adalah pemeriksaan terhadap tubuhmayat, meliputi pemeriksaan terhadap bagi an luar maupun bagian dalam, dengan tujuanme nemukan proses penyakit dan atau adanya cedera, melakukan interpretasi atas penemuan- penemuan tersebut, menerangkan penyebabnya serta mencari hubungan sebab akibat antarakelainan-kelainan yang ditemukan dengan penyebab kematian AUTOPSI PADA DUGAAN KEMATIAN AKIBAT EMBOLI UDARA Terbukanya pembuluh darah akibat trauma.
Jenis emboli udara berdasarkan letak :
1. Emboli udara vena (emboli udara paru) 2. Emboli udara arterial (emboli udara sistemik). Teknik Autopsi Khusus Pada dasarnya, pembuktian dilakukan dengan memperlihatkan adanya udara dalam system vena atau arteri dengan membuka arteri atau vena tersebut di bawah permukaan air Pemeriksaan emboli udara vena Kandung jantung dibuka dengan melakukan pengguntingan memanjang pada tempat yang letaknya paling tinggi ( dipertengahan kandung jantung) sepanjang 5 sampai 7 sentimeter. Ke dalam kandung jantung kemudian diisikan air sehingga seluruh jantung terdapat di bawah permukaan air (terendam). Kadang- kadang jantung cenderung untuk mengapung. Dalam hal ini tekan jantung dengan jari tangan kiri dan jaga agar jantung tetap terendam. Dengan pisau organ, tusuk ventrikel kanan dekat dengan permulaan arteri pulmonalis sampai menembus ke dalam bilik kanan. Dengan melakukan pemutaran bidang pisau (knife blade) sebanyak 90 derajat, maka lubang tusukan diperlebar. Perhatikan apakah terdapat gelembung udara yang keluar dari lubang tersebut. Dengan cara yang sama, ventrikel kiri juga dilubangi dan perhatikan juga apakah terdapat gelembung udara yang keluar. Pemeriksaan emboli udara arteri Untuk membuktikan adanya emboli udara arterial, lakukan persiapan pemeriksaan seperti pada pemeriksaan emboli udara vena. Dengan jantung yang seluruhnya terdapat di bawah permukaan air, lakukan pemotongan permulaan arteri coronaria kiri dengan jalan mengirisnya pada bagian arterior septum dan perhatikan apakah terdapat gelembung udara yang keluar. Bila perlu dapat dilakukan pengurutan sepanjang septum dari arah apex jantung ke arah tempat pengirisan. Dalam menilai hasil pemeriksaan emboli udara arterial ini perlu diperhitungkan kemungkinan terbentuknya gas pembusukan dalam pembuluh itu sendiri. Tes Pada Pneumothoraks buka kulit dinding dada pada bagian yang tertinggi dari dada, yaitu sekitar iga ke 4 dan 5 ( udara akan berada pada tempat yang tertinggi ), buat kantung dari kulit dada tersebut mengelilingi separuhnya dari daerah iga 4 dan 5 ( sekitar 10 x 5 cm ) pada kantung tersebut kemudian diisi air, dan selanjutnya tusuk dengan pisau, adanya gelembung udara yang keluar berarti ada pneumothorax; dan bila diperiksa paru-parunya, paru-paru tersebut tampak kollaps, cara lain; setelah dibuat kantung , kantung ditusuk dengan spuit besar dengan jarum besar yang berisi air separuhnya pada spuit tersebut; bila ada pneumothorax, tampak gelembung-gelembung udara pada spuit tadi. Pada trauma di daerah dada, ada kemungkinan jaringan paru robek, sedemikian rupa sehingga terjadi mekanisme ventil di mana udara yang masuk ke paru-paru akan diteruskan ke dalam rongga dada, dan tidak dapat keluar kembali, sehingga terjadi kumulasi udara, dengan akibat paru-paru akan kolaps dan korban akan mati. Insisi pada Kasus dengan Kelainan di Daerah Leher Buat insisi I, yang dimulai dari incisura jugularis, ke arah bawah seperti biasa, sampai ke simpisis os pubis. Buka rongga dada, dengan jalan memotong tulang dada dan iga-iga. Keluarkan jantung, dengan menggunting mulai dari v.cava inferior, vv.pulmonalis, a.pulmonalis, v.cava superior dan terakhir aorta. Buka rongga tengkorak, dan keluarkan organ otaknya. Dengan adanya bantalan kayu pada daerah punggung, maka daerah leher akan bersih dari darah, oleh karena darah telah mengalir ke atas ke arah tengkorak dan ke bawah, ke arah rongga dada; dengan demikian pemeriksaan dapat dimulai. Insisi ini dimaksudkan agar daerah leher dapat bersih dari darah, sehingga kelainan yang minimalpun dapat terlihat; misalnya pada kasus pencekikan, penjeratan, dan penggantungan. Prinsip dari teknik ini adalah pemeriksaan daerah dilakukan paling akhir.