DI SUSUN OLEH :
Pertama-tama kami memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya yang tidak pernah berhenti tercurah sehingga penyusun
diberikan kemudahan dalam melaksanakan tugas dan menyelesaikan Laporan
Pengantar Praktek Kerja Lapangan. Tidak Lupa shalawat dan salam kami
hantarkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta para keluarga,sahabat dan
para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Laporan Pengantar Praktek Kerja Lapangan ini adalah salah satu cara pemahaman
mengenai tugas kefarmasian khususnya Tenaga Teknis Kefarmasian dengan
terlibat langsung dalam pelayanan kefarmasian di Apotek Puskesmas Sungai
Jingah, sehingga penyusunan dapat menerapkan beberapa ilmu yang diperoleh
selama perkuliahan dan mendapatkan banyak pengalaman yang sangat berharga
dan berguna sebagai bayangan dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
Pada laporan ini penyusun sajikan mengenai Puskesmas Sungai Jingah yang
menjadi lahan Praktek Kerja Lapangan, yaitu Apotek Puskesmas Sungai Jingah
Banjarmasin.Penyusunan laporan ini merupakan suatu tanggung jawaban terhadap
pelaksanaan ini pada tanggal 1 Desember 2018, Mahasiswa Diploma III Farmasi
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Penyelesaian Laporan Pengantar Praktek Kerja Lapangan ini tidak lepas dari
bantuan doa dari keluarga, rekan, relasi, dan teman yang telah mendukung dan
meluangkan waktu untuk ikut berpartisipasi. Kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
Kami berharap Pengantar Praktek Kerja Lapangan ini dapat membuahkan hasil
yang lebih baik dan bermanfaat sehingga dapat menjadi panduan dalam
menghadapi persaingan dan lingkungan kerja yang semakin penuh tantangan di
masa yang akan datang. Kami memohon maaf yang sedalam-dalamnya apabila
iii
selama menyelesaikan Laporan Pengantar Praktek Kerja Lapangan ini telah
melakukan kesalahan karena kami juga tidak lepas dari kekhilafan dan kami
menyadari bahwa lapoaran ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Tujuan Pengantar Praktek Kerja Lapangan ...............................................3
C. ManfaatPengantar Praktek Kerja Lapangan ..............................................4
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Alur pelayanan Kesehatan (Untuk meminta surat keterangan sehat,
Buta warna, melamar kerja) di Puskesmas Sungai Jingah…………...34
Gambar 3.2 Alur Pelayanan Resep di Puskesmas Sungai Jingah .............................. 35
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu indikator yang menggambarkan tingkat
keberhasilan pembangunan suatu negara. Menurut Undang-Undang No 36
Tahun 2009 tentang kesehatan, Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara social dan ekonomis. Kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan
secara terus menerus termasuk derajatkesehatannya untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang sejahtera (Depkes RI, 2009).
1
2
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui struktur organisasi dan tugas serta fungsi Puskesmas Sei
Jingah Banjarmasin.
b. Mengetahui data kependudukan yang dilayani oleh puskesmas Sei
Jingah Banjarmasin.
c. Mengetahui manajemen perbekalan farmasi di puskesmas Sei Jingah
Banjarmasin.
4
A. Puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2014 yang dimaksud dengan
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
(Menkes, 2014).
5
6
sesuai sosial budaya setempat yang di dukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.
2. Upaya pencegahan (preventif) yaitu merupakan rangkaian kegiatan dalam
rangka pencegahan suatu penyakit dengan memelihara kesehatan
lingkungan maupun perorangan.
3. Pelayanan pengobatan (kuratif) yaitu merupakan suatu rangkaian dari
pengelolaan obat yang merupakan tahapan akhir dari suatu pelayanan
kesehatan yang ikut menentukan efektifitas upaya pengobatan oleh tenaga
medis kepada pasien
4. Upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yaitu merupakan suatu kegiatan
dalam upaya pemulihan kesehatan (Anonim, 2013).
Hal tersebut jadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas kesehatan
termasuk puskesmas yang merupakan unit pelaksanaan kesehatan tingkat
pertama dalam pelayanan yang bersifat pokok yang sangat dibutuhkan oleh
sebagian besar masyarakat termasuk di dalamnya pelayanan kefarmasian di
Puskesmas ditujukan kepada semua penduduk dan tidak membedakan jenis
kelamin dan golongan umur (Anonim, 2006).
Semua tenaga kefarmasian harus memiliki surat tanda registrasi dan surat izin
praktik untuk melaksanakan Pelayanan Kefarmasian di fasilitas pelayanan
kesehatan termasuk Puskesmas, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
8
b. Tujuan
Tujuan pencatatan, pelaporan dan pengarsipan adalah:
a. Bukti bahwa pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai telah
dilakukan;
b. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian; dan
c. Sumber data untuk pembuatan laporan
d. Bukti pencatatan:
1. Motoing Generik
2. Register Penerimaan Obat
3. Indikator Peresepan
4. Register Harian Psikotropika
5. Register Harian Obat Terbatas
6. Register Harian Obat
7. Expired Date
8. Indikasi Mutu Klinis Apotik
8. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
dilakukan secara periodik dengan tujuan untuk:
a. mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga dapat
menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan;
b. memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan Obat dan Bahan
Medis Habis Pakai; dan
c. memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan.
E. Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas berperan penting dalam meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan. Pelayanan
14
15
16
Sarana Kesehatan yang ada di wilayah puskemas Sungai Jingah ini terdiri
dari:
a. Puskesmas Induk : 1 Buah
b. Pustu : 1 Buah
1. Pustu Sungai Andai
c. Pos Kesehatan Desa/Kelurahan Siaga
1. Poskeskel Sungai Jingah (Permanen)
2. Poskeskel Sungai Andai (Permanen)
d. Pusling ada 10
1. Pusling Dahlia
2. Pusling Zahra
3. Pusling Cempaka
4. Pusling Wijaya Kusuma
5. Pusling Kenanga Indah
6. Pusling Bawang Merah
7. Pusling Aster
8. Pusling Mutiara
9. Pusling Sungai Biuku
19. Gudang
20. Musholla
21. WC Karyawan
22. WC Pasien.
23. Meja Informasi.
24. Dapur.
d. Jaringan Pelayanan
1) Pustu : Hj. Salasiah
2) Pusling : Maulidaturrahmah, S.Kep
3) Bidan Kelurahan dan kewirausahaan : Noradina A, Amd., Keb
B. Sejarah, Visi, Misi, Motto, Tata Nilai dan Tujuan Puskesmas Sungai
Jingah
1. Sejarah Puskesmas Sungai Jingah
Puskesmas Sungai Jingah berdiri sejak tahun 1997 yang terletak di Jalan
Sungai Jingah No. 06 Rt. 04 Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota
Banjarmasin. Puskesmas ini terdiri dari balai pengobatan, laboraturium,
ruang bidan dan anak, pengobatan gigi serta apotek. Pada Januari 2015
Puske smas Sungai Jingah pindah ke Jalan Jahri Saleh No. 111 Rt.19.
A : Amanah
S : Sabar
I : Inovatif
Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana di Apotek dan Gudang Obat Puskesmas
Sungai Jingah Banjarmasin
1 Lemari Arsip 1
2 Lemari Obat 1
3 Rak Obat Besi 9
4 Rak Kayu 1
5 Lemari Es 1
6 Lemari Narkotika 1
7 Loket 1
8 Blender Obat 1
9 Mortir dan Stamper 1
10 Bak sampah 3
11 Kursi 2
12 Laptop 1
13 Printer 2
14 AC 2
16 Meja kerja 1
25
2. Pengadaan
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas diperoleh
melalui Instalasi Farmasi Kota Banjarmasin yang disetujui oleh Kepala
Dinas Kesehatan dengan mengajukan daftar kebutuhan obat berdasarkan
LPLPO yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan Apoteker
Pengelola Apotek di Puskesmas Sungai Jingah, dan selanjutnya LPLPO
dikirim ke IFK.
3. Penerimaan
Penerimaan obat pada Puskesmas Sungai Jingah dari Instalasi Farmasi
Dinas Kesehatan dilakukan pada awal bulan setiap diatas tanggal 10. Saat
penerimaan obat, petugas gudang obat Puskesmas Sungai Jingah akan
memeriksa kembali kesesuaian obat yang datang dengan lembar LPLPO.
Petugas penerima obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat yang
di serahterimakan, meliputi:
a. Kemasan
b. Jenis dan jumlah obat
c. Bentuk sediaan obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO)
d. Tanggal kadaluarsa obat
e. No Batch
27
4. Penyimpanan
a. Gudang
Ruang gudang terpisah dengan ruang pelayanan, letaknya
bersebelahan dengan ruang pelayanan. Didalam gudang terdapat
pendingin udara (AC) agar obat-obatan dalam gudang tidak lembab.
Lantai gudang terbuat dari keramik dan obat disusun pada rak obat.
b. Obat
1) Suhu penyimpanan
a) Suhu kamar (15ºC-25ºC) untuk obat-obatan seperti PCT,
Antibiotik, Zinc dan lain-lain.
b) Suhu sejuk (8ºC-15ºC) untuk obat tetes mata, tetes telinga,
salep mata dan beberapa sedian injeksi.
c) Suhu dingin (2ºC-8ºC) untuk vaksin dan injeksi seperti Metil
Ergometrin
d) Suhu beku < 2ºC untuk obat-obatan seperti Anti hemoroid,
Stolax, dan Sub vagina.
2) Bentuk sediaan.
3) Alphabetis.
4) FIFO.
5) FEFO.
28
5. Distribusi
Pendistribusian obat di Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin dilakukan
ke unit-unit pelayanan Puskesmas Sungai Jingah, Pustu, Pusling,
Posyandu dan Poskeskel. Pelaksanaan pendistribusian juga dilakukan
pencatatan setiap pelaksanaan pengeluaran pemakaian obat, sehingga
memudahkan proses pencatatan ataupun registrasi obat perbulannya.
6. Pengendalian
a. Pengendalian Persediaan
Pengendalian dan persediaan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas Sungai Jingah dilakukan dengan perhitungan secara
matang dengan melihat obat apa saja yang diperlukan di Puskesmas
yaitu dengan menggunakan data kartu stok obat.
b. Pengendalian Penggunaan
Pengendalian penggunaan obat dilakukan dengan melihat pola
konsumsi obat serta jumlah resep. Dengan pengendalian penggunaan
obat yang tepat maka tidak akan ada obat yang menumpuk atau
kurang di Puskesmas tersebut, sehingga dana obat dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin.
a. Pelayanan Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari Dokter, Dokter Gigi, Dokter Hewan,
kepada Apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat untuk pasien.
Pelayanan resep adalah kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non teknis
yang harus dikerjakan mulai dari penerimaan resep, peracikan obat, sampai
dengan penyerahan obat kepada pasien.
Pelayanan kefarmasian dilakukan sebagai berikut:
1) Penerimaan Resep
Setelah menerima resep dari pasien, dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Pemeriksaan kelengkapan administrasi resep, yaitu: nama dokter,
paraf dokter, tanggal penulisan resep, nama obat, jumlah obat,
cara penggunaan, nama pasien, tanggal lahir, alamat pasien, dan
jenis kelamin pasien.
b) Pemeriksaan kesesuian farmasetik, yaitu bentuk sediaan, dosis,
potensi, stabilitas, cara dan lama penggunaan obat.
c) Pertimbangan klinik, seperti alergi, efek samping, interaksi dan
kesesuian dosis.
d) Konsultasikan dengan dokter apabila ditemukan keraguan pada
resep atau obatnya tidak tersedia.
2) Skrining Resep meliputi:
a) Melakukan pemeriksaan kelengkapan yaitu: bentuk sediaan, dosis,
jumlah, stabilitas, cara dan lama penggunaan.
32
Pasien
Loket
BP
Laboratorium Gizi
UMUM
Sakit
Sehat Apotek
Tata Usaha
Pulang
Gambar 3.2 Alur pelayanan Kesehatan (Untuk meminta surat keterangan sehat,
Buta warna, melamar kerja) di Puskesmas Sungai Jingah.
35
Hubungi Dokter
(Lengkap)
Penyerahan Obat
Pemberian Informasi
Permintaan obat yang selama ini menjadi perhatian khusus atau kegiatan
perbekalan kesehatan yang ada pada seluruh kota. Permintaan obat untuk
mendukung pelayanan obat di Puskesmas obat di masing-masing Puskesmas
diajukan oleh kepala Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
menggunakan format LPLPO, Sedangkan permintaan dari sub unit ke kepala
Puskesmas dilakukan periodik menggunakan LPLPO Sub Unit.
Formulir yang digunakan sebagai dokumen bukti mutasi obat adalah formulir
LPLPO atau disebut juga formulir Laporan Pemakaian dan Lembar
Permintaan Obat. Formulir ini dipakai untuk permintaan dan pengeluaran
obat. Laporan pemakaian dan lembar permintaan obat dibuat rangkap 2 (dua):
37
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdapat di Apotek atau Gudang Obat
Puskesmas Sungai Jingah secara keseluruhan berjumlah 4 orang yang
terdiri dari 1 orang Apoteker, 1 orang Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
dan 2 orang Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) kontrak sementara.
38
39
3. Penerimaan
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola
di bawahnya yang bertujuan agar obat yang diterima sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan Puskesmas.
Penyerahan obat kepada Puskemas dilaksanakan setelah mendapat
persetujuan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau pejabat
yang diberi wewenang untuk itu.
Setelah obat diterima, petugas penerimaan obat digudang melakukan
pengecekan terhadap obat-obat yang diserahkan, mencakup jumlah
kemasan/peti, jenis dan jumlah obat, bentuk obat sesuai dengan isi
dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas
penerima/diketahui Kepala Puskesmas, bila tidak memenuhi syarat
petugas penerima dapat mengajukan keberatan. Apabila terdapat
kekurangan, penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang (rusak,
jumlah kurang dan lain-lain). Setiap penambahan obat-obatan, dicatat
dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok.
4. Penyimpanan
Penyimpaanan dilakukan setelah penerimaan obat, obat akan disimpan
di gudang obat puskesmas. Penyimpanan obat harus dilakukan di rak-
rak obat sesuai abjad, jenis sedian dana sumber dana. Cara
penyimpanan obat di Puksesmas Sungai Jingah Banjarmasin sudah
sesuai, yakni disimpan menurut alfabetis dan bentuk jenis sediannya
(injeksi, salep, tablet, sirup, alkes dan lain-lain). Untuk pengeluaran
pemakaian obatnya, Puskesmas Sungai Jingah memerlukan sistem
FIFO dan FEFO. Sistem FIFO adalah sistem dimana obat yang masuk
lebih awal keluarnya pun lebih awal, begitu juga sebaliknya.
Sedangkan sistem FEFO adalah sistem penyimpanan berdasarkan
masa berlakunya obat tersebut (expire date) dimana obat yang lebih
dekat waktu kadaluarsanya akan dikeluarkan terlebih dahulu. Ini juga
43
5. Distribusi
Pendistribusian obat merupakan kegiatan untuk menyalurkan obat dari
puskesmas ke unit-unit pelayanan kesehatan, sehingga setiap saat
tersedia dalam jumlah, jenis dan mutu yang dibutuhkan.
Pendistribusian obat dan alat kesehatan dari gudang obat Puskesmas
Sungai Jingah Banjarmasin dilakukan ke beberapa sub unit pelayanan
kesehatan, seperti Poskesdes, Posyandu Balita, Posyandu Lansia,
Pusling, UKS, UKK dan Pustu.. Pendistribusian kepada sub-sub unit
44
6. Pengendalian
Pengendalian bertujuan agar tidak terjadi kelebihan atau kekosongan
obat di unit pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas). Kegiatan
Pengendalian terdiri dari :
a. Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan
tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan
program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan
dan kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan
dasar. Pengendalian persediaan diperlukan pengamatan terhadap
stok kerja, stok pengaman, waktu tunggu dan sisa stok.
Diperhitungkan keadaan stok yang seharusnya ada pada waktu
kedatangan obat atau kalau dimungkinkan dilakukan pemesanan
untuk mencukupi persediaan.
b. Pengendalian Penggunaan
Tujuan pengendalian Penggunaan adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana
obat. Pengendalian penggunaan meliputi :
1) Presentase penggunaan generik.
2) Presentase penggunaan injeksi.
3) Presentase rata-rata jumlah R/.
4) Presentase penggunaan obat generik.
5) Kesesuaian dengan pedoman.
c. Penanganan Obat Hilang, Obat Rusak dan Kadaluwarsa
1) Penanganan Obat Hilang
Bertujuan sebagai bukti pertanggung jawaban Kepala
45
Resep gratis terdiri atas 1 rangkap, yaitu lembar putih dan hijau.
Lembar putih akan dikumpulkan per hari sebagai arsip Apotek untuk
pembuatan laporan penggunaan obat, sedangkan lembar hijau akan
dikumpulkan setiap hari dan diserahkan kebagian tata usaha untuk
dibuatkan laporan dan diajukan ke Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.
Resep JKN hanya terdiri atas 1 lembar berwarna putih dan masing-
masingnya akan dibuatkan laporan dan diajukan kepada pihak yang
bersangkutan. Untuk resep umum, resepnya sama seperti resep JKN
yaitu hanya terdiri atas 1 lembar berwarna putih. Akan tetapi, pasien
dengan resep umum harus melakukan pembayaran terlebih dahulu pada
bagian kasir.
49
2. Peracikan Obat
Penyiapan obat yang sudah jadi dilakukan dengan mengambil obat
sesuai dengan yang tertulis pada resep. Saat pengambilan obat perlu
diperhatikan nama obat, dosis, umur, penyakit pasien, jumlah obat,
jenis sediaan dan expired date obat tersebut. Jika obat telah siap dan
sesuai dengan permintaan, kemudian dilakukan penulisan nama pasien
nomor urut sesuai kode masing-masing jenis pelayanan (Umum dan
JKN) dan cara penggunaan obat pada etiket.
3. Penyerahan Obat
Sebelum menyerahkan obat kepada pasien, petugas apotek yang
mengerjakan resep tersebut harus memeriksa kembali kesesuaian
antara jenis, jumlah serta aturan pakai kemudian petugas akan
memanggil nama pasien. Penyerahan obat kepada pasien harus disertai
dengan pemberian informasi obat yang jelas. Petugas apotek harus
memastikan bahwa pasien telah memahami betul cara penggunaan
obat dan memberitahukan kepada pasien untuk menyimpan obat di
tempat yang aman dan jauh dari jangkuan anak-anak serta
penyimpanan khusus untuk obat-obat tertentu, seperti penyimpanan
suppositoria.
4. Informasi Obat
50
Sungai Andai dan Surgi Mufti, Serta Posyandu Balita bertempat di Kasih
Ibu dan Teratai Putih.
2. Penyuluhan
Penyuluhan kepada pasien memegang peranan penting, tujuannya yaitu
agar dapat secara langsung mengedukasi pasien terhadap jenis dan cara
pemakaian oabat yang dikonsumsinya agar terapi yang diharapkan dapat
tercapai dengan maksimal. Penyuluhan yang dilakukan masih dalam
bentuk penyuluhan dalam gedung yang sifatnya kebih mengarah kepada
pelayanan informasi terhadap penggunaan obat. Penyuluhan juga
dilakukan apabila terjadi penyakit bersifat epidemi yaitu kenaikan
kejadian suatu penyakit yang berlangsung cepat dalam jumlah insiden
yang banyak contohnya Filariasis. Tujuannya untuk memberikan
informasi kepada pasien tentang cara pencegahan penyakit tersebut
sehingga tidak bertambah masyarakat yang sakit.
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan di Puskesmas Sungai Jingah yaitu
pada hari Kamis tanggal 13 Desember 2018 tentang Maag/Gastritis dan
pada hari Sabtu tanggal 15 Desember 2018 tentang Flu dan cara
penggunan obatnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin sebagai unit pelayanan
kesehatan yang diperlukan dan sangat membantu masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang mudah, cepat dan terjangkau
serta memiliki ruangan dan lingkupan yang bersih.
2. Manajemen perbekalan farmasi di Puskesmas Sungai Jingah
Banjarmasin di kelola oleh apoteker dan dua asisten apoteker, meliputi
: perencanaan, permintaan obat, pengadaan atau penerimaan obat,
penyimpanan, pendistribusian pengendalian dan pelaporan obat.
3. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin
sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Pelayanan tersebut
meliputi penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat dan
pemberian informasi obat.
B. Saran
1. Pengelolaan obat di Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin sudah
sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan dan diharapkan dapat
mempertahankan serta meningkatkan manajamen pengelolaan obat
serta mencegah terjadinya human error.
2. Tingkatkan kerja sama antara petugas apotek, perawat, dokter dan
bidan.
3. Untuk mahasiwa/ mahasiswi agar pelaksanaan PPKL dilaksanakan
pada waktu yang lebih lama agar mahasiswa lebih dapat memahami
perannya di bidang kefarmasian sebagai seorang Tenaga Teknis
Kefarmasian.
52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 22. RAK OBAT APBD SEDIAAN SIRUP,SUSPENSI DAN OBAT LUAR
Npm : 1648401110057
1. Kepanjangan
LPLPO? Jawab:
Laporan Pemakain dan Lembar Permintaan Obat
Sirup:
1) Ambroxol Sirup
2) Alpialys Sirup
3) Baby Cough Sirup
4) Cetirizine Sirup
5) Domperidone Sirup
6) Kloramfenikol Sirup
7) Novastan Sirup
8) Parasetamol Sirup
9) Sukralfat Sirup
10) Zinc Sirup
Salep:
1) Bacitracin Salep Kulit
2) Oksitetrasiklin Hcl salep mata
3) Salep 2- 4 Kombinasi
4) Ichtyol Salep
5) Hidrocortisone Salep Kulit
6) Ketoconazole Salep Kulit
7) Miconazole Salep Kulit
8) Dexamethasone Salep Kulit
Sesudah Makan
1) Natrium diklofenak
2) Cetirizine
3) Loratadin
4) Methylprednisone
5) Longatin
6) Hemafort
7) Vitamin B1
8) Amoxicilin 500mg
9) Allupurinol
10) Clindamycin
Hubungi Dokter
(Lengkap)
Penyerahan Obat
Pemberian Informasi
Obat Bebas:
1) Pularex
2) SF (Frrous Sulfate)
3) Salep 24
4) Vitamin Bcomplek
5) Kalsium laktat
6) Garam Oralit
7) Hemafort
8) CTM
9) Parasetamol Drop
10) Asam Folat
Obat Keras:
1) Phytomenadione
2) Gentamisin Salep Kulit
3) Amoxicillin 500mg
4) Chloramphenicol Salep Mata
5) Diphenhydramine Injeksi
6) Allopurinol
7) Meloxicam
8) Loratadin
9) Chlorpromazine
10) Haloperidole
Nama : Ellyna Putri Audittamma
NPM : 1648401110059
1. Kepanjangan dari LPLPO adalah Lembar Permintaan dan Laporan Pemakaian Obat.
2. Kolom yang ada dilembar LPLPO yakni :
• Kode
• Nama Obat
• Satuan
• Harga per satuan
• Stok awal
• Penerimaan
• Persediaan (Stok awal + Penerimaan)
• Pemakaian (Jumlah /Rp/jumlah)
• Sisa stok
• Stok opt
• Permintaan
• Pemberian (APBD/ JKN/ PROGRAM/Lain/Jul/ ket)
Salep:
1) Acyclovir salep kulit
2) Betametason salep kulit
3) Bacitracin salep kulit
4) Chloramphenicol salep mata
5) Gentamicin sulfate salep mata
6) Fucilex salep kulit