PENDAHULUAN
Pengertian / arti kalibrasi adalah proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu alat kesehatan
(UUT=Unit Under Test) dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi atau dengan standar yang lebih tinggi
Sedangkan pengertian menurut para ahli / arti kalibrasi ISO/IEC Guide 17025 adalah
serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen
ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang
sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata
lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat
ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur
(traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional.
Sistem manajemen baik itu sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008, sistem manajemen
lingkungan ISO 14001 : 2005, ataupun sistem manajemen kesehatan keselamatan kerja OHSAS
18001 : 2008 juga mempersyaratkan dalam salah satu klausulnya bahwa peralatan yang
digunakan dalam suatu perusahaan yang berpengaruh terhadap mutu, lingkungan, ataupun
kesehatan harus dikalibrasi ataupun diverivikasi secara berkala.
DASAR TEORI
B. Komponen Alat
Alarm control
Pump sistem
Sensor tetesan
Kontrol gelembung udara
Pengatur jumlah tetesan
Display
C. Sistem kerja
Buzzer drive / Buzzer volume variable circuit akan berbunyi dan digunakan sebagai
sumber alarm.
Motor drive circuit, yang digunakan pada unit ini adalah motor stepper untuk motor
penggerak, rasio dari motor tersebut adalah: PK244-01 4V : 2 phasa, 1,8˚ / step.
Tegangan pada motor akan senantiasa dipilih pada masing-masing kecepatan
digunakan untuk menstabilkan output putaran. Proses kenaikan tegangan motor
dilakukan oleh tipe switching regulator untuk mengurangi kerugian tegangan yang
hilang. Spesifikasi tegangan dapat dipilih yaitu sebanyak 32 step.
Nurse call I/O circuit, nurse call relay dikontrol oleh sinyal nurse call relay dari CPU
atau signal run out of control stop.
Air in-line detection circuit, untuk mendeteksi keberadaan gelembung pada pipa atau
selang pada infus pump, untuk mendeteksi the air in-line maka diigunakan ultrasonic
sensor.
Delivery detection circuit, digunakan untuk mendeteksi berapa besar tetesan yang
sudah dikeluarkan atau diberikan. Tetesan pada drip chamber dideteksi dengan infra
red emitting element yang terletak pada drop sensor probe.
Occlusion detection circuit, rangkaian ini berguna untuk mendeteksi terjadinya
penyumbatan saat terjadi tekanan internal pada selang keluaran, dimana pendeteksian
secara mekanik diatur pada bagian terendah dari fingger unit. Oclusion plunger yang
menggunakan magnet akan mendeteksi posisi yang berubah dikarenakan oleh
bergeraknya tabung / selang.
Door detection circuit, mendeteksi keadaan door, dimana akan terdeteksi oleh magnet
yang dipasang pada pintu dan semua bagian element dihubungkan pada display circuit.
Fail safe circuit, berguna untuk mengetahui keadaan bekerjanya control circuit dan
display circuit board CPU yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan bagian
lain pada saat status operasi dengan CPU.
A. Persiapan
2. Siapkan pula peralatan Infusion Device Analyzer dan Electrical Safety Analyzer beserta
semua kelengkapannya.
B. Pelaksanaan
1. Lakukan pendataan Institusi dan Alat, serta alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Hubungkan saluran keluaran pada alat Infusion Pump ke saluran masukan pada Infusion
Device Analyzer.
6. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi alat dan catat hasilnya pada lembar kerja.
c. Atur besarnya nilai aliran pada Infusion Pump sesuai dengan nilai yang telah ditentukan
pada lembar kerja.
d. Tunggu beberapa saat sampai tanda PRIME pada Infusion Device Analyzer berubah
menjadi AUTOSTART atau START.
e. Perhatikan nilai penunjukan pada Infusion Device Analyzer dan catat dalam lembar kerja.
a. Aturlah tombol pemilihan pada posisi OCCL, kemudian tekan ENT (Enter).
c. Atur besarnya nilai aliran pada Infusion Pump sesuai dengan nilai yang telah ditentukan
pada lembar kerja.
d. Tunggu beberapa saat sampai tanda PRIME pada Infusion Device Analyzer berubah
menjadi AUTOSTART atau START.
e. Catat nilai penunjukan tekanan pada Infusion Device Analyzer di lembar kerja saat fungsi
alarm pada Infusion Pump aktif.
10. Bersihkan dan keringkan saluran pada Infusion Device Analyzer menggunakan Syringe yang
bersih.
Serangan jantung mendadak adalah penurunan tiba-tiba dari fungsi jantung . Jika tidak
ditangani dalam beberapa menit , dapat dengan cepat menyebabkan kematian, karena kurangnya
suplai darah ke seluruh organ dan bagian tubuh. Sebagian besar kasus serangan jantung
mendadak merupakan akibat dari fibrilasi ventrikel jantung . Fibrilasi ventrikel merupakan
kejadian dimana irama jantung tidak sinkron sehingga mengakibatkan jantung memompa tidak
seperti seharusnya melainkan bergetar (fibrilasi) atau berkontraksi sangat cepat, sehingga jantung
tidak dapat terisi dan terpompa akibat kontraksi yang terlalu cepat dari bilikjantung (ventrikel).
Dalam keadaan demikian jantung harus segera di de-fibrilasi, karena kesempatan hidup korban
menurun 7 sampai 10 persen untuk setiap menit jika detak jantung normal tidak dikembalikan.
Sternum Padle
Appex Padle
Defibrillator Analyzer :
Merupakan suatu alat untuk menguji fungsi dan unjuk kerja alat defibrillator.
Defibrillator analyzer ini secara akurat menguji karakteristik-karakteristik keluaran dari
defibrillator seperti besarnya keluaran energi (Joule) serta mengukur waktu pengisian (charge
time) dari defibrillator dan juga bisa menguji parameter-parameter untuk non-invasive
pacemakers. Lingkup standar ujinya adalah IEC 60601-2-4 Ed. 2.0 b : Medical electrical
equipment - Part 2-4: Particular requirements for the safety of cardiac defibrillators.
A. Persiapan
2. Siapkan pula peralatan Defibrilator Analyzer dan Electrical Safety Analyzer beserta semua
kelengkapannya.
B. Pelaksanaan
1. Lakukan pendataan Institusi dan Alat, serta alat dan bahan yang akan digunakan.
5. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi alat dan catat hasilnya pada lembar kerja.
6. Lakukan pengukuran keselamatan listrik dengan menggunakan Electrical Safety Analyzer
sesuai dengan kelas dan tipe alat.
7. Lakukan pengkalibrasi besar keluaran energi (joule) pada AED, sebagai berikut
1. Pulser adalah alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untuk merangsang kristal pada
transducer dan membangkitkan pulsa ultrasound.
2. Transducer adalah alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus sebagai
recevier (penerima). Dalam fungsinya sebagai pemancar, transducer merubah energi listrik
menjadi energi mekanik berupa getaran suara berfrekuensi tinggi. Fungsi recevier pada
transducer merubah energi mekanik menjadi listrik.
3. Tabung sinar katoda adalah alat untuk menampilkan gambaran ultrasound. Pada tabung ini
terdapat tabung hampa udara yg memiliki beda potensial yang tinggi antara anoda dan katoda.
4. Printer adalah alat yang digunakan untuk mendokumentasikan gambaran yang ditampilkan
oleh tabung sinar katoda.
5. Display adalah alat peraga hasil gambaran scanning pada TV monitor.
Kalibrasi USG
A. Persiapan
2. Siapkan pula peralatan phantom usg dan Electrical Safety Analyzer beserta semua
kelengkapannya.
B. Pelaksanaan
1. Lakukan pendataan Institusi dan Alat, serta alat dan bahan yang akan digunakan.
4. Lakukan pemeriksaan kondisi fisik dan fungsi alat dan catat hasilnya pada lembar kerja.
Kalibrator : Piranha
Piranha adalah Solid State Detektor yang dapat mengukur kVp, waktu penyinaran, Dosis, Laju
Dosis, Total Filtrasi, Laju Pulsa, Dose/Pulse, Dose/Frame, mA, dan mAs yang dapat ditampilkan
hasil pengukurannya melalui PDA atau Layar komputer (sudah terpasang software Ortigo).
Parameter uji sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang secara langsung mempengaruhi dosis
radiasi pasien dan menentukan kelayakan operasi Pesawat Sinar-X terhadap pasien meliputi:
c. reproduksibilitas penyinaran;
e. sistem interlock untuk menghentikan penyinaran secara otomatis bila batas prakondisi
keselamatan terlampaui;
Tujuan
Untuk mengkalibrasi Pesawat X-Ray General Purpose dengan cara memancarkan radiasi ke alat
ukur standar dan membandingkan antara hasil pembacaan alat ukur standar dengan sumber yang
diberikan oleh pesawat X-Ray General Purpose.
Ruang Lingkup
Metode kalibrasi ini digunakan untuk mengkalibrasi X – Ray General Purpose yang memiliki
rentang ukur:
kV = 40 – 125 kV.
Dokumen Acuan
Kondisi Lingkungan:
Suhu ruang : 23 °C ± 2 °C
Kelembaban nisbi : 55 % RH ± 10 % RH
Prosedur Kalibrasi
Kinerja
1. Posisikan alat ukur standar tepat dibawah tabung dan sesuaikan pancaran radiasinya dengan
mengatur kolimator.
4. Tentukan titik setting untuk mA/mAs sesuai dengan spesifikasi dari pesawat X-Ray yang akan
dikalibrasi dimana untuk satu titik setting KVp di tentukan empat titik setting mA/mAs.
5. Tentukan titik setting untuk ms sesuai dengan spesifikasi dari pesawat X-Ray yang akan
dikalibrasi dimana untuk satu titik setting KVp di tentukan empat titik setting mA/mAs.
6. Lakukan pengukuran KVp, mA/mAs dan ms sesuai dengan titik setting yang telah ditentukan
dalam metode kerja kalibrasi.
7. Lakukan pengukuran sebanyak 3 (tiga) kali pengambilan data sesuai dengan titik setting.
8. Catat nilai pengambilan data kedalam lembar kerja sesuai dengan data yang terukur pada alat
standar.
Electrosurgery analyzer adalah suatu alat yang digunakan untuk menganalisis fungsi dan
unjuk kerja alat electrosurgical berfrekuensi tinggi. Parameter-parameter yang di uji adalah
pengukuran distribusi power secara otomatis, dan crest factor dari alat electrosurgical. Standar
yang digunakan pada pengujian ini adalah IEC 60601-2-2 Ed. 4.0 b : Medical electrical
equipment - Part 2-2: Particular requirements for the safety of high frequency surgical
equipment.
Tujuan
Untuk kalibrasi Electrosurgical Unit (ESU) dengan mengukur energi keluaran (watt)
menggunakan Electrosurgical Analyzer (Standar).
Ruang Lingkup
Metode kalibrasi ini digunakan untuk mengkalibrasi Electro Surgery Unit yang memiliki rentang
ukur:
Akurasi : 1 watt
Dokumen Acuan
3. ECRI 411-20010301.
Kondisi Lingkungan
Suhu ruang : 23 °C ± 2 °C
Kelembaban nisbi : 55 % RH ± 10 % RH
Prosedur Kalibrasi
Persiapan
1. Lakukan pendataan administrasi meliputi : data alat pelanggan, daftar alat yang digunakan,
pelaksanaan kalibrasi.
6. Hidupkan alat ukur dan ESU yang akan diukur untuk pemanasan ± 10 menit.
7. Periksa tombol tombol fungsi pada ESU untuk memastikan fungsi alat.
Prosedur Kalibrasi
Meliputi :
1. Tegangan jala-jala.
2. Tahanan pembumian.
Prosedur Kalibrasi
2. Lakukan instalasi seperti ditunjukkan pada gambar 1 dan pastikan semua terhubung dengan
baik.
7. Tentukan titik setting pengukuran sebesar 10%, 20% , 30% , 40% , 50% , 60%, 70%, 80%,
dan 90% dari nilai maksimal keluaran ESU, sesuai dengan spesifikasi dari ESU yang dikalibrasi.
9. Aktifkan keluaran daya dan catat nilai penunjukan daya pada Electrosurgical Analyzer ke
dalam lembar kerja.
10. Lakukan pengambilan data sebanyak 6 (enam) kali pengukuran untuk setiap titik
pengukuran.