Anda di halaman 1dari 30

DEFINISI

Hipertensi adalah keadaan menetap tekanan sistolik melebih dari 140 mmHg atau tekanan
diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg. Diagnostik ini dapat dipastikan dengan mengukur rata-rata
tekanan darah pada 2 waktu yang terpisah (FKUI, 2001).
ETIOLOGI
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Ras
4. Pola Hidup

KATEGORI TEKANAN DARAH SISTOLIK TEKANAN DARAH DIASTOLIK

NORMAL >120 mmHg >80 mmHg

PRE-HIPERTENSI 120-139 mmHg 80-89 mmHg

STADIUM-1 140-159 mmHg 90-99 mmHg

STADIUM-2 >160 mmHg >100 mmHg


PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak
dipusat vasomotor, pada medulla diotak.
Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke
bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis.
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokonstriksi.
Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan
pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian
diubah menjadi angiotensin II
Suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler.
MANIFESTASI KLINIS
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, gejala yang dimaksud adalah
sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi
baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual
4. Muntah
5. Sesak nafas
6. Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
ginjal.
8. Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak.
KOMPLIKASI

- Insufisiensi koroner dan penyumbatan


- Kegagalan jantung
- Kegagalan ginjal
- Gangguan persyarafan
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laboratorium
Hb/Ht
BUN / kreatinin
Glukosa
Urinalisa
2. CT Scan
3. EKG
4. IUP
5. Rontgen dada
PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Non Farmakologis
Diet Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam.
Aktivitas
2. Farmakologik
Sesuai dengan rekomendasi WHO/ISH dengan mengingat kondisi pasien, sasarkan pertimbangan
dan prisif sebagai berikut:
Mulai dosis rendah yang tersedia, naikkan bila respon belum belum optimal, contoh agen beta
bloker ACE.
Kombinasi dua obat, dosis rendah lebih baik dari pada satu obat dosis tinggi. Contoh: diuretic
dengan beta bloker.
Bila tidak ada respon satu obat, respon minim atau ada efek samping ganti DHA yang lain
Pilih yang kerja 24 jam, sehingga hanya sehari sekali yang akan meningkatkan kepatuhan.
Pasien dengan DM dan insufistensi ginjal terapi mula lebih dini yaitu pada tekanan darah normal
tinggi.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
TN .A
PADA NY. S DENGAN KASUS
HIPERTENSI
PENGKAJIAN
DATA UMUM

1. BIODATA
Nama KK : Tn A
Umur : 61 tahun
Agama : Islam
Alamat : Sumber porong Lawang
Pekerjaan : PNS (Pensiun)
Pendidikan : SMP Tamat
Penghasilan : Rp 1.500.000,-/ bulan
2. Komponen Keluarga
STATUS IMUNISASI
HUB
PENDIDI
NO NAMA J.K dgn UMUR
KAN
POLIO DPT HEPATITIS KET
K.K BCG CAMPAK
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny. S P Istri 56 th - - - - - - - - - - - - -

2 Nn.K P Anak 17 th SMK

3. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga Tn.A adalah keluarga inti yaitu dalam satu keluarga terdiri dari
ayah, ibu dan anak.

4. SUKU BANGSA
Keluarga klien berasal dari suku jawa atau Indonesia, kebudayaan yang dianut
tidak bertentangan degan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah bahasa jawa.
5. AGAMA
Seluruh anggota keluarga Tn A adalah beragama islam dan taat beribadah, sering mengikuti
pengajian yang ada di RT serta berdoa agar Ny. S dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya.

6. STATUS EKONOMI KELUARGA


a. Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari KK Rp 1.500.000/bulan. Kebutuhan yang
diperlukan keluarga :
Makan Rp 750.000
Bayar Listrik/PDAM Rp 200.000
Pendidikan Rp 150.000
Lain-lain Rp 150.000
Rp 1.200.000
Sisanya ditabungkan untuk kebutuhan yang mendadak.
b. Barang-barang yang dimiliki
2 buah TV, 2 kipas angin dan 2 sepeda, 1 motor. Pada ruang tamu terdapat 1 set kursi dan
lemari, pada ruang tengah terdapat 2 lemari pakaian dan 1 kulkas.
7. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton TV bersama dirumah,
sedangkan rekreasi diluar rumah kadang-kadang ikut rombongan pengajian yang ada (ziarah wali
songo ) yang diadakan 2-3 tahun sekali.
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA SAAT INI
1. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
Keluarga Tn. A dalam tahap perkembangan pada tahap IV yaitu keluarga dengan anak usia
sekolah .

2. TAHAP PERKEMBANGAN SAAT INI YANG BELUM TERPENUHI


Tn.A berharap anaknya bisa lulus sekolah dan hidup mandiri serta istrinya Ny.S dapat sembuh
dari hipertensi.

3. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA INTI


Ny.S mengatakan bahwa dikeluarganya, baik suami ataupun anaknya tidak ada yang mempunyai
penyakit yang sama dengannya, maupun penyakit menular seperti TBC, Hepatitis dll.
4. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA
Tn. A sebagai KK jarang sakit, tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan, maupun
kebutuhan dasar yang lain. Tidak mempunyai penyakit menurun (Hipertensi) dan penyakit
menular (TBC, Kusta). Pada saat pengkajian TD 130/90 mmHg.
Ny.S menderita Hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, mengeluh pusing. Tekanan darah naik
bila klien dalam hari tersebut terlalu banyak mengkonsumsi jenis daging-daging. TD 150/110
mmHg, selama ini berobat ke RS secara teratur yaitu 1 bulan sekali.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. KARAKTERISTIK RUMAH
a. Luas : 8 X 20 M2
b. Jenis : Permanen
c. Sirkulasi udara : cukup baik
d. Pemanfaatan ruangan rumah : perabot tertata rapi
e. Kebersihan ruangan : bersih
f. Lantai : keramik
g. Jarak septic tank dengan sumur : > 10 meter
h. Sumber air minum : tandon air hujan
i. Pembuangan limbah : melalui selokan
j. Halaman dimanfaatkan dengan tanaman hias
k. keadaan pekarangan bersih
l. Pembuangan sampah dibakar
Denah Rumah
2. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS RW
Hubungan antar tetangga Tn. A baik, saling membantu, bila ada tetangga yang membangun rumah
dikerjakan saling gotong-royong.

3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA


Keluarga Tn. A selama ini sebagai penduduk asli Dsn. Sumberporong dan tidak pernah pindah
rumah.

4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKA


Ny. S mengatakan mulai bekerja pukul 06.00 18.00 WIB yaitu membuka toko pracangan di
rumah dan pada malam hari digunakan untuk berkumpul bersama seluruh keluarganya, Ny S
mengikuti pengajian tiap hari minggu.

5. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA


Jumlah anggota keluarga 3 orang , yaitu istri dan 1 anak.
STRUKTUR KELUARGA
1. POLA KOMUNIKASI
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa, dan mendapat informasi kesehatan dari petugas kesehatan
dan informasi lainnya didapat dari televisi dan radio.

2. STRUKTUR KESEHATAN KELUARGA


Menurut Tn A, hanya Ny S yang sakit dan anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat.

3. STRUKTUR PERAN
a. Formal
Tn A sebagai KK, Ny S sebagai istri, dan 1 anak.
b. Informal
Tn A sebagai pencari nafkah dengan menerima pensiunan dengan dibantu Ny S membuka toko pracangan di rumah.

4. NILAI DAN NORMA KELUARGA


Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT. Demikian pula dengan sehat dan sakit.
Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit, dibawa ke Rumah Sakit atau petugas
kesehatan.
FUNGSI KELUARGA

1. FUNGSI AFEKTIF
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang sakit langsung
dibawa ke Rumah sakit atau petugas kesehatan.

2. FUNGSI SOSIALISASI
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik
dan selalu mentaati norma yang ada.
3. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
a. Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, lauk pauk, dan sayur dengan
frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada anggota kelaurga yang sakit, keluarga merawat dan
memeriksakannya ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan.
b. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan Ny. S sering mengeluh pusing karena penyakit darah tinggi dan takut
tensinya naik.
c. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Bila Ny. S sakit langsung dibawa ke Puskesmas atau petugas kesehatan ke rumah.
d. Merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat Ny. S, masih memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang
lainnya, pola tidur juga masih belum sesuai dan waktunya kurang lama, namun selalu melakukan
kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan.
e. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel 1 minggu sekali dan lantai kamar
mandinya tidak licin, bersih dan terawat.
f. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat
Keluarga selalu memeriksakan diri ke Puskesmas atau petugas kesehatan bila sakit dan Ny.S
melakukan periksa sejak menderita Hipertensi.
5. FUNGSI REPRODUKSI
Tn.A dan Ny.S mempunyai 1 orang anak berusia 17 tahun, kelas 3 SMK.

6. FUNGSI EKONOMI
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya untuk
berobat.
STRESS DAN KOPPING KELUARGA
1. STRESS JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
a. Stressor jangka pendek
Ny. S mengatakan sering mengeluh pusing
b. Stressor jangka panjang
Ny. S khawatir tensinya bertambah tinggi

2. KEMAMPUAN KELUARGA BERESPON TERHADAP STRESSOR


Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke Puskesmas atau petugas kesehatan

3. STRATEGI KOPPING YANG DIGUNAKAN


Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada

4. STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL


Ny. S bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat.
PEMERIKSAAN FISIK
Ny. S

Keadaan umum : cukup, TD: 180/140 mmHg, N: 88 x/mnt, RR: 20 X/mnt, BB:58 kg dan TB: 154 cm.
Kepala : Rambut bersih, warna hitam beruban, rontok, wajah pucat
Mata : Conjungtiva merah muda, sklera putih, terdapat gambaran tipis pembululuh darah
Hidung : Pernafasan spontan
Mulut : bibir lembab, tidak ada stomatitis, terdapat caries bibir,
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe dan bendungan vena jugularis
Dada : tidak ada tarikan intercostae, vokal fremitus dada kanan dan kiri sama. Suara paru sonor
pada semua lapang paru, suara jantung pekak, suara nafas vesikuler, S1 S2tunggal.
Perut : bulat datar, bising usus 12 x/ menit, hepar dan lien tak teraba., suara perut timpani.
Ekstrimitas : tidak ada odema pada ekstrimitas baik ekstrimitas bagian atas maupun ekstrimitas
bagian bawah.
HAAPAN KELUARGA

Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar selalu meningkatkan


mutu pelayanan dan membantu masalah Ny. S.
ANALISA DATA
NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH TTD

1 2 3 4 5
1. Ny. S mengatakan sering Ny.n S terlihat sering Nyeri
mengeluh sakit kepala memegangi kepala bagian
Ny.S mengatakan nyeri skala 2 belakang
Wajah Ny.S kadang-
Keluarga mengatakan kurang kadang terlihat
memahami cara merawat menyeringai
Makanan Ny.S sama dengan TD : 180/140 mmHg
keluarga yang lain N : 88x/mnt
Pola tidur Ny.S tidak sesuai dan RR: 20 x/mnt
kurang dari kebutuhan
Kontrol secara teratur
NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH TTD

1 2 3 4 5
2. Ny S mengatakan khawatir Ny. S terlihat bingung Cemas
tensinya semakin tinggi Wajah Ny. S kadang-
Keluarga kurang memahami cara kadang terlihat pucat
mengenal masalah Ny S yang TD : 180/140 mmHg
khawatir tensinya akan bertambah N : 88x/mnt
tinggi RR: 20 x/mnt

Keluarga mengatakan kurang memahami


cara merawat Ny.S
Makanan Ny.S sama dengan
keluarga yang lain
Pola tidur Ny.S tidak sesuai dan
kurang dari kebutuhan
Kontrol secara teratur

Anda mungkin juga menyukai