Anda di halaman 1dari 26

UTEROTONIKA

DEFINISI
Uterotonika atau Oksitosik adalah obat yang
dapat merangsang kontraksi uterus.
Banyak obat yang dapat meningkatkan
kontraksi uterus, tapi hanya beberapa saja yang
berguna dalam praktek kebidanan
TINJAUAN ANATOMI-FISIOLOGI
Uterus dipersarafi oleh saraf kolinergik dari
saraf pervik dan saraf adrenergik dari
gangglion mesentrik inferior dan gangglion
hipogastrik.
Pada manusia, pengaruh sistem saraf
otonom pada uterus cukup rumit karena
dipengaruhi siklus haid dan regulasi
neurohormon
Miometrium adalah alat untuk kontraksi
Kontraksi terjadi spontan dan teratur sejak
masa pubertas
Kontraksi akan lebih nyata bila uterus sudah
berkembang sempurna, terutama pada masa
menstruasi.
Kontraktilitas uterus paling nyata pada
kehamilan terutama pada kehamilan aterm dan
memegang peranan penting pada persalinan.
Belum diketahui apa faktor utama yang
mengendalaikan kontraksi, penelitian in vitro
menunjukkan bahwa ion natrium memegang
peranan penting dalam proses depolarisasi,
sedangkan ion kalsium pada proses kontraksi
OBAT-OBAT YANG TERMASUK UTEROTONIK
Oksitosin
Alkaloida ergot: Metilergometrin maleat

Prostaglandin semisintetik
OKSITOSIN (SYNTOCYNON)
Adalah hormon yang diproduksi oleh
hypothalamus dan disimpan dalam kelenjar
pituitary, dapat merangsang kontraksi uterus
dan jaringan otot polos lainnya.
Oksitosin digunakan untuk menginduksi
persalinan, mengurangi perdarahan sesudah
melahirkan dan juga membantu merangsang
kontraksi bila terjadi aborsi tidak sempurna.
MEKANISME KERJA OKSITOSIN
Respon uterus terhadap oksitosin tergantung
kepada usia kehamilan dan akan mengalami
peningkatan respon pada trimester ketiga.
Konsentrasi estrogen berperan terhadap respon
uterus terhadap oksitosin, konsentrasi estrogen
yang tinggi akan meningkatkan responuterus
terhadap oksitosin
Oksitosin bekerja dengan meingkatkan amplitudo
dan frekuensi kontraksi uterus, mengurangi tonus
serfiks dan menghalani alioran darah uterus.
Oksitosin juga menyebabkan kontraksi otot epitel
yang mengelilingi saluran air susu sehingga
merangsang ejeksi air susu Ibu
EFEK SAMPING OKSITOSIN
Beberapa pasien dapat mengalami hipersensitifitas terhadap
oksitosin.
Dosis yang tinggi dapat menyebabkan hipertonis, mungkin lama
dan dapat menyebabkan efek samping sebagai berikut :
- Cervical laceration
- Perdarahan postpartum
- Hematoma pelvic
- Rusaknya uterus
- Hipotensi yang diikuti oleh hipertensi
- Hyperbilirubin pada neonatus, bradikardia pada fetal, kematian
janin,
- Rhinorhoea
- Intoksikasi air
- Hypoksia janin
- Kerusakan otak neonatus
- Kotraksi vebtrikular prematur
- Nausea/vomiting
- Iritasi hidung
-
OKSITOSIN (LANJ)
Rute pemberian oksitosisn disesuaikan dengan
tujuan pemakaian atau indikasinya.
Untuk tujuan menginduksi persalinan
pemakaian yang direkomendasikan adalah
melalui intravena infus karena absorbsi
distribusi dan respon obat dapat diprediksi.
Sedangkan pemakaian secara intramusculer
tidak dianjurkan
PENGGUNAAN OKSITOSIN UNTUK
MENGINDUKSI PERSALINAN
Pengunaan Oksitosin untuk menginduksi
persalinan: untuk kepentingan ibu dan fetus
dosis oksitosin yang diberikan adalah 0,5-2
miliunit/menit dinaikkan pelan-pelan 1-2
miliunit/menit setiap 15-20 menit secara infus
intravena.
Bila membran rusak prematur: Dosis tidak boleh
lebih dari 20 m Unit/menit, pengobatan tercapai
bila kontraksi berlangsung 45-60 detik pada
interval 2-3 menit.
PENGGUNAAN OKSITOSIN
Untuk mengurangi dan mengontrol perdarahan
postpartum dan menghasilkan kontraksi uterus
pada kala III persalinan, Dosis yang digunakan
adalah 10-40 mUnit dalam cairan infus 40
Unit/1000 ml setelah plasenta keluar secara
infus intravena
Atau 10 Unit setelah plasenta keluar.
PENGGUNAAN OKSITOSIN (LANJ)
Untuk membantu penanganan aborsi yang tidak
sempurna atau aborsi yang tidak dapat
dihindarkan
PENYIAPAN LARUTAN INFUS OKSITOSIN U
TUJUAN INDUKSI PERSALINAN
1 AMPUL OKSITOSIN MENGANDUNG 10 UI/ML
PELARUT YANG COCOK UNTUK OKSITOSIN
ADALAH DEKSTROSA 5% (D5) DAN NaCl 0,9%
(NS)
CARA MEMBUAT LARUTAN DENGAN
KONSENTRASI 10 MU/ml ADALAH SEBAGAI
BERIKUT:
1 AMPUL OKSITOSIN DICAMPUR DENGAN 1000
ML
LARUTAN INFUS ATAU
AMPUL DIMASUKKAN DALAM 500 ML
LARUTAN
INFUS
SOAL
Apabila dosis oksitosin yang
dibutuhkan adalah 2 mUI/menit
dan faktor tetesan = 20 tetes,
berapa tetes/menit pemberiannya
melalui infus i.v. Diketahui 1
ampul oksitosin = 10 UI/ml dalam
1000 ml cairan infus .Yang akan
digunakan adalah 1 botol cairan
D5 atau NaCl 0,9 (1 botol = 500 ml)
CARA MENGHITUNG INFUS

Dosis : 2 mUI/menit, faktor tetesan = 20 tetes


1 ampul oksitosin 10 UI/ml dimasukkan dlm 1000
ml cairan infus (D5 atau NaCl 0,9)
1 amp = 10 UI / 1.000 ml NaCl
amp = 5 UI / 500 ml NaCl
= 5.000 mUI / 500 ml NaCl
= 10 mUI/ml NaCl
Bila dosis = 2 mUI/mnt , brp tetes pemberian?
= 10 mUI/20 tetes NaCl
= 2 mUI/4 tetes NaCl/menit
Jadi pemberian obat = 4 tetes permenit
METILERGOMETRIN

Diberikan : U mhentikan pendarahan yg blebihan akb


melahirkan atau keguguran.
Menyebabkan kontraksi uterus
Waktu mulai kerja obat :
oral : 5-10, i.m : 2-5, i.v : segera
Lama kerja obat:
oral :3j i.m :3j i.v ; 45
Waktu paruh;
oral : 0,3-2 ji.m : 0,2-0,6 j
Indikasi:
U pobatan pdarahan ssd partus atau abortus krn
atonia uterus atau subinvolusi

Subinvolusi: uterus tetap besar, tdk kembali keukuran


semula
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif thd obat ini
Hipertensi
Toksemia kehamilan
EFEK SAMPING
Infark miokard Hipertensi
Sakit dada temporer Palpitasi
Halusinasi Kejang
Sakit kepala Mual
Muntah Diare
Kram kaki Tinitus
Dispnea Kongesti
hidung
Tromboflebitis (i.v)
DOSIS

Oral: 0,2 mg, 3-4x sehari selama 2-7 hari


i.m : 0,2 mg dpt di ulang sampai 5 dosis, interval
waktu 2-4 j
i.v (emergency) : 0,2 g slm 1
Tdk boleh diberikan rutin i.v krn dpt menybb
hipertensi mendadak dan serangan serebrovaskuler
MISOPROSTOL

Adl prostaglandin analog


Fungsi prostaglandin sbg sitoprotektif (melindungi
lambung thd radang)
Misoprostol u persalinan:
1. sbg cervix ripening (maturasi /
melunakkan serviks)
2. stimulasi miometrium
MEKANISME KERJA MISOPROSTOL

Mengatur aktivitas fibroblast sel


Menginduksi produksi asam hialuronat : lubrikasi
Kemotaktik: infiltrasi leukosit ke stroma serviks
Indikasi :
preeklamsia/eklamsia
ketuban pecah prematur
kehamilan lewat waktu
kematian fetal intrauterin
kehamilan dg DM/TB/asma
Dosis :
25-50 mcg tiap 6-8 jam pervaginam maks 4 x
pemberian

Anda mungkin juga menyukai