Hendy Masjayanto
406121001
Ibu pasien mengaku bahwa BAK lancar, kurang lebih 3-4 kali
sehari, warna kuning jernih, tidak ada darah, tidak tampak nyeri
saat buang air kecil.
2-4
4-6
6-8
8-10
10-12
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 110 x/menit, pada arteri radialis, teraba kuat
dan teratur
Pernafasan : 38 x/menit, tipe abdominal-thorakal
Suhu : 37,8 oC, pada axila kanan
Berat badan : 5,1 kg (saat pasien pertama masuk R.S.)
Tinggi badan : 74 cm
LILA : 103 mm
Keadaan gizi : Buruk
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Kepala : Bentuk normal, ukuran normal, rambut hitam terdistribusi merata, tidak
mudah dicabut, kulit kepala terdapat papul eritematosa,pustul berisi nanah berwarna
kuning berbatas tegas ,multipel.
Mata : Kelopak mata kanan dan kiri terdapat edema, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik. Pupil bulat, isokor, diameter 3 mm, Reflek cahaya +/+.
Telinga : Bentuk normal, liang telinga lapang, sekret -/-, serumen tidak tampak, tidak
ada nyeri tekan tragus, tidak ada nyeri tarik aurikuler.
Hidung : bentuk normal, simetris, sekret (+/+) : serous, bening, darah (-/-)
Mulut : Mukosa bibir basah,tidak tampak sianosis, lidah kotor (-), faring tidak
hiperemis, T1-T1 tidak hiperemis
Leher : Trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, limfadenitis colli
(+),diameter 1cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-), tidak panas saat
perabaan.
Dinding Thorax : Bentuk normal, tidak ada retraksi otot-otot interkostalis,
supraclavicula, subcostal.
Paru-paru
Inspeksi :Simetris dalam diam dan pergerakan nafas
Perkusi : Redup, batas paru - hepar di ICS VI midclavicula line dextra
Auskultasi :Vesikuler+/+, Ronkhi +/+, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaran, ballotemen (-),
tidak ada nyeri tekan epigastrium
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat, normal
Turgor kulit : Jelek
Ektremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, terdapat edema pada telapak
kaki kanan dan kiri
Tulang belakang : bentuk normal, tidak skoliosis, tidak lordosis, tidak kifosis
Kulit : lemak subcutis kurang
III.3. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Meningeal : (-)
Refleks Fisiologis:
Biceps : +/+, normal
Triceps : +/+, normal
Patela : +/+, normal
Tendo Achilles : +/+, normal
Refleks Patologis : (-)
Parese : (-)
IV PEMERIKSAAN PENUNJANG
Terdapat Riwayat kontak dengan penderita dewasa yang batuk-batuk lama / berdarah.
Penderita baru pertama kali sakit seperti ini.
Riwayat adanya orang yang sering merokok di rumah ada, yaitu ayah penderita.
Pasien juga merasakan mual, disertai dengan muntah sejak 5 hari
sebelum masuk rumah sakit . Muntah berisi makanan yang
dimakan kadang-kadang berisi dahak. Frekuensi muntah + 6 kali
dalam sehari, jumlahnya menurut ibu pasien sedikit . Pasien juga
mengalami mencret sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit,
dengan konsistensi cair lebih banyak dari ampas, tidak berlendir
dan darah. Dengan frekuensi 4 x/ hari, jumlahnya 4 sendok
makan.
Ibu pasien mengaku bahwa BAK lancar, kurang lebih 3-4 kali
sehari, warna kuning jernih, tidak ada darah, tidak tampak nyeri
saat buang air kecil.
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 110 x/menit, pada arteri radialis, teraba kuat dan teratur
Pernafasan : 38 x/menit, tipe abdominal-thorakal
Suhu : 37,8 oC, pada axila kanan
Berat badan : 5,1 kg (saat pasien pertama masuk R.S.)
Tinggi badan : 74 cm
LILA : 103 mm
Keadaan gizi : Buruk
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik leher didapat limfadenitis colli (+), diameter 1cm,
konsistensi kenyal, nyeri tekan (-), tidak panas saat perabaan.
Pada hidung terdapat sekret (+/+) : serous, bening, darah (-/-),
Kelopak mata kanan dan kiri terdapat edema , Paru-paru pada auskultasi Ronkhi +/+,
turgor kulit jelek, lemak subcutis kurang,tonus otot kurangterdapat edema
pada telapak kaki kanan dan kiri.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan Darah Lengkap didapatkan nilai LED 70 mm.
Pada foto thorax terlihat Infiltrat perihilar,paracardial kanan dan kiri,hilus menebal ,
corakan bronchovascular kasar
SCORING TB = 8
Kontak dengan pasien TB = 3
Uji Tuberkulin =0
BB/U <60% =2
Demam 2 minggu =0
Batuk 3 minggu =1
Limfadenitis colli 1cm = 1
Foto thorax sugestif TB = 1
DIAGNOSIS KERJA:
TB paru
Gizi buruk
DIAGNOSIS BANDING
Pneumonia
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa:
Tirah baring
Makan makanan bergizi
Minum obat secara teratur jangan sampai putus OAT.
Edukasi kepada orang tua untuk memantau dan meminumkan OAT setiap hari.
Medikamentosa :
IVFD RL 7 tpm /makro
Lacto B 2x1
Cotri 2x cth
Vitamin A 3x 30.000 selama 2 hari
INH 1x70mg
Rifampicin 1x110 mg
Pirazinamid 1x150 mg
PROGNOSA
TB paru
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad funtionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Gizi Buruk
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad funtionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
RIWAYAT RAWAT INAP
Pemeriksaan fisik :
Kepala : Normocephal
Mata : CA-/-, SI -/-, pupil isokor RC +/+, Kelopak mata kanan dan kiri terdapat edema
Telinga : Sekret -/-
Hidung : Sekret -/-
Mulut : Bibir basah, lidah kotor (-), faring tidak hiperemis, T1-T1 tidak hiperemis.
Leher : limfadenitis colli (+), diameter 1cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-),
tidak panas saat perabaan.
Paru-paru
Inspeksi : Simetris dalam diam dan pergerakan nafas
Perkusi : Redup, batas paru - hepar di ICS VI midclavicula line dextra
Auskultasi : Vesikuler+/+, Ronkhi +/+, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaran, ballotemen (-),
tidak ada nyeri tekan epigastrium
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat, normal, hepar dan lien tidak teraba
membesar
Turgor kulit : Jelek
Kulit : lemak subcutis kurang
A : Gizi buruk
P : IVFD RL 7 tpm(makro)
Lacto B 2x1
Cotri 2x cth
Vitamin A 3x 30.000 selama 2 hari
Ambroxol 3 x 1/3 cth
8 maret 2014
Hari rawat ke 3
S : - Demam + naik turun hari ke 9
- Batuk + hari ke 32,dahak + warna hijau,darah -,sesak-,
- Muntah + hari ke 7 berisi makanan yang dimakan kadang-kadang berisi air + dahak.
Frekuensi muntah + 2 kali dalam sehari, jumlahnya + gelas aqua, ,napsu makan kurang
- BAB normal, dengan konsistensi ampas lebih banyak dari cair, tidak berlendir dan darah.
Dengan frekuensi 5 x/ hari, jumlahnya 3-4 sendok makan.
- BAK lancar, kurang lebih 3-4 kali sehari, warna kuning jernih, tidak ada darah,
tidak tampak nyeri saat buang air kecil.
O : KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : somnolen
Suhu : 36 C
Nadi : 88 x / menit
RR : 36x / menit
BB :5,81 kg
Pemeriksaan fisik :
Kepala : Normocephal
Mata : CA-/-, SI -/-, Isokor RC +/+ , Kelopak mata kanan dan kiri terdapat edema
Telinga : Sekret -/-
Hidung : Sekret +/+ putih
Mulut : Bibir basah, lidah kotor (-), faring tidak hiperemis, T1-T1 tidak hiperemis
Leher : limfadenitis colli (+), diameter 1cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-),
tidak panas saat perabaan.
Paru-paru
Inspeksi :Simetris dalam diam dan pergerakan nafas
Perkusi :Redup, batas paru - hepar di ICS VI midclavicula line dextra
Auskultasi :Vesikuler+/+, Ronkhi +/+, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaran, ballotemen (-),
tidak ada nyeri tekan epigastrium
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat, normal, hepar dan lien tidak
teraba membesar
Ektremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, terdapat edema pada telapak kaki
kanan dan kiri.
Kulit : lemak subcutis kurang
Laboratorium Darah lengkap tanggal 8 maret 2014
Hb 11,5 10 13 g/dL
Ht 36 33 43 %
MCV 87 74 102 fL
MCH 27 23 31 pq
MCHC 31 26 34 g/dL
A : Gizi buruk
P:
IVFD RL 7 tpm(makro)
Lacto B 2x1
Cotrimoksazol 2x cth
Vitamin A 3x 30.000
Salbutamol 4 X 0,3mg
Nebu :Ventolin ampul +NaCl 2 cc ---- 2x /hari
9 maret 2014
Hari rawat ke 4
S : - Demam + naik turun hari ke 10
- Batuk + hari ke 33,dahak tidak bisa keluar,sesak-,
- Muntah -
- BAB normal, ampas, tidak berlendir dan darah.
Dengan frekuensi 3 x/ hari, jumlahnya 3-4 sendok makan.
- BAK lancar, kurang lebih 3-4 kali sehari, warna kuning jernih, tidak ada darah,
tidak tampak nyeri saat buang air kecil.
O : KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Suhu : 37,8 C
Nadi : 110 x / menit
RR : 38x / menit
BB : 5,89 kg
Pemeriksaan fisik :
Kepala : Normocephal
Mata : CA-/-, SI -/-, Isokor RC +/+ edema kelopak mata +/+
Telinga : Sekret +/+ putih
Hidung : Sekret -/-
Mulut : Bibir basah, lidah kotor (-), faring tidak hiperemis, T1-T1 tidak hiperemis
Leher : limfadenitis colli (+), diameter 1cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-),
tidak panas saat perabaan.
Paru-paru
Inspeksi :Simetris dalam diam dan pergerakan nafas
Perkusi : Redup, batas paru - hepar di ICS VI midclavicula line dextra
Auskultasi :Vesikuler+/+, Ronkhi +/+, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaran, ballotemen (-),
tidak ada nyeri tekan epigastrium
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat, normal, hepar dan lien tidak teraba
membesar
Ektremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema pada telapak kaki kanan
dan kiri +/+.
Kulit : lemak subcutis kurang
Pemeriksaan urin lengkap pada tanggal 9 Mei 2014
Urine Lengkap
Nitrit - Negatif
Albumin - Negatif
Glukosa - Negatif
Keton - Negatif
Urobilinogen + <1
Bilirubin - Negatif
Sedimen Mikroskopis
Eritrosit 1 <3 /l
Lekosit 9 <10/l
Silinder - 0 1 / LPK
Epitel +
Bakteri +
Kristal -
Makroskopis
Warna Kuning
Lain lain -
A : Gizi buruk
P:
IVFD Kaen 3 B 8 tpm(makro)
Lacto B 2x1
Cotrimoksazol 2x cth
Vitamin A 3x 30.000
Salbutamol 4 X 0,3mg
Nebu :Ventolin ampul +NaCl 2 cc ---- 2x /hari
10 maret 2014
Hari rawat ke 6
S : -Demam - hari ke 2
-Batuk + hari ke 35,dahak bisa keluar, putih,kental,sesak-,
-Muntah -, napsu makan kurang
-BAB normal, dengan konsistensi ampas, tidak berlendir dan darah.
Dengan frekuensi 2 x/ hari, jumlahnya 4-5 sendok makan.
-BAK lancar, kurang lebih 4 kali sehari, warna kuning jernih, tidak ada darah,
tidak tampak nyeri saat buang air kecil.
O : KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Suhu : 36,5 C
Nadi : 100 x / menit
RR : 38 x / menit
BB : 6,34 kg
Pemeriksaan fisik :
Kepala : Normocephal
Mata : CA-/-, SI -/-, Isokor RC +/+ edema kelopak mata berkurang
Telinga : Sekret -/-
Hidung : Sekret +/+ putih
Mulut : Bibir basah, lidah kotor (-), faring tidak hiperemis,
T1-T1 tidak hiperemis
Leher : limfadenitis colli (+), diameter 1cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-), tidak panas saat perabaan.
Paru-paru
Inspeksi :Simetris dalam diam dan pergerakan nafas
Perkusi : Redup, batas paru - hepar di ICS VI midclavicula line dextra
Auskultasi :Vesikuler+/+, Ronkhi +/+, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaran, ballotemen (-), tidak ada nyeri tekan epigastrium
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat, normal, hepar dan lien tidak teraba membesar
Ektremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, terdapat edema pada telapak kaki kanan dan kiri berkurang
Kulit : lemak subcutis kurang
A : Gizi buruk + TB paru
P:
IVFD Kaen 3 B 8 tpm(makro)
Lacto B 2x1
Cotrimoksazol 2x cth
Salbutamol 4 X 0,3mg
Nebu :Ventolin ampul +NaCl 2 cc ---- 2x /hari
INH 1x70mg
Rifampicin 1x110 mg
Pirazinamid 1x150 mg
Apialis 1x1 cth
11 maret 2014
Hari rawat ke 6
S : -Demam - hari ke 3
-Batuk + hari ke 36,dahak bisa keluar, putih,kental,sesak-,
-Muntah -, napsu makan membaik
-BAB normal, dengan konsistensi ampas lebih banyak dari cair, tidak berlendir
dan darah.
Dengan frekuensi 3 x/ hari, jumlahnya 4-5 sendok makan.
-BAK lancar, kurang lebih 4 kali sehari, warna kuning jernih, tidak ada darah,
tidak tampak nyeri saat buang air kecil.
Pemeriksaan fisik :
Kepala : Normocephal
Mata : CA-/-, SI -/-, Isokor RC +/+ edema kelopak mata berkurang
Telinga : Sekret -/-
Hidung : Sekret -/-
Mulut : Bibir basah, lidah kotor (-), faring tidak hiperemis, T1-T1 tidak hiperemis
Leher : limfadenitis colli (+), diameter 1cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-),
tidak panas saat perabaan.
Paru-paru
Inspeksi :Simetris dalam diam dan pergerakan nafas
Perkusi : Redup, batas paru - hepar di ICS VI midclavicula line dextra
Auskultasi :Vesikuler+/+, Ronkhi +/+, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaran, ballotemen (-), tidak ada nyeri tekan epigastrium
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat, normal, hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat
Kulit : lemak subcutis kurang
A : Gizi buruk + TB paru
P:
IVFD Kaen 3 B 8 tpm(makro)
Lacto B 2x1
Cotrimoksazol 2x cth
Salbutamol 4 X 0,3mg
Nebu :Ventolin ampul +NaCl 2 cc ---- 2x /hari
INH 1x70mg
Rifampicin 1x110 mg
Pirazinamid 1x150 mg
12 maret 2014
Hari rawat ke 7
S : Demam - hari ke 4
-Batuk + hari ke 36,dahak bisa keluar, putih,kental,sesak-,
-Muntah -, napsu makan membaik
-BAB normal, dengan konsistensi ampas lebih banyak dari cair, tidak berlendir dan darah.
Dengan frekuensi 3 x/ hari, jumlahnya 3-4 sendok makan.
-BAK lancar, kurang lebih 2 kali sehari, warna kuning jernih, tidak ada darah,
tidak tampak nyeri saat buang air kecil.
Pemeriksaan fisik :
Kepala : Normocephal
Mata : CA-/-, SI -/-, Isokor ,RC +/+ ,edema -/-
Telinga : Sekret -/-
Hidung : Sekret -/-
Mulut : Bibir basah, lidah kotor (-), faring tidak hiperemis, T1-T1 tidak hiperemis
Leher : limfadenitis colli (+), diameter 1cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-),
tidak panas saat perabaan.
Paru-paru
Inspeksi :Simetris dalam diam dan pergerakan nafas
Perkusi : Redup, batas paru - hepar di ICS VI midclavicula line dextra
Auskultasi : Vesikuler+/+, Ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen
Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaran, ballotemen (-),
tidak ada nyeri tekan epigastrium
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat, normal, hepar dan lien tidak teraba membesar
Ektremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik,tidak terdapat edema pada telapak
kaki kanan dan kiri.
A : Gizi buruk + TB paru
P:
IVFD Kaen 3 B 8 tpm(makro)
Lacto B 2x1
Cotrimoksazol 2x cth
Salbutamol 4 X 0,3mg
Nebu :Ventolin ampul +NaCl 2 cc ---- 2x /hari
INH 1x70mg
Rifampicin 1x110 mg
Pirazinamid 1x150 mg
RIWAYAT PENGOBATAN SELAMA DI R.S.
Pada saat anamnesis, didapatkan data bahwa keluhan utama pasien adalah
batuk berdahak yang sudahberlangsung selama 1 bulan.
Dari keluhan ini dapat dicurigai adanya infeksi. Hal ini diperkuat dengan adanya
keluhan tambahan berupa demam yang sudah berlangsung selama 7 hari.
Selain itu nafsu makan yang menurun, dan berat badan yang cenderung menurun
Data dari anamnesis ini mengarahkan kita pada adanya kemungkinan infeksi TB
Secara umum gambaran radiologis yang sugestif TB adalah :
Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakel dengan/tanpa infiltrate,
konsolidasi segmental /lobar, milier, kalsifikasi dengan infiltrate,
atelektasis, kavitas, efusi daerah hilus biasanya lebih jelas pleura,
tuberkuloma.
BTA (-)/
tidak tahu/
( 10 mm atau
5 mm pada keadaan
imunosupresif)
Berat badan/keadaan gizi - BB/TB < 90% atau klinis gizi buruk atau - 2
BB/TB < 70%
BB/U < 80%
atau
kelainan tidak
jelas
TOTAL SKOR 8
Pada penderita ini, diagnosis tuberkulosis ditegakkan dengan sistem
skoring berdasarkan manifestasi klinik dan pemeriksaan penunjang yang
mana sistem skoring penderita berjumlah 8.
Untuk pengobatan pasien ini diberikan Rifampisin 110 mg, INH 70 mg,
Pirazinamide 150 mg masing-masing 1x/hari per oral
Malnutrisi
Epidemiologi
World health organization memperkirakan bahwa sepertiga penduduk dunia (2 miliar
orang) telah terinfeksi oleh M. tuberculosis, dengan angka tertinggi di Afrika, Asia, dan
Amerika Latin.
Tuberkulosis, terutama TB paru, merupakan masalah yang timbul tidak hanya dinegara
berkembang, tetapi juga di negara maju.
Tuberkulosis tetap merupakan salah satu penyebab tingginya angka morbiditas dan
mortalitas, baik di negara berkembang maupun di negara maju.
Penularan
Melalui udara :
Sebagian besar fokus primer terdapat dalam paru
Minum susu yang mengandung basil tuberkulosis
Kontak langsung :
Luka atau lecet di kulit
Infeksi Mycobacterium tuberculosis
Fagositosis oleh
Kuman mati makrofag paru
Kuman hidup
berkembang biak Masa Inkubasi
2-12 minggu
Kompleks primer
Uji tuberkulin (+) Terbentuk imunitas spesifik seluler
Sakit TB Infeksi TB
Komplikasi kompleks primer Imunitas optimal
Komplikasi penyebaran hematogen
Komplikasi penyebaran limfogen
Reaktivasi/ infeksi Reaktivasi
Kontak Tb Tdk jelas Laporan klrg,BTA- atau tdk Kavitas +, BTA tdk jls BTA +
tahu
Uji tuberkulin negatif Positif(10 mm, atau
batuk 3 minggu
- Sindroma nefrotik
- Sirosis hepatis
- Payah jantung kongestif
- Pellagra infantil
Hipoglikemia
Terapi :
Bila anak sadar dan dapat minum
Bolus 50 ml larutan glukosa 10 % atau sukrosa 10 % (1
sendok teh penuh gula dengan 50 ml air),baik per oral
maupun pipa nasogastrik .Kemudian mulai pemberian
F75 setiap 2 jam,untuk 2 jam pertama berikan dari
dosis makanan setiap 30 menit.
Bila anak tidak sadar
Glukosa 10 % intravena ( 5mg/ml ) diikuti dengan 50 ml
glukosa 10 % atau sukrosa lewat pipa NGT kemudian
mulai pemberian F 75 setiap 2 jam , untuk 2 jam
pertama berikan dari dosis makanan setiap 30 menit.
Hipotermia
Atasi /cegah hipotermia
Jika suhu aksila < 350C, lakukan pemeriksaan
suhu rektal menggunakan termometer air
raksa.Jika suhu rektal < 35,5 0 C :
Berikan makanan secara langsung
Hangatkan anak
Dehidrasi
ReSoMal 5 ml/kg setiap 30 menit selama dua jam
pertama,baik per oral maupun lewat NGT.
Kemudian,5-10 ml/kg/jam selama 4-10 jam
berikutnya
Selanjutnya bila sudah rehidrasi,hentikan
pemberian Resomal dan lanjutkan F75 setiap 2
jam
Bila masih diare,beri resomal setiap anak diare
:anak < 2 tahun :50-100ml dan anak >2 tahun
:100-200 ml
Defisiensi mikronutrien
Pemberian pada hari 1 :
Vitamin A per oral,asam folat 5 mg per oral.
Pemberian harian selama 2 minggu
Suplemen multivitamin
Asam folat 1 mg/hari
Zinc 2mg/kgbb/hari
Copper 0,3 mg/kgbb/hari
Preparat besi 3 mg/kg/hari (pada fase rehabilitasi)
Pemberian makanan
Pada fase stabilisasi diperlukan pendekatan
yang hati-hati karena kondisi fisiologis anak
yang rapuh dan berkurangnya kapasitas
homeostatis.Pemberian makan sebaiknya
dimulai sesegera mungkin setelah pasien
masuk dan harus dirancang untuk memenuhi
kebutuhan energi dan protein secukupnya
untuk mempertahankan proses fisiologi dasar.
Tumbuh Kejar
Untuk mengubah dari pemberian makanan awal ke
makanan tumbuh kejar (transisi) :
Ganti formula F75 dengan F100 dalam jumlah yang
sama selama 48 jam
Kemudian volume dapat ditambah secara bertahap
sebanyak 10-15 ml per kali hingga mencapai 150
kkal/kgbb/hari
Energi :100-150 kkal/kgbb/hari
Protein : 2-3 g/kgbb/hari
Bila anak masih mendapat ASI,tetap berikan di antara
pemberian formula.
Setelah fase transisi,anak masuk ke fase rehabilitasi :
Lanjutkan menambah volume pemberian F-100 hingga
ada makanan sisa yang tidak termakan oleh
anak.Tahapan ini biasanya terjadi pada saat pemberian
makanan mencapai 30 ml/kgbb/makan
Pemberian makanan yang sering (sedikitnya tiap 4 jam)
dari jumlah formula tumbuh kejar
Energi :150-220 kkal/kgbb/hari
Protein : 4-6 g/kgbb/hari
Bila anak masih mendapat ASI,tetap berikan di antara
pemberian formula.
Stimuli fisik,sensorik dan dukungan
emosional
Pada malnutrisi berat didapatkan perkembangan
mental dan perilaku yang terlambat,menyediakan:
Perawatan dengan kasih sayang
Kegembiraan dan lingkungan nyaman
Terapi bermain yang terstruktur 15-30 menit/hari
Aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan psikomotor
anak
Persiapan tindak lanjut setelah
perawatan
Pesiapan anak untuk di rumah
KESIMPULAN
Pada kasus ini telah diperiksa seorang anak perempuan berusia 1 tahun 9
bulan dengan diagnosis gizi buruk dan TBC.
Dengan ditemukan gejala klinis demam sejak 7 yang lalu, tidak terlalu
tinggi, naik turun namun tidak pernah mencapai suhu normal. Demam saat
siang sama dengan malam, namun ibu penderita tidak mengukur suhu tubuh
penderita. Demam agak menurun bila diberikan obat turun panas namun
selalu dirasakan meningkat lagi setelah beberapa jam. Demam tidak disertai
kejang maupun penurunan kesadaran. Keringat malam (+).Keluhan demam
ini sebelumnya didahului oleh adanya batuk.