Anda di halaman 1dari 57

1

2
PENGERTIAN
BENCANA

Menurut Undang-Undang No.24 Tahun


2007, bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Bencana merupakan pertemuan dari tiga unsur,
yaitu ancaman bencana, kerentanan, dan
kemampuan yang dipicu oleh suatu kejadian.

3
KARAKTERISTIK
BENCANA
Penyimpangan yang terjadi
didalam pola hidup yang
normal
Menyebabkan penderitaan
pada manusia

Menyebabkan kerusakan
struktur sosial

Terganggunya kebutuhan
masyarakat
Klasifikasi Bencana
Menurut Disaster
Management
The Traditional Disaster
Threats

The New Disaster Threats


The Geography of Disaster

Modern Loss Factor


6
KESEHATAN
UU Kesehatan RI nomor 23 tahun 1992 menyatakan
bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Masalah dalam pembangunan kesehatan :

a. Status kesehatan masyarakat masih rendah, terutama pada


masyarakat lapisan bawah atau masyarakat miskin.

b. Angka kesakitan dan kematian karena penyakit infeksi atau


menular masih tinggi.

c. Pemerataan, keterjangkauan atau akses pelayanan


kesehatan yang bermutu/berkualitas masih rendah.

d. Masalah kurangnya tenaga kesehatan dan penyebarannya


yang tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

7
DASAR HUKUM
PENANGGULANGAN
BENCANA TERKAIT BIDANG
KESEHATAN

UU. 24/2007, Penanggulangan Bencana


UU. 36/2009, Kesehatan - pasal 83,84 Dan 85
PP. 21/2008, Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
KEP. MENKES : 12/Menkes/Sk/I/2002 Tentang Pedoman Koordinasi
Penanggulangan Bencana Di Lapangan
UU.44/2009, Rumah Sakit
STANDAR AKREDITASI NASIONAL VERSI 2012
a. nyawa dan kesehatan masyarakat
merupakan masalah utama;
b. waktu untuk bereaksi yang sangat singkat;
c. risiko dan konsekuensi kesalahan atau
penundaan keputusan dapat berakibat fatal;
d. situasi dan kondisi yang tidak pasti;
e. petugas mengalami stres yang tinggi;
f. informasi yang selalu berubah.
TINDAKAN KESEHATAN
PRA-BENCANA
Keadaan dalam Tahap
Pra-Bencana

Situasi terdapat
Situasi tidak
potensi
terjadi bencana
bencana
Upaya Penggulangan
Masalah Kesehatan
Pra-bencana

Pecegahan
Kesiapsiagaan
dan mitigasi
Data dan Informasi Penanggulangan Krisis

Informasi penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana harus


dilakukan dengan cepat, tepat, akurat dan sesuai dengan kebutuhan.
Informasi yang Gambaran umum wilayah, yang meliputi letak geografis, aksesibilitas
dikumpulkan wilayah gambaran wilayah rawan bencana, geomedic mapping, data
dalam bentuk demografi, dan informasi bencana yang pernah terjadi;
profil terdiri dari:

Upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan, yang pernah dilakukan;

Upaya tanggap darurat dan pemulihan, yang pernah


dilakukan

Gambaran pengelolaan data dan informasi.


Alur penyampaian
informasi
pra-bencana
Peran tenaga
kesehatan dalam fase
Pra Bencana

15
TINDAKAN KESEHATAN
SAAT BENCANA
RELAWAN
Relawan atau sukarelawan adalah sumber daya
manusia yang tersedia secara sementara yang
seharusnya menawarkan diri kepada masyarakat
keahlian atau keterampilan tertentu yang
diperlukan saat bencana.

Relawan adalah pahlawan yang ber itikad baik


untuk mengulurkan tangan kepada korban
bencana dengan segala kemampuan akan
keahlian dan keterampilan tertentu
VISI BASARNAS
SEARCH AND RESCUE Mewujudkan Badan SAR Nasional yang andal, terdepan, dan
unggul dalam pelayanan jasa SAR

MISI BASARNAS

TIM SAR Indonesia


TERBAIK DI ASIA
TUGAS DAN FUNGSI
BASARNAS

TUGAS POKOK

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 99 FUNGSI


Tahun 2007 tentang Badan SAR Nasional,
Badan SAR Nasional memiliki tugas
membantu Presiden dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang pencarian dan pertolongan
(search and rescue).
BASARNAS
PAHLAWAN YANG
KADANG
TERLUPAKAN
KEBIJAKAN UMUM KEBIJAKAN KHUSUS

Untuk mengurangi keterlambatan 1. Tercapainya koordinasi, pemahaman


respons penanggulangan yang langkah pelaksanaan dan penanggulangan
pada gilirannya dapat menurunkan 2. Terwujudnya keterpaduan pengendaliaan
penderitaan korban yang dan pemantauan penanggulangan
berkepanjangan secara efektif serta
3. Terwujudnya kesatuan gerak dan pola tindak
memelihara akses pelayanan upaya penanggulangan
kesehatan
4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian
DASAR

Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan


Keputusan Presiden No. 3 tahun 2001 tentang BAKORNAS PBP
Instruksi Presiden No. 4 tahun 2001 tentang Langkah-langkah Komprehensif
Penyelesaian Masalah Aceh
Keputusan Menteri Kesehatan No. 130 tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata
kerja Departemen Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan No. 446 tahun 2001 tentang Tatakerja Departemen
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
Keputusan menteri Kesehatan No. 1277 tahun 2001 tentang Tata Kerja
Departemen Kesehatan
Keputusan Menteri Kesehatan No. 979/Menkes/SK/IX/2001 tentang Prosedur
Tetap Pelayanan Kesehatan Penanggulangan Bencana dan
Penanganan Pengungsi
Keputusan Sekretaris BAKORNAS PBP No. 2 tahun 2001 tentang Pedoman Umum
Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi
FASILITAS
KESEHATAN

Sarana Evakuasi / Transportasi Sarana Pelayanan Kesehatan

Pos kesehatan lapangan


Rumah sakit lapangan
Puskesmas/poliklinik/RS
Swasta/RSLSM.
Rumah sakit rujukan tingkat
Kabupaten RSUD/RS
Polri/TNI
Rumah sakit rujukan tingkat Provinsi
Rumah sakit pusat rujukan
Depkes/Polri/TNI
Obat dan Alat Fasilitas pendukung non Posko Satgas
Kesehatan medis
Kesehatan
Seragam berupa rompi dan
topi khusus (bertuliskan Posko kesehatan di
identitas kesehatan daerah lapangan
dan ditengah ada simbol
palang merah) Posko kesehatan
Tandu koordinator wilayah
Alat Komunikasi
Kendaraan taktis untuk
pengawalan evakuasi
POS KESEHATAN PETUGAS
TUGAS
LAPANGAN kOMUNIKASI

Melaporkan jumlah
Tim medis lapangan Seleksi awal korban
dari puskesmas, RS korban, keadaan korban
Melaksanakan koordinasi dan tindakan yang
terdekat dan ambulans arus penanganan korban,
Tim medis bantuan
dilakukan dan keadaan
melaporkan jumlah dan lapangan serta sarana
(mobile) dari poskes keadaan korban, terutama
depan dan poskes pendukung.
yang harus dirujuk.
belakang
Mengusahakan kelancaran
Tim evakuasi Menjamin kelancaran
kouniksi pengiriman /
komunikasi antara poskes
evakuasi korban.
lapangan dengan poskes
lainnya.
rumah sakit yang paling dekat ditinjau
dari ukuran jarak dan waktu tempuh dari
lokasi kejadian, dapat berada didalam
maupun diluar wilayah administrative
dapat berupa : Puskesmas, RS terdekat
TUGAS
Seleksi lanjutan
atau RS lapangan.
Stabilisasi lanjutan
Terapi definitive untuk kasus
ringan
Rawat inap
Evakuasi lanjutan ke pos
belakang
rumah sakit dengan fasilitas lengkap dan
mampu bertanggung jawab menangani
korban yang dirujuk. Dapat berupa rumah
sakit koordinator wilayah, RS rujukan wilayah
atau RS pusat rujukan
TUGAS
Seleksi dan stabilisasi lanjutan
Terapi definive untuk kasus berat
Koordinasi manajemen medik untuk musibah
Menyiapkan tenaga dan dukungan lain untuk
pos depan
INFORMASI MENGENAI
1. Area geografi
2. Perkiraan populasi
3. Lokasi terjadinya bencana
4. Keadaan sarana transportasi
5. Keadaan sarana komunikasi
6. Ketersediaan air bersih
7. Ketersediaan makanan
8. Sanitasi dan penampungan
9. Jumlah korban meninggal, luka maupun hilang
10.Keadaan dan kemampuan fasilitas kesehatan (dokter perawat)
11.Kebutuhan obat
12.Lokasi dan jumlah korban
Penilaian awal secara cepat tentang
kebutuhan dasar, penyediaan
penampungan, imunisasi campak
penyediaan makanan dan bahan
makanan yang bergizi terutama bagi
kelompok rentan (bayi, balita, ibu
hamil, ibu menyusui dan lanjut
usia) penyediaan air bersih Setelah keadaan memungkinkan penilaian
pelayanan kesehatan bagi yang sakit, dilanjutkan untuk mendapatkan data /
surveilans penyakit dan pelaporan inforkasi untuk pengambilan keputusan
secara teratur, pemberantasan
penyelesaian masalah pengungsi
vektor, pelatihan bagi pengungsi dan
koordinasipelaksanaan.
PENGAWASAN PENYAKIT MENULAR
mencegah terjadinya pajanan; Difokuskan pada penyakit penyebab kematian utama
melindungi kelompok rentan
dari terjadinya infeksi; Ditekankan pada pencegahan penyakit dan
mencegah perbaikan sistem sistem pelayanan
Pembentukan dan penggerakan surveilans terhadap
penyakit potensial KLB
Potensi penyakit camapak dengan pemberian
imunisasi.
Penyuluhan kesehatan dengan melibatkan kader
kesehatan.
Di tempat kejadian/peristiwa sebagai koordinator adalah kasatgas lapangan (dokter/para
medik senior) yang berkedudukan di poskes lapangan atau di salah satu ambulans dan
mengatur seluruh kegiatan dilapangan.
Pada setiap ambulans minimal terdiri dari 2 orang para medik dan satu pengemudi (bila
memungkinkan ada 1 orang dokter).
Pada Puskesmas / Poliklinik / RS Swasta / RS Polri / RS TNI tim penanggulangan korban
minimal dipimpin seorang dokter dan telah menyiapkan ruang pelayanan khusus atau
perawatan khusus.
Rumah sakit rujukan dipimpin oleh dokter bedah dan telah menyiapkan ruang pelayanan dan
rawat khusus.
Pada Puskesmas dan RS rujukan dapat dibentuk tim khusus untuk pembuatan visum at
repertum yang dipimpin oleh dokter dan dibantu 2 orang tenaga administrasi.
CHEK THIS OUT
BACK, SIS
TINDAKAN KESEHATAN
PASCA BENCANA
1. perbaikan lingkungan daerah bencana;
2. perbaikan prasarana dan sarana umum;
3. pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat;
4. pemulihan sosial psikologis;
5. pelayanan kesehatan;
6. rekonsiliasi dan resolusi konflik;
7. pemulihan sosial, ekonomi, dan budaya;
rehabilitasi 8. pemulihan keamanan dan ketertiban;
9. pemulihan fungsi pemerintahan; dan
10.pemulihan fungsi pelayanan publik
Penyelenggaraan
1. pembangunan kembali prasarana dan sarana;
penanggulangan
bencana pada tahap 2. pembangunan kembali sarana sosial masyarakat;
pasca bencana 3. pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya
masyarakat
4. penerapan rancang bangun yang tepat dan
rekonstruksi
penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan
bencana;
5. partisipasi dan peran serta lembaga dan
organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan
masyarakat;
6. peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya;
7. peningkatan fungsi pelayanan publik; atau
peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.
43
Perawatan Air yang Fasilitas
kesehatan aman sanitasi

Tempat
Makanan
berlindung

44
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

STANDAR MINIMAL
PENANGGULANGAN PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
MASALAH
KESEHATAN AKIBAT
BENCANA DAN
PENANGANAN GIZI PANGAN
PENGUNGSI

HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN KEBUTUHAN DASAR


KESEHATAN
PELAYANAN
KESEHATAN
MASYARAKAT

1)Puskesmas setempat, Puskesmas Pembantu,


Bidang Desa dan Pos kesehatan yang ada.
2)RS Swasta, Balai pengobatan Swasta, LSM
Lokal maupun LSM Internasional yang terkait
dengan bidang kesehatan bekerja sama serta
mengkoordinasikan upayaupaya pelayanan
kesehatan bersama.
46
KESEHATAN
REPRODUKSI

Keluarga Berencana (KB)

Kesehatan Ibu dan Anak antara lain :


Pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas.
Pelayanan pasca keguguran

Kegiatan yang
harus dilaksanakan Deteksi Dini dan penanggulangan
pada kesehatan PMS dan HIV/AIDS
reproduksi

Kesehatan Reproduksi Remaja

47
KESEHATAN
JIWA
Penanggulangan penderita stress paska trauma
bisa dilakukan di lapangan sampai ketingkat
rujukan tertinggi, dalam bentuk kegiatan
penyuluhan, bimbingan, konseling, yang
tentunya disesuaikan dengan kemampuan dan
kewenangan petugas di setiap jenjang pelayanan.

Penanggulangan penderita stress paska trauma


di lapangan dapat dilakukan oleh para relawan
yang tergabung dalam lembaga/organisasi
masyarakat atau keagamaan maupun petugas
pemerintah ditingkat desa dan atau kecamatan

48
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR

Semua anak yang terkena penyakit menular


dirawat selayaknya agar risiko-risiko lebih
jauh terhindarkan, termasuk kematian

Manajemen
vaksinisasi surveilans
khusus

Vaksinasi campak
Pemberian tablet vit A Surveilans dilakukan terhadap beberapa
Vaksinasi campak harus dijadikan prioritas sedini penyakit menular.
mungkin dalam kekeadaan darurat

49
Fase pertama (fase 1), maks. 5 hari
GIZI DAN a. Pemberian makanan jadi dalam waktu sesingkat
mungkin.
PANGAN b. Pendataan awal jumlah pengungsi, jenis kelamin,
golongan umur.
c. Penyelenggaraan dapur umum (merujuk ke Depsos),
dengan standar minimal

Penanggulangan masalah Fasse kedua (fase II)


gizi dipengungsian a. Pengumpulan dan pengolahan data dasar status gizi.
Tahap b. Menentukan strategi intervensi berdasarkan analisis status
gizi.
penyelamatan
c. Merencanakan kebutuhan pangan untuk suplementasi gizi
d. Menyediakan paket Bantuan pangan (ransum) yang cukup,
mudah dikonsumsi oleh semua golongan umur
Tahap
tanggap
1. Melakukan penapisan (screening) bila prevalensi gizi
darurat
kurang balita 1014.9% atau 59.0% yang disertai dengan
factor pemburuk.
(dimulai selambat
lambatnya pada hari
2. Menyelenggarakan pemberian makanan tambahan
ke 20 di tempat
sesuaidengan jenis intervensi yang telah ditetapkan pada tahap
pengungsian)
1 fase II

3. Melakukan penyuluhan baik perorangan atau kelompok

4. Memantau perkembangan status gizi melalui surveilans.


Penampungan Kebutuhan
Keluarga rumah tangga

Sandang

51
52
Salah satu banjir yang pernah terjadi di Indonesia
adalah banjir di Bojonegoro, Jawa Timur. Dikutip
dari m.tempo.co, Banjir disertai lumpur melanda
beberapa desa di tiga kecamatan di Kabupaten
Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa, 4 April 2017.
Banjir bandang itu merupakan imbas dari hujan
deras disertai angin selama lebih dari satu jam pada
Senin, 3 April 2017.
Sekitar 150 rumah di Kecamatan Sekar,
Tambakrejo, dan Ngraho tergenang air disertai
lumpur. Banjir juga memutus jembatan antardesa
dan merusak jalan antarkecamatan. Sejumlah anak
Sungai Bengawan Solo tidak mampu menampung
derasnya air.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Bojonegoro menyebutkan, di Kecamatan
Sekar, sedikitnya 60 rumah terendam banjir rata-
rata setinggi 50 sentimeter.
Di Dusun Sambong Desa/Kecamatan Ngraho :
Air berlumpur juga menyasar permukiman
penduduk. Sedikitnya 16 rumah terendam banjir
setinggi 60 cm.
Di Desa Kalirejo : 140 rumah terendam banjir
sekitar 120 cm.
Banjir juga sempat menggenangi jalan
lintasprovinsi yang menghubungkan Bojonegoro
dengan Ngawi.
Di Desa Napis : Kecamatan Tambakrejo, banjir
setinggi 1 meter menggenangi 47 rumah.

Neal Creative Neal Creative | click & Learn more


Neal Creative Neal Creative | click & Learn more
Neal Creative Neal Creative | click & Learn more
57

Anda mungkin juga menyukai