakukan untuk besar traktor tangan yang diperlukan
mengetahui seberapa banyak mesin dengan menghitung beberapa
traktor tangan yang kita dibutuhan komponen-komponen yang
untuk mengolah lahan persawahan berkaitan pemenuhan traktor tangan
petani Kecamatan Wundulako tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat
Kabupaten Kolaka. Berdasarkan di sajikan pada tabel 7 berikut :

Tabel 7. Menghitung Nilai E pada Pengoperasian Traktor Tangan di Kecamatan


Wundulako Kabupaten Kolaka.
No. Uraian Nilai rata-rata penggunaan
1. Waktu kerja mesin tiap musim (Hari/Musim) 8 Hari/Musim

2. Waktu Perbaikan Kerusakan Mesin 2 Hari/Musim


Traktor/Down time (Jam/Musim).

3. Waktu Persiapan Petani dalam Pengolahan 1 Hari/Musim


Lahan Sawah/Set Up time (Jam/Musim).
Sumber : Analisis Data Primer, 2016.
Tabel 7 menunjukan bahwa tersebut di bagi dengan jam kerja
waktu kerja mesin tiap musimnya yang ideal yang digunakan petani
sebesar 8 hari/musim, dan down jadinya sebesar 1
time sebesar 2 hari/musim. Down hari/permusim. Dari tabel di atas
time yang dimaksud dalam terlihat bahwa set up time petani
penelitian ini adalah pada saat mesin dalam mengoperasikan traktornya
traktor tangan mengalami kerusakan didaerah tersebut sebesar 1
sehingga kerusakan ini hari/musim. Dengan demikian
membutuhkan waktu perbaikan bahwa untuk nilai E atau tingkat
traktor tangan tersebut, dalam efisiensi kerja mesin rata-rata
penelitian yang dilakukan rata-rata pengoperasian traktor tangan di
pemilik traktor tangan yang Kecamatan Wundulako Kabupaten
mengolah lahan persawahannya Kolaka senilai 62 %.
pernah mengalami kerusakan baik Maka dari analisis tingkat
rusak berat maupun rusak ringan. efisiensi kerja mesin traktor di
Adapun kerusakan yang diterjadi Kecamatan Wundulako Kabupaten
masa pengolahan hanya 1 sampe 4 Kolaka belum mencapai 100 % atau
hari yang diperlukan untuk efisiensi kerja mesin traktor belum
memperbaikinya. sepenuhnya bekerja. Dan apabila
Set up time yang dimaksud efisiensi kerja mesin di naikkan
dalam penelitian ini yaitu persiapan sebesar 200 % atau mesin bekerja
petani dalam mengolah lahan lembur siang malam dengan olahan
persawahan, rata-rata petani lahan sama yakni 7,74 hektar,
memerlukan waktu 4 jam dapat sehingga jumlah traktor yang
langsung mengoperasikan seharusnya ada apabila efisiensi
traktornya. Dengan waktu 4 jam kerja mesin di naikkan di Kecamatan
29

Wundulako Kabupaten Kolaka 503 hektar dan jam kerja operasi


dengan asumsi bahwa untuk lahan mesin 8 jam per harinya petani
sawah l hektar traktor dapat mengoperasikan traktornya di
mengerjakan dalam 1 hari dengan 8 Kecamatan Wundulako Kabupaten
jam waktu yang dibutuhkan, Kolaka, dengan waktu pengerjaan
sedangkan rata-rata luas olahan yang serentak secara bersamaan selama 24
diolah traktor di Kecamatan hari. Untuk lebih jelasnya disajikan
Wundulako Kabupaten Kolaka ialah pada Tabel 8 sebagai berikut :
7,74 hektar dengan total luas lahan
Tabel 8. Skenario Peningkatan Efisiensi Kerja Mesin Traktor Rata-rata Luas
Olahan 7,74 hektar.
No. Luas Lahan Efisiensi Jumlah Unit traktor
1. 7,74 Hektar 62 % 13 unit
2. 7,74 Hektar 100 % 7 unit
3. 7,74 Hektar 200 % 4 unit
Sumber : Analisis Data Primer, 2016.
Tabel 8 menunjukkan jumlah traktor tersebut sudah ideal
bahwa jumlah traktor yang ideal untuk lahan sawah seluas 7,74
dengan lahan sawah 7,74 hektar hektar. Sedangkan untuk efisiensi
adalah 13 unit dengan tingkat 200 % maka traktor yang dibutuhkan
efisiensi mesin 62 %, dengan yakni 4 unit traktor dengan lahan
demikian dari asumsi penjelasan 7,74 hektar, hasil analisis tersebut
sebelum yaitu 1 hektar lahan sawah menjelaskan bahwa untuk 1 traktor
traktor bisa mengerjakannya dalam dapat mengolah 1,935 hektar, nilai
waktu sehari, maka lahan yang dapat tersebut mengalami peningkatan
diolah mesin traktor akan menurun daya olah traktor karena mesin
dari 1 hektar per traktor menjadi traktor dikerjakan lembur siang
0,595 hektar dengan waktu malam sehingga waktu yang
pengolahan menurun dari 8 jam diperlukan 16 jam dalam 24 jam
perhektar menjadi 5 jam per bekerja.
hektarnya. Dan untuk dan luas Selanjutnya apabila traktor
olahan 7,74 hektar dengan efisiensi tangan di lokasi penelitian
100 % membutuhkan 7 unit traktor, mengerjakan seluruh luas lahan
hasil analisis tersebut menandakan olahan yakni 503 hektar dengan
bahwa tingkat efisiensi kerja mesin asumsi yang sama maka traktor yang
traktor telah mencapai titik dibutuhkan di Kecamatan
optimalnya bekerja sehingga apabila Wundulako Kabupaten Kolaka dapat
kembali asumsi sebelumnya maka disajikan pada Tabel 9 berikut :
Tabel 9. Skenario Peningkatan Efisiensi Kerja Mesin Traktor Total Olahan 503
hektar.
No. Luas Lahan Efisiensi Jumlah Unit traktor
1. 503 Hektar 62 % 811 unit
30

2. 503 Hektar 100 % 503 unit


3. 503 Hektar 200 % 251 unit
Sumber : Analisis Data Primer, 2016.
Tabel 9 menunjukkan diolah mesin traktor per satu unit
bahwa jumlah traktor yang ideal yakni 0,620 hektar, waktu yang
dengan lahan sawah 503 hektar diperlukan untuk mengolah lahan 5
adalah 811 unit traktor dan tingkat jam. Dan untuk efisiens kerja mesin
efisiensi mesin traktor bekerja 62 %, 100 % dengan luas sawah yang
dengan demikian lahan yang dapat diolah 503 hektar membutuhkan 503
unit traktor, hasil
perhitungan tersebut sudah ideal
traktor yang dibutuhkan sebab
dengan memperhatikan asumsi
sebelumnya yakni 1 unit traktor bisa
mengerjakan 1 hektar lahan
persawahan per hari. Sedangkan
untuk tingkat efisiensi mesin traktor
bekerja 200 % dengan lahan yang
sama maka traktor tangan yang
dibutuhkan 251 unit, jumlah unit
traktor tersebut lebih sedikit
dibandingkan dengan tingkat
efisiensi kerja mesin karena waktu
bekerjanya mesin siang malam atau
lembur yakni 16 jam dalam 24 jam.
Berdasarkan data Tabel 8
dan 9 maka analisis kebutuhan mesin
traktor di Kecamatan Wundulako
Kabupaten Kolaka menunjukkan
bahwa efisiensi kerja mesin traktor
sangat mempengaruhi jumlah unit
traktor yang dibutuhkan di
Kecamatan Wundulako Kabupaten
Kolaka karena apabila tingkat
efisiensi kerja mesin menurun maka
jumlah traktor yang dibutuhkan lebih
banyak dan sebaliknya apabila
efisiensi kerja mesin traktor
menigkat maka kebutuhan mesin
akan sedikit, sedangkan apabila
efisiensi kerja mesin mencapai
standar optimal maka traktor yang
dibutuhkan sama dengan luas olahan
traktor.
31

KESIMPULAN DAN SARAN semua dengan total olahan 503 hektar


Kesimpulan pada tingkat efisiensi 62 %, 100 %, 200
Berdasarkan hasil uraian dan pembahasan % maka traktor yang dibutuhkan untuk
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai mengoptimalkan kebutuhan traktor
berikut : yakni 811, 503 dan 251 unit.
a. Berdasarkan analisis kelayakan finansial
dengan menggunakan analisis R/C DAFTAR PUSTAKA
untuk menganalisis usaha penyewaan Hardjosentono, Mulyoto, 1987. Mesin-
traktor tangan di Kecamatan Wundulako Mesin Pertanian. Pusat Pendidikan dan
Kabupaten Kolaka sangat layak atau Latihan Pertanian. Jakarta.
menguntungkan karena nilai R/C > 1,00 Husnan, S, dan Suwarsono. 2000. Studi
sebesar dengan nilai rata-rata diperoleh Kelayakan Proyek. Edisi Keempat. UPP
yaitu 1,46. AMP YKPN. Yogyakarta.
b. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan Padangaran, A.M. 2014. Manajemen
mesin yang dilakukan maka didapatkan Perusahaan Pertanian Teori dan
mesin yang optimal untuk memenuhi Aplikasi. Program Pasca Sarjana
kebutuhan mesin traktor dengan rata-rata Universitas Haluoleo. Kendari.
olahan 7,74 hektar sawah yakni Patong dan Soeharjo. 1973. Sendi-Sendi
sebanyak 13 unit mesin dengan tingkat Pokok Usaha Tani. Departemen Ilmu
efisien kerja mesin 62 %, dan apabila Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian,
tingkat efisiensi kerja mesin meningkat Institut Pertanian Bogor, Bogor.
menjadi 100 % maka kebutuhan optimal Soekartawi, 1995. Teori Ekonomi Produksi.
traktor membutuhkan 7 unit dengan Penerbit Rajawali Press. Jakarta.
luasan olahan sama, sedangkan untuk Umar, H., 1998. Metode Penelitian untuk
kenaikan efisiensi kerja mesin 200 % Sripsi dan tesis. Raja Grafindo Persada.
didapatkan traktor sebanyak 4 unit. Jakarta
Lanjut apabila traktor mengerjakan lahan

Anda mungkin juga menyukai