GoodATSday

Presentation
ladies n gentlement
Will be begin

Sponsored by

The reds
 Bandar Udara?
Doc 4444
Suatu tempat/daerah (darat/perairan) dengan
batas tertentu di bangun tuk keperluan
pergerakan pesawat take off, landing, taxiing.
PP. No. 71 tahun 1996
Lapangan terbang yg digunakan tuk mendarat,
lepas landas pesawat udara, naik turun
penumpang, kargo, dilengkapi dengan Fasilitas
Keselamatan Penerbangan.
 What is Air Traffic Service?
Air traffic service. A generic term
meaning variously, flight information
service, alerting service, air traffic advisory
service, air traffic control service (area
control service, approach control service
or aerodrome control service).

Annex 11 Chapter 1. Definition

Tujuan Air Traffic Service

1. Mencegah tabrakan antar pesawat

2. Mencegah tabrakan antar pesawat atau pesawat dengan
obstruction pada manoevering area
3. Memperlancar dan mengatur traffic pesawat
4. Memberi saran dan informasi yang berhubungan dengan
penerbangan.
5. Memberkan informasi kepada organisasi yang berwenang
seandainya pesawat membutuhkan
BAGIAN BANDARA

Keselamatan RUNWAY

keamanan
APRON Air
side

TERMINAL
TERMINAL
operator

Land
side
PARKING AREA
BAGIAN BANDARA

Land Side: Operator : Air Side Air Space

PTB Perusahaan R/W, Taxi APP,ACC
Cargo Penerbangan
Fasilitas Security TERMINAL
Lion, Adam Air

Kerja sama

Keamanan dan keselamatan terwujud

LAND SIDE

PEMERINTAH/NEGARA BERTANGGUNG JAWAB MENJAMIN

TERWUJUDNYA TRANSPORTASI UDARA YANG NYAMAN, CEPAT,
LANCAR, SELAMAT DAN AMAN BAIK DIDARAT MAUPUN DIUDARA

AIRPORT
TERMINAL
SECURITY
KM 73 TAHUN 1996 Tentang pengamanan penerbangan sipil
Annex 17, security manual (doc 8973/5)

Kewajiban security melakukan pemeriksaan/skrining penumpang,

bagasi, cabin, bagasi, cargo sebelum dimuat ke pesawat udara dan
melakukan kerja sama dengan pihak pengaman airlines
LAND SIDE

Annex 17 butir 4.6.4 dan 4.6.5

EACH CONTRACTING STATE SHALL ENSURE THAT THE CARRIAGE OF
WEAPONS ON BOARD AIRCRAFT, BY LAW ENFOR CEMENTOFFICERS
AND OTHER AUTHORIZED PERSON, ACTING IN THE PERFORMANCE OF
THEIR DUTIES, REQUIRES SPECIAL AUTHORIZATION IN ACCORDANCE
WITH THE LAWTERMINAL
OF THE STATE INVOLVE

SINGAPURA TELAH MENGAJUKAN PERMOHONAN IJIN KEPADA

INDONESIA UNTUK MENERAPKAN AIR MARSHAL DALAM PENERBANGAN
SINGAPORE AIRLINES DAN SILK AIR KE DAN DARI SERTA DI DALAM
WILAYAH INDONESIA
TANGGAPAN INDONESIA (DITJEN HUBUD)
TERHADAP PERMOHONAN IJIN SINGAPURA
UNTUK MENEMPATKAN AIR MARSHAL

DENGAN PERTIMBANGAN :
1. TIDAK MENYALAHI DAN TELAH DIATUR DALAM ICAO ANNEX 17
2. SETIAP ANGGOTA ICAO DITUNTUT UNTUK BEKERJASAMA DALAM MELINDUNGI
PENERBANGAN SIPIL INTERNASIONAL DARI TINDAK GANGGUAN MELAWAN
HUKUM
TERMINAL
3. BERDASARKAN ICAO CONVENTIONS(TOKYO 1963;THE HAQUE 1970;MONTREAL
1971) BAHWA SUATU NEGARA BERDAULAT PENUH TERHADAP PESAWAT
UDARAYA MASING MASING, SEHINGGA TIDAK ADA MASALAH JIKA DIDALAM
PESAAWAT SINGAPURA YANG BERADA DI WILAYAH INDONESIA ADA AIR
MARSHAL BERSENJATA API. SEPANJANG SENJATA APINYA TETAP BERADA DI
DALAM PESAWAT UDARA
4. TIDAK MERUGIKAN MASING-MASING NEGARA, DARI ASPEK KOMERSIAL
5. SENJATA API BERSIFAT LETHAL / KARET
OPERATOR

Angkutan udara (air transport) merupakan bidang hukum perdata / privat berlaku
asas kebebasan berkontrak artinya para pihak bebas membuat ketentuan
perjanjian. Konvensi internasional dan peraturan nasional dimaksudkan untuk
mengatur agar kepentingan para pihak, hak dan kewajibannya terlindungi

TERMINAL
Perizinan Angkutan Udara Syarat sertifikasi Poerator (AOC)
LEGALITAS OPERATOR PP No. 3 Th 2001 pasal 24:
Memiliki izin usaha Angkutan Udara Operator angkutan udara niaga
Air operator Certificat (AOC) wajib memiliki AOC

Penetapan Rute dari DITJENUD

OPERATOR

Pasal 25 :
Syarat-syarat memiliki AOC:
1. Memiliki izin usaha AUN
2. Memiliki / meguasai pesud sesuai rencana
pengoperasian TERMINAL

3. Memiliki / menguasai fasilitas aporasi

perawatan
4. Memiliki / menguasai personil yang memenuhi
syarat
5. Memiliki organisasi pengoperasian
6. Memiliki manual spesifikasi dan
pengoperasian pesud
7. Memiliki training program
OPERATOR

Tanggung jawab Pengangkut ( Opoerator )

Pasal 44 : Operator wajib bertanggung jawab
terhadap kerugian pihak ketiga
Pasal 47 : Tanggung jawab pada pasal 43 dan 44
wajib diansuransikan
TERMINAL
Pasal 48 : Operator wajib mengasuransikan aawak
pesawat (Air Crues)
Tidak mengansuransikan pasal 47 dan 48 dipidana
maksimal 1 tahun atau denda maksimal 36 juta
( art. 70 dan 71 )
LAYANAN KESELAMATAN
PENERBANGAN
Aerodrome
Service

TERMINAL
Controlled Un Controlled
Aerodrome Aerodrome

Aerodrome Approach Area Aerodrome Un

Control Control Control Flight Attended
Service Service Service information Aerodrom
ADC service /
APP ACC AFIS
e
Dasar penentuan tingkat
pelayanan

1.Jenis jenis pesawat yang beroperasi.

TERMINAL

2.Kepadatan Lalu lintas penerbangan

3.Keadaan Cuaca
Pembagian Pelayanan

NO FUNGSI SIMBOL SERVICE KET

JARAK - FL
Aerodrome control ADC
1 25 - 040 PLB
Approach control low APP-L
2 TERMINAL 25 - 100
Approach control APP-I
3 intermediate
40 - 150
Approach control high APP-H
4 50 - 250 PLB
Area control service ACC-L
5 FIR - 250
Flight information AFIS
6 service
FIR - 250
Vhf area control ACC-U
7 service
UIR - 450
INDONESIA FIR

TERMINAL
 JAKARTA FIR

Dasar penentuan tingkat

pelayanan

TERMINAL
Terima kasih

TERMINAL