Anda di halaman 1dari 120

AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN

TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171


KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

BAB III
STANDAR PELAYANAN

3.1 STANDAR KINERJA PELAYANAN


Dalam mencapai dan memenuhi standar kinerja pelayanan yang diberikan kami
menuangkan dalam bentuk Standart Operating Procedure (SOP) yang berdasarkan
peraturan yang berlaku.

3.1.1 Maksud dan Tujuan SOP


SOP ini dimaksudkan agar seluruh personel teknisi telekomunikasi
penerbangan dan pihak terkait lainnya menerapkan pola kerja yang baku
dalam menyelenggarakan pelayanan telekomunikasi penerbangan, sehingga
memenuhi standar pelayanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3.1.2 Ruang Lingkup


Berikut ini SOP yang kami gunakan dalam menyelenggarakan pelayanan
telekomunikasi penerbangan:

1. SOP Fasilitas Telekomunikasi Penerbangan

2. SOP Pelaksanaan Kalibrasi

3. SOP Pelaksanaan Ground Check

4. SOP Dokumentasi

5. SOP Pelaporan

6. SOP Keamanan Fasilitas

7. SOP Perubahan Pelayanan.

8. SOP Penanganan Gangguan Pelayanan

9. SOP Penanganan Gangguan Frekuensi

10. SOP Ketersediaan Suku Cadang Peralatan Telekomunikasi dan Navigasi


Penerbangan

III-1
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

3.2 SOP FASILITAS TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN


SOP ini mencakup beberapa SOP, yaitu :

1. SOP Pengoperasian Peralatan

2. SOP Pemeliharaan Peralatan

3. SOP Perbaikan Peralatan

3.2.1 SOP Pengoperasian Peralatan

Umum

SOP Pengoperasian ini kami buat sesuai dengan jenis dan tipe peralatan yang
ada, untuk dijadikan acuan bagi personel teknisi dalam melakukan
tanggungjawabnya.

Ruang Lingkup

SOP ini berisi tentang prosedur pengoperasian peralatan, yang mengacu pada
manual book peralatan sesuai dengan jenis dan tipe masing-masing peralatan.

Checklist SOP Pengoperasian Peralatan

Table .3.1 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan AMSC

PEMENUHAN CATATA
NO. ITEM
YA TIDAK N
AMSC Merk ELSA
Type AROMES 1003Qi+
A Menghidupkan Peralatan
1 ON Power Supply from PLN
2 ON Power Supply UPS
3 ON CPU Main Processor AMSC1
4 ON CPU Standby Processor AMSC2
5 ON Change Over Unit
6 ON Signal Selector
ON Printer pada tiap-tiap Client
7 Pastikan bahwa display pada monitor server
AMSC tidak ada yang alarm/berwarna
merah

III-2
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

8 Pastikan pada Change over Unit Tidak ada


yang alarm
9 Cek kondisi suhu udara/AC

B Menu AMSC
1 Cara Change Over/Shutdown/ restart dari
peralatan Main To Standby AMSC
a) Arahkan pointer menggunakan tab atau
tanda panah ke kanan menuju “dwn”
b) Tekan Enter
c) Muncul User dan Password, isikan
User=ELSA, Password=ELSAELSA
d) Tekan Enter
2 Cara menghidupkan peralatan Supervisory
a) Tekan tombol On/Off pada CPU
b) Tunggu sampai system booting lalu
muncul program supervisory AMSC
c) Masukkan user name dan password
User Name : User 003
Password : ASD
C Mematikan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Mematikan Peralatan
a) Mematikan Server Peralatan AMSC
Tekan tombol ON/OFF
b) Mematikan peralatan Supervisory
- Pilih menu start windows lalu
shutdown. Tunggu hingga peralatan
off
3 Mematikan Sumber Daya Listrik
4 Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Keamanan Peralatan
6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
7 Melaporkan Kepada Unit Operasional

Table .3.2 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan AFTN

PEMENUHAN CATATA
NO. ITEM
YA TIDAK N
AFTN Merk ELSA
A Menghidupkan Peralatan
1 ON Power Supply from PLN
2 ON Power Supply UPS
3 ON CPU AFTN dengan menekan tombol

III-3
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

On/Off pada CPU


4 Tunggu hingga CPU selesai booting dengan
sendirinya, masukkan User name dan
password
User Name : BO
Password : BO
5 Tampilan akan berubah menjadi jendela
kerja AFTN
6 On printer AFTN
7 Pastikan bahwa display pada monitor tidak
ada indikator Line Open
9 Cek kondisi suhu udara/AC

B Mematikan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Mematikan Peralatan
Pilih menu start windows lalu shutdown.
Tunggu hingga program siap untuk off, lalu
tekan tombol On / Off .
3 Mematikan Sumber Daya Listrik
4 Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Keamanan Peralatan
6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
7 Melaporkan Kepada Unit Operasional

Table 3.3 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan D-ATIS

PEMENUHAN CATATA
NO. ITEM
YA TIDAK N
D-ATIS Merk : ELSA
VHF ATIS Merk : JOTRON
Type : TA 7650
A Menghidupkan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Memeriksa Kebersihan
3 Memeriksa Sumber Daya Listrik
4 Memeriksa Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Kondisi AC
6 Menghidupkan Peralatan ATIS dan VHF
Transmitter ATIS :
1. Menghidupkan Peralatan ATIS
a. ON Power Supply PLN
b. ON UPS 1 & UPS 2
c. ON CPU ATIS 1
d. ON CPU ATIS 2

III-4
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

e. ON Voice Module 1
f. ON Voice Module 2
g. ON ATIS Change Over Unit
h. ON Voice Change Over Unit

2. Pengoperasian VHF transmitter for


ATIS
a. ON UPS 1
b. Tekan tombol knop AC ON
c. Tekan 5-10 second On Transmitter
d. Monitor pada frekuensi 122,7 Mhz
bahwa ATIS On Air
3. Memastikan Indikator Switch HUB
pada ATIS seluruhnya menyala
4. Menu Perintah Pada ATIS
a. Memindahkan Tampilan ATIS ke
Voice Module :
Select pada keyboard ScrLK 2X
kemudian tekan tombol F1
b. Memindahkan Tampilan Voice
Module ke ATIS:
Select pada keyboard ScrLK 2X
kemudian tekan tombol F2
c. Shutdown /restart /Change over
ATIS 1 ke ATIS 2:
Arahkan menggunakan tombol
TAB/ tanda panah pada keyboard
menuju menu “dwn” kemudian
tekan enter.
Masukkan User = ELSA ,
Password = ELSAELSA
7 Memastikan Peralatan Beroperasi/Tidak
8 Melaporkan Kepada Unit Operasional
(ATC)
9 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
B Mematikan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Mematikan Peralatan
1. Mematikan Komputer Server
ATIS A

1) Pada KVM Switch tekan selector


button Up atau Down sampai
display menunjukkan tulisan
STATION 001

III-5
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

2) Klik tombol exit pada aplikasi


Terma ATIS Plus System

3) Klik icon Start, pilih perintah


Shutdown untuk mematikan server

4) Tidak diperkenankan mematikan


server ATIS A dan server ATIS B
secara bersamaan

2. Mematikan Komputer Server


ATIS B

1) Pada KVM Switch tekan selector


button Up atau Down sampai
display menunjukkan tulisan
STATION 000

2) Klik tombol exit pada aplikasi


Terma ATIS Plus System

3) Klik icon Start, pilih perintah


Shutdown untuk mematikan server

4) Tidak diperkenankan mematikan


server ATIS A dan server ATIS B
secara bersamaan

3 Mematikan Komputer Remote


Operating System (ROP)
a. Klik tombol exit pada aplikasi
Terma ATIS Plus System dan
Terma RCM

b. Klik icon Start, pilih perintah


Shutdown untuk mematikan
computer

3 Mematikan Sumber Daya Listrik


4 Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Keamanan Peralatan
6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book

III-6
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.4 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan Recorder ADC

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
Recorder ADC Merk VERSADIAL
A Menghidupkan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Memeriksa Kebersihan
3 Memeriksa Sumber Daya Listrik
4 Memeriksa Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Kondisi AC
6 Menghidupkan Peralatan
- Tekan switch On/Off power supply UPS
- Tekan switch On/Off CPU dan monitor
- Tunggu hingga peralatan loading
dan program bekerja
- Pastikan input audio masuk dan terekam
- Login ke VS Monitor dengan
mengarahkan mouse ke Start/All
Programs/Versadial/VSLogger/Monitor
- Klik Connect untuk akses sebagai
Administrator dengan mengarahkan
mouse ke Connect/Local PC/Masukkan
User ID dan Password/Login
- Melakukan Setting Channel Threshold
Level dengan mengarahkan mouse ke
Channel (klik kanan)/Set Activity
Detection Parameters/OK Channel (klik
kanan)/Save Channel Settings

7 Memastikan Peralatan Beroperasi/Tidak


- Melakukan Pengecekan hasil rekaman
dengan mengklik Ikon Monitoring/ Show
Last (15 menit- 24 jam)
- Untuk Playback rekaman kemarin dan
bulan-bulan sebelumnya, arahkan mouse
ke Search/Pilih
Channel/Recorder/tentukan
waktunya/Search (kanan atas menu)
- Untuk Playback dari PC Client, arahkan
mouse ke Start PC Client/All Programs/
Versadial/ VSLogger/ Monitor kemudian
setelah menu Versadial VSLogger
Monitor tampil buat new connection
- Untuk Playback External file HDD/CD/
DVD, arahkan mouse ke Setup/ User
Settings/ Centang Local Search/ Save

III-7
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Kemudian Search/ Ppilih Channel/ Local/


tentukan waktunya / Search (kanan atas
menu)
8 Melaporkan Kepada Unit Operasional
9 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
B Mematikan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Mematikan Peralatan
- Tutup semua program yang sedang
berjalan
- Pilih menu start windows, lalu shutdown.
Tunggu sampai peralatan off
3 Mematikan Sumber Daya Listrik
4 Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Keamanan Peralatan
6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
7 Melaporkan Kepada Unit Operasional
8 Data hasil rekaman agar dapat disimpan
dalam kurun waktu minimal 3 bulan

Table 3.5 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan VHF ADC JOTRON

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
VHF A/G ADC JOTRON, Tipe : TA 7450
A Menghidupkan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Memeriksa Kebersihan
3 Memeriksa Sumber Daya Listrik
4 Memeriksa Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Kondisi AC
6 Menghidupkan Peralatan
- Tekan switch On/Off power supply
- Tekan switch On/Off pada peralatan Tx
dan Rx
- Periksa volume dan microphone peralatan
7 Memastikan Peralatan Beroperasi/Tidak
8 Melaporkan Kepada Unit Operasional
9 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
B Mematikan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Mematikan Peralatan
- Tekan tombol ON/OFF pada peralatan Tx
dan Rx
3 Mematikan Sumber Daya Listrik

III-8
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

4 Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik


5 Memeriksa Keamanan Peralatan
6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
7 Melaporkan Kepada Unit Operasional

Table 3.6 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan VHF ADC PAE

PEMENUHAN CATATA
NO. ITEM
YA TIDAK N
VHF A/G ADC Merk : PAE, Tipe : T6T & T6R
A Menghidupkan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Memeriksa Kebersihan
3 Memeriksa Sumber Daya Listrik
4 Memeriksa Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Kondisi AC
6 Menghidupkan Peralatan
- Tekan switch On/Off power supply
- Tekan switch On/Off pada peralatan Tx
dan Rx
- Tekan switch On/Off pada control unit
operator
- Periksa volume dan microphone peralatan
pada perangkat operator
7 Memastikan Peralatan Beroperasi/Tidak
8 Melaporkan Kepada Unit Operasional
9 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
B Mematikan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Mematikan Peralatan
- Tekan switch On / Off pada control unit
operator
- Tekan switch On / Off pada peralatan Tx
dan Rx
3 Mematikan Sumber Daya Listrik
4 Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Keamanan Peralatan
6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
7 Melaporkan Kepada Unit Operasional

III-9
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.7 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan VHF PORTABLE DITTEL

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
VHF PORTABLE W.DITTEL, Tipe : FSG-2T
A Menghidupkan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Memeriksa Kebersihan
3 Memeriksa Sumber Daya Listrik
4 Memeriksa Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Kondisi AC
6 Menghidupkan Peralatan
- Tekan switch On/Off power supply
- Putar tombol Volume searah jarum jam
untuk menghidupkan peralatan dan
mengatur volume
- Atur tombol squelch di bawah tombol
volume
- Periksa volume dan microphone peralatan
- Periksa setting frekuensi yang akan
digunakan
7 Memastikan Peralatan Beroperasi/Tidak
8 Melaporkan Kepada Unit Operasional
9 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
B Mematikan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Mematikan Peralatan
- Putar tombol volume kebalikan arah jarum
jam sampai peralatan off
3 Mematikan Sumber Daya Listrik
4 Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Keamanan Peralatan
6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
7 Melaporkan Kepada Unit Operasional

Table 3.8 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan DVOR

PEMENUHAN CATATA
NO. ITEM
YA TIDAK N
DVOR AWA, Tipe : VRB 51 D
A Menghidupkan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Memeriksa Kebersihan
3 Memeriksa Sumber Daya Listrik

III-10
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

4 Memeriksa Back Up Sumber Daya Listrik


5 Memeriksa Kondisi AC
6 Menghidupkan Peralatan
 Hubungkan peralatan dengan power
supply, On BCPS
 Tekan tombol On/Off pada modul
Power Supply Unit (PSU)
 Select On Power Supply posisi Local
Mode
 Pada modul RCU dan LCU pastikan
kondisi normal serta Select Main (untuk
peralatan utama yang dipancarkan ke
antenna) dan select Standby ( untuk
peralatan yang dipancarkan ke dummy
load).
7 Memastikan Peralatan Beroperasi/Tidak
Pada Display LCU dan Monitor RMM akan
tampak :
 Pada parameter untuk system 1 dan 2,
yaitu pada pembacaan operating
frequency, ident code, ouput power, AM
Modulation, Subcarrier modulation
index, Bearing Offset menunjukkan data
yang sesuai dengan rangenya,
 Serta pada status system 1 dan system 2
semuanya ”NO FAULT” dan No alarm
8 Melaporkan Kepada Unit Operasional
(ATC)
9 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
B Mematikan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Mematikan Peralatan
 Select power Off pada Modul LCU dan
RCU
 Select Off pada modul Power Supply
Unit (PSU)
 Switch Off BCPS
3 Mematikan Sumber Daya Listrik
4 Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Keamanan Peralatan
6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
7 Melaporkan Kepada Unit Operasional
(ATC)

III-11
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.9 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan DME

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
DME SELEX, Tipe : 1119A
A Menghidupkan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Memeriksa Kebersihan
3 Memeriksa Sumber Daya Listrik
4 Memeriksa Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Kondisi AC
6 Menghidupkan Peralatan
a. Switch di Panel Box DME (1 atau ON)
b. Switch AC dan DC DME (ON)
c. Periksa TCA di Transponder Control
Assy :
1) Power NORMAL
2) …….. NORMAL
d. Periksa pada panel Assy :
1) Led Status (ON)
2) Led Test (ON)
3) Led PUR (ON)
7 Memastikan Peralatan Beroperasi/Tidak
8 Melaporkan Kepada Unit Operasional
(ATC)
9 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
B Mematikan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Mematikan Peralatan
a. Switch AC (OFF)
b. Switch DC (OFF)
c. Switch MCB di Box Battery (OFF)
3 Mematikan Sumber Daya Listrik
4 Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Keamanan Peralatan
6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
7 Melaporkan Kepada Unit Operasional
(ATC)

Table 3.10 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan ILS

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
ILS merk ASI AMS
A Menghidupkan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
III-12
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

2 Memeriksa Kebersihan
3 Memeriksa Sumber Daya Listrik
4 Memeriksa Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Kondisi AC
6 Menghidupkan Peralatan
1. Prosedur Menghidupkan LOCALIZER
Merk ASI AMS Type 2100
a. Secara Manual / tanpa komputer Lap
Top
1) Switch Battery MCB (ON)
2) Main Switch Peralatan terletak di
panel depan atas (1 atau ON)
3) Selector Switch “Local/Remote “
(Local)
1) Selector Switch “Manual/Auto “
(Manual)
5) Switch tombol biru dapat memilih TX
1 atau TX 2
Sebagai Main transmitter. (TX 1 (atau
TX 2))
6) Tekan Switch (ON / OFF)
a) Lampu indicator TX (yang Main)
(ON)
b). Lampu indicator coaxial (ON)
c). Lampu indicator TX (ON)
Dan bila mana tidak ada lampu
alarm (warna merah) dan warning
(warna kuning) berarti peralatan
Localizer telah beroperasi (ON the
Air)
7) Sebelum teknisi meninggalkan
ruangan / shelter Localizer pindahkan
:
a) Switch Local / Remote (Remote)
b) Switch NORMAL / Auto (Auto)

b. Dengan menggunakan Komputer Lap


Top
1) Sambungkan komputer Lap Top dengan
peralatan Localizer menggunakan kabel
dan konektor (1010)
2) Switch ON/OFF komputer Lap Top
(ON)
3) Pilihlah cursor pada “Mode”
(Tekan Enter)
4) Pilihlah cursor pada “ILS Conecting”
(Tekan Enter)
2) Pilihlah “Localizer Direct”

III-13
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

3) Pilihlah cursor dengan menggunakan


“Mouse” (Di Conecting)
4) Isi User dengan “SEC3” kemudian isi
Password dengan “THREE” (diClick
“OK”).

2. Prosedur Menghidupkan GLIDE


SLOPE Merk ASI AMS type 2110
a. Secara Manual / tanpa komputer Lap
Top
1) Switch Battery MCB (ON)
2) Main Switch Peralatan terletak di
panel depan atas (1 atau ON)
3) Selector Switch “ Local/Remote “
(Local)
4) Selector Switch “ Manual / Auto “
(Manual)
5) Switch tombol biru dapat memilih TX
1 atau TX 2 Sebagai Main
transmitter. (TX 1 (atau TX 2))
6) Tekan Switch (ON / OFF)
a) Lampu indicator TX (yang Main)
(ON)
a) Lampu indicator coaxial (ON)
c) Lampu indicator TX (ON)
Dan bila mana tidak ada lampu alarm
(warna merah) dan warning (warna
kuning) berarti peralatan Glide Slope
telah beroperasi (ON the Air).
7) Sebelum teknisi meninggalkan
ruangan / shelter Glide Slope
pindahkan :
a) Switch Local / Remote (Remote)
b) Switch NORMAL / Auto (Auto)

b. Dengan menggunakan Komputer Lap


Top
1) Sambungkan komputer Lap Top
dengan peralatan Glide Slope
menggunakan kabel dan konektor
2) Switch ON/OFF komputer Lap Top (ON)
3) Pilihlah cursor pada “Mode” (Tekan
Enter)
4) Pilihlah cursor pada “ILS Conecting“
(Tekan Enter)
5) Pilihlah “Glide Slope Direct“
6) Pilihlah cursor dengan menggunakan
“ Mouse “

III-14
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

(Di Conecting)
7) Isi User dengan “SEC3“ kemudian isi
Password dengan “THREE” (di Click “OK”.)

3. Prosedur Menghidupkan Middle


Marker Merk NEC type NNG-693
a. Switch MCB di Box Battery
(1 atau ON)
b. Main Switch AC di peralatan (ON)
c. Tekan tombol Switch untuk memilih
Transmitter yang diinginkan sebagai
Main transmitter. (TX 1 (atau TX 2)
d. Periksa Led TX yang dipilih, akan
berkedip yang berarti peralatan
Marker telah beroperasi (On The Air)

4. Prosedur Menghidupkan T-Dme ILS


Merk SELEX-SI type 1118 A
e. Switch di Panel Box DME
(1 atau ON)
f. Switch AC dan DC DME (ON)
g. Periksa TCA di Transponder Control
Assy :
1) Power NORMAL
2) …….. NORMAL
h. Periksa pada panel Assy :
1) Led Status (ON)
2) Led Test (ON)
3) Led PUR (ON)
7 Memastikan Peralatan Beroperasi/Tidak
8 Melaporkan Kepada Unit Operasional
(ATC)
9 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book

B Mematikan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Mematikan Peralatan
1. Prosedur Mematikan LOCALIZER
Merk ASI AMS Type 2100
A. Secara Manual
1) Switch tombol biru di panel depan dapat
memilih (ON / OFF) ; Changeover, TX 1
atau pun TX 2 sebagai Main :
2) Pilihlah Localizer (ON/OFF) (OFF)
a) Lampu indicator TX (yang Main) (OFF)
b) Lampu indicator Coaxial (OFF)

III-15
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

c) Lampu indicator TX (OFF)


3) Switch I/O pada Panel depan
sebelah atas (O atau OFF)
4) Switch MCB di Box Battery (OFF)

B. Dengan menggunakan Komputer Lap Top


1) Pilihlah cursor ke file dan kemudian exit
2) Bila layar Monitor telah kembali ke “
Menu “ kemudian klik cursor, matikan
ini bila selesai
3) Matikan komputer Lap Top dengan
menekan CTRL, ALT dan Power
(Tombol warna coklat) secara bersama.
4) Lepaskan konektor Localizer yang
terhubung ke stop kontak dan ke
peralatan.

II. Prosedur Mematikan GLIDE


SLOPE Merk ASI AMS type 2110
A. Secara Manual
1) Switch tombol Biru di Panel depan dapat
memilih ON/OFF ; Changeover, TX 1
atau pun TX 2 sebagai Main :
2) Pilihlah Glide Slope (ON/OFF) (OFF)
a) Lampu indicator TX (yang Main) (OFF)
b) Lampu indicator Coaxial (OFF)
c) Lampu indicator TX (OFF)
3) Switch I/O pada Panel depan sebelah
atas (O atau OFF)
4) Switch MCB di Box Battery (OFF)

B. Dengan menggunakan Komputer Lap


Top
1) Pilihlah cursor ke file dan kemudian exit
2) Bila layar Monitor telah kembali ke
“Menu“ kemudian klik cursor, matikan
ini bila selesai
3) Matikan komputer Lap Top dengan
menekan CTRL, ALT dan Power
(Tombol warna coklat) secara bersama.
4) Lepaskan konektor Glide Slope yang
terhubung ke stop kontak dan ke
peralatan.

III. Prosedur Mematikan Middle


Marker Merk NEC type NNG-693
a. Tekan tombol TX (yang Main)

III-16
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

sampai lampu Led tidak berkedip


lagi.
b. Switch AC Power pada peralatan (OFF)
c. Switch Panel (OFF)
d. Switch Battery (OFF)

IV. Prosedur Mematikan T-Dme ILS


Merk SELEX-SI type 1118 A
a. Switch AC (OFF)
b. Switch DC (OFF)
c. Switch MCB di Box Battery (OFF)
3 Mematikan Sumber Daya Listrik
4 Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Keamanan Peralatan
6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
7 Melaporkan Kepada Unit Operasional
(ATC)

Table 3.11 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan NDB


PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
NDB merk SAC type SE 500
A Menghidupkan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Memeriksa Kebersihan
3 Menghidupkan Sumber Daya Listrik (pada
panel listrik)
4 Menghidupkan UPS
5 Memeriksa Kondisi AC
6 Menghidupkan Peralatan
 Switch ON AC breaker (CB1) pada
bagian belakang cabinet NDB
 Pada front panel LCD display akan
muncul data SAC SE 500, RF Frekuensi,
Tone Frekuensi, Call Sign dan Tx Mode
7 Memastikan Peralatan Beroperasi/Tidak
 Memeriksa indikator Status Panel pada
cabinet peralatan dan memastikan tidak
ada indikator alarm yang menyala
8 Melaporkan Kepada Unit Operasional
(ATC)
9 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book

B Mematikan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Mematikan Peralatan

III-17
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

 Posisikan OFF switch AC breaker (CB1)


pada bagian belakang cabinet NDB
3 Mematikan UPS
4 Mematikan Sumber daya listrik pada panel
listrik
5 Memeriksa Keamanan Peralatan
6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
7 Melaporkan Kepada Unit Operasional
(ATC)

Table 3.12 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan VSAT


PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
VSAT LINTAS ARTA
A Pengoperasian VSAT dilaksanakan oleh
PT.LINTAS ARTA, nomor telephone yang
bisa di hubungi (0813-4528-6820)

Table 3.13 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan Direct Speech


PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
Direct Speech (DS) LINTAS ARTA
A Pengoperasian DS dilaksanakan oleh
PT.LINTAS ARTA, nomor telephone yang
bisa di hubungi (0813 -4528 -6820)

Table 3.14 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan ATC Monitoring


PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
ATC Monitoring Merk Power Solutions
A Pengoperasian dilaksanakan oleh PT.Fahrel
Ramadhan Jakarta, nomor telephone yang
bisa di hubungi (0817-880-080)

Table 3.15 : Checklist SOP Pengoperasian Peralatan HF-SSB

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
HF – SSB ICOM Tipe : IC 718
A Menghidupkan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan

III-18
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

2 Memeriksa Kebersihan
3 Memeriksa Sumber Daya Listrik
4 Memeriksa Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Kondisi AC
6 Menghidupkan Peralatan
- Tekan switch On/Off
- Set frekuensi yang diinginkan
- Check Tx dan Rx dengan menekan PTT
dan mengatur squelch
7 Memastikan Peralatan Beroperasi/Tidak
8 Melaporkan Kepada Unit Operasional
9 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
B Mematikan Peralatan
1 Memeriksa Kondisi Lingkungan
2 Mematikan Peralatan
- Tekan tombol ON/OFF
3 Mematikan Sumber Daya Listrik
4 Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik
5 Memeriksa Keamanan Peralatan
6 Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book
7 Melaporkan Kepada Unit Operasional

3.2.2 SOP Pemeliharaan Peralatan

Umum

SOP Pemeliharaan ini kami buat sesuai dengan jenis dan tipe peralatan yang
ada, untuk dijadikan acuan bagi personel teknisi dalam melakukan
tanggungjawabnya.

Ruang Lingkup

SOP ini berisi tentang prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan
pemeliharaan secara rutin pada fasilitas telekomunikasi penerbangan.

III-19
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan

Table 3.16 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan AMSC

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
AMSC Merk Elsa Type AROMES 1003Qi +
A Menyiapkan Rencana Pemeliharaan
peralatan
1. Menyiapkan Anggaran Pemeliharaan
Peralatan
2. Menetapkan Jadwal Dinas Teknisi untuk
pemeliharaan
3. Menyiapkan log book pemeliharaan
peralatan
B Penyiapan peralatan Penunjang
Pemeliharaan
1. Menyiapkan peralatan ukur sebelum
melakukan pemeliharaan
2. Menyiapkan peralatan penunjang lain
pemeliharaan peralatan
C Pemeliharaan Harian
1. Pembersihan ruangan
2. Pembersihan peralatan dari debu / kotoran
3. Memeriksa kondisi pengaturan suhu
ruangan
4. Memeriksa kondisi monitor pada Main
Rack, Supervisory dan Reject Edit
5. Memeriksa kondisi printer, kertas dan pita
printer
5. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Harian
D Pemeliharaan Mingguan
1 Memeriksa tegangan catu daya
PLN/Genset
2 Memeriksa tegangan catu daya keluaran
UPS / Stabilizer
3 Periksa fungsi pengantar tampilan printer
Supervisory
4 Periksa hasil cetak printer pada Reject Edit
5 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Mingguan
E Pemeliharaan Bulanan
1 Memeriksa battery dan air battery

2 Periksa fungsi keyboard supervisory dan


reject edit

III-20
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan


pemeliharaan Bulanan
F Pemeliharaan Triwulanan
1 Melakukan pengukuran Parameter pada
Power Supply Peralatan
2 Periksa system interkoneksi
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Triwulan
G Pemeliharaan Semesteran
1. Membersihkan saringan peralatan pengatur
suhu ruangan
2. Melakukan pengecekan fungsi Software
pada supervisory dan reject edit
3. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Semesteran
H Pemeliharaan Tahunan
1. Membersihkan debu pada UPS dan
stabilizer
2. Melakukan pergantian battery UPS, bila
perlu
3. Memeriksa fungsi kipas pendingin pada
supervisory
4. Melakukan pembersihan filter sistem
pendingin CPU
5. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Tahunan

Table 3.17 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan AFTN

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
AFTN Merk Elsa
A Menyiapkan Rencana Pemeliharaan
peralatan
1. Menyiapkan Anggaran Pemeliharaan
Peralatan
2. Menetapkan Jadwal Dinas Teknisi untuk
pemeliharaan
3. Menyiapkan log book pemeliharaan
peralatan
B Penyiapan peralatan Penunjang
Pemeliharaan
1. Menyiapkan peralatan ukur sebelum
melakukan pemeliharaan
2. Menyiapkan peralatan penunjang lain
pemeliharaan peralatan

III-21
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

C Pemeliharaan Harian
1. Pembersihan ruangan
2. Pembersihan peralatan dari debu / kotoran
3. Memeriksa kondisi pengaturan suhu
ruangan
4. Memeriksa pengatur brightness monitor
CPU
5. Memeriksa kebersihan CPU, keyboard ,
monitor dan printer
6. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Harian
D Pemeliharaan Mingguan
1 Memeriksa tegangan catu daya
PLN/Genset
2 Memeriksa tegangan catu daya keluaran
UPS / Stabilizer
3 Periksa parameter komunikasi, baudrate,
code dan mode
4 Sesuaikan identifikasi circuit dan squence
number
5 Periksa persediaan kertas dan pita printer
6 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Mingguan
E Pemeliharaan Bulanan
1 Memeriksa battery dan air battery
2 Periksa fungsi mouse dan pengantar
tampilan printer
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
F Pemeliharaan Triwulanan
1 Melakukan pemeriksaan seluruh konektor
2 Memeriksa fungsi edit window dan fungsi
keyboard
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Triwulan
G Pemeliharaan Semesteran
1. Membersihkan saringan peralatan pengatur
suhu ruangan
2. Memeriksa interkoneksi, fungsi disk drive
dan fungsi printer
3. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Semesteran
H Pemeliharaan Tahunan
1. Membersihkan debu pada UPS dan
stabilizer
2. Melakukan pergantian battery UPS, bila

III-22
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

perlu
3. Memeriksa fungsi kipas pendingin CPU
4. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Tahunan

Table 3.18 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan D-ATIS

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
D-ATIS Merk : ELSA
VHF-ATIS Merk : JOTRON Type : TA 7650
A Menyiapkan Rencana Pemeliharaan
peralatan
1. Menyiapkan Anggaran Pemeliharaan
Peralatan
2. Menetapkan Jadwal Dinas Teknisi untuk
pemeliharaan
3. Menyiapkan log book pemeliharaan
peralatan
B Penyiapan peralatan Penunjang
Pemeliharaan
1. Menyiapkan peralatan ukur sebelum
melakukan pemeliharaan
2. Menyiapkan peralatan penunjang lain
pemeliharaan peralatan
C Pemeliharaan Harian
1. Membersihkan ruangan peralatan
2. Membersihkan peralatan dari debu /
kotoran
3. Memeriksa kondisi pengaturan suhu
ruangan
4. Memeriksa pengatur brightness monitor
dan indikator peralatan
5. Memeriksa kipas pendingin udara dan
lampu indikator pada pemancar
6. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Harian
D Pemeliharaan Mingguan
1 Memeriksa tegangan Power Supply PLN /
Genset
2 Memeriksa sistem koneksi antar unit
3 Memeriksa indikator pemancar
4 Melakukan Change over peralatan server
(Main ke Stand by dan sebaliknya)

III-23
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

5. Melaporkan Hasil Pelaksanaan


pemeliharaan Mingguan
E Pemeliharaan Bulanan
1 Membersihkan sistem pendingin pada
ruangan peralatan
2 Memeriksa tegangan UPS
3 Memeriksa fungsi keyboard dan mouse
pada console
4 Melakukan switch over unit server main
ke standby atau sebaliknya
5 Melakukan switch over CPU audio main
ke standby atau sebaliknya
6 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
F Pemeliharaan Triwulanan
1 Memeriksa tegangan UPS
2 Check system configurasi
3 Melakukan pencatatan perubahan
parameter (jika ada)
4 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Triwulan
G Pemeliharaan Semesteran
1. Membersihkan saringan peralatan
pengatur suhu ruangan
2. Membersihkan filter sirkulasi udara (fan)
pada console
3. Melakukan pemeriksaan frekuensi kerja
pemancar
4. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Semesteran
H Pemeliharaan Tahunan
1. Membersihkan debu pada UPS dan
stabilizer
2. Memeriksa operasional sistem secara
menyeluruh
3. Melakukan pengukuran power output
pada pemancar
4. Melakukan pengukuran VSWR pada
pemancar
5. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Tahunan

III-24
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.19 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan Recorder ADC

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
Recorder ADC Merk VERSADIAL
A Menyiapkan Rencana Pemeliharaan
peralatan
1. Menyiapkan Anggaran Pemeliharaan
Peralatan
2. Menetapkan Jadwal Dinas Teknisi untuk
pemeliharaan
3. Menyiapkan log book pemeliharaan
peralatan
B Penyiapan peralatan Penunjang
Pemeliharaan
1. Menyiapkan peralatan ukur sebelum
melakukan pemeliharaan
2. Menyiapkan peralatan penunjang lain
pemeliharaan peralatan
C Pemeliharaan Harian
1. Pembersihan ruangan
2. Pembersihan peralatan, unit/bagian
peralatan atau modul
3. Memeriksa kondisi pengaturan suhu
ruangan
4. Melakukan pencatatan Meter Reading
5. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Harian
D Pemeliharaan Mingguan
1 Memeriksa Power Supply dan Back up
supply
2 Melakukan pembacaan hasil rekaman
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Mingguan
E Pemeliharaan Bulanan
1 Membersihkan sistem pendingin pada
ruangan peralatan
2 Melakukan pemeriksaan terhadap setting
rekaman
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
F Pemeliharaan Triwulanan
1 Memeriksa playback
2 Memeriksa spooling forward
3 Memeriksa spooling reverse
4 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan

III-25
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

G Pemeliharaan Semesteran
1. Memeriksa waktu start pada meter
reading
2. Melakukan test level AF
3. Memeriksa meter reading
4. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Semesteran
H Pemeliharaan Tahunan
1. Memeriksa battery UPS, melakukan
penggantian battery jika perlu
2. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Tahunan

Table 3.20 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan VHF ADC JOTRON

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
VHF ADC Merk : JOTRON Type : TA 7450
A Menyiapkan Rencana Pemeliharaan
peralatan
1. Menyiapkan Anggaran Pemeliharaan
Peralatan
2. Menetapkan Jadwal Dinas Teknisi untuk
pemeliharaan
3. Menyiapkan log book pemeliharaan
peralatan
B Penyiapan peralatan Penunjang
Pemeliharaan
1. Menyiapkan peralatan ukur sebelum
melakukan pemeliharaan
2. Menyiapkan peralatan penunjang lain
pemeliharaan peralatan
C Pemeliharaan Harian
1. Pembersihan ruangan
2. Pembersihan peralatan dari debu /
kotoran
3. Memeriksa kondisi pengaturan suhu
ruangan
4. Melakukan pemeriksaan kipas (fan)
pendingin udara pada pemancar (Tx) dan
penerima (Rx)
5. Melakukan pemeriksaan lampu indikator
pada pemancar (Tx), penerima (Rx), dan
Console

6. Melakukan pemeriksaan indikator output


power pada pemancar (Tx)

III-26
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

7. Melakukan pemeriksaan indikator


intercom dan penunjuk jam
5. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Harian
D Pemeliharaan Mingguan
1 Memeriksa Power Supply dan Back up
supply
2 Melakukan pemeriksaan indikator power
bila dioperasikan secara lokal
3 Melakukan pemeriksaan indikator
receiver pada switch on
4 Melakukan pemeriksaan indikator audio
signal yang diterima pada switch on
receiver
5 Memeriksa indikator pada console
6 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Mingguan
E Pemeliharaan Bulanan
1 Memeriksa battery UPS

2 Memeriksa indikator power jika


dioperasikan secara remote
3 Memeriksa fungsi change over switch
pemancar dan penerima
4 Mengatur squelch untuk menghilangkan
noise
5 Memeriksa signal audio transceiver
melalui PTT
6 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
F Pemeliharaan Triwulanan
1 Membersihkan saringan peralatan
pengatur suhu ruangan
2 Melakukan Ground Check :
- Pengukuran power output dengan
wattmeter
- Pengukuran VSWR
- Pengukuran DC Level terminal saat
peralatan On
- Pengecheckan jangkauan penerimaan
dengan pesawat
- Memeriksa airphone console ke saluran
yang digunakan
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
G Pemeliharaan Semesteran
1. Melakukan pemeriksaan modulasi

III-27
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

2. Melakukan pengukuran DC Level


terminal saat peralatan penerima On
4. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Semesteran
H Pemeliharaan Tahunan
1. Membersihkan debu pada UPS dan
Stabilizer
2. Melakukan pergantian battery UPS, bila
perlu
3. Melakukan pengukuran frekuensi dengan
menggunakan frekuensi counter
4. Melakukan Pengukuran AF output
dengan modulasi 1000 Hz
5. Pengecheckan sensitivity peralatan
6. Memeriksa wind mast dan obstruction
light di wind mast
7. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Tahunan

Table 3.21 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan VHF ADC PAE

NO. ITEM PEMENUHAN


CATATAN
YA TIDAK
VHF ADC Merk : PAE Type : T6T dan T6R
A Menyiapkan Rencana Pemeliharaan
peralatan
1. Menyiapkan Anggaran Pemeliharaan
Peralatan
2. Menetapkan Jadwal Dinas Teknisi untuk
pemeliharaan
3. Menyiapkan log book pemeliharaan
peralatan
B Penyiapan peralatan Penunjang
Pemeliharaan
1. Menyiapkan peralatan ukur sebelum
melakukan pemeliharaan
2. Menyiapkan peralatan penunjang lain
pemeliharaan peralatan
C Pemeliharaan Harian
1. Pembersihan ruangan
2. Pembersihan peralatan dari debu /
kotoran
3. Memeriksa kondisi pengaturan suhu
ruangan
4. Melakukan pemeriksaan kipas (fan)
pendingin udara pada pemancar (Tx) dan

III-28
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

penerima (Rx)
5. Melakukan pemeriksaan lampu indikator
pada pemancar (Tx), penerima (Rx), dan
Console

6. Melakukan pemeriksaan indikator output


power pada pemancar (Tx)
7. Melakukan pemeriksaan indikator
intercom dan penunjuk jam
5. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Harian
D Pemeliharaan Mingguan
1 Memeriksa Power Supply dan Back up
supply
2 Melakukan pemeriksaan indikator power
bila dioperasikan secara lokal
3 Melakukan pemeriksaan indikator
receiver pada switch on
4 Melakukan pemeriksaan indikator audio
signal yang diterima pada switch on
receiver
5 Memeriksa indikator pada console
6 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Mingguan
E Pemeliharaan Bulanan
1 Memeriksa battery UPS

2 Memeriksa indikator power jika


dioperasikan secara remote
3 Memeriksa fungsi change over switch
pemancar dan penerima
4 Mengatur squelch untuk menghilangkan
noise
5 Memeriksa signal audio transceiver
melalui PTT
6 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
F Pemeliharaan Triwulanan
1 Membersihkan saringan peralatan
pengatur suhu ruangan
2 Melakukan Ground Check :
- Pengukuran power output dengan
wattmeter
- Pengukuran VSWR
- Pengukuran DC Level terminal saat
peralatan On
- Pengecheckan jangkauan penerimaan

III-29
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

dengan pesawat
- Memeriksa airphone console ke saluran
yang digunakan
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
G Pemeliharaan Semesteran
1. Melakukan pemeriksaan modulasi
2. Melakukan pengukuran DC Level
terminal saat peralatan penerima On
4. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Semesteran
H Pemeliharaan Tahunan
1. Membersihkan debu pada UPS dan
Stabilizer
2. Melakukan pergantian battery UPS, bila
perlu
3. Melakukan pengukuran frekuensi dengan
menggunakan frekuensi counter
4. Melakukan Pengukuran AF output
dengan modulasi 1000 Hz
5. Pengecheckan sensitivity peralatan
6. Memeriksa wind mast dan obstruction
light di wind mast
6. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Tahunan

Table 3.22 : Cheklist SOP Pemeliharaan Peralatan VHF Portable DITTEL

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
VHF Portable Merk DITTEL FSG-2T
A Menyiapkan Rencana Pemeliharaan
peralatan
1. Menyiapkan Anggaran Pemeliharaan
Peralatan
2. Menetapkan Jadwal Dinas Teknisi untuk
pemeliharaan
3. Menyiapkan log book pemeliharaan
peralatan
B Penyiapan peralatan Penunjang
Pemeliharaan
1. Menyiapkan peralatan ukur sebelum
melakukan pemeliharaan
2. Menyiapkan peralatan penunjang lain
pemeliharaan peralatan

III-30
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

C Pemeliharaan Harian
1. Pembersihan ruangan
2. Pembersihan peralatan dari debu/kotoran
3. Memeriksa frekuensi yang akan digunakan
4. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Harian
D Pemeliharaan Mingguan
1 Memeriksa Power Supply dan Back up
supply
2 Melakukan pemeriksaan tegangan battery
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Mingguan
E Pemeliharaan Bulanan
1 Membersihkan sistem pendingin pada
ruangan peralatan
2 Melakukan Ground Check
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
F Pemeliharaan Triwulanan
1 Pengukuran power output dengan
wattmeter
2 Pengukuran VSWR
3 Melakukan pengukuran DC Level terminal
ketika peralatan On
4 Melakukan pengecekan jangkauan
penerimaan dengan pesawat
5 Melaporkan hasil Pelaksanaan
pemeliharaan triwulanan
G Pemeliharaan Semesteran
1. Membersihkan Perangkat Power supply
2. Melakukan pengecekan modulasi
3. Mengecek interkoneksi sistem pada
peralatan
4. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Semesteran
H Pemeliharaan Tahunan
1 Melakukan pergantian battery kering, bila
perlu
2 Melakukan pemeriksaan PTT dan speaker
3 Melakukan penggantian PTT jika perlu
4 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Tahunan

III-31
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.23 : Cheklist SOP Pemeliharaan Peralatan DVOR

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
DVOR Merk : AWA, Tipe : VRB 51D
A Menyiapkan Rencana Pemeliharaan
peralatan
1. Menyiapkan Anggaran Pemeliharaan
Peralatan
2. Menetapkan Jadwal Dinas Teknisi untuk
pemeliharaan
3. Menyiapkan log book pemeliharaan
peralatan

B Penyiapan peralatan Penunjang


Pemeliharaan
1. Menyiapkan peralatan ukur sebelum
melakukan pemeliharaan
2. Menyiapkan peralatan penunjang lain
pemeliharaan peralatan

C Pemeliharaan Harian
1. Pembersihan ruangan
2. Pembersihan peralatan dari debu / kotoran
3. Memeriksa kondisi pengaturan suhu
ruangan / AC maksimum 22˚ C
4. Memeriksa tegangan catu daya
5. Memeriksa seluruh lampu indikator
6. Melakukan pencatatan Meter Reading dan
tone identification
7. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Harian

D Pemeliharaan Mingguan
1 Memeriksa cairan dari battery back up
2 Melakukan pencatatan Meter Reading
pada⁡ Monitor
3 Melakukan pencatatan Meter Reading páda
battery charger
4 Melakukan change over peralatan (Main
ke Stand by dan sebaliknya)

III-32
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

5. Melaporkan Hasil Pelaksanaan


pemeliharaan Mingguan
E Pemeliharaan Bulanan
1 Membersihkan sistem pendingin pada
ruangan peralatan
2 Melakukan Ground Check
3 Memeriksa halangan / obstacle di sekitar
bangunan
4 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
F Pemeliharaan Triwulanan
1 Melakukan pengukuran power output
2 Melakukan pengukuran Depth Modulation

3 Melakukan Pengukuran Signal level


4 Melakukan pemeriksaan alarm limit
5 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
G Pemeliharaan Semesteran
1. Membersihkan jelaga pada Stabilizer
2. Melakukan Pengecekan RF Phasing
3. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Semesteran
H Pemeliharaan Tahunan
1. Memeriksa penangkal petir dan sistem
pentanahan
2. Melakukan pemeriksaan kondisi kabel
supply dan kabel kontrol
3. Melakukan pemeriksaan frekuensi carrier
4. Melakukan pemeriksaan audio frekuensi
5. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Tahunan

Table 3.24 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan DME

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
DME Merk : Selex, Tipe : 1119A
A Menyiapkan Rencana Pemeliharaan
peralatan
1 Menyiapkan Anggaran Pemeliharaan
Peralatan
2 Menetapkan Jadwal Dinas Teknisi
untuk pemeliharaan
3 Menyiapkan log book pemeliharaan
peralatan

III-33
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

B Penyiapan peralatan Penunjang


Pemeliharaan
1 Menyiapkan peralatan ukur sebelum
melakukan pemeliharaan
2 Menyiapkan peralatan penunjang lain
pemeliharaan peralatan
C Pemeliharaan Harian
1 Pembersihan ruangan peralatan
2 Pembersihan peralatan, unit/bagian
peralatan atau modul
3 Memeriksa kondisi pengaturan suhu
ruangan / AC maksimum 22˚ C
4 Melakukan pencatatan Meter Reading
dan tone identification
5 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Harian
D Pemeliharaan Mingguan
1 Memeriksa cairan dari battery backup
2 Melakukan pencatatan Meter Reading
pada Monitor
3 Melakukan pencatatan Meter Reading
pada battery charger
4 Melakukan Change over peralatan
(Main ke Stand by dan sebaliknya)
5 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Mingguan
E Pemeliharaan Bulanan
1 Membersihkan sistem pendingin pada
ruangan peralatan
2 Memeriksa halangan (obstacle) di
sekitar bangunan
3 Melakukan Ground Check
4 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan

F Pemeliharaan Triwulanan
1 Melakukan pengukuran Power Output
2 Melakukan pengukuran pulse shape
3 Melakukan pemeriksaan alarm limit
4 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
G Pemeliharaan Semesteran
1 Membersihkan Perangkat Power
supply
2 Melakukan Pengecekan frekuensi
transmitter dan receiver, dan Rx

III-34
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

sensitivity
3 Mengecek PRF dan RF Phasing
peralatan
4 Melaporkan Hasil Pelaksanakan
pemeliharaan Semesteran
H Pemeliharaan Tahunan
1 Memeriksa pulse spektrum
2 Melaporkan Hasil melaksanakan
pemeliharaan Tahunan

Table 3.25 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan ILS

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
ILS merk ASI AMS
A Menyiapkan Rencana Pemeliharaan
peralatan
1. Menyiapkan Anggaran Pemeliharaan
Peralatan
2. Menetapkan Jadwal Dinas Teknisi untuk
pemeliharaan
3. Menyiapkan log book pemeliharaan
peralatan

B Penyiapan peralatan Penunjang


Pemeliharaan
1. Menyiapkan peralatan ukur sebelum
melakukan pemeliharaan
2. Menyiapkan peralatan penunjang lain
pemeliharaan peralatan

C Pemeliharaan Harian
Umum
1. Pembersihan ruangan
2. Pembersihan peralatan, unit/bagian
peralatan atau modul
3. Memeriksa kondisi pengaturan suhu
ruangan
4. Memeriksa tegangan catu daya keluaran
UPS

Localizer
1 Memeriksa kipas pendingin

III-35
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

2 Memeriksa lampu indikator


3 Memeriksa tone identification
4 Memeriksa meter reading parameter
Glide Path
1 Memeriksa kipas pendingin
2 Memeriksa lampu indikator
3 Memeriksa meter reading parameter
Marker Beacon
1 Memeriksa kipas pendingin
2 Memeriksa lampu indikator
3 Memeriksa meter reading parameter

D Pemeliharaan Mingguan
Umum
1 Memeriksa cairan dari battery backup
Localizer
1 Melakukan pengukuran Depth
Modulation / Level 90 Hz dan 150 Hz
2 Melakukan pengukuran Depth
Modulation Tone identification
Glide Path
1 Melakukan pengukuran Depth
Modulation / Level 90 Hz dan 150 Hz
E Pemeliharaan Bulanan
Umum
1 Membersihkan filter udara pengatur suhu
ruangan / AC
Localizer
1 Mengukur Course alignment stability
2 Mengukur displacement sensitivity
3 Mengukur off course clearence
4 Mengukur tone frekuensi
Glide Path
1 Mengukur angle stability
2 Mengukur displacement sensitivity
(setengah sector)
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
F Pemeliharaan Triwulanan
Localizer
1 Mengukur output power CSB dan SBO
2 Mengukur monitor course alignment
sensitivity

III-36
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

3 Mengukur monitor power reduction


alarm
4 Mengukur course structure
Glide Path
1 Mengukur output power CSB dan SBO
2 Mengukur alarm sudut monitor
3 Mengukur monitor power reduction
alarm
Marker Beacon
1 Mengukur Output power
2 Melaporkan hasil pelaksanaan
pemeliharaan Triwulanan
G Pemeliharaan Semesteran
1. Membersihkan jelaga pada kipas
pendingin
Localizer
1 Mengukur identification keying
2 Memeriksa system monitor
Glide Path
1 Memeriksa system monitor
Marker Beacon
1 Mengukur Depth Modulation tone
frekuensi
2 Mengukur identification keying
3 Memeriksa system monitor
H Pemeliharaan Tahunan
Umum
1 Memeriksa penangkal petir dan sistem
pentanahan
2 Memeriksa kondisi dan jaringan kabel
supply dan kabel kontrol
Localizer
1 Mengukur polarisasi
2 Mengukur carrier frekuensi (perbedaan
pada dual frekuensi)
3 Mengukur harmonic content 90 Hz dan
150 Hz
4 Mengukur 90 Hz dan 150 Hz Phasing
Glide Path
1 Mengukur carrier frekuensi (perbedaan
pada dual frekuensi)
2 Mengukur harmonic content 90 Hz dan
150 Hz
3 Mengukur 90 Hz dan 150 Hz Phasing
Marker Beacon
1 Mengukur carrier frekuensi
2 Mengukur harmonic content pada tone

III-37
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

frekuensi
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Tahunan

Table 3.26 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan NDB

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
NDB Merk : SAC Type : SE 500
A Menyiapkan Rencana Pemeliharaan
peralatan
1. Menyiapkan Anggaran Pemeliharaan
Peralatan
2. Menetapkan Jadwal Dinas Teknisi untuk
pemeliharaan
3. Menyiapkan log book pemeliharaan
peralatan
B Penyiapan peralatan Penunjang
Pemeliharaan
1. Menyiapkan peralatan ukur sebelum
melakukan pemeliharaan
2. Menyiapkan peralatan penunjang lain
pemeliharaan peralatan
C Pemeliharaan Harian
1 Membersihkan peralatan dari debu /
kotoran
2 Membersihkan ruangan peralatan

3 Memeriksa pengatur suhu ruangan / AC


maksimum 22˚C
4 Memeriksa tegangan catu daya dari UPS
5
Memeriksa kipas pendingin
6
Memeriksa seluruh lampu indikator dan
monitor indikator
7 Melakukan pencatatan meter reading
8 Memeriksa tone identification
D Pemeliharaan Mingguan
1 Memeriksa cairan dari battery backup
2 Melakukan pencatatan Meter Reading
pada Monitor
3 Melakukan pencatatan Meter Reading
pada battery charger
4 Melakukan Change over peralatan (Main
ke Stand by dan sebaliknya)
III-38
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

5. Melaporkan Hasil Pelaksanaan


pemeliharaan Mingguan
E Pemeliharaan Bulanan
1 Membersihkan sistem pendingin pada
ruangan peralatan
2 Melakukan Ground Check
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
F Pemeliharaan Triwulanan
1 Melakukan pengukuran Parameter pada
Power Supply Peralatan
Melakukan pencatatan Parameter pada
Power Supply Peralatan
2 Melakukan Pengukuran Parameter
Peralatan
3 Melakukan pencatatan Parameter
Peralatan
4 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
G Pemeliharaan Semesteran
1. Membersihkan Perangkat Power supply
2. Melakukan pengukuran carrier frekuensi
3. Melakukan pengukuran audio frekuensi
4. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Semesteran
H Pemeliharaan Tahunan
1. Memeriksa halangan (obstacle) di sekitar
bangunan
2. Melakukan pemeriksaan distortion signal
3. Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Tahunan

Table 3.27 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan VSAT

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
VSAT LINTAS ARTA
A Pemeliharaan VSAT dilaksanakan oleh
PT.LINTAS ARTA, no. Telp ( 0813-
4528-6820)

III-39
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.28 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan Direct Speech


PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
Direct Speech (DS) LINTAS ARTA
A Pemeliharaan DS dilaksanakan oleh
PT.LINTAS ARTA, no. Telp ( 0813-
4528-6820)

Table 3.29 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan ATC Monitoring


PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
ATC Monitoring Merk Power Solutions
A Pemeliharaan dilaksanakan oleh
PT.Fahrel Ramadhan Jakarta, nomor
telp.( 0817-880-080)

Table 3.30 : Checklist SOP Pemeliharaan Peralatan HF-SSB

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
HF SSB Merk ICOM Tipe : IC 718
A Menyiapkan Rencana Pemeliharaan
peralatan
1 Menyiapkan Anggaran Pemeliharaan
Peralatan
2 Menetapkan Jadwal Dinas Teknisi untuk
pemeliharaan
3 Menyiapkan log book pemeliharaan
peralatan
B Penyiapan peralatan Penunjang
Pemeliharaan
1 Menyiapkan peralatan ukur sebelum
melakukan pemeliharaan
2 Menyiapkan peralatan penunjang lain
pemeliharaan peralatan
C Pemeliharaan Harian
1 Pembersihan ruangan
2 Pembersihan peralatan, unit/bagian
peralatan atau modul
3 Memeriksa kondisi pengaturan suhu
ruangan
4 Melaporkan Hasil Pelaksanaan

III-40
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

pemeliharaan Harian
D Pemeliharaan Mingguan
1 Memeriksa indikator pemancar melalui
PTT dan handmic
2 Memeriksa indikator penerima melalui
audio signal yang diterima
3 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Mingguan
E Pemeliharaan Bulanan
1 Memeriksa tegangan catu daya PLN
2 Memeriksa tegangan catu daya battery
F Pemeliharaan Triwulanan
1 Memeriksa audio output
2 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Bulanan
G Pemeliharaan Semesteran
1 Memeriksa frekuensi yang digunakan
2 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Semesteran
H Pemeliharaan Tahunan
1 Melakukan pengukuran VSWR
2 Melaporkan Hasil Pelaksanaan
pemeliharaan Tahunan

3.2.3 SOP Perbaikan Peralatan

Umum

SOP Perbaikan ini kami buat sesuai dengan jenis dan tipe peralatan yang ada,
untuk dijadikan acuan bagi personel teknisi dalam melakukan
tanggungjawabnya.

Ruang Lingkup

SOP ini berisi tentang prosedur yang harus dilakukan dalam melakukan
perbaikan fasilitas telekomunikasi penerbangan.

III-41
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Checklist SOP Perbaikan Peralatan

Table 3.31 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan AMSC

PEMENUHAN
ITEM CATATAN
YA TIDAK
AMSC Merk Elsa Type AROMES 1003Qi+
1. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan
Peralatan
2 Mempersiapkan Suku Cadang
3. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami
peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian
4. Melakukan kordinasi untuk melakukan
perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
5. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur,
Manual Book Peralatan)
6. Melakukan Analisis kerusakan
a) Periksa kondisi power supply main dan
standby
b) Periksa kondisi Main dan Secondary CPU
AMSC
c) Perhatikan indikator warna 16 channel
pada monitor AMSC. Warna merah
menunjukkan line open.
d) Periksa kondisi ACM, Signal Selector,
LIC/LPC dan power supply 60 VDC.
e) Periksa konektor dan jalur kabel yang
digunakan
f) Periksa kondisi CPU Supervisory
g) Periksa setting address, konfigurasi dan
control utama AMSC melalui Admin
Supervisory. Setting ulang konfigurasi jika
diperlukan.
h) Lakukan test messages secara lokal,
pastikan berita dapat dikirim dan diterima
kembali dengan baik
i) Lakukan Restart peralatan jika perlu
7. Melakukan Penggantian Suku Cadang pada
unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
8. Melakukan Perbaikan dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
9. Melakukan Modifikasi dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan
10. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan

III-42
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

11. Melakukan koordinasi dengan pihak Balai


Elektronika Penerbangan atau pihak PT
Elektrindodaya Pakarnusa (Elsa) bila perlu.
No.telp (022) 7801536/7801691
12. Melakukan koordinasi dengan perusahaan
VSAT dan stasiun lain yang terkait guna
perbaikan lebih lanjut apabila berita tidak
dapat diterima atau dikirim. Sebelumnya
pastikan peralatan telah diperiksa dan dalam
kondisi baik.
13. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan

Table 3.32 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan AFTN

PEMENUHAN
NO ITEM CATATAN
YA TIDAK
AFTN Merk Elsa
1. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan
Peralatan
2 Mempersiapkan Suku Cadang
3. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami
peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian
4. Melakukan koordinasi untuk melakukan
perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
5. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur,
Manual Book Peralatan)
6. Melakukan Analisis kerusakan
a) Periksa power supply peralatan main dan
standby
b) Periksa kondisi CPU, monitor dan printer
c) Periksa status Line yang muncul pada
monitor
d) Jika Line Open, periksa kabel data DB9
dan konektor pada bagian belakang CPU
jika menggunakan system RS 232. Periksa
adaptor 60 VDC, jalur kabel data, dan
modul LIC pada CPU jika menggunakan
system current loop
e) Periksa setting parameter CPU. Lakukan
setting ulang jika perlu
f) Lakukan loop back prosedure untuk
memastikan AFTN dapat mengirim dan
menerima berita dengan baik. Lakukan
test pengiriman berita secara lokal.
g) Lakukan restart peralatan jika perlu

III-43
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

7. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada


unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
8. Melakukan Perbaikan dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
9. Melakukan Modifikasi dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan
10. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan
11. Melakukan koordinasi dengan pihak Balai
Elektronika Penerbangan atau pihak PT
Elektrindodaya Pakarnusa (Elsa) bila perlu
No.telp (022) 7801536/7801691.
12. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan

Table 3.33. : Checklist SOP Perbaikan Peralatan D-ATIS

PEMENUHAN
NO ITEM CATATAN
YA TIDAK
D-ATIS Merk : ELSA
VHF-ATIS Merk : JOTRON
Type : TA 7650
1. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan
Peralatan
2. Mempersiapkan Suku Cadang
3. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami
peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian
4. Melakukan koordinasi untuk melakukan
perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
5. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur,
CD/USB program, Manual Book Peralatan)
6. Melakukan Analisis kerusakan
a) Periksa power supply main dan standby
b) Periksa CPU Server A dan B, CPU voice
A dan B, Server change over, dan voice
change over
c) Periksa unit transmitter A dan B
d) Perhatikan suara dan data yang dihasilkan
CPU voice dan yang dipancarkan unit
transmitter
e) Periksa CPU Remote Operating System
f) Periksa kondisi LAN pada CPU remote
Operating System dan CPU server ATIS
7. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada
unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan

III-44
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

8. Melakukan instalasi ulang software pada


peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
9. Melakukan Modifikasi dan penyetelan
unit/bagian/modul pada system Hardware
peralatan
10. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan
jika perlu
11. Melakukan koordinasi dengan pihak Balai
Elektronika Penerbangan atau pihak PT
Elektrindodaya Pakarnusa (Elsa) bila perlu.
No.telp (022) 7801536/7801691
12 Membuat laporan hasil perbaikan peralatan

Table 3.34 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan Recorder ADC

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
Recorder ADC Merk VERSADIAL
1 Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan
Peralatan
2 Mempersiapkan Suku Cadang
3 Memastikan kejadian kerusakan yang
dialami peralatan dengan membaca laporan
saksi atau melihat ditempat kejadian
4 Melakukan koordinasi untuk melakukan
perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan
ATC
5 Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur,
Manual Book Peralatan)
6 Melakukan Analisis kerusakan
a) Periksa power supply main & standby
b) Periksa input audio ke peralatan
recorder
c) Periksa CPU Recorder dan software yang
beroperasi. Install ulang software jika
perlu
d) Lakukan setting ulang recorder jika
perlu
e) Periksa hasil recorder pada bagian
playback menggunakan speaker
7 Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada
unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami kerusakan
8 Melakukan Perbaikan dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan yang

III-45
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

mengalami gangguan/kerusakan
9 Melakukan Modifikasi dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan
10 Melakukan instalasi ulang software pada
peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
11 Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai
Elektronika Penerbangan, Bila Perlu
12 Membuat laporan hasil perbaikan
peralatan

Table 3.35 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan VHF-ADC JOTRON

PEMENUHAN
NO ITEM CATATAN
YA TIDAK
VHF ADC Merk : JOTRON Type : TA 7450
1 Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan
Peralatan
2 Mempersiapkan Suku Cadang
3 Memastikan kejadian kerusakan yang
dialami peralatan dengan membaca
laporan saksi atau melihat ditempat
kejadian
4 Melakukan koordinasi untuk melakukan
perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan
ATC
5 Mempersiapkan peralatan kerja (Alat
Ukur, Manual Book Peralatan)
6 Melakukan Analisis kerusakan
a) Periksa power supply main & standby
b) Perhatikan hasil pancaran Transmitter
(Tx) dan penerimaan Receiver (Rx)
c) Periksa kondisi Transmitter (Tx),
Receiver (Rx), dan control unit
d) Periksa kondisi PTT
e) Periksa antenna, konektor dan jalur
kabel
7 Melakukan Penggantian Suku Cadang
Pada unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami kerusakan
8 Melakukan Perbaikan dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami gangguan/kerusakan
9 Melakukan Modifikasi dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan

III-46
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

10 Melakukan Rekondisi atau overhaul


peralatan jika perlu
11 Melakukan koordinasi dengan pilot
pesawat untuk mengetahui hasil
Transmitter dan Receiver VHF ADC
12 Melakukan Koordinasi dengan pihak
Balai Elektronika Penerbangan jika perlu
13 Membuat laporan hasil perbaikan
peralatan

Table 3.36 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan VHF ADC PAE

PEMENUHAN
NO ITEM CATATAN
YA TIDAK
VHF ADC Merk : PAE, Type : T6T & T6R
Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan
1.
Peralatan
2. Mempersiapkan Suku Cadang
Memastikan kejadian kerusakan yang
3. dialami peralatan dengan membaca laporan
saksi atau melihat ditempat kejadian
Melakukan koordinasi untuk melakukan
4. perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan
ATC
Mempersiapkan peralatan kerja (Alat
5.
Ukur, Manual Book Peralatan)
6. Melakukan Analisis kerusakan
a) Periksa power supply main & standby
b) Periksa kondisi control unit dan PTT
c) Periksa hasil pancaran Tx dan hasil
penerimaan Rx
d) Periksa kondisi unit Transmitter (Tx)
dan Receiver (Rx) yang beroperasi
e) Periksa switch change over
f) Periksa antenna, konektor dan jalur
kabel
Melakukan Penggantian Suku Cadang
7. Pada unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami kerusakan
Melakukan Perbaikan dan penyetelan
8. unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami gangguan/kerusakan
Melakukan Modifikasi dan penyetelan
9.
unit/bagian/modul peralatan
Melakukan Rekondisi atau overhaul
10.
peralatan jika perlu

III-47
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

11. Melakukan koordinasi dengan pilot


pesawat untuk mengetahui hasil
Transmitter dan Receiver VHF ADC
12. Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai
Elektronika Penerbangan jika perlu
13. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan

Table 3.37 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan VHF DITTEL

PEMENUHAN
NO ITEM CATATAN
YA TIDAK
VHF PORTABLE Merk : DITTEL, Type : FSG 2T
Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan
1.
Peralatan
2. Mempersiapkan Suku Cadang
Memastikan kejadian kerusakan yang
3. dialami peralatan dengan membaca laporan
saksi atau melihat ditempat kejadian
Melakukan koordinasi untuk melakukan
4. perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan
ATC
Mempersiapkan peralatan kerja (Alat
5.
Ukur, Manual Book Peralatan)
6. Melakukan Analisis kerusakan
a) Periksa power supply main & standby
b) Periksa kondisi control unit dan PTT
c) Periksa hasil pancaran Tx dan hasil
penerimaan Rx
d) Periksa kondisi
1. unit Transmitter (Tx)
dan Receiver (Rx) yang beroperasi
e) Periksa switch change over
f) Periksa antenna, konektor dan jalur
kabel
Melakukan Penggantian Suku Cadang
7. Pada unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami kerusakan
Melakukan Perbaikan dan penyetelan
8. unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami gangguan/kerusakan
Melakukan Modifikasi dan penyetelan
9.
unit/bagian/modul peralatan
Melakukan Rekondisi atau overhaul
10.
peralatan jika perlu
11. Melakukan koordinasi dengan pilot
pesawat untuk mengetahui hasil
Transmitter dan Receiver VHF Portable
12. Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai
III-48
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Elektronika Penerbangan jika perlu


Membuat laporan hasil perbaikan
13.
peralatan

Table 3.38 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan DVOR

PEMENUHAN
NO ITEM CATATAN
YA TIDAK
DVOR Merk : AWA Type : VRB 51 D

1 Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan


Peralatan
2 Mempersiapkan Suku Cadang
3 Memastikan kejadian kerusakan yang
dialami peralatan dengan membaca
laporan saksi atau melihat ditempat
kejadian
4 Melakukan koordinasi untuk melakukan
perbaikan kepada Pimpinan Terkait dan
ATC
5 Mempersiapkan peralatan kerja (Alat
Ukur, Manual Book peralatan)
6 Melakukan Analisis kerusakan

a) Selama melakukan perawatan atau


penyetelan saat perbaikan, peralatan
DVOR diposisikan ”Maintenance
Mode”. Posisi Maintenance Mode dapat
dioperasikan pada salah satu pemancar
atau kedua-duanya
b) Pada rak Pemancar(LCU dan RCU)
yang beroperasi normal,(atur saklar
CTL SELECT/MAIN/OFF/ON ke
posisi SELECT MAIN dan atur saklar
MONITOR DUAL/SINGLE pada
posisi SINGLE
c) Pada rak pemancar posisi
”Maintenance” mode, atur saklar CTL
LOCAL/REMOTE/MAINTENANCE
ke posisi MAINTENANCE, dan saklar
MONITOR DUAL/SINGLE ke posisi
SINGLE dan ALARM INHIBIT ke
posisi INHIBIT.
d) Atur saklar SELECT MAIN/OFF/ON
pada rack pemancar posisi
”Maintenance” ke posisi ON.
e) Indikator VOR NORMAL akan MATI

III-49
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

bila salah satu rak/pemancar di posisi


“MAINTENANCE”. Peralatan siap
untuk dilakukan perbaikan atau
penyetelan tanpa mengganggu peralatan
yang memancar.
f) Perhatikan gejala yang terjadi pada
peralatan.
g) Check adanya panas berlebih pada
bagian yang diperkirakan rusak.
h) Pastikan socket peralatan dalam kondisi
baik dan tidak ada pin yang patah.
i) Periksa kebersihan dan sambungan
konektor pada circuit board
k) Periksa kecocokan sambungan pada
kabel konektor
l) Periksa power supply. Pastikan tegangan
power supply sesuai dengan spesifikasi
peralatan. Tegangan yang tidak sesuai
dapat menyebabkan komponen / IC
menjadi rusak.
m) Perhatikan indikator alarm dan
pembacaan data pada wattmeter
peralatan
n) Periksa modul yang terindikasi
mengalami kerusakan, lakukan
penggantian dengan modul spare
o) Lakukan setting peralatan jika perlu.
Catat perubahan yang dilakukan,
usahakan tidak berbeda dari hasil
kalibrasi terakhir

8 Melakukan Penggantian Suku Cadang


Pada unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami kerusakan
9 Melakukan Perbaikan dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami gangguan/kerusakan
Melakukan Modifikasi dan`penyetelan
10
unit/bagian modul peralatan
Melakukan Rekondisi atau overhaul
11
peralatan
Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai
12
Elektronika Penerbangan, Bila Perlu
13 Melakukan Ground Check
Melakukan Kalibrasi Penerbangan, bila
14
Perlu.
Membuat laporan hasil perbaikan
15
peralatan

III-50
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.39 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan DME

PEMENUHAN
NO ITEM CATATAN
YA TIDAK
DME Merk : Selex Type : 1119A
1 Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan
peralatan
2 Mempersiapkan Suku Cadang

3 Memastikan kejadian kerusakan yang


dialami peralatan dengan membaca laporan
saksi atau melihat ditempat kejadian
4 Melakukan koordinasi untuk melakukan
perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan
ATC
5 Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur,
Manual Book Peralatan)
6 Melakukan Analisis kerusakan
a) Perhatikan gejala yang terjadi pada
peralatan.
b) Check adanya panas berlebih pada
bagian yang diperkirakan rusak.
c) Pastikan socket peralatan dalam kondisi
baik dan tidak ada pin yang patah.
d) Periksa kebersihan dan sambungan
konektor pada circuit board
e) Periksa kecocokan sambungan pada
kabel konektor
f) Periksa power supply. Pastikan tegangan
power supply sesuai dengan spesifikasi
peralatan. Tegangan yang tidak sesuai
dapat menyebabkan komponen / IC
menjadi rusak.
g) Perhatikan indikator alarm dan
pembacaan data pada wattmeter
peralatan
h) Periksa modul yang terindikasi
mengalami kerusakan, lakukan
penggantian dengan modul spare
i) Lakukan setting peralatan jika perlu.
Catat perubahan yang dilakukan,
usahakan tidak berbeda dari hasil
kalibrasi terakhir
7 Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada
unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami kerusakan
8 Melakukan Perbaikan dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan yang

III-51
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

mengalami gangguan/kerusakan
9 Melakukan Modifikasi dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan
10 Melakukan Rekondisi atau overhaul
peralatan
11 Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai
Elektronika Penerbangan, Bila Perlu
12 Melakukan Ground Check. Koordinasikan
dengan pilot pesawat untuk mengetahui
pancaran DME yang diterima pesawat
13 Melakukan Kalibrasi Penerbangan, bila
Perlu.
14 Membuat laporan hasil perbaikan peralatan

Table 3.40 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan ILS

NO PEMENUHAN
ITEM CATATAN
. YA TIDAK
ILS ( LLZ, G/P) Merk ASI AMS (MM) Merk NEC NNG-693
1. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan
Peralatan
2 Mempersiapkan Suku Cadang
3. Memastikan kejadian kerusakan yang
dialami peralatan dengan membaca
laporan saksi atau melihat ditempat
kejadian
4. Melakukan koordinasi untuk melakukan
perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan
ATC
5. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat
Ukur, Manual Book Peralatan)
6. Melakukan Analisis kerusakan
a. Perhatikan gejala yang terjadi pada
peralatan.
b. Check adanya panas berlebih pada
bagian yang diperkirakan rusak.
c. Pastikan socket peralatan dalam
kondisi baik dan tidak ada pin yang
patah.
d. Periksa kebersihan dan sambungan
konektor pada circuit board
e. Periksa kecocokan sambungan pada
kabel konektor
f. Periksa power supply. Pastikan
tegangan power supply sesuai dengan
spesifikasi peralatan. Tegangan yang
tidak sesuai dapat menyebabkan

III-52
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

komponen / IC menjadi rusak.


g. Periksa sambungan pada SMA. Ketika
melepas atau mengganti RF assemblies
dengan menggunakan konektor SMA,
kencangkan konektor dengan kuat.
Gunakan tool yang sesuai dalam
bekerja.
h. Perhatikan indikator alarm dan
pembacaan data pada wattmeter
peralatan dan pmdt
i. Periksa modul yang terindikasi
mengalami kerusakan, lakukan
penggantian dengan modul spare
j. Lakukan setting peralatan jika perlu.
Catat perubahan yang dilakukan,
usahakan tidak berbeda dari hasil
kalibrasi terakhir
7. Melakukan Penggantian Suku Cadang
Pada unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami kerusakan
8. Melakukan Perbaikan dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami gangguan/kerusakan
9. Melakukan Modifikasi dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan
10. Melakukan Rekondisi atau overhaul
peralatan
11. Melakukan Koordinasi dengan pihak
Balai Elektronika Penerbangan, Bila Perlu
12. Melakukan Ground Check
13. Melakukan Kalibrasi Penerbangan, bila
Perlu.
14. Membuat laporan hasil perbaikan
peralatan

Table 3.41 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan NDB

NO PEMENUHAN
ITEM CATATAN
. YA TIDAK
NDB Merk : SAC Type :SE 500
1. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan
Peralatan
2 Mempersiapkan Suku Cadang
3. Memastikan kejadian kerusakan yang
dialami peralatan dengan membaca
laporan saksi atau melihat ditempat

III-53
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

kejadian
4. Melakukan koordinasi untuk melakukan
perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan
ATC
5. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat
Ukur, Manual Book Peralatan)
6. Melakukan Analisis kerusakan
a. Perhatikan gejala yang terjadi pada
peralatan.
b. Check adanya panas berlebih pada
bagian yang diperkirakan rusak.
c. Periksa power supply main & standby
d. Periksa data pada wattmeter peralatan
e. Perhatikan indikator alarm yang
muncul
f. Periksa modul yang terindikasi
mengalami kerusakan
7. Melakukan Penggantian Suku Cadang
Pada unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami kerusakan
8. Melakukan Perbaikan dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami gangguan/kerusakan
9. Melakukan Modifikasi dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan
10. Melakukan Rekondisi atau overhaul
peralatan
11. Melakukan Koordinasi dengan pihak
Balai Elektronika Penerbangan, Bila
Perlu
12. Melakukan Ground Check
13. Melakukan Kalibrasi Penerbangan, bila
Perlu.
14. Membuat laporan hasil perbaikan
peralatan

Table 3.42 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan VSAT

PEMENUHAN
NO ITEM CATATAN
YA TIDAK
VSAT LINTAS ARTA
1. Melakukan analisis kerusakan
a) Perhatikan indikator alarm yang
muncul pada front panel rak VSAT
b) Perhatikan power supply main &
standby

III-54
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

c) Periksa hubungan yang terjadi pada


perangkat yang terhubung dengan
VSAT ( seperti AMSC, D/S )
2 Melaporkan kondisi perangkat VSAT
kepada pihak PT. LINTAS ARTA untuk
selanjutnya perbaikan dilakukan oleh
pihak PT. LINTAS ARTA No.telp
(0813-4528-6820)
3. Membuat laporan hasil perbaikan

Table 3.43 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan Direct Speech

PEMENUHAN
NO ITEM CATATAN
YA TIDAK
Direct Speech (D/S) ke Banjarmasin & Kuala Pembuang via VSAT LINTAS
ARTA
1. Melakukan analisis kerusakan
a) Perhatikan indikator alarm yang
muncul pada front panel rak VSAT
b) Perhatikan power supply main &
standby
c) Periksa hubungan yang terjadi pada
perangkat yang terhubung dengan
VSAT ( seperti AMSC, D/S )

2 Melaporkan kondisi perangkat D/S


kepada pihak PT. LINTAS ARTA untuk
selanjutnya perbaikan dilakukan oleh
pihak PT. LINTAS ARTA
No telp (0813-4528-6820)
3. Membuat laporan hasil perbaikan

Table 3.44 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan ATC Monitoring

NO PEMENUHAN
ITEM CATATAN
. YA TIDAK
ATC Monitoring Merk : Power Solutions Type : In A Trac ver. 1.2
1. Melakukan analisis kerusakan
a) Perhatikan indikator alarm yang
muncul pada front panel main rack
ATC Monitoring
b) Perhatikan power supply main &
standby
c) Periksa indikator yang terjadi pada
perangkat monitor

III-55
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

2 Melaporkan kondisi perangkat D/S


kepada pihak PT. Fahrel Ramadhan
Jakarta untuk selanjutnya perbaikan
dilakukan oleh pihak PT. Fahrel
Ramadhan Jakarta no. telp (0817-
880080)
3. Membuat laporan hasil perbaikan

Table 3.45 : Checklist SOP Perbaikan Peralatan HF-SSB

NO PEMENUHAN
ITEM CATATAN
. YA TIDAK
HF-SSB Merk : ICOM, Type : IC 708
1. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan
Peralatan
2 Mempersiapkan Suku Cadang
3. Memastikan kejadian kerusakan yang
dialami peralatan dengan membaca
laporan saksi atau melihat ditempat
kejadian
4. Melakukan koordinasi untuk melakukan
perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan
ATC
5. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat
Ukur, Manual Book Peralatan)
6. Melakukan Analisis kerusakan
a. Perhatikan gejala yang terjadi pada
peralatan.
g. Check adanya panas berlebih pada
bagian yang diperkirakan rusak.
h. Periksa power supply main & standby
i. Periksa data pada wattmeter peralatan
j. Periksa PTT
k. Periksa antenna, konektor dan jalur
kabel
7. Melakukan Penggantian Suku Cadang
Pada unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami kerusakan
8. Melakukan Perbaikan dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan yang
mengalami gangguan/kerusakan
9. Melakukan Modifikasi dan penyetelan
unit/bagian/modul peralatan
10. Melakukan Rekondisi atau overhaul

III-56
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

peralatan
11. Melakukan Koordinasi dengan pihak
Balai Elektronika Penerbangan, Bila
Perlu
12. Membuat laporan hasil perbaikan
peralatan

3.2.4 SOP Perubahan Hardware

UMUM

SOP Perubahan hardware ini kami buat sesuai dengan jenis dan tipe peralatan yang
ada,dijadikan acuan bagi personel teknisi dalam melakukan tanggung jawabnya jika
terdapat update perangkat tambahan dengan fitur yang lebih baru.

RUANG LINGKUP

SOP ini berisi tentang prosedur untuk merubah perangkat keras (hardware) dengan
tujuan menyesuaikan pada perubahan perangkat lunak (software).

Langkah-langkah yang dapat dikerjakan untuk melakukan perubahan hardware pada


peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan adalah :

1. Menyiapkan perangkat tambahan yang akan di instalasi di semua peralatan


komunikasi dan navigasi penerbangan.

2. Menyiapkan peralatan tambahan yang akan di pasang sebagai peralatan stand


by.

3. Menyiapkan perangkat tambahan cadangan untuk membackup peralatan


tersebut.

4. Melakukan backup peralatan jika terjadi kerusakan atau alarm pada peralatan
utama.

5. Melakukan pengecekan dan settingan yang selalu diupdate.

6. Pastikan proses instalasi berjalan dengan lancar dan semua fitur perangkat
keras tambahan (hardware) dapat berfungsi dengan baik.

III-57
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

7. Jika progress instalasi hardware tidak berjalan dengan lancar atau salah satu
fitur perangkat keras tidak dapat digunakan, maka kembalikan perangkat
tambahan tersebut ke perangkat aslinya sebelum di update.

3.2.5 SOP Perubahan Software

UMUM

SOP Perubahan software ini kami buat sesuai dengan jenis dan tipe peralatan yang
ada,dijadikan acuan bagi personel teknisi dalam melakukan tanggungjawabnya jika
terdapat update software dengan fitur yang lebih baru.

RUANG LINGKUP

SOP ini berisi tentang prosedur untuk merubah perangkat lunak (software) dengan
tujuan menyesuaikan pada perubahan konfigurasi perangkat keras (hardware)

Langkah-langkah yang dapat dikerjakan untuk melakukan perubahan software pada


peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan adalah :

1. Menyiapkan software update yang akan di instalasi di semua peralatan


komunikasi dan navigasi penerbangan.

2. Menyiapkan media untuk membackup data seperti hasdisk, CD/DVD.

3. Menyiapkan software tool untuk membackup data.

4. Melakukan backup data pada hardisk atau CD/DVD dengan menggunakan


software tool.

5. Melakukan instalasi software update.

6. Pastikan proses instalasi berjalan dengan lancar dan semua fitur software
update dapat berfungsi dengan baik.

7. Jika progress instalasi software tidak berjalan dengan lancar atau salah satu
fitur software update tidak dapat digunakan, maka kembalikan ke software

III-58
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

lama menggunakan restore system dari backup data yang disimpan pada
Hardisk atau CD/DVD sebelumnya

3.3 SOP PELAKSANAAN KALIBRASI PERALATAN

Umum

SOP pelaksanaan kalibrasi ini kami buat sesuai dengan Peraturan Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 85 tahun 2014 tentang Perubahan atas
Peraturan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara No. SKEP/116/VII/2010
tentang Petunjuk dan Tata Cara Penyelenggaraan Kalibrasi Fasilitas dan Prosedur
Penerbangan ( Advisory Circular CASR Part 171-5 ) yang bertujuan untuk
memperlancar pelaksanaan kalibrasi penerbangan.

Ruang Lingkup

SOP pelaksanaan kalibrasi ini mencakup tentang pola koordinasi antara pihak
Penyelenggara Pelayanan dengan Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan serta
Direktorat Navigasi Penerbangan sebagai Regulator. Selain itu juga mencakup
hal-hal yang harus kami persiapkan sebelum, selama dan setelah pelaksanaan
kalibrasi.

Prosedur Pelaksanaan Kalibrasi Penerbangan

1. Persiapan kalibrasi peralatan


a. Koordinasi
1) Kami sebagai penyelenggara pelayanan akan melakukan koordinasi
dengan pihak Penyelenggara Kalibrasi Penerbangan tentang jadwal
pelaksanaan kalibrasi penerbangan.
2) Mempersiapkan teknisi yang berkompeten untuk melakukan setting
dan adjustment dalam pelaksanaan kalibrasi penerbangan.
3) Melaksanakan rapat awal sebelum pelaksanaan kalibrasi penerbangan.

b. Menyiapkan peralatan pendukung

III-59
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

1) Personel teknisi menyiapkan test equipment, antara lain : PIR,


modulation meter, watt meter, multi-meter, dll., serta menyiapkan
spare module;
2) Personel teknisi menyiapkan peralatan ground to air communication
VHF untuk sarana komunikasi dengan personil di pesawat kalibrasi
dan radio komunikasi dua arah untuk koordinasi.
3) Personil teknisi menyiapkan peralatan komunikasi dua arah ground to
ground.

c. Penyiapan data dukung


Personel Teknisi menyiapkan dan mempelajari data-data dukung antara
lain:
1) Hasil flight commissioning.
2) Hasil kalibrasi penerbangan terakhir.
3) Data ground check terakhir.
4) Menyiapkan form-form, data parameter dan toleransi untuk reference
limit, buku catatan/log book dan buku panduan pelayanan kalibrasi
penerbangan.
5) Untuk flight commissioning diharuskan mengisi dan melampirkan
data-data penempatan peralatan telekomunikasi atau radionavigasi
yang akan dilkalibrasi.
6) Dokumen Aeronautical Information Publication (bila diperlukan).
7) Instrument Flight Procedure (bila diperlukan).

d. Menyiapkan peralatan yang akan dikalibrasi

Personel Teknisi melakukan pengecekan awal sebagai berikut :

1) Performance check / pengukuran parameter-parameter dengan


oscilloscope dan spectrum analyzer dan catat hasilnya serta
bandingkan dengan pengukuran kalibrasi penerbangan terakhir.
2) Ground check dan print out hasilnya serta bandingkan dengan ground
check kalibrasi penerbangan terakhir. Evaluasi dan analisa kesiapan

III-60
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

peralatan, apabila siap lanjutkan dengan briefing dan kegiatan


kalibrasi penerbangan dan apabila belum siap lakukan penjadwalan
ulang pelaksanaan kalibrasi penerbangan.

2. Pelaksanaan kegiatan kalibrasi penerbangan

a. Kami melakukan rapat koordinasi awal dengan ATC, Tim Kalibrasi


penerbangan, Personel Teknisi dan Regulator untuk menentukan waktu
pelaksanaan kalibrasi.
b. Pada saat kegiatan kalibrasi penerbangan berlangsung :
1) Personel teknisi mempersiapkan form pelayanan kalibrasi
penerbangan dan data dukung.
2) Personel teknisi mencatat pembacaan parameter peralatan (Data
Fasilitas).
3) Personel teknisi mencatat hasil pengukuran oleh panel pesawat
kalibrasi yang dilaporkan melalui radio (Data Kalibrasi penerbangan).
4) Personel teknisi melakukan adjustment sesuai dengan arahan pihak
panel pesawat kalibrasi.

Checklist SOP Kalibrasi

Table 3.46 : SOP Kalibrasi DVOR

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
PROSEDUR PELAKSANAAN KALIBRASI DVOR
Merk : AWA, Type : VRB 51D
A Pengecekan Parameter
Parameter yang dicek adalah :
1 Level Modulasi
Ident, 30 Hz FM dan 30 Hz AM,
biasanya dicheck pada waktu pesawat
kalibrasi mulai mengecek radial
2 Radial Check
Pesawat Kalibrasi terbang pada beberapa
radial, dari/ ke VOR dan hasilnya dicatat
di recorder pada pesawat.

III-61
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Course/ arah ditentukan dan


diperhitungkan bersama dengan
scalloping, bends dan roughness selama
pengecekan tersebut, dan juga Flag
Alarm dan level AGC akan dicek

3 Orbit
Pesawat akan terbang orbit mengelilingi
VOR pada jarak dan tinggi tertentu,
sebagai contoh 20 nm. Alignment,
scalloping, bends, roughness dicek
4 Coverage
Pengecekan jangkauan sinyal yang
dipancarkan pada tinggi dan jarak
tertentu, yaitu 40 nm untuk fasilitas
enroute dan 25 nm untuk fasilitas
terminal
5 Polarisasi
Pengecekan ini dilakukan waktu
melaksanakan salah satu pengecekan
diatas, dengan cara merubah posisi
ketidakteraturan course/ arah, karena efek
propagasi yang tidak dikehendaki
6 Monitor Alarm
Pesawat kalibrasi akan meminta
perubahan bearing untuk membuat alarm
pada monitor ± 1°
B Penyetelan Peralatan

Diperlukan penyetelan DVOR selama


kalibrasi penerbangan, untuk mengatur
parameter sesuai dengan toleransinya
1 Mod. Level IDENT Setting IDENT Control pada CMP module (Carrier
CW = Level Modulasi Naik
CCW = Level Modulasi Turun
Check meter reading pada test unit (8-
12%)
2 30 Hz Var atau Level 9960KHz (10KHZ)
: 30% :
Setting Side Band Power Control pada
SGN module (Sideband Generator
Module)
CW = Modulasi Naik
CCW = Modulasi Turun
Check meter reading pada test unit
(pembacaan pada upper dan lower Side
Band Power ± 8 W dan Carrier power ±

III-62
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

100 W
3 30 Hz FM Refference
Tidak disetting (tetap)
Ditentukan oleh jarak jari – jari antenna
SB (jarak antara antena carrier dengan
SB antenna)
4 Level 30Hz AM VAR : 30 %
Setting 30Hz AM Level pada CMP
module (Carrier Modulations and
Protection)
CW = Modulasi Naik
CCW = Modulasi Turun
Check meter reading pada test unit
(0.30) : 30 % Mod.
5 Radial Check (Course Alignment)
Adjust bearing shift pada RPG module
(Refference Phase Module)
Perhatikan monitor bearing indicator :
a. Bila di panel pesawat kalibrasi
menunjuk errror negatif maka
tambahkan supaya naik ke nol dengan
memutar bearing shift CCW pada
course dan / atau fine
b. Perhatikan penunjukan bearing
monitor berkurang
c. Bila di panel pesawat kalibrasi
menunjuk error positif maka putar
bearing shift CW
d. Perhatikan penunjukan bearing
monitor bertambah.
Course adjustment 1 step = 0.8°
Fine adjustment 1 step = 0.05°

6 Monitor Alarm Check


Adjust bearing pada RPG module
Course dan Fine setting
Course adjustment 1 step = 0.8°
Fine adjustment 1 step = 0.05°
 Untuk positif alarm 1° putar bearing
shift arah CCW (1 step course + 4
step Fine)
 Untuk negatif alarm 1° putar bearing
shift arah CW ((1 step course + 4 step
Fine)
Check pada MBC module (Monitor

III-63
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Bearing Counter Module)

7 Pastikan bahwa angka – angka/


perhitungan (data) spesifik tersebut
didapat dari Team Kalibrasi
Penerbangan, untuk mencegah
penyetelan yang tidak diperlukan.
Bila ada keraguan mengenai
ketidakcocokan parameter hasil kalibrasi,
laporkan ke Crew Kalibrasi Penerbangan
untuk meminta pengecekan ulang
parameter tersebut.

Table 3.47 : SOP Kalibrasi DME

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
PROSEDUR PELAKSANAAN KALIBRASI DME
Merk : Selex , Type : 1119A
1 Penyetelan Peralatan
Penyetelan/setting peralatan DME
diperlukan selama kalibrasi penerbangan,
untuk mengatur parameter sesuai dengan
toleransinya.

1 Sebagai langkah persiapan pelayanan


kalibrasi, teknisi melaksanakan pengecekan
teknis performance peralatan, antara lain:
Forward Power : Min 500 Watt
Maks 1000 Watt
Replay Delay : 50 μs
Pulse Spacing : 12 μs
Receiver Sensitivity : Min -70 dBm
Maks -83 dBm
2 Bila ada keraguan mengenai ketidakcocokan
parameter hasil kalibrasi, laporkan ke Crew
Kalibrasi Penerbangan untuk meminta
pengecekan ulang parameter tersebut.

III-64
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.48 : SOP Kalibrasi TDME

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
PROSEDUR PELAKSANAAN KALIBRASI TDME
Merk : Selex , Type : 1118A
1 Penyetelan Peralatan
Penyetelan/setting peralatan DME
diperlukan selama kalibrasi penerbangan,
untuk mengatur parameter sesuai dengan
toleransinya.

1 Sebagai langkah persiapan pelayanan


kalibrasi, teknisi melaksanakan pengecekan
teknis performance peralatan, antara lain:
Forward Power : Min 40 Watt
Maks 100 Watt
Replay Delay : 50 μs
Pulse Spacing : 12 μs
Receiver Sensitivity : Min -70 dBm
Maks -83 dBm
2 Bila ada keraguan mengenai ketidakcocokan
parameter hasil kalibrasi, laporkan ke Crew
Kalibrasi Penerbangan untuk meminta
pengecekan ulang parameter tersebut.

Table 3.49 : SOP Kalibrasi Localizer

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
PROSEDUR PELAKSANAAN KALIBRASI LOCALIZER
Merk : ASI AMS , Type : 2100
A Check Modulation
1. Check Modulation Level
a. Penyiapan
1) Pemancar LLZ pada konfigurasi normal
2) Monitor bypass dengan cara mengatur
switch pada control unit :
- Posisi switch Local
- Posisi switch Manual
3) Buka window software
- Monitor measurement
- Tombol panel

III-65
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

- Flight check
- Monitor setting

b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dari 10 NM dan mengecek % Mod dari LLZ.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke LLZ station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan.
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, maka
yang perlu dipersiapkan adalah SBO to
dummy load dengan cara menekan tombol
Toggle SBO Off pada posisi Alignment Tab
di Flight check window dan atur SDM
sampai terbaca modulasi 40% kemudian
catat penunjukan nilainya. Ulangi langkah –
langkah di atas sampai penunjukan SDM =
40±4% atau sesuai dengan yang
dikehendaki.
2. Check Alignment DDM = 0 and Width
a. Penyiapan
1) Width
a) Monitor bypass dengan cara
mengatur switch pada control unit :
- Posisi switch Local
- Posisi switch Manual
b) Pada Flight Check window
- Turn Off Toggle SBO Off
- Pilih SBO Level
2) DDM = 0
Bila operator pada saat pertama kali
terbang tidak mendapatkan 0 DDm maka
yang perlu dipersiapkan adalah :
- SBO to dummy load dengan cara
menekan tombol Toggle SBO Off pada
posisi Alignment Tab di Flight check
window
b. Pelaksanaan :
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dari 10 NM dan mengecek % Mod dari LLZ.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke LLZ station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan.
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum

III-66
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

memenuhi persyaratan yang diminta, maka :


1) Untuk width, atur Alignment Course
sector adjustment SBO Level (SBO
Amplitude) sampai terbaca nilai yang
diinginkan kemudian set Sideband
Amplitude sesuai dengan yang
dikehendaki. Untuk mempersempit width
tambah Sideband Amplitude, untuk
memperlebar width kurangi Sideband
Amplitude dan kemudian catat nilai pada
display monitor sebelum dan sesudah
adjutment. Ulangi langkah – langkah di
atas sampai penunjukan Width DDM =
0.155 ± 0.030 DDM atau sesuai dengan
yang dikehendaki.
2) Untuk DDM = 0, atur DDM sampai
terbaca modulasi 0 DDM (0%)
Check monitor measurement dan amati
DS, CL, NF dan CLR pada :
- M1 terbaca = 0,0
- M2 terbaca = 0,0
Bila tidak terbaca 0,0 maka atur
Potensiometer DS, CL, NF dan CLR
pada MCU yang terdapat pada LLZ / GP
selama proses kalibrasi dan mendapatkan
nilai tengah untuk keperluan balance
alarm antara daerah kanan & kirinya.
Catat nilai pada display monitor sesudah
adjustment. Ulangi langkah – langkah di
atas sampai penunjukan Course/ Path
DDM = 0.000 ± 0.002 DDM atau sesuai
dengan yang dikehendaki.
B Check Alignment
1. Penyiapan
Pemancar LLZ pada konfigurasi Alignment,
lakukan pengaturan agar operasi normal
dengan mengaktifkan Signal Test di flight
check window.
2. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang melintas (across)
perpanjangan runway dengan radius 6 – 10
NM dan mengecek Width dan Symmetry
dari LLZ. Hasil pembacaan di pesawat akan
langsung disampaikan ke LLZ station
apakah sudah sesuai, kurang atau kelebihan.
3. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, ulangi

III-67
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

langkah – langkah di atas


C 1. Check Course Width to narrow Alarm
a. Penyiapan
Pemancar LLZ pada konfigurasi Narrow
Alarm, lakukan pengaktifan Dis Test Off
dengan memilih Narrow di flight check
window
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang melintas (across)
perpanjangan runway dengan radius 6 – 10
NM dan mengecek Narrow Alarm dari LLZ.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke LLZ station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, atur
narrow value dan monitor hasil yang
diinginkan pada DS alarm bagian kanan
dengan batas antara 0 s/d +3. Ulangi langkah
– langkah di atas sampai penunjukan Width
DDM = 0.125 atau sesuai dengan yang
dikehendaki
2. Course Width to Wide Alarm
a. Penyiapan
Pemancar LLZ pada konfigurasi Wide
Alarm, lakukan pengaktifan Dis Test Off
dengan memilih Wide di Flight check
window
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang melintas (across)
perpanjangan runway dengan radius 6 – 10
NM dan mengecek Wide Alarm dari LLZ.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke LLZ station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, atur
narrow value dan monitor hasil yang
diinginkan pada DS alarm bagian kanan
dengan batas antara 0 s/d -3. Ulangi langkah
– langkah di atas sampai penunjukan Width
DDM = 0.185 atau sesuai dengan yang
dikehendaki
3. Course Width Return to Normal
a. Penyiapan
Pemancar LLZ pada konfigurasi Normal,

III-68
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

lakukan penonaktifan Dis Test Off di Flight


check window
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang melintas (across)
perpanjangan runway dengan radius 6 – 10
NM dan mengecek Normal Width dari LLZ.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke LLZ station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, ulangi
langkah – langkah di atas
4. Course Alignment Alarms (90 Hz)
a. Penyiapan
Pemancar LLZ pada konfigurasi hanya
memancarkan carrier (CSB) saja. Batas
alarm ini telah diatur sebelumnya dengan
batas toleransi yang telah ditentukan pada
monitor setting. Aktifkan CL test signal 2
dan amati batas alarm pada dominant 90
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dan mengecek centre line shift dari LLZ.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke LLZ station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, atur
nilainya sampai didapat nilai yang
diinginkan (simbol panah tepat berada pada
batas toleransi di sebelah kiri dengan nilai
NEGATIF). Kemudian set modulation
Balance sehingga dominan pada 150 Hz.
Batas kanan -90 Hz :
- Increase = melebarkan alarm width
- Decrease = mempersempit alarm width
Ulangi langkah – langkah di atas sampai
penunjukan Course/ Path DDM = - 0.015
DDM atau sesuai dengan yang dikehendaki
5. Course Alignment Alarms (150 Hz)
a. Penyiapan
Pemancar LLZ pada konfigurasi hanya
memancarkan carrier (CSB) saja. Batas
alarm ini telah diatur sebelumnya dengan
batas toleransi yang telah ditentukan pada
monitor setting. Aktifkan CL test signal 1

III-69
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

dan amati batas alarm pada dominant 150


b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dan mengecek centre line shift dari LLZ.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke LLZ station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, atur
nilainya sampai didapat nilai yang
diinginkan (simbol panah tepat berada pada
batas toleransi di sebelah kanan dengan nilai
POSITIF). Kemudian set modulation
Balance sehingga dominan pada 150 Hz.
Batas kanan +150 Hz :
- Increase = melebarkan alarm width
- Decrease = mempersempit alarm width
Ulangi langkah – langkah di atas sampai
penunjukan Course/ Path DDM = + 0.015
DDM atau sesuai dengan yang dikehendaki
6. Alignment Normal
a. Penyiapan
Pemancar LLZ pada konfigurasi normal,
lakukan penonaktifkan CL Test Off di Flight
Check window
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dan mengecek centre line shift dari LLZ.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke LLZ station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, ulangi
langkah – langkah yang di atas
7. Reduce Power
a. Penyiapan
Pemancar LLZ pada konfigurasi Reduce RF
Power Alarm, aktifkan Test RF Attenuation
dengan memilih COU di Flight Check
window
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dan mengecek reduce power dari LLZ. Hasil
pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke LLZ station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan

III-70
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, atur
power dengan memilih nilai dBnya (1/2
power = -3dB) pada Flight Check window.
Ulangi langkah – langkah di atas sampai
penunjukan RF Level = 50 % atau sesuai
dengan yang dikehendaki
8. Standby Power Supply
a. Penyiapan
Pemancar LLZ pada konfigurasi Standby
Power Supply dengan cara :
- Matikan main supply PLN
- Aktifkan kembali main supply PLN
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dan mengecek standby power supply dari
LLZ. Hasil pembacaan di pesawat akan
langsung disampaikan ke LLZ station
apakah sudah sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, ulangi
langkah – langkah di atas sampai
penunjukan nilainya sesuai dengan yang
dikehendaki
9. RF Power Normal
a. Penyiapan
Pemancar LLZ pada konfigurasi RF Power
Normal dengan menonaktifkan :
- CL Test Off
- DS Test Off
- CLR Test Off
Di Flight Check window
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dan mengecek RF power yang sudah normal
dari LLZ. Hasil pembacaan di pesawat akan
langsung disampaikan ke LLZ station
apakah sudah sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, ulangi
langkah – langkah di atas sampai
penunjukan nilainya sesuai dengan yang
dikehendaki

III-71
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.50 : SOP Kalibrasi Glide Path

PEMENUHAN CATATA
NO. ITEM
YA TIDAK N
PROSEDUR PELAKSANAAN KALIBRASI GLIDE PATH
Merk : ASI AMS , Type : 2110
A Check Modulation
1. Check Modulation Level
a. Penyiapan
1) Pemancar LLZ pada konfigurasi normal
2) Monitor bypass dengan cara mengatur
switch pada control unit :
- Posisi switch Local
- Posisi switch Manual
3) Buka window software
- Monitor measurement
- Tombol panel
- Flight check
- Monitor setting
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dari 7 NM dan mengecek % Mod dari GP.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke GP station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan.
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, maka
yang perlu dipersiapkan adalah SBO to
dummy load dengan cara menekan tombol
Toggle SBO Off pada posisi Alignment Tab
di Flight check window dan atur SDM
sampai terbaca modulasi 80% kemudian catat
penunjukan nilainya. Ulangi langkah –
langkah di atas sampai penunjukan SDM =
80±4% atau sesuai dengan yang dikehendaki.
2. Check Angle
a. Penyiapan
Dilakukan pada saat awal instalasi dalam
mengatur tinggi antenna untuk keperluan
commissioning. Perlu kendaraan yang
memiliki tangga maksimum 12 meter untuk
mengecek anglenya secara ground
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dari GP. Hasil pembacaan di pesawat akan
langsung disampaikan ke GP station apakah
sudah sesuai, kurang atau kelebihan.

III-72
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, maka
atur DDM sampai terbaca modulasi 0 DDM
(0%)
Check monitor measurement dan amati DS,
CL, NF dan CLR pada :
- M1 terbaca = 0,0
- M2 terbaca = 0,0
Bila tidak terbaca 0,0 maka atur
Potensiometer DS, CL, NF dan CLR pada
MCU yang terdapat pada LLZ / GP selama
proses kalibrasi dan mendapatkan nilai
tengah untuk keperluan balance alarm antara
daerah kanan & kirinya. Catat nilai pada
display monitor sesudah adjustment. Ulangi
langkah – langkah di atas sampai penunjukan
Course/ Path DDM = 0.000 ± 0.002 DDM
atau sesuai dengan yang dikehendaki
B Check Width
1. Penyiapan
Pemancar LLZ pada konfigurasi normal,
pada Monitor bypass dengan cara mengatur
switch pada control unit dengan posisi switch
local. Posisi switch manual pada flight check
windows turn off toggle SBO Off dan pilih
SBO level.
2. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course dan
mengecek Width, Angle, Symmetry dan
Structure Below Path dari GP. Hasil
pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke GP station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan.
3. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta, pada
flight check window alignment course sector
adjustment di SBO level (SBO Amplitude).
Kemudian set Sideband Amplitude sesuai
dengan yang dikehendaki. Untuk
mempersempit width tambah Sideband
Amplitude, untuk memperlebar width
kurangi Sideband Amplitude. Ulangi langkah
– langkah di atas sampai hasil pengecekan
Width di pesawat = 0.7 ± 0.03° atau sesuai
dengan yang dikehendaki. Kemudian Adjust
ketinggian Middle Antenna sampai hasil

III-73
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

pengecekan Angle di pesawat = 0 ± 0.05°


atau sesuai yang dikehendaki
C Check Monitor
1. Path Angle to Hide Alarm
a. Penyiapan
Pada flight check window, pilih :
- Pilih SBO level
- Pilih test angle ½
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on path dan
mengecek Low Angle Alarm dari GP. Hasil
pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke GP station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi yang dipersyaratan, adjust
nilainya pada Flight Check window. Ulangi
langkah – langkah di atas sampai pengecekan
High Angle Alarm di pesawat = + 7.5%
(3.225°) atau sesuai dengan yang
dikehendaki
2. Path Angle to Low Alarm
a. Penyiapan
Pada flight check window, pilih :
- Pilih SBO level
- Pilih test angle ½
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on path dan
mengecek Low Angle Alarm dari GP. Hasil
pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke GP station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi yang dipersyaratan, adjust
nilainya pada Flight Check window. Ulangi
langkah – langkah di atas sampai pengecekan
High Angle Alarm di pesawat = -7.5%
(2.775°) atau sesuai dengan yang
dikehendaki

3. Path Angle to Normal

a. Penyiapan
Pada flight check window, kembali ke posisi
Normal

III-74
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on path dari GP.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke GP station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi yang dipersyaratan, adjust
nilainya pada Flight Check window sesuai
dengan yang dikehendaki

4. Path Width to Narrow Alarm


a. Penyiapan
Pada flight check window, aktifkan DS Test
Off dengan memilih Narrow wide value
dalam Db
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on path dari GP.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke GP station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta. Ulangi
langkah – langkah di atas sampai hasil
pengecekan Narrow Width di pesawat = 0.5°
atau sesuai dengan yang dikehendaki

5. Path Width to Wide Alarm


a. Penyiapan
Pada flight check window, aktifkan DS Test
Off dengan memilih Narrow wide value
dalam Db
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on path dari GP.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke GP station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi persyaratan yang diminta. Ulangi
langkah – langkah di atas sampai hasil
pengecekan Narrow Width di pesawat = 0.5°
atau sesuai dengan yang dikehendaki

6. Path Width to Normal


a. Penyiapan

III-75
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Pada flight check window, kembali ke posisi


Normal
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on path dari GP.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke GP station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi yang dipersyaratkan, adjust
nilainya pada Flight Check window sesuai
dengan yang dikehendaki
7. Standby Power Supply
a. Penyiapan
Pemancar GP pada konfigurasi Standby
Power Supply, dengan cara :
- Matikan main supply PLN
- Aktifkan kembali main supply PLN
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dan mengecek standby power supply dari GP.
Hasil pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke GP station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi yang persyaratkan yang diminta.
Ulangi langkah – langkah di atas sampai
penunjukan nilainya sesuai dengan yang
dikehendaki
8. Reduce Power
a. Penyiapan
Pemancar GP pada konfigurasi Reduce RF
Power Alarm, aktifkan Test RF Attenuation
dengan memilih COU di flight check window
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dan mengecek reduce power dari GP. Hasil
pembacaan di pesawat akan langsung
disampaikan ke GP station apakah sudah
sesuai, kurang atau kelebihan
c. Tindakan

III-76
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Apabila hasil yang diperoleh belum


memenuhi yang persyaratkan yang diminta,
atur power dengan memilih nilai dBnya (1/2
power = -3dB) pada Flight check window.
Ulangi langkah – langkah di atas sampai
penunjukan RF Level = 50 % sesuai dengan
yang dikehendaki
9. RF Power Normal
a. Penyiapan
Pemancar GP pada konfigurasi RF Power
Normal dengan menonaktifkan :
- CL Test Off
- DS Test Off
di flight check window
b. Pelaksanaan
Pesawat kalibrasi terbang on course on path
dan mengecek RF power yang sudah Normal
dari GP. Hasil pembacaan di pesawat akan
langsung disampaikan ke GP station apakah
sudah sesuai, kurang atau kelebihan

c. Tindakan
Apabila hasil yang diperoleh belum
memenuhi yang persyaratkan yang diminta,
Ulangi langkah – langkah di atas sampai
penunjukan nilainya sesuai dengan yang
dikehendaki

Table 3.51 : SOP Kalibrasi Middle Marker

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
PROSEDUR PELAKSANAAN KALIBRASI MIDDLE MARKER
Merk : NEC NNG , Type : 693
1 Kalibrasi Pemancar Marker Beacon
dilakukan untuk mengecek Coverage atau
RF Level dan ident Modulation Percent.

2 Untuk Middle Marker dikehendaki coverage


1000 ft ± 325 ft atau 300 meter ± 100 meter.

3 Untuk Outer Marker dikehendaki coverage


2000 ft ± 650 ft atau 600 meter ± 200 meter.

III-77
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

4 Apabila coverage belum memenuhi


persyaratan yang diminta, adjust RF Level
pada Pemancar Marker Beacon. Ulangi
langkah – langkah di atas sampai hasil
pengecekan RF Level atau coverage sesuai
dengan yang dikehendaki.

Table 3.52 : SOP Kalibrasi NDB

PEMENUHAN
NO. ITEM CATATAN
YA TIDAK
PROSEDUR PELAKSANAAN KALIBRASI NDB
Merk : SAC , Type : SE 500
1 Persiapan
1 Tekan tombol MAIN TX untuk memilih
Tx1 sebagai Transmitter utama. LED hijau
akan menyala sebagai tanda Tx utama yang
bekerja. Pilih Tx1 sebagai primary
2 Gunakan tombol LCD DATA untuk
memilih Tx1 sebagai data untuk ditampilkan
3 Pada bagian Monitor, tekan tombol
ENABLE sampai muncul “Disabled” pada
LCD . Tekan Enter untuk menyimpan
kondisi ini.
4 Check frekuensi NDB, tekan tombol FREQ
untuk membuka menu RF Frequency Entry.
Pastikan frekuensi 250000 Hz muncul.
Tekan Enter
5 Tekan tombol TONE , pastikan frekuensi
modulasi pada frekuensi 1020 Hz. Tekan
Enter
6 Tekan tombol CALL SIGN untuk membuka
menu Call Sign Entry. Pastikan Call Sign :
FK untuk Palangka Raya . Tekan Enter
7 Tekan Tombol MODE untuk memilih mode
pancaran frek. Carrier, yaitu CARR,
IDENT, CONT. Pilih IDENT lalu Enter
8 Catat semua data peralatan sebelum
dilakukan kalibrasi peralatan
2 Penyetelan Peralatan
Penyetelan/setting peralatan DME
diperlukan selama kalibrasi penerbangan,
untuk mengatur parameter sesuai dengan
toleransinya.
1 RF Power Setting

III-78
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

a. Tekan tombol OUTPUT POWER , muncul


menu RF Power Setting
b. Masukkan RF Power yang diinginkan, tekan
ENTER untuk menyimpan dan
mengaktifkan power level tersebut
2 Transmitter 1 / 2 Modulation Level Check
a. Tekan MOD LEVEL untuk membuka menu
Modulation Setting
b. Masukkan nilai Modulation factor 95 % atau
sesuaikan dengan penerimaan pada pesawat
kalibrasi.
c. Tekan Enter untuk menyimpan
3 Change Over Time Delay
a. Tekan tombol Main Tx pada monitor untuk
memindahkan main Tx dari Tx1 ke Tx2.
LED Tx2 akan menyala dan bekerja sebagai
pemancar utama.
b. Hitung waktu yang diperlukan untuk
perpindahan main Tx tersebut

4 Coverage check
a. Pesawat akan melakukan coverage check
dengan terbang sesuai prosedur ADF
approach , dimana NDB digunakan sebagai
Homing
b. Teknisi standby info dari pesawat kalibrasi

c. Bila ada keraguan mengenai ketidakcocokan


parameter hasil kalibrasi, laporkan ke Crew
Kalibrasi Penerbangan untuk meminta
pengecekan ulang parameter tersebut.

3. Kegiatan setelah kalibrasi penerbangan:


a. Kami melakukan rapat mengenai hasil kalibrasi penerbangan.
b. Personel teknisi melakukan ground check ulang dan mencatat / print out
hasilnya.

4. Laporan Hasil Kalibrasi


a. Melaporkan status peralatan sesuai dengan hasil kalibrasi penerbangan
berdasarkan peraturan yang berlaku.

III-79
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

b. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan kalibrasi penerbangan.

3.4 SOP PELAKSANAAN GROUND CHECK

Umum
SOP pelaksanaan ground check ini kami buat sesuai dengan SKEP/83/VI/2005
tentang Prosedur Pengujian di Darat (Ground Check) Fasilitas Peralatan
elektronika dan Listrik Penerbangan yang bertujuan untuk mempertahankan
kinerja operasional sesuai standar dan persyaratan operasional yang ditetapkan.

Ruang Lingkup
SOP ini berisi tentang prosedur yang harus dilakukan dalam pelaksanaan ground
check yang mencakup pengukuran parameter dan pengukuran output.
Tata Cara Ground Check
a. Menentukan jadwal ground inspection masing-masing peralatan.
b. Mempersiapkan alat ukur peralatan.
c. Melakukan pengukuran parameter dan output peralatan.
d. Melaporkan hasil ground inspection peralatan kepada Ditjen
Perhubungan Udara.
e. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan ground inspection.

III-80
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Checklist SOP Pelaksanaan Ground Check :


Table 3.53 : Form Pelaksanaan Ground Check VHF ADC

III-81
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.54 : Form Pelaksanaan Ground Check Peralatan DVOR

III-82
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.55 : Form Pelaksanaan Ground Check Peralatan DME

III-83
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Tabel 3.56 : Format Ground Check ILS Localizer

III-84
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Tabel 3.57 : Format Ground Check ILS Glide Path

III-85
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Tabel 3.58 : Format Ground Check ILS Middle Marker

III-86
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.59 : Form Pelaksanaan Ground Check Peralatan NDB

III-87
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

3.5 SOP DOKUMENTASI

Umum

SOP dokumentasi ini kami buat untuk melakukan dokumentasi terhadap dokumen
– dokumen yang menunjang pelayanan navigasi penerbangan.

Ruang Lingkup
SOP dokumentasi ini merupakan prosedur yang kami laksanakan dalam
melakukan dokumentasi terhadap data-data yang kami miliki sebagai
penyelenggara, baik Hard Copy maupun soft Copy.

3.5.1 Dokumen dan data

Dokumen-dokumen yang kami dokumentasikan adalah :


1. Annex 10 dan Annex 11 ;
2. CASR Part 171 Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi
Penerbangan, beserta Manual of Standard (MOS 171), Advisory
Circular (AC 171 All) ;
3. Dokumen Manual Operasi ;
4. Standard operating procedure (SOP) ;
5. Buku manual peralatan / fasilitas (pabrikan).

Data – data dukung yang kami simpan :


1. Data Site Acceptance Test (SAT) ;
2. Data flight commissioning ;
3. Data kalibrasi peralatan / fasilitas ;
4. Data ground check ;
5. Sejarah peralatan / fasilitas ;
6. Log book ;
7. Data personil telekomunikasi penerbangan;
8. Dokumen dan data yang berhubungan dengan penyelenggara
pelayanan.

III-88
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

3.5.2 Tahap dokumentasi


1. Mengesahkan Dokumen dan data yang telah kami buat.
2. Menyimpan Semua dokumen yang berhubungan dengan pelayanan
dan fasilitas ATEL / ANAV sehingga mudah diakses oleh petugas /
personil teknisi.
3. Menyimpan dalam bentuk hardcopy dan softcopy (elektronik).
4. Master dokumen disimpan di ruang TELNAV.
5. Menyimpan Standard Operating Procedure (SOP) yang berkaitan
dengan peralatan / fasilitas di lokasi peralatan / fasilitas.
6. Menyimpan dokumen versi terbaru.
7. Menyimpan data – data sekurang-kurangnya 5 tahun
8. Mendokumentasikan data-data mengenai sejarah peralatan (sesuai
format sejarah peralatan) yang memuat :
a) Data pemasangan,
b) Data pengujian commissioning,
c) Data perbaikan tiap fasilitas.
d) Data modifikasi peralatan.

3.6 SOP PELAPORAN


Umum
SOP ini kami buat sebagai panduan dalam melakukan pelaporan hasil kegiatan
pemeliharaan fasilitas telekomunikasi penerbangan.

Ruang Lingkup
SOP pelaporan ini mencakup prosedur dalam melaporkan hasil kegiatan
pemeliharaan fasilitas telekomunikasi penerbangan.

Prosedur Pelaporan Pemeliharaan


Setiap pemeliharaan fasilitas telekomunikasi penerbangan kami laporkan kepada
Direktorat Navigasi Penerbangan secara berkala dan khusus.

III-89
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

1. Laporan berkala terdiri dari :


a. Laporan bulanan, berisikan tentang : unjuk hasil peralatan fasilitas
elektronika dan listrik penerbangan;
b. Daftar peralatan dan kondisi.
c. Laporan tahunan, berisikan tentang kegiatan perbaikan peralatan fasilitas
elektronika dan listrik penerbangan.

2. Laporan Khusus berisikan tentang laporan kerusakan dan perbaikan terhadap


peralatan fasilitas telekomunikasi penerbangan yang mengalami kerusakan
Kategori 1 dan Kategori 2 yang harus ditindaklanjuti penerbitan NOTAM.

3. Format laporan berkala dan laporan khusus adalah sebagai berikut:

Table 3.60 : Format Laporan Bulanan Unjuk Kerja

III-90
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Table 3.61 : Format Laporan Daftar Peralatan dan Kondisi

3.7 SOP PROSEDUR KEAMANAN FASILITAS TELEKOMUNIKASI


PENERBANGAN
Umum
SOP ini kami buat sebagai panduan dalam memberikan keamanan bagi fasilitas
telekomunikasi penerbangan.

Ruang Lingkup
SOP prosedur Keamanan ini mencakup prosedur untuk mengamankan fasilitas
telekomunikasi penerbangan baik yang berupa software maupun hardware.
Prosedur Keamanan
1. Pengamanan penunjang sipil
Yaitu pengamanan fisik penunjang sipil peralatan yang berada pada area air
site bandara. Pengamanan terhadap :

III-91
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

a. Bangunan Sipil
- Membangun pagar pada area bangunan sipil, contoh : pemagaran di
sekeliling area Bandara yang termasuk pada pelayanan fasilitas sisi
darat dan sisi udara.
- Memasang lampu penerangan yang cukup pada area
bangunan/shelter peralatan, untuk mempermudah pengawasan di
malam hari.
- Pengamanan oleh pihak security dengan membuat pos – pos
penjagaan pada area-area vital peralatan, contoh: pengamanan di
lokasi DVOR/DME, NDB.
- Pemasangan kamera CCTV menggunakan metode sensor alarm pada
area-area vital peralatan yang dapat dimonitor oleh pihak security

b. Bangunan Penunjang
Contoh : Antenna
- Memasang Obstraction Light pada top antenna

c. Access Road
- Membuat dan memelihara jalan-jalan access road ke area-area lokasi
peralatan.
- menggunakan lampu khusus dan card identitas khusus untuk setiap
kendaraan operasional area air site dan personil yang akan
menggunakan accessroad.

2. Pengamanan teknis
Yaitu pengamanan terhadap hardware dan software peralatan.
a. Pengamanan Hardware
- menggunakan conduit cable / tray cable untuk area-area penggelaran
kabel indoor dan outdoor;
- memberi tanda pada area-area sambungan ground cable;
- Memasang back up supply power untuk setiap peralatan;

III-92
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

- Menyediakan backup peralatan untuk peralatan-peralatan yang


sifatnya harus dalam kondisi “Operational Status” pada jam
operasional bandara, jika sewaktu-waktu terjadi gangguan significant
pada peralatan utamanya;
- Menggunakan hand to ground safety saat melakukan / perbaikan
untuk perangkat perangkat yang sifatnya sensitive;

b. Pengamanan software
- Untuk semua peralatan yang dikontrol dengan computer, harus
dioperasikan oleh user yang bertanggung jawab;
- Menggunakan password untuk melindungi seluruh data base
peralatan;
- Membuat back up untuk setiap data base peralatan yang tersimpan
dalam PC peralatan, sebagai security action jika terjadi
kerusakan/failure pada software.
- Mengcover computer dengan anti virus untuk computer-computer
yang dapat melakukan proses browsing, input data, transport data
melalui fasilitas comm. USB, CD driver, wireless dan Internet.
- Membatasi penggunaan unit computer peralatan hanya untuk
operasinal teknis, tidak untuk umum.

3.8 SOP PERUBAHAN PELAYANAN

Umum

SOP ini kami buat sebagai panduan dalam melakukan perubahan pelayanan.

Ruang Lingkup

SOP perubahan pelayanan ini merupakan prosedur yang dilakukan jika


Penyelenggara Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan di Kantor Perum LPPNPI
Palangka Raya akan melakukan perubahan pelayanan dan atau perubahan
fasilitas telekomunikasi penerbangan penerbangan termasuk penerapan pelayanan
atau fasilitas baru.

III-93
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Prosedur Perubahan Pelayanan :

1. Melaksanakan kegiatan Safety Assesment terlebih dahulu sebelum


melaksanakan perubahan pelayanan.
2. Melakukan Work safety plan ketika ada pekerjaan penggantian peralatan
navigasi udara misal : penggantian DVOR/DME atau NDB.
3. Menyiapkan draft amandemen perubahan pelayanan dan atau perubahan
fasilitas telekomunikasi penerbangan penerbangan termasuk perubahan
pada tingkat modifikasi peralatan ataupun software.
4. Menyiapkan Personil dan fasilitas yang diperlukan dalam melakukan
perubahan pelayanan.
5. Melaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Kantor
LPPNPI pusat mengenai perubahan tersebut secara tertulis, dengan memuat
alasan, maksud dan tujuan perubahan tersebut ;
6. Mengirimkan salinan amandemen perubahan pelayanan / fasilitas kepada
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Kantor LPPNPI pusat
7. Menggabungkan amandemen ke dalam manual operasi setelah perubahan
tersebut di setujui oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Kantor
LPPNPI pusat
8. Melakukan kegiatan sosialisasi kepada petugas – petugas atau unit kerja
yang terkait.
9. Melaksanakan perubahan pelayanan / fasilitas tersebut.

3.9 SOP PENANGANAN GANGGUAN PELAYANAN

Umum

SOP ini kami buat untuk mengantisipasi apabila terjadi gangguan dalam
pelayanan navigasi penerbangan.

Ruang Lingkup

SOP ini berisi prosedur tahapan pelaksanaan apabila terjadi gangguan pelayanan
navigasi penerbangan.

III-94
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Gangguan pelayanan terganggu jika:


1. Selama jam operasi, fasilitas tidak beroperasi karena terjadi kegagalan atau
dihentikan; atau
2. Selama jam operasi, fasilitas beroperasi menyimpang dari spesifikasi teknis.

Prosedur Penanganan Gangguan Pelayanan

Apabila diketahui bahwa pelayanan telekomunikasi dan radionavigasi


penerbangan mengalami gangguan, tindakan yang harus dilakukan adalah :
1. Memberikan informasi kepada Manajemen Informasi Aeronautika Unit
mengenai gangguan apabila gangguan pelayanan tersebut belum
dipublikasikan dalam AIP.
2. Memberitahukan tentang gangguan pelayanan kepada maskapai penerbangan.
3. Mengirimkan laporan khusus berisikan tentang laporan kerusakan dan
perbaikan terhadap peralatan fasilitas pelayanan telekomunikasi penerbangan
yang mengalami kerusakan Kategori -1 dan Kategori-2 yang harus
ditindaklanjuti penerbitan NOTAM.
4. Mengirimkan laporan khusus selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah
terjadinya kerusakan.

3.10 SOP PENANGANAN GANGGUAN FREKUENSI

Umum

SOP ini kami buat untuk mengantisipasi apabila terjadi gangguan pada frekuensi
yang digunakan peralatan telekomunikasi dan navigasi penerbangan.

Ruang Lingkup

SOP ini berisi prosedur tahapan pelaksanaan apabila terjadi gangguan pada
frekuensi yang digunakan peralatan telekomunikasi dan navigasi penerbangan.

Frekuensi dinyatakan terganggu apabila :

1. Terjadi gangguan / interferency frekuensi dari radio lain di luar frekuensi


radio penerbangan ; atau

III-95
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

2. Terdapat pemancar radio illegal ataupun yang berijin tetapi beroperasi di luar
ketentuan ; atau
3. Terdapat bangunan atau obstacle yang dapat menimbulkan gangguan fisik
dan elektromagnetik terhadap penyelenggaraan telekomunikasi dan
radionavigasi penerbangan

Prosedur Penanganan Gangguan Frekuensi

Apabila diketahui bahwa frekuensi telekomunikasi dan radionavigasi


penerbangan mengalami gangguan, tindakan yang harus dilakukan adalah :
1. Memberikan informasi kepada unit ATS Operator, Manajer SMS, mengenai
gangguan frekuensi tersebut untuk mengantisipasi kejadian yang ditimbulkan
kemudian.
2. Memberitahukan tentang gangguan frekuensi kepada maskapai penerbangan.
3. Mengirimkan laporan khusus berisikan tentang laporan gangguan frekuensi
kepada Balai Monitoring dan Loka Monitoring Frekuensi Radio Kementerian
Kominfo untuk menindaklanjuti kondisi tersebut
4. Mengirimkan laporan khusus selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah
terjadinya kerusakan.

3.11 SOP KETERSEDIAAN SUKU CADANG PERALATAN


TELEKOMUNIKASI DAN NAVIGASI PENERBANGAN

A. Pengertian Pengelolaan
1. Pengelolaan suku cadang adalah pengendalian proses/kegiatan
perencanaan, pengadaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan dan
perbaikan suku cadang secara efektif dan efisien untuk mendukung
pemeliharaan guna menjaga availability fasilitas telekomunikasi
penerbangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Availability adalah ketersediaan operasional peralatan fasilitas


telekomunikasi penerbangan berupa ketetapan / nilai koefisien dikalikan
dengan waktu (jam) operasi peralatan dalam periode tertentu (jam per
tahun).

III-96
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

3. Contoh Perhitungan sebagai berikut :

Jika Diketahui availability peralatan VHF adalah 0.99999 maka

A = ( 1 – 0,99999) x (24 jam x 365 hari)


= 0,00001 x 8760 jam.hari (selama 1 tahun)
= 5 jam 23 menit
Artinya peralatan VHF tersebut tidak boleh mengalami gangguan
operasional (tidak beroperasi) dalam periode 1 (satu) tahun selama 5 jam
23 menit

4. Proses Bisnis Pengelolaan Suku Cadang Fasilitas Telekomunikasi


Penerbangan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1: Proses Bisnis Pengelolaan Suku Cadang Peralatan Fasilitas


Telekomunikasi Penerbangan

B. Ruang Lingkup Pengelolaan Suku Cadang Fasilitas Telekomunikasi


Penerbangan Pengelolaan suku cadang fasilitas telekomunikasi
penerbangan meliputi proses tahapan dan/atau aktivitas/kegiatan sebagai
berikut :

III-97
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Pencatatan
4. Pendistribusian
5. Penyimpanan
6. Perbaikan

C. Perencanaan

1. Perencanaan suku cadang fasilitas telekomunikasi penerbangan


dilaksanakan dalam rangka menjaga ketersediaannya selama periode
tertentu yang telah ditentukan untuk menjamin kegiatan pemeliharaan
fasilitas telekomunikasi penerbangan.

2. Perencanaan untuk kebutuhan disesuaikan dengan klasifikasi suku


cadang adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan untuk suku cadang rutin dilakukan oleh Cabang


termasuk Unit Kewenangannya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Perum LPPNPI ;

b. Perencanaan untuk suku cadang non rutin hanya dilakukan oleh


Kepala Divisi Manajemen dan Logistik cq Manager Pengendalian
Suku Cadang dengan mendapatkan Persetujuan dari Direksi yang
membidangi yaitu Direktur Teknik.

3. Alur Proses Perencanaan kebutuhan suku cadang non rutin fasilitas


telekomunikasi penerbangan adalah sebagai berikut :

III-98
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

MULAI

PENDATAAN SUKU CADANG LIST SUKU CADANG


EKSISTING

INVENTARIS ISR DAN VERIFIKASI


Perhitungan
LIST SUKU CADANG
Gap Analysis

DOKUMEN SUKU CADANG


FORECASTING (PERAMALAN)

USULAN SUKU CADANG

HASIL PERENCANAAN

SELESAI

Gambar 3.2: Alur Proses Perencanaan Kebutuhan Suku Cadang

a. Pendataan dilakukan dengan cara mencatat beberapa hal dari hasil


verifikasi di lapangan dan sumber data yang terkait dengan suku
cadang eksisting yang sekiranya bisa digunakan sebagai informasi
atau data dukung, dan selanjutnya akan digunakan dalam
perhitungan ke tahap forecasting (peramalan).

b. Pendataan yang dimaksud meliputi

1) Jumlah, item dan sumber perolehan suku cadang pada masing-


masing Cabang/ Cabang Pembantu/ Unit;
2) Kondisi dari setiap suku cadang secara teknis harus diketahui dan
tercatat;
3) Suku Cadang yang didata adalah suku cadang yang termasuk
dalam Suku Cadang Non Rutin.
c. Pendataan diatur dan dilakukan dibawah tanggungjawab Divisi
Manajemen Data dan Logistik, sedangkan Divisi Kesiapan Fasilitas
Teknis sebagai verifikator teknis secara langsung, diantaranya item list
suku cadang eksisting dan sebagai penentu kondisi baik / tidak,

III-99
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

layak/tidaknya suku cadang tersebut ketika sebelum digunakan dalam


operasional.

d. Forecasting yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan


menggunakan metode Reliability Centered Spares, rumus Poisson
Process dan data histori pemakaian MTTBF, MTTR selama periode
yang telah ditentukan.

1) Metode Reliability Centered Spare (RCS) yaitu suatu metode


pendekatan untuk menentukan level inventory suku cadang
fasilitas telekomunikasi penerbangan dengan cara sebagai berikut:

a) Komponen dan part dianalisis kekritisannya dengan


menggunakan Reliability Centered Spares (RCS) dengan 4
(empat) faktor yaitu : Consequence, Anticipation, Effect of
stock-out & Cost. Masing-masing faktor memiliki bobot 35%,
30%, 25% dan 10%.
b) Keempat faktor tersebut memiliki 4 (Empat) level dan setiap
suku cadang akan ditetapkan pada level tertentu. Selanjutnya
level tersebut akan dikalikan dengan bobot masing-masing
faktor dan dijumlahkan. Kemudian jumlah tersebut
dikelompokkan ke dalam grup criticality seperti tabel di bawah
ini :
Tabel 3.62. RCS Worksheet

Consequence 35% Level Anticipation 30% Level Effect 25% Level Cost 10% Level Total

Kerusakan peralatan pendukung


frekuensi penggantian 1 - 2 Pengadaan langsung di
yang digunakan oleh teknisi dan Harga komponen < Rp
1 kerusakan dalam 15 tahun (MTBF = 1 Indonesia 1 1
tidak berdampak pada sistem 50.000.000
65.700 - 131.400 jam) (MTTR kurang dari 72 jam)
peralatan (main & standby)
Kerusakan peralatan pendukung
frekuensi penggantian 3 - 4 Pengadaan suku cadang Harga komponen Rp
yang digunakan oleh ATS Unit tidak
2 kerusakan dalam 15 tahun (MTBF = 2 antara 1 - 3 bulan (MTTR =720 - 2 50.000.000 2
berdampak pada sistem peralatan
43.800 - 32.850) 2.160 jam) s.d < Rp 200.000.000
(main & standby)
Penurunan performance pada salah frekuensi penggantian 5 - 6 Pengadaan suku cadang Harga komponen Rp
satu sistem peralatan (main atau 3 kerusakan dalam 15 tahun (MTBF 3 antara 4 - 8 bulan (MTTR 3 200.000.000,00 s.d < Rp 3
standby) = 26.280 - 21.900) =2.880 - 5.760 jam) 500.000.000
frekuensi penggantian 6 - 7 Pengadaan suku cadang Harga komponen Rp
Kerusakan pada salah satu sistem
4 kerusakan dalam 15 tahun (MTBF 4 antara 9 - 12 bulan (MTTR 4 500.000.000,00 4
peralatan (main atau standby)
= 21.900 - 18.771) =6.480 - 8.640 jam) s.d < Rp 1.000.000.000
frekuensi penggantian >7
Kerusakan pada kedua sistem Pengadaan suku cadang >12 Harga komponen >Rp
5 kerusakan dalam 15 tahun (MTBF = 5 5 5
peralatan (main dan standby) bulan (MTTR >8.640 jam) 1.000.000.000
>18.711)

III-100
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Tabel 3.63. Criticality Index Suku Cadang

Criticality Criticality Index Service Level


High critical A (3,0 - 4,0) 99%
Critical B (2,0 - 2,9) 95%
Medium critical C (1,0 -1,9) 90%
Low critical D (0,0 – 0,9) 75%

2) Rumus Poisson Prosess, yaitu suatu rumusan perhitungan yang


digunakan untuk menentukan jumlah sesuai kebutuhan suku cadang
dengan kategori non rutin yang terbagi menjadi 2 (dua) perhitungan
:

a) Perhitungan Kebutuhan Suku Cadang NonRutin (Non Repairable)


b) Perhitungan Kebutuhan Suku Cadang NonRutin (Repairable)

3) Perhitungan Kebutuhan Suku Cadang Non Rutin (Non Repairable)

Dalam menghitung kebutuhan suku cadang rutin (non repairable),


Perum LPPNPI menggunakan metode Poisson Process sebagai
berikut :

i. P = confidence level (95%);

ii. n = jumlah suku cadang;

iii. λt = laju kerusakan.

III-101
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Laju kerusakan suku cadang dihitung menggunakan rumus (2) sebagai


berikut :

Terdapat variabel sebagai berikut :

MTBF/ MTTF = Mean Time Between Failure/ Mean Time To Failure


adalah rata-rata waktu antar kerusakan pada periode waktu tertentu;

A = jumlah suku cadang dalam peralatan;


M = jam operasional peralatan

(720 jam/bulan *tergantung jam operasi Bandar Udara);


T = periode.
N = jumlah peralatan

4) Perhitungan Kebutuhan Suku Cadang Non Rutin (Repairable)

a) Suku cadang non rutin yang bisa diperbaiki (repairable) merupakan


komponen yang jika terjadi kerusakan, maka suku cadang
dimaksud masih dapat diperbaiki.

b) Berbeda dengan suku cadang rutin (non repairable), suku cadang


non rutin yang dapat diperbaiki (repairable) menggunakan nilai
MTTR dan nilai scrap rate (R).

c) Perhitungan kebutuhan suku cadang non rutin yang dapat diperbaiki


(repairable) memiliki variabel sama seperti perhitungan kebutuhan
suku cadang yang tidak dapat diperbaiki (non repairable/
consumable).

1 AxNxMxRT

λt = =
MTBF MTBF

III-102
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Berikut adalah contoh hasil analysis yang dilakukan teknisi untuk sebuah
komponen Transmitter Power Supply

Jumlah kebutuhan suku cadang berdasarkan iterasi menggunakan


rumusPoisson diperoleh ketika nilai P lebih besar dari 95%. Confidence level
merupakan tingkat kepercayaan. Pada komponen Transmitter Power Supply
Unit nilai MTBF = 67890; MTTR = 6120; A = 1 buah, P = 95%, N = 18
jumlah peralatan, M = 720 jam/bulan dan T = 1 tahun (12 bulan).

AxNxMxT 18 x 1 x 720 x 12
λt = = = 2,29
MTBF 67890
...............(1)

-2,290
Untuk 0 spare, P = e x (1 + 2,290) = 0,33 = 33 %

Untuk 1 spare, P = e-2,290 x (3,290 + 2,622) = 0,59 = 59 %


Untuk 2 spare, P = e-2,290 x (5,912 + 2,001) = 0,79 = 79 %
Untuk 3 spare, P = e-2,290 x (7,913 + 1,145) = 0,91 = 91 %
-2,290
Untuk 4 spare, P = e x (9,058+ 0,529) = 0,96 = 96 %

Berdasarkan iterasi perhitungan kebutuhan suku cadang, nilai P = 96% lebih


besar dari 95% pada jumlah suku cadang 4 buah sehingga kebutuhan suku
cadang untuk Transmitter Power Supply Unit adalah 4 buah.

e. Analysis (Gap Analysis)

1) Perhitungan Gap Analysis digunakan untuk menentukan jumlah kebutuhan


suku cadang.
2) Perhitungan ini selain untuk menentukan jumlah, juga digunakan untuk
menentukan Stok Order (pemesanan) dalam jumlah maksimum dan

III-103
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

minimum yang selanjutnya digunakan sebagai persediaan suku cadang


fasilitas telekomunikasi penerbangan.
3) Maksimum dan Minimum persediaan suku cadang dapat dihitung
berdasarkan service level dengan variabel M adalah rata-rata kebutuhan
selama periode dan K adalah faktor yang bergantung pada nilai service
level.
4) Nilai K untuk service level 99% adalah 2,3 sedangkan service level 95%
adalah 1,7.
5) Nilai M merupakan perhitungan kebutuhan selama periode yang telah
ditentukan. Contoh seperti diatas untuk kebutuhan jumlah Transmitter
Power Supply adalah 4 buah.

f. Perhitungan rumus maksimum dan minimum dapat dilihat pada rumus sebagai
berikut :

Maksimum = M + K√M
= M + K√M
= 4 + 2,3√4
= 4 + 4,6
= ≈ 9 buah

Jumlah kebutuhan minimum untuk transmitter power supply


= K√M
= 2,3 √4
= 4,6
= ≈ 5 buah

g. Hasil Perencanaan

1) Hasil perencanaan kebutuhan suku cadang peralatan fasilitas telekomunikasi


penerbangan selanjutnya dituangkan ke dalam Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA).

III-104
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

2) Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah disahkan akan menjadi acuan
bagi Kantor Pusat (Divisi Manajemen & Logistik) dan CabangPerum LPPNPI
dalam pengadaan Suku Cadang Peralatan Fasilitas Telekomunikasi
Penerbangan.

D. Pengadaan
1. Pengadaan adalah metode atau cara untuk mendapatkan suku cadang rutin dan
non rutin berdasarkan aturan yang berlaku di Perum LPPNPI terkait Pengadaan
Barang dan/atau Jasa di Lingkungan Perum LPPNPI;

2. Pengadaan suku cadang rutin dilakukan oleh Cabang untuk memenuhi


kebutuhan suku cadang di wilayah kerjanya;

3. Pengadaan suku cadang non rutin dengan nilai pengadaan per-unit sampai
dengan Rp. 200.000.000,- dilakukan oleh Cabang Perum LPPNPI setelah
memastikan bahwa suku cadang tersebut tidak tersedia;

4. Pengadaan suku cadang non rutin dengan nilai pengadaan per-unit lebih dari
Rp.200.000.000,- dilakukan oleh Kantor Pusat Perum LPPNPI.

E. Pencatatan
1. Pengelola suku cadang melakukan pencatatan teknis sesuai dengan format
kodefikasi yang terdapat pada poin 2.5. saat penerimaan suku cadang baru.

2. Pencatatan akuntansi suku cadang dilakukan oleh unit yang membidangi akutansi
dan aset sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

F. Distribusi
1. Distribusi adalah serangkaian proses kegiatan atau aktivitas dalam rangka
pengelolaan meliputi permintaan, pengeluaran dan pengiriman suku cadang guna
mendukung kegiatan perbaikan (Corrective Maintenance) .

III-105
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

2. Proses Distribusi Suku Cadang adalah sebagai berikut :

KANTOR PUSAT KANTOR PUSAT Gudang/Tempat


USER
Kepala Divisi Kepala Divisi Penyimpanan dan
UNIT/CABANG
Kesiapan Fasilitas Managemen & Distribusi di 33
UNIT
Teknik Logsitik Lokasi Cabang
(KD 2) (KD 3)

Permintaan Request Pengeluaran


Permintaan

Pengiriman Pengiriman
Pihak Jasa Pengiriman
Oleh
PUM

Gambar 3.3: Proses Distribusi Suku Cadang

Keterangan Gambar
a. Permintaan dilakukan oleh Cabang Perum LPPNPI melalui surat/ formulir
permohonan permintaan suku cadang.

b. Mengisi dan melengkapi data pada surat/ formulir permintaan suku cadang
yang berisi : Nama Peralatan, Merk / Type, Nama Modul, Part Number (P/N)
dan Jumlah.

c. Melampirkan bukti berupa LKP (Laporan Kerusakan dan Perbaikan) yang


dibuat oleh teknisi dan diketahui oleh Manager Teknik.

d. Surat permintaan suku cadang ditujukan ke Divisi Kesiapan Fasilitas Teknik


melalui Penanggungjawab di cabang masing-masing.

e. Divisi Kesiapan Fasilitas Teknik akan melakukan verifikasi terhadap formulir


permohonan permintaan suku cadang sekiranya diperlukan proses “lanjut” atau
“tidak”.

f. Jika dinyatakan proses lanjut dan disetujui oleh Divisi Kesiapan Fasilitas
Teknik, maka akan ditindaklanjuti denganpenyampaian nota dinas sesuai

III-106
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

dengan item dan jumlah di formulir permohonan permintaan suku cadang yang
ditujukan kepada Divisi Manajemen Data dan Logistik.

g. Divisi Manajemen Data dan Logistik akan melaksanakan distribusi dengan


mengirimkan suku cadang sesuai yang tertera di formulir permintaan suku
cadang dari lokasi atau posisi suku cadang saat itu disimpan.

h. Adapun lokasi atau posisi suku cadang yang dimaksud saat ini masih disimpan
di gudang/tempat penyimpanan 33 (tigapuluh tiga) Cabang Perum LPPNPI.

i. Saat ini Divisi Manajemen Data dan Logistik akan berkirim surat ke setiap
Cabang yang ditujukan ke General Manager setempat untuk membantu proses
pengiriman suku cadang dimaksud ke lokasi.

j. Saat ini ada 2 (dua) aturan yang diterapkan terkait dengan alokasi beban biaya
distribusi suku cadang, adalah sebagai berikut ;

1) Jika permintaan dilakukan dari Cabang A untuk ke Cabang B lainnya maka


beban biaya menjadi tanggungjawab Cabang penerima / peminta suku cadang
tersebut.
2) Jika permintaan dilakukan dari Cabang A untuk kepentingan Cabang
Pembantu, Unit dibawah tanggungjawab Cabang B, maka beban biaya
menjadi tanggungjawab Cabang B.
k. Secara administrasi suku cadang yangdikirim disertakanBerita Acara Serah
Terima Suku Cadang (rangkap dua) yang telah di tanda tangani oleh pejabat
dari lokasi pengirim serta pejabat di lokasi penerima.
l. Alur Proses dan Prosedure Permintaan Suku Cadang seperti yang tertuang pada
gambar dibawah ini :

III-107
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Gambar 3.4: Alur Proses dan Prosedure Permintaan Suku Cadang

G. Penyimpanan
1. Penyimpanan adalah lokasi dimana suku cadang ditempatkan sementara sebelum
digunakan.

2. Lokasi penyimpanan ditetapkan sesuai dengan kondisi dan ketersediaan pada


masing-masing cabang dan menjadi tanggung jawab General Manager.

III-108
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

3. Mekanisme penyimpanan suku cadang akan ditetapkan lebih lanjut sesuai


dengan jenis suku cadang yang disimpan.

H. Perbaikan

1. Perbaikan suku cadang dapat dilakukan oleh personil teknik Perum LPPNPI,
pihak ketiga atau pabrikan peralatan fasilitas telekomunikasi penerbangan dan
menjadi tanggung jawab Divisi Kesiapan Fasilitas Teknik.

2. Proses Busines Perbaikan ex Suku Cadang Bekas Pakai adalah sebagai berikut :

Repai Center
Request Perbaikan
(MRO)
BTP / VENDOR / Suku Cadang Bekas
Tidak bisa diperbaiki ex Perbaikan
TEKNISI

Perbaikan KANTOR PUSAT KANTOR PUSAT Gudang/Tempat


USER Kepala Divisi Kepala Divisi Penyimpanan dan
UNIT/ Managemen & Distribusi di 33
Kesiapan Fasilitas
CABANG Logsitik
Teknik Lokasi Cabang
UNIT (KD 3)
(KD 2)
Pengembalian Suku
Cadang Bekas Pakai

Gambar 3.5: Proses Bisnis Perbaikan ex Suku Cadang Bekas Pakai

3. Perbaikan hanya dilakukan terhadap suku cadang bekas pakai / suku cadang
yang telah dilakukan penggantian dengan suku cadang baru dan dianggap tidak
beroperasi secara normal dan optimal yang dinyatakan oleh Teknisi dan hasil
koordinasi dengan Divisi Kesiapan Fasilitas Teknik.

4. Sebelum dilakukan perbaikan terhadap suku cadang, maka terlebih dahulu


dilakukan pencataan suku cadang dimaksud kedalam list suku cadang bekas
pakai oleh Divisi Kesiapan Fasilitas Teknik dengan berkoordinasi melalui
persuratan kepada Divisi Manajemen Data dan Logistik dan/atau Unit yang
membidangi Asset di Cabang.

III-109
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

5. Mekanisme perbaikan suku cadang akan ditetapkan lebih lanjut sesuai dengan
ketentuan Perum LPPNPI.

3.12 RUMUS NILAI KINERJA PELAYANAN

A. Ketersediaan peralatan (availability)


1. Ketersediaan peralatan menunjukkan tingkat kesiapan suatu peralatan atau
kelompok peralatan untuk dioperasikan. Ketersediaan merupakan
perbandingan antara waktu operasi yang aktual dengan waktu operasi yang
ditetapkan dalam suatu periode tertentu, dan dinyatakan dalam persen.
Dinyatakan dalam rumus :

Waktu operasi yang aktual


A = X 100 %
Waktu operasi yang ditetapkan

Contoh : jika suatu peralatan beroperasi secara normal selama 700 jam dari
720 jam (24 jam x 30) dalam sebulan, ketersediaan untuk bulan
itu adalah :

700
A = X 100 %
720

= 97.2 %.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketersediaan peralatan adalah:


a. keandalan peralatan;
b. responsi personil pemeliharaan terhadap kegagalan;
c. pelatihan personil pemeliharaan;

III-110
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

d. kemudahan dalam mendapatkan suku cadang untuk pemeliharaan;


e. tersedianya alat ukur;
f. tersedianya peralatan cadangan.

B. Penghitungan waktu rata-rata antara kegagalan (MTBF) dan ketersediaan (A)


Misalkan :

a1 + a 2 + a 3 + a 4 + a 5 + a 6 + a7 = 5540 jam

s1 = 20 jam

f1 = 2 ½ jam

f2 = 6 ¼ jam

f3 = 3 ¾ jam

f4 = 5 jam

f5 = 2 ½ jam

Jumlah kegagalan = 5 kali

Waktu operasi yang ditetapkan = 5580 jam

Waktu operasi yang aktual

MTBF = Jumlah kegagalan

5540
= = 1108 jam
5

Waktu operasi yang aktual


A =
Waktu operasi yang ditetapkan X 100 %

= 5540 X 100 % = 99.3 %

III-111
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

5580

C. Penghitungan waktu rata-rata perbaikan peralatan / Mean Time To Repair


(MTTR)

Jumlah waktu tidak beroperasinya peralatan karena kegagalan


MTTR =
Jumlah kegagalan

2½+6¼+3¾+5+2½ 20
= = = 4 jam
5 5

a 1 a 2 a 3
a 4
a 5
a 6
a 7
Operasi

Tidak
Operasi s f f f f f
1 1 2 3 4 5
Waktu operasi yang ditetapkan

Waktu operasi yang aktual = a1 + a2+ a3+ a4+ a5+ a6+ ........ + an
a = periode operasi
Waktu tidak operasi = s 1 + ...... + s n + f1 + f2 + ....... + f n
s = periode mematikan yang dijadwalkan
f = periode kegagalan
Waktu operasi yang ditetapkan = jumlah dari waktu operasi yang aktual
dan waktu tidak operasi

Gambar 3.6 : Evaluasi Ketersediaan dan Keandalan Peralatan

D. Keandalan Peralatan (reliability)

1. Rumus untuk menyatakan keandalan peralatan dalam persentase:

R = 100 e-t/m
atau
Ps = 100 e-t/m

III-112
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

R = keandalan peralatan (kemungkinan akan beroperasi dalam


batas toleransi yang ditetapkan untuk waktu t, juga dikenal
sebagai kemungkinan kelangsungan operasi, Ps.);
e = bilangan natural (= 2.718);
t = periode waktu yang dikehendaki;
m = waktu rata-rata antara kegagalan peralatan (MTBF).

Keandalan meningkat jika Waktu Rata-Rata Antara Kegagalan / Mean Time


Between Failures (MTBF) meningkat. MTBF merupakan cara yang lebih
mudah untuk menyatakan keandalan peralatan.

Contoh :

Suatu peralatan navigasi memiliki MTBF = 2000 jam, periode waktu t =


1000 jam, maka keandalan R dari peralatan tersebut adalah :

R = 100 e-1000/2000 %
= 100 e-½ %
= 60,65 %

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keandalan peralatan adalah :


a. keandalan bagian-bagiannya;
b. tingkat dan tipe sistem cadangan (redundancy);
c. keandalan fasilitas pendukung;
d. tingkat dan kualitas pemeliharaan;
e. faktor lingkungan.

III-113
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

1000
950
m = 5000 jam
900
m = 2000 jam
850
800
750
Durasi operasi peralatan - jam (t)

700 Ps = Kemungkinan
kelangsungan
650 hidup
600 t = Durasi operasi
m = MTBF
550
m = 1000 jam
500
450 m = 500 jam

400
350 m = 333 jam

300
m = 250 jam
250
200 m = 167 jam
150
100 m = 100 jam

50
0
100 90 80 70 60 50 40 30

Kemungkinan kelangsungan operasi (Ps) (persen)

Gambar 3.7 : Grafik Ps = 100 e-t/m

3.13 ANALISA BEBAN KERJA PERSONIL TEKNISI

Berikut adalah contoh perhitungan analisa beban kerja teknisi telekomunikasi


penerbangan Cabang Palangka Raya :

Sesuai Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor: PER/016/LPPNPI/X/2017 tentang


Organisasi dan Tata Laksana Perum LPPNPI serta perubahannya sesuai
PER.004/LPPNPI/V/2018, wilayah Cabang Palangka Raya meliputi:

a. Cabang Palangka Raya


b. Unit Muara Teweh
c. Unit Kuala Kurun
d. Unit Buntok
e. Unit Puruk Cahu
f. Unit Tumbang Samba

III-114
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Analisa beban kerja teknisi telekomunikasi Cabang Palangka Raya adalah sebagai
berikut:

a. Jumlah kebutuhan personel teknik pemeliharaan Cabang Palangka Raya


1) Jumlah jam kerja efektif perorangan per tahun, yaitu :
Total jam kerja tiap minggu 8 jam x 5 hari = 40 Jam
Tota minggu kerja per tahun = 52 Minggu
Dedukasi dalam satu tahun, yaitu :
Cuti = 12 hari kerja/tahun
Sakit = 4 hari kerja/tahun
Pendidikan = 9 hari kerja/tahun
Total pengurangan = 25 hari kerja/tahun = 5 Minggu

Total minggu kerja efektif 52 minggu – 5 minggu = 47 Minggu


Total jam kerja 47 minggu x 40 jam = 1880 Jam/Tahun

Dedukasi waktu briefing dan persiapan peralatan di Cluster = 235 Jam/Tahun


Jam kerja efektif personel per tahun
1880 Jam/Tahun – 235 Jam/Tahun = 1645 Jam/Tahun

2) Total Jam Pemeliharaan Peralatan Cabang Palangka Raya

Total jam pemeliharaan peralatan Cabang per tahun adalah jam


pemeliharaan masing-masing peralatan dikalikan jumlah peralatan di Cabang
dan Unit yang menjadi tanggung jawabnya.

Peralatan yang dihitung dalam total jam pemeliharaan merupakan peralatan


dengan status aktif dalam Lasimi Online. Total jam pemeliharaan peralatan
Cabang adalah sebagaimana Tabel berikut :

III-115
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Tabel 3.64: Total Jam Pemeliharaan Peralatan Cabang Palangka Raya

Jam
Jumlah Jam
Lokasi Nama Peralatan Jumlah Pemeliharaan
Pemeliharaan
per Tahun

Palangka Raya ADS-B 1 604 604

AMSC AFTN
Palangka Raya 1 110 110
Teleprinter
AMSC Interface &
Palangka Raya 1 68 68
Media

Palangka Raya AMSC Server 1 392 392

Palangka Raya ATIS Reproducer 1 453 453

Palangka Raya ATIS VHF 1 307 307

Palangka Raya DME 1 574 574

Palangka Raya DVOR 1 595 595

Palangka Raya HT 9 102 918

Palangka Raya IAIS Media & Interface 1 125 125

Palangka Raya IAIS Server 1 370 370

Palangka Raya IAIS Workstation 1 155 155

Palangka Raya ILS Glide Path 1 579 579

Palangka Raya ILS Localizer 1 614 614

Palangka Raya ILS Middle Marker 1 347 347

Palangka Raya ILS TDME 1 574 574

Palangka Raya NDB 1 347 347

Palangka Raya VHF Portable 3 50 150

Palangka Raya VHF-A/G ADC 3 320 960

III-116
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Palangka Raya Voice Recorder 1 330 330

Muara Teweh VHF Portable 2 50 100

Muara Teweh Voice Recorder 1 330 330

Muara Teweh HT 2 102 204

Kuala Kurun VHF-A/G ADC 1 320 320

Kuala Kurun VHF Portable 1 50 50

Kuala Kurun HT 2 102 204

Kuala Kurun Voice Recorder 1 330 330

Buntok VHF Portable 2 50 100

Buntok Voice Recorder 1 330 330

Buntok HT 2 102 204

Tumbang
VHF Portable 1 50 50
Samba
Tumbang
Voice Recorder 1 330 330
Samba

Puruk Cahu VHF Portable 1 50 50

Puruk Cahu Voice Recorder 1 330 330

Total Jam Pemeliharaan per Tahun 11504

3) Jumlah kebutuhan teknisi pemeliharaan Cabang Palangka Raya, yaitu :


Total jam pemeliharaan peralatan per cabang per tahun
Jam kerja efektif personel per tahun

= 11504 = 6,99 ≈ 7
1645

III-117
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

Kebutuhan jumlah teknisi pemeliharaan Cabang Palangka Raya adalah 7


personel

b. Jumlah kebutuhan personel teknik perbaikan Cabang Palangka Raya

Jumlah Teknisi perbaikan = Jumlah teknisi pemeliharaan per cabang


4
= 7 = 1,75 ≈ 2
4

Kebutuhan jumlah teknisi perbaikan Cabang Palangka Raya adalah 2 personel.

c. Total kebutuhan personel teknik telekomunikasi penerbangan Cabang Palangka Raya

Jumlah teknisi telekomunikasi per cabang = Jumlah teknisi pemeliharaan + Jumlah teknisi
perbaikan
= 7+2 = 9

Total kebutuhan personel teknik telekomunikasi penerbangan Cabang Palangka Raya


adalah 9 personel.

III-118
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

3.14 Level Of Safety Peralatan

A. Level Of Safety Peralatan Berdasarkan Peraturan Menteri No 38 Tahun 2014

Table 3.65 : Level Of Safety Peralatan Berdasarkan Peraturan Menteri No 38 Tahun


2014

Continuitas
Ketersediaan Integrity (change
Pelayan MTBF Akurasi over dan
(Availability) (Integritas)
stand by
power)

ICAO Annex
NDB >0,99 >1000 jam Tidak Diatur 10 Vol 1 Ch 3 Immediate
Bagian 3,4,8,1

ICAO Annex
Tidak
VOR >0,99 >1000 jam 10 Vol 1 Ch 3 Immediate
Ditentukan
Bagian 3,7,3,4

ICAO Annex
10 Vol 1 Ch 3 Tidak
DME >0.99 >1000 jam Immediate
Bagian Ditentukan
3,5,3,1,3

ICAO Annex ICAO Annex


10 Vol 1 Ch 3 10 Vol 1
ILS >0,999 >1000 jam Immediate
Bagian Tabel c2
3,5,3,1,3 Lampiran C

Pelayanan
Aeronautika Direct, Rapid,
Bergerak >0,999 >10000 jam Tidak Diatur continuous, Immediate
(komunikasi static free
A/G)

Pelayanan
aeronautika >0,999 >1000 jam Tidak Diatur Tidak Ada Immediate
siaran

III-119
AIRNAV INDONESIA MANUAL OPERASI PENYELENGGARA PELAYANAN
TELEKOMUNIKASI PENERBANGAN CASR 171
KANTOR CABANG PALANGKA RAYA

B. Level Of Safety Berdasarkan Peralatan Komunikasi Penerbangan di Kantor


Cabang Palangkaraya

Table 3.66 : Level Of Safety Berdasarkan Peralatan Komunikasi Penerbangan

Continuitas
Ketersediaan Integrity (change
Pelayan MTBF Akurasi over dan
(Availability) (Integritas)
stand by
power)

ICAO Annex
NDB >0,99 >1000 jam Tidak Diatur 10 Vol 1 Ch 3 Immediate
Bagian 3,4,8,1

ICAO Annex
Tidak
VOR >0,99 >1000 jam 10 Vol 1 Ch 3 Immediate
Ditentukan
Bagian 3,7,3,4

ICAO Annex
10 Vol 1 Ch 3 Tidak
DME >0.99 >1000 jam Immediate
Bagian Ditentukan
3,5,3,1,3

ICAO Annex ICAO Annex


10 Vol 1 Ch 3 10 Vol 1
ILS >0,769 >1000 jam Immediate
Bagian Tabel c2
3,5,3,1,3 Lampiran C

Pelayanan
Aeronautika Direct, Rapid,
Bergerak >0,999 >10000 jam Tidak Diatur continuous, Immediate
(komunikasi static free
A/G)

Pelayanan
aeronautika >0,741 >1000 jam Tidak Diatur Tidak Ada Immediate
siaran

III-120

Anda mungkin juga menyukai