Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

LABORATORIUM KLINIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : KAMALIA PUTRI SALAMAH

NIM : 2040120007

DOSEN PENGAMPU : ABDUL RAHMAN,ST.,MT

DIPLOMA III TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUMAHHADIYAH ACEH

TAHUN AJARAN 2020- 2021


BAB I

“BLOOD BANK”

A. DASAR TEORI ALAT BLOOD BANK

Blood bank adalah merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan darah, yang
biasa digunakan oleh Palang Merah Indonesia dan Rumah Sakit. Sebelum darah disalurkan
ke pasien, darah disimpan di bank. Untuk menjaga suhu darah sehingga darah akan tetap
aman saat diberikan kepada pasien tanpa ada perubahan atau kerusakan. Kerusakan darah
atau kesalahan dalam Transfusi darah dapat berakibat fatal pada pasien bahkan dapat beresiko
kematian. Suhu dalam blood bank juga diatur, suhu yang tepat untuk menyimpan darah
berada pada suhu antara 2°C s/d 6°C. Suhu tersebut harus tetap konstan untuk menjaga darah
dari kerusakan. Suhu yang tidak sesuai dapat menyebabkan darah menggumpal atau rusak
dan tidak bisa diberikan pada pasien. Blood bank bukan saja bisa menjadi tampat
penyimpanan darah yang baik, namun juga tempat penyimpan darah sakit dan juga darah
yang akan dimusnakan. Darah memiliki masa tertentu dan tidak bisa disimpan terlalu lama.
Kantong darah bervolume 450ml memiliki masa kadaluarsa sel darah merah 42 hari,
sedangkan kantong darah bervolume 350ml masa kadaluarsa yang dimiliki lebih pendek lagi.
Kantong darah dengan volume 350ml tidak bisa digunakan jika lebih dari 14 hari.

B. FUNGSI ALAT BLOOD BANK


Fungsi blood bank ini adalah menyimpan stok darah yang berlebihan agar darah
tersebut tidak terbuang dengan sia-sia. Selain itu, alat ini mampu menjaga kualitas darah tetap
baik dan tidak mudah rusak. “Setiap satu unit Blood Bank mampu menyimpan 300 kantung
darah.

C. CARA PENGOPERASIAN ALAT BLOOD BANK


1. Tempatkan alat pada tempat yang datar dengan posisi yang benar
2. Pastikan kabel listrik terpasang dengan benar
3. Tutup pintu dengan rapat
4. Nyalakan alat dengan kunci pada posisi ON/ 1 pada bagian Atas.
6. Alat sudah diseting dari perusahaan dengan suhu 2 + 4 °C
5. Operator tidak perlu melakukan setting
6. Tunggu beberapa saat sampai suhu mencapai suhu mencapai 2 + 4 °C ,Setelah suhu
stabil alat siap digunakan
7. Masukkan darah dengan rapi sesuai golongan , jangan sampai
8. Menyentuh dinding alat.
9. Tutup kembali dengan rapat pintu Blood Bank setelah dibuka
10. Jangan membuka Blood Bank jika tidak benar-benar memerlukan
11. Untuk mematikan alarm tekan tombol Alarm.

D. CARA PEMELIHARAAN ALAT BLOOD BANK


1.Pastikan pintu Blood Bank selalu tertutup rapat.Prosedur Karna suhu pada blood bank
memiliki suhu yang rendah dari pada ruangan pada umumnya, suhu di dalam kulkas
darah harus selalu dijaga dan tidak boleh terjadi kebocoran udara.
2.Merawat Blood Bank dengan mengatur temperature secara berkala. Pastikan
temperature pada kulkas darah tidak lebih dari 6˚ agar darah tetap aman saat diberikan
kepada pasien tanpa adanya perubahan atau kerusakan.
3.Selalu bersihkan Blood Bank secara rutin. Pada masing-masing bank darah telah
mengatur jadwal proses pembersihan alat blood bank agar perputaran udara dalam kulkas
darah dapat bekerja maksimal.
BAB II
“SPEKTROMETER”

A. DASAR TEORI ALAT SPEKTROMETER


Spektrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengamati spektrum cahaya
yang terurai setelah melewati suatu medium sehingga membentuk suatu spektrum. Dalam
astronomi dan beberapa cabang kimia, spektrometer adalah alat optik untuk menghasilkan
garis spektral dan mengukur panjang gelombang dan intensitasnya. Metoda penyelidikan
dengan bantuan spektrometer disebut spektrometri. Variabel  yang paling sering diukur
adalah lampu. Dalam spektrometer modern, sinar yang datang pada sampel diubah panjang
gelombangnya secara kontinyu. Hasil percobaan diungkapkan dalam spektrum dengan
absisnya menyatakan panjang gelombang (atau bilangan gelombang atau frekuensi) sinar
datang dan kordinatnya menyatakan energi yang diserap sampel.

Spektrometer terdiri dari lima bagian utama yaitu, celah masuk, kolimator, pendispersi,
lensa, detektor. Terdapat dua jenis spektrometer jika ditinjau dari bagian pendispersi, yaitu
dengan prisma dan kisi. Pada spektrometer berbasis prisma, prisma memiliki keuntungan
menghasilkan satu spektrum cahaya yang jelas (terang), tapi nilainya tidak linear. Dispersi
akan berkurang secara signifikan di daerah panjang gelombang merah, dan analisis spektral
selanjutnya memerlukan tiga referensi (pengukuran ulang) untuk kalibrasinya. Sedangkan
pada kisi mempunyai kemampuan untuk memberikan resolusi yang sangat baik, tapi
grating  juga akan mendispersikan spektrum visibel pada gambar.

B. FUNGSI ALAT SPEKTROMETER

Fungsi spektrofotometer atau spektrometer adalah digunakan untuk mengukur


transmitan atau absorbans suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang, tiap media akan
menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau warna
terbentuk.

C. CARA PENGOPERASIAN ALAT SPEKTROMETER

1. Hubungkan Spektrometer ke sumber arus.


2. Nyalakan spektrometer dengan menekan tombol ON pada main spektrometer.

3. Tampilan program akan muncul dan memberitahukan bahwa proses inisiasi sedang
berlangsung, tunggu hingga proses selesai ditandai dengan munculnya warna hijau dan
tertulis status ready.

4. Biarkan selama 15 menit untuk pemanasan, setelah itu spektrometer siap digunakan.

5. Atur panjang gelombangnya.

6.Setelah itu spektrometer siap digunakan untuk pengukuran serapan sample pada panjang
gelombang tertentu.

7.Kuvet dimasukkan setelah di lap dengan kertas tissue. Sisi kuvet yang terang
menghadap lubang cahaya dari spektrometer.

8. Setelah selesai bekerja, kuvet dikeluarkan dan dibersihkan dari pelarutnya kemudian
dikeringkan.

9. Spektrometer dimatikan dengan mengklik tombol OFF pada main unit spektrometer.

D. CARA PEMELIHARAAN SPEKTROMETER

1.Lakukan warning-up atau pemanasan pada alat spektrofotometer selama 15-20 menit.

2.Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung, karena dapat
mengganggu pengukuran.

3.Simpan alat spektrofotometer di dalam ruangan yang suhu yang stabil dan di atas meja
yang permanen.

4.Pastikan kuvet selalu bersih dari bekas sampel sebelum digunakan.

5.Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet selalu dalam keadaan kering.

6.Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai