Disusun oleh :
HALAMAN JUDUL
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
DI PUSKESMAS MERGANGSAN
Februari ─ 2019
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Disetujui oleh :
Mengetahui :
iii
g. Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan ............................................... 31
2. Pelayanan Farmasi Klinik ...................................................................... 31
a. Pengkajian dan Pelayanan Resep ........................................................ 32
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO)......................................................... 35
c. Konseling ............................................................................................ 36
d. Monitoring Efek Samping Obat (MESO) ........................................... 38
e. Pemantauan Terapi Obat (PTO) ......................................................... 41
f. Evaluasi Penggunaan Obat ................................................................. 42
3. Kegiatan Lain ......................................................................................... 43
a. PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) ..... 43
b. Posyandu dan Promosi Kesehatan ...................................................... 45
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 46
A. Kesimpulan ................................................................................................ 46
B. Saran ........................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 48
LAMPIRAN .......................................................................................................... 49
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 26. Peracikan Resep Racikan .................................................................. 55
Gambar 27. Penyiapan Obat non Racikan ............................................................ 56
Gambar 28. Penulisan Etiket ................................................................................. 56
Gambar 29. Pembagian Pulveres .......................................................................... 56
Gambar 30. Kemasan Pulveres ............................................................................. 56
Gambar 31. Tampak Depan Almari Psikotropika ................................................. 57
Gambar 32. Tampak Dalam Almari Psikotropika................................................. 57
Gambar 33. Almari Rak ........................................................................................ 57
Gambar 34. Almari Psikotropika .......................................................................... 57
Gambar 35. Meja Peracikan .................................................................................. 57
Gambar 36. Obat yang Telah disiapkan ................................................................ 57
Gambar 37. Etiket Obat Luar (Biru) ..................................................................... 58
Gambar 38. Etiket Obat Oral (putih)..................................................................... 58
Gambar 39. Pengukuran Tekanan Darah saat PIS PK .......................................... 58
Gambar 40. Penempelan Stiker PIS PK ................................................................ 58
Gambar 41. Observasi dan Pencatatan PIS PK ..................................................... 58
Gambar 42. Kegiatan Posyandu ............................................................................ 58
Gambar 43. Pendataan Tumbuh Kembang Anak di Posyandu ............................. 58
Gambar 44. Pembagian Leaflet ............................................................................. 58
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis
mampu menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker
(PKPA) di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta pada periode 4 Februari ─ 16
Februari 2019. Kegiatan PKPA ini merupakan salah satu syarat untuk meraih
gelar Apoteker pada Program Studi Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan
gambaran kepada calon Apoteker mengenai pelayanan kefarmasian di puskesmas,
termasuk permasalahan yang dihadapi di Puskesmas khususnya Mergangsan serta
solusi yang dipilih terkait permasalahan yang dihadapi. Selain itu, PKPA
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi calon Apoteker sehingga mampu
memasuki dunia kerja farmasi dan bekerja sesuai standar.
Kegiatan PKPA dan penyusunan laporan ini dapat terselesaikan dengan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah mendukung baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Agung Endro Nugroho, M.Sc., Apt., selaku dekan Fakultas
Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
2. Dr. Ika Puspita Sari, M.Si., Apt. selaku Ketua Program Studi Profesi
Apoteker Universitas Gadjah Mada
3. drg. Risa Dhiana Permanasari selaku Kepala Puskesmas Mergangsan
Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan serta kesempatan bagi
penulis untuk menjalankan kegiatan PKPA.
4. Dr. Nunung Yuniarti, M.Si., Apt., dan Dr. Purwantiningsih, M.Si., Apt
,selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan bekal
pengetahuan dan arahan untuk melaksanakan PKPA
5. Heri Kristanta, S.Farm., Apt. selaku Koordinator Farmasi dan Apoteker
Puskesmas Mergangsan sekaligus menjadi pengampu PKPA di Puskesmas
Mergangsan.
vii
6. Bu Ulvi dan segenap tenaga kesehatan maupun staf di Puskesmas
Mergangsan yang telah bersedia untuk membagikan ilmu, wawasan, dan
pengalaman kepada para penulis
7. Keluarga dan teman-teman yang telah memberikan dukungan,bantuan, dan
semangat selama penulis melaksanakan PKPA dan penulisan laporan
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan PKPA Puskesmas
Mergangsan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi penyempurnaan laporan ini. Kami berharap
semoga laporan PKPA ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi semua pihak
yang membutuhkan
Penulis
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah suatu keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi (DepKes RI, 2009). Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah
satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
kerja. Secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan.
1
2
pelayanan kefarmasian.
dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien.
keterampilan dan perilaku agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien. Oleh
PKPA merupakan salah satu wadah bagi calon apoteker dalam meningkatkan
Melalui Praktek Kerja Profesi Apoteker, mahasiswa calon apoteker dapat belajar
3
kesehatan masyarakat
B. Tujuan PKPA
1. Meningkatkan pemahaman calon Apoteker tentang peran, fungsi, dan
kefarmasian di Puskesmas.
kefarmasian di puskesmas.
kefarmasian di Puskesmas.
praktek profesi apoteker di puskesmas dalam kaitan dengan peran, tugas, dan
C. Manfaat PKPA
1. Mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam
puskesmas.
di lingkungan kerja.
BAB II
1. Visi
2. Misi
kesehatan.
berpotensi wabah.
3. Budaya Puskesmas
a. Komitmen
mencapai sasaran.
b. Profesional
5
6
c. Efektif
ditetapkan.
d. Efisien
optimal.
e. Aman
f. Empati
4. Struktur Organisasi
pelaksanaannya dibantu oleh Kepala Tata Usaha dimana Kepala Tata Usaha ini
Desember 2018.
Status
No Jabatan
pada tahun 2018 sebanyak 6 orang dengan rasio 18,707 per 100.000
orang dengan rasio 6,2358 per 100.000 penduduk yang ada di wilayah
kerja.
Kesehatan.
sebagai berikut :
a. Hari Senin-Kamis : jam 07.30- 12.00 WIB (jam pelayanan sampai pukul
14.30 WIB)
b. Hari Jumat : jam 07.30-10.00 WIB (jam pelayanan sampai pukul 11.30
WIB)
c. Hari Sabtu : jam 07.30-11.00 WIB (jam pelayanan sampai pukul 13.00
WIB)
prasarana meliputi :
pada jam kerja. Pada hari minggu digunakan untuk pelayanan gawat
darurat. Pada pelayanan ini, disediakan rujukan bila ada kasus yang perlu
biasa.
12
Pelayanan ini dilengkapi dengan tiga unit dental dan tersedia setiap
hari selama jam kerja. Pada pelayanan ini, disediakan rujukan bila ada
Pelaksanaan kegiatannya :
d. Laboratorium
diterima.
gizi dengan penyakit penyerta. Pelayanan setiap hari Senin ─ Sabtu pukul
h. Klinik IMS
Pelayanan Konsultasi setiap hari Selasa dan Kamis jam 10-12.00 WIB.
Mergangsan dan hari Minggu mulai pukul 08.00 - 12.00 WIB. Distribusi
obat ke unit IGD dilakukan dengan metode floor stock dan individual
14
5) Penyuluhan KB
3) Pembinaan posbindu.
5) Kegawatdaruratan psikiatrik.
1) Mobile VCT/IMS.
2) Penyuluhan Hipertensi.
a. Perencanaan
seleksi obat dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta yang harus
kesehatan yang ada di puskesmas seperti dokter, dokter gigi, bidan, dan
pola konsumsi dari pemakaian sediaan farmasi dan bahan medis habis
pemberian vitamin A bagi balita, tablet tambah darah bagi ibu hamil,
tersebut dibuat perencanaan terkait dengan obat dan bahan medis apa saja
penggunaan obat dan bahan medis habis pakai serta disesuaikan dengan
LPLPO, dilakukan pula pengadaan sendiri oleh puskesmas untuk alat tulis
medis habis pakai lainnya yang tidak diadakan oleh Dinas Kesehatan
Kota Yogyakarta.
b. Permintaan
permintaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai diluar dari
sebanyak dua kali tiap bulannya dengan jmlah permintaan tidak melebihi
atau bahan medis habis pakai di luar LPLPO harus dilakukan sendiri oleh
c. Penerimaan
Berdasarkan PMK No 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
habis pakai (BMHP) bertujuan agar barang yang diterima sesuai dengan
bahan medis habis pakai yang diantarkan oleh pihak Dinas Kesehatan.
Kesehatan.
d. Penyimpanan
Berdasarkan PMK No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin
biasa. Pada setiap rak rak penyimpanan dilengkapi dengan kartu stok
untuk tiap tiap item obat. Gudang farmasi juga dilengkapi dengan air
bersuhu 8-15 °C, vaksin disimpan di kulkas vaksin tersendiri dengan suhu
khusus yang terpisah dari sediaan lain. Almari khusus disimpan di dalam
(FIFO) dan Frist Expired First Out (FEFO). Penyusunan yang dilakukan
gudang farmasi diberi tulisan tanggal kadaluarsa disetiap item obat dengan
e. Pendistribusian
Menurut PMK No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
sediaan farmasi dan bahan medis habis secara merata dan teratur untuk
mutu, jumlah dan waktu yang tepat. Sub-sub unit di Puskesmas dan
Puskesmas;
2) Puskesmas Pembantu;
3) Puskesmas Keliling;
4) Posyandu; dan
22
5) Polindes.
untuk obat-obat golongan emergency di poli UGD, gigi, dan KIA serta
diluar obat emergency, maka akan dilakukan peresepan dan obat akan
gudang jika stok obat di kamar obat telah habis. Mahasiswa membantu
pendistribusian stok obat dari gudang ke kamar obat setiap hari apabila
f. Pengendalian
bahan medis habis pakai dilakukan dengan pencatatan pada kartu stok.
Setiap stok masuk dan keluar dicatat pada kartu stok. Kemudian
1) Pengendalian persediaan
2) Pengendalian penggunaan
24
a) Prosentase antibiotik
Puskesmas
atau unit pelayanan lainnya. Kegiatan pencatatan dan pelaporan obat yang
farmasi dan bahan medis habis pakai, baik sediaan farmasi dan bahan
setiap resep yang masuk membutuhkan waktu cukup lama. Selain itu,
serta jumlah obat yang diserahkan kepada pasien sesuai dengan resep.
item obat terdata, dapat diketahui total obat yang diserahkan pada hari
tersebut.
dilakukan setiap bulan untuk tiga jenis penyakit yaitu ISPA non
ISPA non pneumonia (<20%), diare non spesifik (<8%), dan myalgia
bulan Januari yang dilakukan pada hari Senin, 4 Februari 2019. Cara
nama obat yang diberikan, ada atau tidaknya antibiotik, aturan pakai
4) Daftar ED Obat
obat dilakukan setiap bulan dan diberi label ED berwarna putih pada
setiap obat yang ada pada gudang. Untuk obat-obat dengan ED tiga
bulan atau kurang, diberi label ED dengan kertas berwarna merah atau
pelayanan. Kemudian obat disimpan dan dibuat berita acara obat ED.
29
jumlah item obat generik, serta persentase obat generik pada setiap
6) Kartu Stok
pencatatan stok setiap barang, baik obat maupun bahan medis habis
pakai seperti sarung tangan dan jarum suntik. Kartu stok diberikan
ini berisi nama barang, satuan, tanggal, jumlah barang masuk, jumlah
30
purchasing)
kinerja pengelolaan.
dengan profesi kesehatan lain dan kepatuhan pasien yang terkait dalam
jenis kelamin, berat badan pasien, nama dokter, tanggal resep, serta
loket, loket sebelah barat untuk melayani resep dari poli KIA dan
loket sebelah timur untuk melayani resep dari poli umum (UGD dan
Mergangsan.
dengan informasi data pasien yang meliputi nama, usia, jenis kelamin,
dan berat badan pasien. Selain itu dilakukan juga skrining farmasetis
dan klinis.
resep manual untuk poli KIA-KB. Item obat untuk resep non e-
prescribing masih ditulis tangan dan beberapa tulisan ada yang kurang
Sebagai evaluasi, resep dapat dibuat secara elektronik untuk semua poli
use date obat, dan informasi tambahan lainnya, seperti sediaan cair
berupa sirup atau suspensi yang harus dikocok terlebih dahulu sebelum
printer pada kertas sticker lalu ditempelkan pada plastik obat untuk
dalam plastik.
sehingga terkadang pasien yang datang lebih dahulu bisa saja menerima
obat lebih lama dibanding dengan pasien lainnya karena item obat yang
disiapkan lebih banyak atau lebih rumit. Sebagai bahan evaluasi, dapat
tetapi juga alamat atau tanggal lahir pasien untuk mencegah terjadinya
sehingga setidaknya ada dua kali proses pemeriksaan yaitu pada saat di
kebutuhan
lain-lain;
kefarmasian.
menggunakan formulir PIO. Selain itu ada juga pembuatan leaflet untuk
c. Konseling
pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat pasien rawat jalan dan
khusus untuk setiap pasien yang masuk kriteria pasien yang perlu
seperti pasien dengan penyakit kronis dan pasien yang menerima lebih
3) Pasien geriatri
4) Pasien pediatrik
farmasi
efek samping obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal
insidensi efek samping obat yang sudah sangat dikenal atau yang baru
saja ditemukan.
efek samping yang tidak tertera di leaflet obat dan terjadi pada pasien
PENDERITA
OBAT
(........................................)
41
efek samping.
PTO saat melakukan home pharmacy care pada kegiatan PIS PK.
PUSKESMAS MERGANGSAN
Nama Pasien : Bapak Tri
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Brontokusuman RT 34 RW 9, Mergangsan,
Yogyakarta
Riwayat
Penggunaan
Obat
Metformin 500
mg 2x1
Glimepirid 1
mg 1x1
Riwayat
Alergi
-
pasien diare non spesifik, penggunaan antibiotik pada pasien ISPA non
3. Kegiatan Lain
Kemenkes 2015-2019.
hasil kunjungan rumah dan analisis data, akan diperoleh gambaran dan
bahwa rumah tersebut sudah ikut serta dalam PIS-PK. Dari data yang
terjadi dalam lingkup wilayah yang ada. Apabila masalah yang ada
terlibat dalam posyandu termasuk staf non nakes. Jika staf non nakes
saat PKPA, mahasiswa turut serta dalam kegiatan promosi kesehatan yang
A. Kesimpulan
pedoman.
pelayanan kefarmasian
B. Saran
medication error.
nyaman.
48
LAMPIRAN
49
50
Gambar 9. Kartu Stok pada Gudang Gambar 10. Label ED pada Item Obat
Farmasi
Gambar 11. Tampak Luar Almari Gambar 12. Tampak dalam Almari
Pendingin Pendingin
53
Gambar 13. Meja Penyiapan Obat Non Gambar 14. Rak Obat
Racikan
Gambar 15. Rak Penyimpanan Obat TBC Gambar 16. Tempat Input Data Resep
54
Gambar 17. Penandaan Obat High Alert Gambar 18. Penandaan Obat LASA
Gambar 19. Sistem Informasi dan Gambar 20. Alur Pelayanan Obat
Manajemen Puskesmas Mergangsan
Gambar 21. Tampak Depan Loket Gambar 22. Pemberian Obat dan
Penyerahan Obat Konseling Pasien
55
Gambar 25. Konseling Sediaan Khusus Gambar 26. Peracikan Resep Racikan
56
Gambar 27. Penyiapan Obat non Racikan Gambar 28. Penulisan Etiket
Gambar 31. Tampak Depan Almari Gambar 32. Tampak Dalam Almari
Psikotropika Psikotropika
Gambar 35. Meja Peracikan Gambar 36. Obat yang Telah disiapkan
58
Gambar 37. Etiket Obat Luar (Biru) Gambar 38. Etiket Obat Oral (putih)
Gambar 39. Pengukuran Tekanan Darah Gambar 40. Penempelan Stiker PIS PK
saat PIS PK
Gambar 41. Observasi dan Pencatatan PIS Gambar 42. Kegiatan Posyandu
PK