Anda di halaman 1dari 27

IMUNISASI DASAR PADA ANAK

Oleh :
Dr M. Mukhson, SpA
RSUD Margono S Purwokerto
Respons Imun
Antigen (bakteri atau virus) masuk ke dalam
tubuh manusia.
Antigen difagosit oleh monosit, macrofag, sel
kuppfer atau sel dendritik.
Sel limfosit T mengenal antigen tersebut.
Limfosit T memindahkan informasi ke sel B.
Sel Limfosit B berubah menjadi sel plasma.
Sel plasma memproduksi antibodi.
Sistem Imun
Imunitas seluler dilaksanakan oleh sel fagosit.
Imunitas humoral dilakukan oleh sel T dan B.
Respons imun primer menghasilkan IgM.
Respons imun sekunder menghasilkan IgG.
Kekebalan aktif : jika tubuh memproduksi
antibodi sendiri.
Kekebalan pasif : tubuh mendapat antibodi
dari serum donor.
Imunisasi Dasar
Imunisasi wajib diberikan kepada setiap bayi
dan balita di Indonesia.
Terdiri dari Hepatitis B, BCG, DPT, HIB, Polio
dan campak.
Diberikan sejak lahir sampai usia 1 tahun.
Imunisasi ulangan diberikan pada usia 18-24
bulan (DPT, HIB polio), dan 6 tahun (DT dan
campak), serta 12 tahun (TT bagi wanita).
Hepatitis B
Merupakan vaksin rekombinan
(rekayasa genetik) dari sel ragi yang
menghasilkan antigen HBsAg.
Diberikan kepada bayi baru lahir
(HB 0), umur 2, 3 dan 4 bulan
bersama DPT dan HIB.
Pemberian secara intra muscular di
m. Vastus lateralis regio 1/3 medial,
dosis 0,5 ml.
KIPI : demam, nyeri, syok anafilaktik
(jarang).
BCG
Singkatan dari Bacillus Calmette Guerin.
Komponen aktif berisi mycobacterium Bovis yang
dilemahkan (attenuated).
Diberikan sebelum usia 3 bulan dosis 0,05 ml di regio
m. Deltoid kanan secara intracutan.
Penyajian harus dicampurkan antara antigen dan
pelarutnya.
Sediaan bertahan 3 jam
setelah pelarutan.
Reaksi Vaksin BCG
1 bulan setelah injeksi timbul bintik
eritem.
1 minggu kemudian berubah menjadi
papula.
1 minggu kemudian menjadi pustula.
1 minggu kemudian pustula pecah.
1 minggu selanjutnya timbul sikatriks.
KIPI : jika timbul limfadenitis regional
di aksila kanan, tidak perlu diobati.
Jika timbul abses mengganggu bisa
dipungsi.
Vaksin DPT
Komponen vaksin terdiri dari
Difteri (toksin corynebacterium
Diphterica dilemahkan), Pertusis
(Bordetella pertussis dimatikan),
dan Tetanus (toksin Clostridium
tetany yang dilemahkan).
Pemberian secara intramuscular
di regio m. Vastus lateralis 1/3
medial, dosis 0,5 ml.
KIPI : demam (sering), nyeri,
abses steril (jarang).
Jadwal Imunisasi DPT
Imunisasi dasar : umur 2, 3 dan 4 bulan.
Ulangan umur 18-24 bulan (DPT), dan 6 tahun
(DT), serta 12 tahun (TT bagi wanita).
Kemasan vaksin DPT mulai tahun 2014 dijadikan
satu bersama HIB dan Hepatitis B.
Disebut sebagai vaksin pentavalen, dengan merk
dagang Pentabio produk
Biofarma Bandung.
Vaksin HIB
Komponen aktif berisi polisakarida dinding sel
Haemophyllus Influenza B yang dikonjugasikan
dengan toksoid Tetanus untuk memperkuat respons
imun.
Pemberian secara intramuscular di m. Vastus lateralis
regio 1/3 medial dosis 0,5 ml.
Jadwal pemberian sesuai vaksin DPT, yaitu pada usia
2, 3 dan 4 bulan. (Pentabio)
Imunisasi HIB
Tujuan : untuk mencegah penyakit meningitis akibat
infeksi bakteri Haemophyllus Influenza B.
KIPI : demam dan nyeri di tempat suntikan, akan
tetapi kejadian jarang.
Jadwal HIB menurut IDI dan WHO diberikan pada
umur 2, 4 dan 6 bulan dan ulangan pada umur 15
bulan.
Vaksin Polio
Ada dua jenis vaksin polio:
1. Vaksin berisi virus poliomyelitis dimatikan
(Salk), pemberian secara injeksi intramuscular,
dosis 0,5 ml.
2. Vaksin berisi virus poliomyelitis hidup tapi
dilemahkan (Sabin), pemberian secara per
oral, dosis 2 tetes.
Imunisasi Polio
Jadwal pemberian : saat lahir (polio 0), selanjutnya
bersamaan pemberian vaksin DPT usia 2, 3, dan 4
bulan, serta ulangan pada usia 18-24 bulan.
KIPI polio oral : AFP (Acute Flaccide Paralysis),
demam, mual, muntah dan diare (jarang).
KIPI polio injeksi : demam dan nyeri pada tempat
suntikan (jarang).
Vaksin Campak
Berisi virus morbili yang dilemahkan.
Cara pembuatan menggunakan media embryo ayam,
sehingga berpotensi reaksi alergi pada individu yang
sesuai.
Cara pemberian secara injeksi subcutan, pada regio m.
Vastus lateralis 1/3 medial.
Jadwal pemberian saat usia 9 bulan sampai 1 tahun.
KIPI Imunisasi Campak
Demam yang terjadi 1 minggu
setelah vaksinasi, nyeri pada
tempat suntikan, syok anafilaktik.
Imunisasi ulangan dilaksanakan
pada usia 6 tahun di sekolah
dasar.
Tahun 2015 dilakukan sweeping
pada usia 3 tahun oleh karena
didapatkan kekebalan tidak
mencapai 100 persen.
Alergi
Adalah reaksi menyimpang pada individu
tertentu (atopik) yang terpapar alergen, yang
pada orang normal tidak terjadi hal tersebut.
Alergen : adalah zat yang berpotensi
menimbulkan reaksi alergi, umumnya terdiri
dari protein.
Reaksi alergi bisa timbul di kulit, saluran nafas,
saluran cerna dan sistemik.
Mekanisme Alergi
Alergen masuk ke dalam tubuh, ditangkap
oleh sel mast dan basofil, timbul degranulasi
yang mengeluarkan histamin, selanjutnya
menimbulkan vasodilatasi.
Alergen bereaksi dengan IgE yang dihasilkan
oleh sel plasma, kemudian memperkuat reaksi
alergi sebelumnya.
Reaksi Hipersensitifitas
Type I : terjadi syok anafilaktik akibat
degranulasi sel mast dan basofil yang
berlanjut vasodilatasi sistemik hebat.
Type II : terjadi reaksi antigen-antibodi yang
melekat di sel sehingga terjadi sitolisis.
Type III : terjadi reaksi antigen-antibodi yang
terdeposit di jaringan (sitotoksik) sehingga
mengganggu fungsi organ, misalnya GNA.
Hipersensitifitas
Type IV : atau delayed hipersensitivity, terjadi
reaksi imunologik seluler kronik di jaringan
akibat masuknya antigen atau alergen.
Imunisasi BCG menimbulkan kekebalan
seluler.
Imunisasi Hepatitis, DPT, HIB, Polio dan
campak menimbulkan kekebalan humoral.
Kontraindikasi Vaksinasi
Individu immunocompromized : malnutrisi berat,
infeksi HIV, dalam terapi kortikosteroid, bayi
prematur, keganasan.
Kontraindikasi relatif : demam ringan, infeksi ringan,
tempat suntikan terdapat infeksi.
Hati-hati terjadi reaksi alergi pada individu atopik.
Cara Penyuntikan

BCG Injection Hepatitis Injection


Contoh Kasus
Seorang bayi berumur 6 bulan dibawa ke
dokter karena belum imunisasi lengkap. Bayi
baru mendapatkan sekali suntikan di paha dan
tetes saat lahir dan sekali suntikan di lengan
kanan saat usia bulan. Ibu menghentikan
imunisasi karena timbul luka bernanah di
lengan kanan.
Pemeriksaan
Riwayat imunisasi sebelumnya.
Tanda bekas imunisasi sebelumnya.
Riwayat alergi pada keluarga.
Kondisi fisik bayi secara umum.
Rencana imunisasi selanjutnya.
Nasihat setelah imunisasi.
Kejadian pasca imunisasi yang mungkin terjadi
harus disampaikan secara bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai