Anda di halaman 1dari 12

Acquired Immunodeficiency

Syndrome atau Acquired Immune Deficiency


Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan
gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia
akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain
yang mirip yang menyerang spesies lainnya
(SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency
Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang
memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.
Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan
terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah
terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah
ada dapat memperlambat laju perkembangan virus,
namun penyakit ini belum benar-benar bisa
disembuhkan.
Orang yang telah terinfeksi HIV dalam beberapa
tahun awal tidak akan menunjukkan gejala, akan
tetapi mempunyai potensi sebagai sumber
penularan terhadap orang lain.
Manusia dengan system kekebalan tubuh yang sehat
mampu memerangi infeksi dan bakteri karena adanya sel
darah putih (Limfosit) yang berperan sebagai tentara
agar tubuh seseorang tetap sehat dan terbebas dari
ancaman infeksi. Limfosit bekerja dengan memanggil
bala bantuan limfosit lainnya atu dengan memproduksi
antibodi untuk menetralisir benda asing tersebut. Bila
seorang telah terinfeksi HIV maka virus menyerang sel
darah putih, khususnya yang disebut CD4. Virus kemudian
menyerang CD4 dan merusak system genetikanya
sehingga tubuh tidak lagi memproduksi CD4, melainkan
mereplikasi HIV, kemudian virus tersebut merusak CD4.
Demikian terus menerus sehingga jumlah CD4 dalam
tubuh berkurang, akibatnya system kekebalan tubuh
menjadi turun dan tubuh mudah terserang infeksi lainnya.
Penularan HIV akan terjadi bila terjadi kontak atau
percampuran dengan cairan tubuh yang mengandung HIV
antara lain melalui :

Berhubungan seksual dengan orang dengan HIV positif,


baik secara heteroseksual (lain jenis) maupun homoseksual
(sesama jenis) tanpa menggunakan kondom.
Melalui transfusi darah dan transplantasi organ yang
tercemar HIV.
Melalui alat/jarum suntik atau alat tusuk lainnya yang
tercemar HIV seperti alat tindik, tattoo, akupuntur dan lain-
lain.
Pemindahan dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya
saat persalinan atau penularan lewat air susu ibu ke
bayinya.
Dari uraian di atas maka terdapat orang orang yang
berisiko tinggi tertular HIV yaitu :

Wanita atau laki-laki yang berganti-ganti pasangan


berhubungan seksual beserta pasangannya
Pekerja Seks Komersil dan pelanggannya
Orang-orang yang melakukan hubungan seksual
yang tidak wajar seperti hubungan seks melalui
dubur (anal sex)
Penyalahguna Narkotika dengan suntikan yang
menggunakan jarum suntik secara bersama.
Sedangkan hal-hal berikut ini tidak menularkan HIV

Bersenggolan dengan pengidap HIV


Berjabat tangan
Bersentuhan dengan pakaian atau barang-barang lainnyabekas
penderita HIV
Penderita HIV yang bersin-bersin, batuk ataupun membuang ingus di
depan kita
Bepelukan
Berciuman biasa, bukan deep kiss/ yang menyebabkan lecet
Melalui makanan dan minuman, atau makan bersama dengan
pengidap HIV
Sama-sama berenang di kolam renang
Pemakaian WC, wastafel atau kamar mandi bersama-sama
Gigitan nyamuk atau serangga lainnya
Upaya pencegahan AIDS jangka pendek

Upaya pencegahan AIDS jangka pendek adalah


dengan KIE, memberikan informasi kepada
kelompok resiko tinggi bagaimana pola
penyebaran virus AIDS (HIV), sehingga dapat
diketahui langkah-langkah pencegahannya.
Ada 3 pola pencegahan virus HIV AIDS:

Pencegahan melalui hubungan seksual


HIV terdapat pada semua cairan tubuh
penderita tetapi yang terbukti berperan dalam
penularan AIDS adalah mani, cairan vagina
dan darah.
HIV dapat menyebar melalui hubungan
seksual pria ke wanita, dari wanita ke pria dan
dari pria ke pria.
Upaya pencegahan adalah dengan cara:

Tidak melakukan hubungan seksual. Walaupun cara ini


sangat efektif, namun tidak mungkin dilaksanakan sebab
seks merupakan kebutuhan biologis.
Melakukan hubungan seksual hanya dengan seorang
mitra seksual yang setia dan tidak terinfeksi HIV
(homogami).
Mengurangi jumlah mitra seksual sesedikit mungkin.
Hindari hubungan seksual dengan kelompok resiko tinggi
tertular AIDS.
Tidak melakukan hubungan anogenital.
Gunakan kondom mulai dari awal sampai akhir hubungan
seksual dengan kelompok resiko tinggi tertular AIDS dan
pengidap HIV.
Sampai sekarang belum ada obat yang
tepat untuk menyembuhkan penderita
AIDS secara total, tetapi ada beberapa
jenis obat yang telah ditemukan yang
berfungsi hanya untuk menghambat
perkembangan virus HIV, antara lain
adalah:
- AZT (Azidothimidme)
- DDI (Dideoxynosine)
- DDC (Dideoxycytidine)

Anda mungkin juga menyukai