Anda di halaman 1dari 27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran Umum Syringe Pump

Dalam dunia kedokteran penggunaan syringe sudah menjadi hal biasa untuk
dilakukan. Penggunaan syringe ini biasanya di manfaatkan untuk memberikan
cairan obat kedalam pembuluh darah pasien. Hal ini dilakukan ketika seorang
pasien tidak dapat mengkonsumsi sebuah obat melalui mulutnya atau mengharuskan
pemberian obat secara langsung melalui pembuluh darah. Penggunaan syringe juga
dilakukan apabila pasien membutuhkan pengobatan ekstra, maka dibutuhkan jenis
obat atau cairan obat yang lebih tinggi dosisnya dan terkadang dilakukan secara
berkelanjutan. Karena pemberian obat membutuhkan waktu yang cukup lama, maka
hanya dengan menggunakan syringe pump inilah pemberian obat dapat di control.

Syringe pump merupakan salah satu peralatan elektromedis yang berfungsi


untuk memasukkan cairan berupa obat kedalam tubuh pasien dalam jangka waktu
tertentu secara teratur (Sugianto, 2014). Pesawat syringe pump ini dapat mengawasi
dan mengontrol dirinya sendiri yaitu mengontrol pemberian obat kedalam pembuluh
darah pasien. Pesawat syringe pump ini akan diaplikasikan bagi pasien yang
membutuhkan perawatan khusus yaitu pemberian obat harus sesuai dengan
ketentuan waktu. Biasanya ukuran waktu tersebut ditentukan dalam ukuran jam,
yang tentunya ditentukan dengan resep dokter (Fauzi, 2015).

Pesawat syringe pump merupakan peralatan medis yang digunakan untuk


memberikan cairan pekat ke dalam tubuh pasien melalui suntikan dengan
menggunakan system perputaran motor sebagai pendorongnya. Pada umumnya yang
diatur pada pesawat syringe pump hanyalah jumlah cairan obat dalam satuan
milliliter/jam.(Suparyadi, 2016)
Gambar Terumo TE 311

2.1.1 Prinsip Dasar Syringe Pump

Prinsip dasar dari pesawat syringe pump adalah dengan menggunakan


system pergerakan motor sebagai pendorongnya kemudian pergerakan motor
ini yang akan menekan plunger syringe. Pergerakan motor ini akan di atur
pergerakannya dengan menggunakan sebuah system control / mikroprocesor,
sehingga untuk penggunaannya maka user hanya menentukan dosis volume
obat (ml) dan flow rate (ml/jam) yang perlu diberikan kepada pasien.

Pada dasarnya semua peralatan medis memliki suatu system safety untuk
menunjang dalam upaya keselamatan pasien ketika alat tersebut sedang
digunakan. Untuk menunjang hal tersebut maka suatu pesawat syringe pump
dilengkapi dengan alarm nearly empty, hal ini bertujuan untuk
mengindikasikan kepada user bahwa cairan yang berada pada syringe yang
terpasang pada syringe pump telah mendekati habis.

Alarm lainnya pada syringe pump adalah empty, syringe locked. Alarm
empty digunakan sebagai indikasi ketika cairan obat pada syringe telah
habis, dan syringe position diterapkan sebagai indicator agar penempatan
spuit pada syringe pump telah tepat sesuai dengan ketentuannya.
2.2 Standar tentang Alat Infusion Medical Device

Khusus untuk alat kesehatan suatu lembaga telah mengatur regulasi dan
keamanan alat kesehatan, contoh lembaga tersebut adalah IEC, ECRI, ISO, SNI dan
AHA. Untuk alat kesehatan berbasis kelistrikan secara umum, sebuah institusi
standar internasional (International Electrotechnical committee) telah mengeluarkan
standar, yaitu dari seri IEC 60601. Standar IEC 60601 ini ditujukan untuk
menetapkan persyaratan umum bagi alat kesehatan listrik agar penggunaanya aman.

Disamping hal hal pokok dalam aspek kelistrikan, masing-masing alat


kesehatan sesuai dengan perkembangan teknologinya, memiliki kekhususan dalam
spesifikasi fungsinya. Dengan demikian standarnya pun berbeda antara yang
sifatnya untuk penanganan, monitoring dan diagnose. Demikian pula antara yang
memakai efek radiasi dan sinyal listrik lainnya. Sehingga standar IEC 60601-1 ini
memiliki pelengkap spesifiknya lainnya dengan tetap menggunakan nomor 60601.
Untuk alat yang berbasis pada infuse dan syringe IEC telah mengaturnya dalam
standar IEC 60601-2-24.

Didalam standar teknik spesifikasi alat kesehatan yang diterbitkan oleh negara
Armenia yang mengacu pada standar dari IEC 60601-2-24. Bahwa pada suatu alat
syringe pump harus dilengkapi kriteria sebagai berikut :

a) Standar : IEC 60601-1-2, IEC60601-2-24

ISO 9001:2000, ISO 13485:2000, ISO 46001:1996

b) Power supply 220 VAC 50/60 Hz

c) Kondisi penyimpanan, Temp 0 - 50C, RH 15-90%

d) Kondisi pengoperasian, Temp 10 - 40C, RH 15-90%

e) Rate 0,1 99,9 ml (0,1 ml step)

f) Total volume infus 0,1 999,9 ml


g) Precision 3% setting syiringe

h) Alarm / Safety
1) Infusion nearly empty 5) Syringe unlocked

2) Infusion Complete 6) Plunger disenganged

3) Occlusion 7) Low battery

4) System malfunction
2.3 System Safety

System safety merupakan suatu system yang diterapkan terhadap peralatan


listrik untuk menghindari terjadinya kecelakan yang tidak diinginkan. Secara garis
besar system safety ini terdiri dari safety pasien dan safety pada device. Safety
pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
yang meliputi asesmen risiko, indentifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien (RI, 2011). Sedangkan safety device merupakan suatu sistem
yang ditujukan agar suatu pengoperasian alat sesuai dengan semestinya tanpa
adanya penyimpangan. Pada penggunaannya, suatu alat kesehatan harus memiliki
sistem safety yang berada pada alat kesehatan itu sendiri. Pada alat syringe pump,
sistem safety ini terdiri dari nearly empty, empty, penempatan posisi syringe,
penentuan syringe yang digunakan, kegagalan pada supply tegangan dan monitoring
jumlah cairan volume yang telah diberikan

2.3.1 Nearly Empty

Nearly empty merupakan suatu sistem yang digunakan sebagai indikasi ketika
cairan yang berada didalam syringe telah mendekati habis. Hal ini dilakukan
sebagai suatu informasi untuk operator ketika cairan syringe mendekati habis
kemudian hal yang dilakukan adalah menyiapkan cairan obat kembali atau tidak.

2.3.2 Empty
Empty adalah suatu indikator yang digunakan apabila cairan didalam syringe
telah habis. Hal ini dapat dijabarkan menjadi dua kondisi yaitu untuk memberikan
cairan obat pada syringe kembali ataupun proses pemberian obat telah selesai.

2.3.3 Penempatan Posisi Syringe

Penempatan posisi Syringe adalah suatu pengaman yang diterapkan ketika


penempatan syringe pada plunger tidak sesuai dengan yang semestinya. Jika pada
penempatannya posisi syringe tidak sesuai, maka hal yang ditakutkan adalah
pergerakan motor yang mendorong sebuah syringe tidak tepat sehingga jumlah
cairan yang keluar yang disetting tidak tercapai.

2.3.4 Penentuan Besarnya Syringe

Penentuan besarnya syringe merupakan suatu sistem yang digunakan untuk


mengetahui besarnya syringe yang akan digunakan sudah sesuai atau belum. Karena
besarnya syringe yang digunakan akan mempengaruhi dengan kecepatan pendorong
motor yang menentukan jumlah cairan yang akan keluar.

2.3.5 Power Failure

Power failure merupakan suatu kondisi dimana peralatan listrik kehilangan


sumber utama yang tidak dikehendaki atau tidak diinginkan. Ketika suatu alat
mengalami kegagalan supply tegangan maka rangkaian power failure ini digunakan
sebagai indikasi untuk memberitahukan bahwa alat tidak mendapat sumber
tegangan, indikator ini berupa sebuah alarm.

2.3.6 System Malfunction


2.4 Kompoen Utama Pada Pemodelan Syringe Pump

2.4.1 Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
yang dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
bidang Hardware (perangkat keras)-nya memiliki prosesor Atmel AVR dan
software (perangkat lunak)-nya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Open
source IDE yang digunakan untuk membuat aplikasi mikrokontroler yang
berbasis platform arduino. Mikrokontroler single-board yang bersifat open
source hardware dikembangkan untuk arsitektur mikrokontroller AVR 8 bit dan
ARM 32 bit. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Arduino adalah
kit atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat
komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR.
Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa
diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada
mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input,
memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output seperti yang
diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang mengendalikan input,
proses, dan output sebuah rangkaian elektonik.

2.4.1.1 Arduino Pro Mini


Gambar Fisik Arduino Pro Mini
Pada perancangan ini menggunakan arduino mini pro sebagai controller
keseluruhan sistem alat. Arduino Mini Pro adalah salah satu tipe arduino yang
berukuran kecil. Pada Arduino Pro Mini tidak memiliki downloader, jadi
untuk memprogramnya harus menggunakan downloader eksternal seperti
PL2303.

2.4.1.2 Spesifikasi Teknis

2.4.1.3 Konfigurasi Arduino Pro Mini


Gambar Konfigurasi Arduino Pro Mini
Sumber Daya
Arduino Pro Mini dapat diberi tegangan dari USB Adapter yang
dihubungkan pada 6 kepala pin, atau dari tegangan luar yang teregulasi
sebesar 3,3 Volt atau 5 Volt (tergantung pada model) melalui pin VCC. Jika
pengguna ingin memberikan tegangan sumber yang tidak teregulasi ke
dalam papan, pastikan untuk menghubungkannya ke pin RAW dan
BUKAN ke pin VCC. Jika melalui pin RAW terdapat regulator tegangan
terintegrasi didalam papan Arduino Pro Mini yang dapat menerima
tegangan maksimal 12 VDC.
Pin untuk sumber daya yang tersedia adalah sebagai berikut:
VCC : Terdapat 2 pin VCC. Pin ini untuk memberikan tegangan
pada papan yang berasal dari USB Adapter, dari baterai atau
sumber tegangan lain yang sudah teregulasi 3,3 Volt atau 5 Volt
tergantung model papan.
RAW : Untuk memberikan tegangan belum teregulasi pada papan
yang bersumber dari luar dengan tegangan maksimal sebesar 12
VDC.
GND : Pin untuk ground atau massa.

Memori
ATmega168 memiliki 16 KB flash memory untuk menyimpan kode
(yang mana 2 KB digunakan untuk menyimpan bootloader). 1KB untuk
SRAM dan 512 Byte untuk EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis
dengan menggunakan perpustakaan EEPROM). Sedangkan yang
menggunakan ATmega328 memiliki 32 KB flash memory, 2 KB untuk
SRAM, dan 1KB untuk EEPROM.

Input dan Output


Masing-masing dari 14 pin digital pada Arduino Pro Mini dapat
digunakan sebagai input atau output, dengan menggunakan fungsi
pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Semua pin beroperasi pada
tegangan 3,3 volt atau 5 volt tergantung model papan. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan memiliki resistor
pull-up internal (terputus secara default) sebesar 20-50 kOhm. Selain itu
beberapa pin memiliki fungsi khusus, yaitu:
Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan
mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung ke pin TX-0
dan RX-1 ke 6 kepala pin yang dihubungkan ke USB Adapter.
External Interrupt (Interupsi Eksternal): Pin 2 dan pin 3 ini dapat
dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah,
meningkat atau menurun, atau perubahan nilai. Baca rincian fungsi
attach Interrupt().
PWM : Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit
dengan fungsi analogWrite().
SPI : Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini
mendukung komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI.
LED : Pin 13. Tersedia secara terintegrasi pada papan. LED
terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset bernilai HIGH, maka
LED menyala, dan ketika pin diset bernilai LOW, maka LED padam.
ANALOG : Arduino Pro Mini memiliki 8 pin sebagai input analog,
diberi label A0 sampai dengan A7, yang masing-masing menyediakan
resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default pin ini
dapat diukur dari Ground ke VCC. 4 Pin terdapat pada bagian pinggir
papan (A0 - A3), 2 pin (A4 dan A5) terdapat pada bagian dalam
papan. Sedangkan 2 pin (A6 dan A7) pada beberapa model tidak
dikeluarkan, namun pada model terbaru sudah tersedia. Selain itu
juga, beberapa pin memiliki fungsi yang dikhususkan, yaitu pin TWI
: Pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Yang mendukung
komunikasi TWI menggunakan perpustakaan Wire.
RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan
ulang) mikrokontroler. Jalur ini biasanya digunakan untuk
menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan
utama Arduino atau ingin meletakan tombol reset di area lain.

Komunikasi
Arduino Pro Mini memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi
dengan komputer, dengan Arduino lain, atau dengan mikrokontroler
lainnya. ATmega168 dan ATmega328 menyediakan komunikasi serial
UART TTL, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan pin 1 (TX).
Software Arduino IDE menyertakan sebuah serial monitor yang akan
menampilkan data tekstual sederhana yang dikirim dari dan ke Papan
Arduino melalui koneksi USB.
Perpustakaan SoftwareSerial memungkinkan komunikasi serial pada
beberapa pin digital Pro Mini. ATmega168 dan ATmega328 juga
mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Perangkat lunak Arduino
termasuk perpustakaan Wire digunakan untuk menyederhanakan
penggunaan bus I2C. Sedangkan untuk komunikasi SPI, menggunakan
perpustakaan SPI.

Pemrograman
Arduino Pro Mini dapat diprogram dengan software Arduino. ATmega
168 dan ATmega328 pada Arduino Pro Mini didalamnya sudah tersedia
preburned dengan bootloader yang memungkinkan pengguna untuk meng-
upload kode baru tanpa menggunakan hardware pemrograman eksternal.
Hal ini karena komunikasi yang terjadi menggunakan protokol asli
STK500. Anda juga dapat melewati (bypass) bootloader dan memprogram
mikrokontroler melalui pin header ICSP (In-Circuit Serial Programming).

Reset Software Otomatis


Dari pada menekan tombol reset sebelum upload, Arduino Pro Mini
didesain dengan cara yang memungkinkan Anda untuk me-reset melalui
perangkat lunak yang berjalan pada komputer yang terhubung. Salah satu
pin dari 6 kepala pin dihubungkan ke jalur reset ATmega168/ATmega328
melalui kapasitor 100 nanofarad. Pin ini akan terhubung secara langsung
pada jalur hardware dari USB Adapter: terhubung dengan jalur RTS jika
menggunakan FTDI atau DTR jika menggunakan USB Adapter lainnya.
Bila jalur ini di-set rendah/low, jalur reset drop cukup lama untuk me-reset
chip. Perangkat lunak Arduino menggunakan kemampuan ini untuk
memungkinkan Anda meng-upload kode dengan hanya menekan tombol
upload pada perangkat lunak Arduino. Ini berarti bahwa bootloader
memiliki rentang waktu yang lebih pendek, seperti menurunkan DTR dapat
terkoordinasi (berjalan beriringan) dengan dimulainya upload.
Pengaturan ini juga memiliki implikasi lain. Ketika Arduino Pro Mini
terhubung dengan komputer yang menggunakan sistem operasi Mac OS X
atau Linux, papan Arduino akan di-reset setiap kali dihubungkan dengan
software komputer (melalui USB). Dan setengah detik kemudian atau
lebih, bootloader berjalan pada papan Arduino Pro Mini. Proses reset
melalui program ini digunakan untuk mengabaikan data yang cacat (yaitu
apapun selain meng-upload kode baru), ia akan memotong dan membuang
beberapa byte pertama dari data yang dikirim ke papan setelah sambungan
dibuka. Jika sebuah sketsa dijalankan pada papan untuk menerima satu kali
konfigurasi atau menerima data lain ketika pertama kali dijalankan,
pastikan bahwa perangkat lunak diberikan waktu untuk berkomunikasi
dengan menunggu satu detik setelah terkoneksi dan sebelum mengirim
data.

2.4.2 I2C LCD


Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C merupakan komunikasi
yang dapat digunakan lebih dari dua device (Master Slave - ..Slave) dan
biasanya menggunakan 2 I/O yaitu SDA (Serial Data) dan SCL (Serial
Clock). Sedangkan I2C LCD adalah suatu modul LCD yang dikendalikan
secara serial sinkron dengan protocol I2C (Inter Integrated Circuit) atau
TWI (Two Wire Interface).
Pada umumnya, modul LCD dikendalikan secara pararel baik untuk
jalur data maupun kontrolnya. Namun, jalur pararel akan memakan banyak
pin di sisi controller. Setidaknya pada LCD menggunakan jalur pararel akan
membutuhkan 6 atau 7 pin untuk mengendalikan sebuah modul LCD.
Dengan menggunakan I2C LCD kita hanya membutuhkan 2 pin yang
terhubung ke pin SDA dan SCL pada Arduino.
Arduino sendiri mendukung protocol I2C. pada papan Arduino pro mini,
port I2C terletak pada pin A4 untuk jalur SDA (Serial Data) dan A5 untuk
jalur SCL (Serial Clock). Berikut ini adalah gambar dari modul I2C LCD

Gambar Fisik I2C LCD


Modul I2C converter ini menggunakan chip IC PCF8574, IC ini terdiri
dari 8 bit I/O expander for I2C bus yang pada dasarnya adalah shift register.
Untuk alur komunikasi data, ditunjukkan dengan gambar berikut

2.4.3 Liquid Crystal Display (LCD)


Liquid Crystal Display atau lebih sering disebut sebagai LCD
merupakan salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai
tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. sehingga tampilan
tersebut dapat dilihat secara visual.
Pada modul ini penulis menggunakan LCD dot matrix dengan karakter
16x2, dengan konfigurasi pin LCD sebagai berikut.

Gambar Konfigurasi LCD


2.4.4 Potensiometer Geser

Pada modul ini penulis menggunakan potensiometer geser sebagai


sensor nearly empty. Potensiometer merupakan salah satu jenis resistor
variable yaitu resistor yang dapat diubah nilai tahanannya. Salah satu jenis
potensiometer adalah potensiometer geser, yaitu potensiometer yang nilai
tahanannya dapat diubah dengan cara menggeser wiper pada knob geser
potensiometer tersebut. Potensiometer geser memiliki sebuah pita film
disebut sebagai jalur (track), yang terbuat dari karbon. Sedangkan knob
gesernya terbuat dari bahan keramik yang bersifat konduktif. Ujung-ujung
jalur terhubung ke dua buah terminal potensiometer yaitu Vcc dan
ground(Suryono, 2008) (Fraden, 2003). Bentuk dari potensiometer dapat
dilihat sebagai berikut:

Gambar Potensiometer Geser

Terminal ketiga dari potensiometer geser ini adalah wiper. Wiper adalah
sebuah strip (lempengan kecil dan tipis) logam yang bersifat lentur, yang
menempel dan menekan kuat pada jalur karbon untuk membentuk suatu
hubungan listrik. Wiper dipasang pada sebuah knob geser, yang digunakan
untuk memindahkan posisi wiper disepanjang jalur karbon. Jika knob geser
diubah secara translasi, maka akan menghasilkan perubahan resistansi
(Suryono, 2008).

2.4.5 Operational Amplifier


Operasional Amplifier adalah suatu rangkaian penguat loop tertentu
yang berfungsi untuk meperkuat tegangan masukan diferensial secara akurat.
Salah satu ciri penguat ini adalah mempunyai impedansi masukan yang
besar sehingga tidak membebani sumber yang akan dikuatkan. Penguat ini
mempunyai dua jalan masukan tak membalik dan jalan masukan membalik,
sedangkan keluarannya berupa penguatan yang besar nya ditentukan oleh
perbandingan tahanan yang bekerja pada Op-Amp tersebut.

2.4.5.1 Op-Amp sebagai Komparator

Komparator adalah komponen elektronik yang berfungsi


membandingkan dua nilai kemudian memberikan hasilnya, mana yang
lebih besar dan mana yang lebih kecil. Komparator bisa dibuat dari
konfigurasi open-loop Op Amp. Jika kedua input pada Op Amp pada
kondisi open-loop, maka Op Amp akan membandingkan kedua saluran
input tersebut. Hasil komparasi dua tegangan pada saluran masukan akan
menghasilkan tegangan saturasi positif (+Vsat) atau saturasi negatif (-
Vsat).
Sebuah rangkaian komparator pada Op Amp akan membandingkan
tegangan yang masuk pada satu saluran input dengan tegangan pada
saluran input lain, yang disebut tegangan referensi. Tegangan output berupa
tegangan high atau low sesuai dengan perbandingan Vin dan Vref. Dan
berikut adalah rangkaian komparator sederhana.
Gambar Op-Amp Sebagai Komparator

2.4.6 Transistor Sebagai Saklar

Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada
dua daerah kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off).
Transistor akan mengalami perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan
sebaliknya. Transistor dalam keadaan menyumbat dapat dianalogikan
sebagai saklar dalam keadaan terbuka, sedangkan jenuh seperti saklar yang
menutup.

Gambar Karakteristik Transistor


2.4.6.1 Daerah Jenuh Transistor
Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana transistor
mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga
transistor tersebut seolah olah short pada hubungan kolektor emitor. Pada
daerah ini transistor dikatakan menghantar maksimum (Sambungan CE
terhubung maksimum).

Gambar Transistor Keadaan Jenuh


2.4.6.2 Daerah Mati Transistor
Daerah cutt-off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan
transistor menyumbat pada hubungan kolektor emitor. Daerah cut off
sering dinamakan sebagai daerah mati karena pada daerah kerja ini
transistor tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Pada
daerah cut-off transistor dapat dianalogikan sebagai saklar terbuka pada
hubungan kolektor emitor.

Gambar Transistor Keadaan Mati


2.4.7 Buzzer (Raharja, 2012)

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk


mengubah energi listrik menjadi energi suara. Buzzer terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diagfragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri
arus sehungga electromagnet kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar tergantung dari arah arus polaritas magnetnya, Karena kumparan
dipasang pada diagfragma maka setiap gerakan kumparan akan
menggerakan diagfragma secara bolak-balik sehungga membuat udara
bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai
indicator bahwa proses suatu pekerjaan telah selesai atau terjadi suatu
kesalahan pada suatu alat (alarm). Berikut ini adalah gambar dari buzzer.

Gambar Fisik Buzzer


2.4.8 Optocoupler

Optocoupler adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi sebagai


penghubung (coupling) yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic.
Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu transmitter dan receiver.

Transmitter merupakan bagian yang terhubung dengan rangkaian input


atau rangkaian kontrol.pada transmitter terdiri dari LED inframerah yang
berfungsi untuk mengirimkan sinyal pada receiver. Jika dibandingkan
dengan menggunakan LED biasa, LED inframerah memiliki ketahanan yang
lebih baik terhadap sinyal tampak.

Receiver merupakan bagian yang terhubung dengan rangkaian output


yang terdiri dari dasar komponen phototransistor. Phototransistor merupakan
suatu transistor yang peka terhadap suatu cahaya, pada rangkaian ini
receiver berfungsi untuk menagkap cahaya atau energi panas yang berasal
dari LED inframerah. Suatu sumber cahaya menghasilkan energi panas,
begitu pula dengan spectrum inframerah Karena spectrum inframerah
mempunyai efek panas yang lebih besar dibandingkan cahaya tampak, maka
phototransistor lebih peka untuk menangkap radiasi dari sinar inframerah.
Adapun simbol optocoupler dapat dilihat sebagai berikut.

Gambar Simbol Optocoupler


2.4.9 Motor Stepper

Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan


mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper
merupakan motor DC yang khusus berputar dalam suatu derajat yang tetap
yang disebut step atau langkah.

Motor stepper dapat berputar atau berotasi dengan sudut step yang bisa
bervariasi tergantung motor yang digunakan. Ukuran step dapat berkala pada
range 0,9 sampai 90. Misalnya sudut step 7,5, 15, 30 dan seterusnya
tergantung kebutuhan yang diinginkan. Dengan adanya variasi sudut step
tersebut akan lebih memudahkan untuk melakukan pengntrolan serta
pengontrolannya dapt langsung menggunakan sinyal digital tanpa perlu
menggunakan rangkaian closed loop feedback untuk memonitor posisinya.
Dengan alasan inilah motor stepper banyak digunakan sebagai actuator yang
menerapkan rangkaian digital sebagai pengontrol yang berbasis
mikrokontroler. Secara umum terdapat dua jenis motor stepper, yaitu bipolar
dan unipolar.

Gambar Fisik Motor Stepper


2.4.9.1 Prinsip Kerja Motor Stepper

Pada sebuah motor stepper terdiri dari 2 bagian yaitu rotor dan stator.
Rotor adalah permanen magnet sedangkan stator adalah elektromagnet. Pada
prinsip kerja dari motor stepper ini rotor akan bergerak jika stator diberi
aliran listrik. Aliran listrik ini membangkitkan medan magnet dan membuat
rotor menyesuaikan dengan kutub magnet yang dimilikinya.

Gambar Prinsip Kerja Motor Stepper

Pada gambar diatas terlihat bahwa bagian rotor sedang berada pada
posisi dimana pada kumparan 4 sedang diberikan tegangan, sehingga pada
rotor bagian kutub selatan akan menghadap pada kumparan 4 bagian kutub
utara.

Ketika ingin menghasilkan putaran searah jarum jam, kemudian pada


kumparan 1 diberi tegangan dan melepaskan tegangan pada kumparan
sebelumnya, sehingga bagian rotor akan menghadap ke kumparan 1. Hal ini
kemudian yang dapat dikatakan sebagai terjadinya gerakan 1 putaran (step).
Jika langkah ini terus dilakukan secara bergantian dengan memberikan
tegangan pada kumparan disebelahnya, maka akan mengakibatkan motor
stepper akan berputar.
2.4.9.2 Motor Stepper Bipolar

Motor stepper bipolar mempunyai konstruksi yang mirip dengan jenis


unipolar, hanya tidak terdapat tap pada kumparannya. Penggunaan motor
stepper jenis bipolar memerlukan rangkaian yang agak lebih rumit untuk
mengatur agar motor ini dapat berputar dalam dua arah. Untuk menggerakan
motor stepper jenis ini biasanya diperlukan sebuah driver motor yang
dikenal dengan nama H brdge. Rangkaian ini akan mengontrol setiap
kumparan secara terpisahtermasuk polaritas untuk setiap kumparan.
memiliki dua rangkaian lilitan dengan 4 kutub medan.

2.4.10 Driver motor L293D

Gambar Fisik IC L293D


IC L293D adalah suatu IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan
dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC
yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke
sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D sistem driver yang
digunakan adalah totem pool. Dalam 1 unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah
driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan kemampuan mengalirkan arus
1 Ampere tiap drivernya. Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-
bridge untuk 2 buah motor DC. Konstruksi pin driver motor DC IC l293D adalah
sebagai berikut.
Gambar Konfigurasi IC L293D

Keterangan Pada konfigurasi L293


Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver menerima
perintah untuk menggerakan motor DC.
Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor DC
Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver
yang dihubungkan ke motor DC
Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver motor
DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol
dirver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor DC yang
dikendalikan.
Pin GND (Ground) adalah jalu yang harus dihubungkan ke ground, pin GND
ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah pendingin
kecil.

Anda mungkin juga menyukai