Anda di halaman 1dari 25

ASI EKLUSIF DAN GIZI

PADA BAYI
Nama Anggota:

1. Ela Dwi Safitri


2. Hadi Setiawan
3. Laila Alfiana
4. Setya Dwi Anggraini
Apa itu ASI??
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI sedini
mungkin setelah lahir sampai bayi berumur 6
bulan tanpa pemberian makanan lain. Tindakan
ini akan terus merangsang produksi ASI sehingga
pengeluaran ASI dapat mencukupi
kebutuhan bayi dan bayi akan
terhindar dari diare.
Lanjutan
ASI yaitu hadiah yang sangat istimewa yang
dapat di berikan kepada bayi dari seorang ibu,
dalam keadaan miskin merupakan hadiah satu-
satunya, dalam keadaan sakit merupakan
hadiah yang menyelamatkanya. Oleh karena itu
pemberian ASI perlu di berikan secara eksklusif
sampai bayi berumur 6 bulan dan tetap
mempertahankan pemberian ASI dilanjutkan
bersama makanan tambahan sampai bayi
berumur 2 tahun (Roesli, 2008).
Jenis ASI Ada 2 :

Hindmilk dan Foremilk


Manfaat ASI untuk bayi :
1. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi
yang terbaik, terutama pada bayi umur kurang dari 6 bulan,
selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI mengandung semua
zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi
seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya.
2. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan
makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60%
kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua kebutuhan bayi,
perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI).
3. Setelah umur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi
30% dari kebutuhan bayi, akan tetapi pemberian ASI tetap
dianjurkan karena masih memberikan manfaat.
4. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti
halnya susu sapi adalah yang terbaik untuk sapi.
Komponen ASI

1. Hidrat arang
2. Protein
3. Lemak
4. Mineral
5. Vitamin
Peran-peran ASI

1. Pada Kecerdasan Anak


2. Struktur Perkembangan Otak
3. Pada Kesehatan
Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
1) Faktor Eksternal
a) Pemberian ASI
b) Pemberian makanan tambahan
c) Pemberian ASI dan makanan tambahan

2) Faktor Internal
a) Usia
b) Kondisi Fisik
c) Infeksi
d) ASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pemberian Makan Pada Bayi
1. Kerjasama ibu dan anak memulai pemberian makan
sedini mungkin.
4. Peran ayah dan anggota keluarga lain.
5. Menentukan jadwal pemberian makanan bayi.
6. Umur.
7. Berat badan.
8. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan).
9. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.
10. Kebiasaan makan
11. Gaya hidup orang tua
12. Kemiskinan
Fakor Penyebab Masalah Gizi Pada Bayi

Faktor penyebab langsung pertama


adalah konsumsi makanan yang tidak
memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang
memenuhi syarat gizi seimbang yaitu beragam,
sesuai kebutuhan, bersih, dan aman, misalnya
bayi tidak memperoleh ASI eksklusif.
penyebab langsung kedua adalah
penyakit infeksi yang berkaitan dengan
tingginya kejadian penyakit menular terutama
diare dan penyakit pernapasan akut (ISPA).
Pengaruh Status Gizi Bagi Bayi

Makanan yang diberikan pada bayi dan anak


akan digunakan untuk pertumbuhan badan,
karena itu status gizi dan pertumbuhan dapat
dipakai sebagai ukuran untuk memantau
kecukupan gizi bayi dan anak. Kecukupan
makanan dan ASI dapat dipantau dengan
menggunakan KMS
Dampak Kekurangan Dan Kelebihan Gizi

Jika dikaji secara mendalam penyakit


kekurangan gizi disebabkan karena tubuh
mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat
gisi esensial. Selain itu, adanya ketidak
seimbangan asupan zat-zat gizi, faktor penyakit
pencernaan, absorbsi, dan penyakit
infeksi. Dampak dari penyebab
semua ini akan berlanjut pada
penyakit akut maupun kronik.
Makanan yang ideal harus mengandung
cukup energi dan zat esensial sesuai dengan
kebutuhan sehari- hari. Pemberian makanan
yang kelebihan akan mengakibatkan obesitas,
sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka
waktu lama akan menimbulkan penimbunan
zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi
tubuh. Misalnya hipervitaminosis A,
hipervitaminosis D dan hiperkalemi.
Adapun penyakit yang dimaksud
adalah:

1. Berat bayi lahir rendah (BBLR)


2. Gangguan pertumbuhan
3. Kurang Energi Kronis (KEK)
4. Gangguan pertahanan tubuh
Masalah Pemberian ASI

1. Kurang Informasi
2. Puting Susu Terbenam
3. Puting Lecet
4. Payudara Bengkak
5. Saluran ASI Tersumbat
8. Sindrom ASI Kurang
9. Ibu Bekerja
10. Ibu Dengan penyakit tertentu
Cara Memerah Dan Menyimpan ASI

Sebelum memerah ASI, siapkan wadah tertutup


yang bersih dan steril untuk menampung ASI.
Cucilah tangan Anda dengan sabun dan air,
hingga bersih.
Selanjutnya, perah sedikit ASI, lalu oleskan pada
puting dan areola. Tindakan ini sebaiknya
dilakukan dengan alasan ASI mengandung zat anti
bakteri. Setelah siap, silahkan Anda mulai
memerah ASI.
Tips Memerah ASI
Tetapkan jadwal rutin dan atur konsistensi
waktu memerah, misalnya pukul 09.00-10.00
lalu pukul 12.00-13.00 dan terakhir sesaat
sebelum pulang kantor sekitar pukul 16.00-
17.00. Menerapkan jadwal rutin adalah salah
satu cara agar mendapat refleks pengeluaran
ASI (let down reflex) yang optimal.
ASI sedapat mungkin tetap diperah seandainya
jadwal terlewat, karena pengosongan payudara
merupakan salah satu cara menjaga produksi
ASI tetap lancar.
Gunakan pompa ASI yang cocok, dan sesuai
kenyamanan Anda.
Sebelum memerah ASI, pilihlah tempat yang
tenang dan tanpa gangguan. Duduk di kursi yang
nyaman. Sekitar dua sampai lima menit sebelum
mulai memerah, tarik napas dalam-dalam atau
cobalah untuk relaksasi sejenak.
Usahakan santai dan tidak memikirkan urusan
pekerjaan di saat memerah. Bantu dengan
melihat foto bayi Anda saat memerah, yang bisa
mengaktifkan hormon serotonin (hormon yang
memicu rasa bahagia dan gembira) sehingga akan
membantu produksi dan pengeluaran ASI lebih
deras
Mulailah berlatih memerah ASI kurang lebih
seminggu sebelumnya. Selama di tempat bekerja,
sebaiknya Anda memerah ASI sebanyak 2-3 kali
Letakkan handuk hangat di payudara selama satu
atau dua menit. Selanjutnya pijat dengan lembut
payudara Anda, namun tidak perlu memijat di
bagian puting. Jika sudah siap, silahkan mulai
memerah ASI.
Simpan ASI di cooler box atau kulkas, rekatkan
wadah ASI dengan label tanggal ASI diperah dan
nama Anda.Cara yang tepat menyimpan ASI yang
telah Anda perah agar tetap baik diminum bayi.
TIPS PEMBERIAN ASI DARI LEMARI
PENDINGIN
Jika Anda akan mencairkan ASI perah yang disimpan di
lemari pendingin pada suhu 4 derajat Celcius, sebaiknya
Anda tidak mencairkannya semalam suntuk pada suhu
kamar. Sebaliknya, tidak perlu mencairkan di atas kompor.
Jangan pula memanaskan dengan microwave.
Pemanasan di microwave bukan saja akan menghancurkan
kandungan vitamin di dalam ASI, tapi juga menimbulkan
titik-titik panas (hot spots) yang bisa membakar lidah atau
mulut bayi.
Jadi, bila Anda ingin mencairkan ASI beku, kurang
lebih setengah jam sebelum waktu menyusui tiba, ambil
wadah ASI dari lemari pendingin. Selanjutnya hangatkan
dengan memegang wadah tersebut di bawah air mengalir
yang hangat. Secara bertahap tingkatkan suhu air sampai ASI
cair dan hangat. Kocok wadah penampung ASI sebelum ASI
diberikan pada bayi.
ASI perah sudah tidak terlalu dingin tersebut dapat
diberikan menggunakan cangkir atau sendok kecil yang
bersih. Bila menggunakan cangkir, tempelkan bibir
cangkir pada bibir bawah bayi dan biarkan bayi
menggunakan lidahnya untuk meminum ASI (tidak
ditumpahkan). Selain itu, yang memberi ASI perah
dengan sendok/cangkir tersebut harus orang lain, bukan
Anda. Agar ada konsistensi, sehingga bayi tahu kalau dari
Anda ia menyusu dan kalau dari orang lain ia minum ASI
perah menggunakan sendok/cangkir. Diharapkan, ia tidak
akan mengalami bingung puting.
Sebaiknya Anda tidak menyimpan atau
membekukan ulang sisa susu yang tidak
dihabiskan bayi agar bayi terhindar
dari risiko diare.
Warna Feses Pada Bayi

Putih/Keabu-abuan
Merah
Hijau
Kuning

Anda mungkin juga menyukai