Anda di halaman 1dari 44

STANDARD OPERATING PROCEDURE

AUTOMATIC MESSAGE SWITCHING CENTER


AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim (AMSC)
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi Merk : ELSA Type : Aromes 1003Qi+

Tanggal : Agustus 2017 Page 1 of 3

A. Pendahuluan
AMSC (Automatic Message Switching Center) adalah peralatan yang bekerja secara otomatis
mendistribusikan berita-berita penerbangan, yang dikendalikan oleh computer dalam satu kesatuan
local, yang dilengkapi dengan peralatan terminal. Peralatan AMSC digunakan untuk penerimaan,
pengolahan, dan pendistribusian berita AFTN dari bandara lain dan unit-unit pelayanan
keselamatan penerbangan seperti unit Aerodrome Control (ADC), unit Briefing Office (BO), dan
unit Meteorologi. Perangkat tersebut nantinya akan dipergunakan untuk mendukung operasional
bandara dalam rangka pelayanan keselamatan penerbangan
Adapun peralatan AMSC yang dipergunakan adalah merk ELSA Jenis Aromes 1003Qi yang
memiliki kapasitas 16 chanel. buatan Indonesia yang terpasang diruang AMSC.

B. Prosedur Pengoperasian
1. Menghidupkan Server AMSC A dan B
a. ON-kan Switch Power AC Main Prosesor
b. Tunggu sampai Komputer Booting dengan Operating System Unix
c. ON-kan Monitor Display
d. ON-kan Switch Power AC Secondary Prosesor
e. Tunggu sampai Komputer Booting dengan System Operasi Unix
f. Dalam Keadaan Normal muncul Tulisan pada Display :
Processor 1 : OK
Processor 2 : OK
2. Menghidupkan Control & Supervisory Console
a. ON-kan Switch Power AC
b. ON-kan Monitor Display
c. Tunggu sampai computer booting dengan operating system Unix
d. Dalam keadaan “normal” muncul tampilan Menu Control & Supervisory Console
3. Melakukan ChangeOver Server
a. Pada saat AMSC A yang aktif, perhatikan status menu display monitor AMSC B
b. Gunakan keyboard dan arahkan kusor pada huruf B
c. Pastikan kursor sudah pada posisi B, kemudian enter.
d. Amati indikator signal selector dan changeover unit sudah menyala pada posisi AMSC B.
Begitu juga sebaliknya untuk changeover ke AMSC A.
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AUTOMATIC MESSAGE SWITCHING CENTER
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim (AMSC)
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi Merk : ELSA Type : Aromes 1003Qi+

Tanggal : Agustus 2017 Page 2 of 3

4. Mematikan Server AMSC


a. Pindahkan changeover unit dari posisi aktif ke posisi AMSC yang tidak Aktif
b. Tekan Menu Down dari Tampilan AMSC yang tidak aktif
c. Tekan Enter
d. Masukkan user: ELSA dan password: ELSAELSA
e. Perhatikan pada display monitor apabila proses shutdown menunjukkan counter pada
angka 0 selanjutnya tekan Switch Power AC

C. Prosedur Pemeliharaan
Pemeliharaan Harian:
- Membersihkan peralatan dari debu/kotoran
- Membersihkan ruang peralatan
- Periksa pengatur suhu ruangan/AC
- Periksa pengatur Brightness Supervisory dan Reject Edit
- Periksa persediaan kertas pada printer Supervisory dan Reject Edit
- Periksa tinta (pita printer) pada printer Supervisory dan Reject Edit
Pemeliharaan Mingguan:
- Periksa tegangan catu daya PLN/Genset
- Periksa tegangan catu daya keluaran UPS/Stabilizer
- Periksa fungsi pengantar tampilan printer Supervisory
- Periksa hasil cetak printer Reject Edit
Pemeliharaan Bulanan:
- Periksa Battery
- Periksa Fungsi Keyboard Supervisory dan Reject Edit
Pemeliharaan Triwulan:
- Pemeriksaan seluruh konektor
- Pengecekan system interkoneksi Supervisory dan Reject Edit
Pemeliharaan Semesteran:
- Bersihkan saringan peralatan pengatur suhu ruangan
- Periksa fungsi software Supervisory dan Reject Edit
Pemeliharaan Tahunan:
- Bersihkan debu pada bagian UPS dan Stabilizer
- Ganti battery UPS, bila perlu
- Periksa fungsi kipas pendingin Supervisory
- Pembersihan filter system pendingin CPU Reject Edit
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AUTOMATIC MESSAGE SWITCHING CENTER
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim (AMSC)
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi Merk : ELSA Type : Aromes 1003Qi+

Tanggal : Agustus 2017 Page 3 of 3

D. Prosedur Perbaikan
a. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan Peralatan
b. Mempersiapkan Suku Cadang
c. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian
d. Melakukan kordinasi untuk melakukan perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
e. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur, Manual Book Peralatan)
f. Melakukan Analisis kerusakan:
1) Laporan dari user bahwa salah satu/beberapa saluran/channel alarm
2) Check ke server AMSC channel berapa yang alarm
3) Check apakah channel yang alarm terdapat di bandara/lokasi atau yang terhubung dengan
VSAT.
4) Jika terhubung dengan VSAT maka koordinasikan dengan teknisi VSAT.
5) Jika teleprinter lokal, check apakah saluran menggunakan current loop atau RS 232
6) Check parameter baik di supervisor maupun di AFTN teleprinter, meliputi :
Baud rate
CID
7) Comm Mode (ITA2 / IA5)
8) Mode (Full Duplex / Half Duplex)
9) Jika menggunakan saluran RS232, check kabel antara signal selector dengan AFTN
teleprinter
10) Jika menggunakan saluran current loop, check mA meter pada konektor TX atau RX.
g. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
h. Melakukan Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
i. Melakukan Modifikasi dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan
j. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan
k. Melakukan Koordinasi dengan pihak vendor, bila perlu
l. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Automatic Terminal Information Service
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim (ATIS)
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi Merk : SKYTRAX Type : ---

Tanggal : Agustus 2017 Page 1 of 3

A. Pendahuluan
ATIS (Aeronautical Terminal Information Service) adalah alat telekomunikasi
penerbangan, yang memancarkan informasi mengenai cuaca, kondisi disekitar bandara
secara otomatis ke pesawat terbang. Informasi ini dikirimkan oleh pihak meteorology
melalui teleprinter dan diproses oleh server ATIS. Kemudian dipancarkan melalui
Transmitter dgn frekuensi 128,8 Mhz terus menerus. Dengan adanya peralatan ATIS
memudahkan pihak ATC untuk memberikan berita cuaca yang diinginkan oleh pilot.
Mengingat traffic penerbangan yang padat, dengan adanya ATIS dapat mengurangi
beban ATC untuk memberikan informasi cuaca ke pilot. Letak posisi pemancar ATIS
pada koordinat 06 o 16’05.9” LS 106 o 53’33.6” BT.

B. Prosedur Pengoperasian
1. Menghidupkan Server Reproducer ATIS
 Pastikan semua Main circuit Beacon (MCB) sumber Listrik sudah diaktifkan (ON).
 Hidupkan Komputer Server Reproducer ATIS
 Tunggu hingga proses windows server selesai dan muncul perintah tekan “Ctrl + Alt +
Delete”
 Setelah menekan tombol “Ctrl+Alt+Del”, masukkan password “Adm1n”
 Pada Menu Desktop, klik 2 kali pada program Master Clock Shortcut. Lalu pilih Go,
secara otomatis masterclock menyesuaikan waktu UTC.
 Pada Menu Desktop, klik 2 kali pada program ATIS Server 1 (untuk server 1) atau ATIS
Server 2 (untuk server 2).
 Masukkan Username “admin” dan password “123”, secara otomatis program sudah aktif.
 Data METAR didapatkan secara otomatis dari teleprinter Meteo, namun bias juga
diisikan secara manual melalui computer client.
2. Menghidupkan Komputer Workposition
 Hidupkan swith ON/OFF computer client
 Tunggu hingga proses windows selesai, pada desktop klik 2 kali logo masterclock lalu
klik go.
 Klik 2 kali logo ATIS WS, masukkan username “admin” dan password “123”
 Data metar otomatis terisi saat sudah terhubung dengan meteo, namun dapat diubah
secara manual dengan mengisi data metar pada menu weather
 Setelah mengisikan data metar pada menu weather, klik Preview Text Message dan klik
Broadcast
 Untuk dipancarkan, jangan lupa klik Transmite
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Automatic Terminal Information Service
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim (ATIS)
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi Merk : SKYTRAX Type : ---

Tanggal : Agustus 2017 Page 2 of 3

3. Menghidupkan Pemancar ATIS


- Pastikan MCB sumber listrik sudah posisi ON
- Tekan tombol switch power pemancar VHF ke posisi ON
- Pada tampilan layar cek Frekuensi pemancar sesuai dengan yang diizinkan.
4. Mematikan Server Reproducer ATIS
- Pastikan tidak memancarkan berita Metar dengan klik Stop pada bagian kanan menu
- Kemudian klik tanda silang pada pojok kanan atas window
- Klik end pada masterclock
- Pada startmenu, pilih shutdown dan pilihan other planned jika diperlukan
5. Mematikan Komputer Workposition
- Pastikan tidak memancarkan berita Metar dengan klik Stop pada bagian kanan menu
- Kemudian klik tanda silang pada pojok kanan atas window
- Klik end pada masterclock
- Pada startmenu, pilih shutdown
6. Mematikan Pemancar
- Untuk mematikan pemancar cukup dengan menekan Switch pada belakang pemancar ke
posisi OFF

C. Prosedur Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Harian:
- Membersihkan peralatan dari debu/kotoran
- Membersihkan ruang peralatan
- Periksa pengatur brightness monitor console
- Periksa indicator setiap unit console
- Periksa kipas pendingin pemancar
- Periksa seluruh lampu indicator pemancar
2. Pemeliharaan Mingguan:
- Periksa tegangan catu daya PLN/Genset
- Periksa system koneksi antar unit console
- Periksa indicator pemancar secara local dan remote
3. Pemeliharaan Bulanan:
- Periksa system catu daya cadangan
- Periksa fungsi keyboard dan mouse console
- Test switch over unit untuk main ke standby dan sebaliknya pada pemancar
STANDARD OPERATING PROCEDURE
Automatic Terminal Information Service
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim (ATIS)
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi Merk : SKYTRAX Type : ---

Tanggal : Agustus 2017 Page 3 of 3

4. Pemeliharaan Triwulan:
- Periksa tegangan DC pada UPS/Stabilizer
- Periksa fungsi perekam pada console
- Periksa fungsi playback pada console
- Ukur DC level terminal dengan kondisi peralatan ON pada pemancar
5. Pemeliharaan Semesteran:
- Bersihkan saringan peralatan pengatur suhu ruangan
- Bersihkan filter sirkulasi udara console
- Pengecekan frekuensi kerja pemancar
6. Pemeliharaan Tahunan:
- Bersihkan debu pada bagian UPS dan Stabilizer
- Cek operasional system secara menyeluruh pada console
- Pengukuran power output pada pemancar
- Pengukuran VSWR pada pemancar

D. Prosedur Perbaikan
a. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan Peralatan
b. Mempersiapkan Suku Cadang
c. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian
d. Melakukan kordinasi untuk melakukan perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
e. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur, Manual Book Peralatan)
f. Melakukan Analisis kerusakan
- Periksa tegangan input AC maupun DC ke peralatan
- Periksa kondisi perkabelan dan antenna
- Periksa software reproducer ATIS
- Periksa kondisi seluruh Fuse pada system
g. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
h. Melakukan Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
i. Melakukan Modifikasi dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan
j. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan
k. Melakukan Koordinasi dengan pihak vendor, bila perlu
l. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
RECORDING
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : VERSADIAL Type : Logger 4.0
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 1 of 3

A. Pendahuluan
Voice Recording terdiri dari 2 buah komputer yang masing-masing berisi software yang
dapat merekam maupun memutar ulang suatu pembicaraan, beberapa interface card, serta
changeover unit. Alat ini digunakan untuk merekam pembicaraan controller dan pilot melalui radio,
serta merekam setiap pembicaraan controller melalui telepon. Jumlah saluran yang dimiliki adalah
16 saluran. Sistim rekaman akan secara otomatis, sedangkan untuk putar ulang (playback)
dilakukan secara manual sesuai dengan keinginan saluran mana yang dikehendaki. Untuk proses
rekaman kedua computer akan secara bersama-sama merekam (parallel).

B. Prosedur Pengoperasian
1. Menghidupkan Server Recording
a. Pastikan semua Main circuit Beacon (MCB) sumber Listrik sudah diaktifkan (ON).
b. Hidupkan Server Recording hingga muncul system operasi windows siap.
c. Masuk ke program recording dengan lalu pilih Start / All Programs / Versadial /
VSLogger / Monitor
d. Pilih Connect / Server1 atau Server2 / masukkan User ID dan Password / Login
e. Untuk Server1 username “server1” dan password “server1”, sedangkan untuk Server2
username “server2” dan password “server2”.

2. Mematikan Server Recording


a. Pada menu window VSLogger pilih Connect lalu pilih Disconnect
b. Klik tombol silang pada pojok kanan window
c. Klik Startmenu windows, lalu pilih shutdown
d. Pastikan semua Main circuit Beacon (MCB) sumber Listrik sudah dimatikan (OFF).

C. Prosedur Pemeliharaan
Pemeliharaan Harian:
- Membersihkan peralatan dari debu/kotoran
- Membersihkan ruang peralatan
- Periksa pengatur suhu ruangan/AC
- Periksa seluruh lampu indicator
- Periksa meter reading parameter
- Bersihkan head dengan cairan pembersih
Pemeliharaan Mingguan:
- Rekaman meter reading (main dan standby)
- Periksa filter udara
- Periksa driver belt
STANDARD OPERATING PROCEDURE
RECORDING
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : VERSADIAL Type : Logger 4.0
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 2 of 3

Pemeliharaan Bulanan:
- Periksa change over unit dari deck I ke deck II
- Record check
- Bersihkan head dengan cairan pembersih
- Periksa Capstan Motor
Pemeliharaan Triwulan:
- Periksa playback
- Periksa spooling forward
- Periksa spooling reverse
Pemeliharaan Semesteran:
- Periksa waktu start time pada meter reading
- Test level AF
- Periksa level bias pada meter reading
Pemeliharaan Tahunan:
- Periksa pilot tone frekuensi
- Periksa power supply DC
- Periksa pilot tone monitor
- Periksa waktu start time pada meter reading

D. Prosedur Perbaikan
a. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan Peralatan
b. Mempersiapkan Suku Cadang
c. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian
d. Melakukan kordinasi untuk melakukan perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
e. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur, Manual Book Peralatan)
f. Melakukan Analisis kerusakan
- Periksa tegangan input AC maupun DC ke peralatan
- Periksa kondisi perkabelan
- Periksa kondisi seluruh Fuse pada system
- Pemeriksaan software recording
g. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
h. Melakukan Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
i. Melakukan Modifikasi dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan
j. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
RECORDING
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : VERSADIAL Type : Logger 4.0
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 3 of 3

k. Melakukan Koordinasi dengan pihak vendor, Bila Perlu


l. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AIRNAV INDONESIA TELEPRINTER
Kantor Cabang Halim Merk : ELSA Type : -----
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 1 of 3

A. Pendahuluan
Teleprinter adalah perangkat computer, yang berisi software yang dapat mengirim maupun
menerima data penerbangan, berdasarkan sistim pengalamatan. Setiap satu computer dapat
digunakan untuk jalur pengiriman dan jalur penerimaan, dengan kecepatan pengiriman data saat ini
antara 300 - 19200 bps. Terdapat 2 buah teleprinter yang terpasang., terdiri dari channel A dengan
mode komunikasi current loop dan channel B dengan mode komunikasi RS 232.

B. Prosedur Pengoperasian
1. Menghidupkan Teleprinter
a. ON-kan Switch Power AC
b. ON-kan Monitor Display
c. Tunggu sampai computer booting dengan operating system Unix
d. Dalam keadaan “normal” muncul tampilan Menu Control & Supervisory Console
2. Mematikan Teleprinter
a. Pindahkan changeover unit dari posisi aktif ke posisi AMSC yang tidak Aktif
b. Tekan Menu Down dari Tampilan AMSC yang tidak aktif
c. Tekan Enter
d. Masukkan user: ELSA dan password: ELSAELSA
e. Perhatikan pada display monitor apabila proses shutdown menunjukkan counter pada
angka 0 selanjutnya tekan Switch Power AC

C. Prosedur Pemeliharaan
Pemeliharaan Harian:
- Membersihkan peralatan dari debu/kotoran
- Membersihkan ruang peralatan
- Periksa pengatur suhu ruangan/AC
- Periksa pengatur Brightness Supervisory dan Reject Edit
- Periksa persediaan kertas pada printer Supervisory dan Reject Edit
- Periksa tinta (pita printer) pada printer Supervisory dan Reject Edit
Pemeliharaan Mingguan:
- Periksa tegangan catu daya PLN/Genset
- Periksa tegangan catu daya keluaran UPS/Stabilizer
- Periksa fungsi pengantar tampilan printer Supervisory
- Periksa hasil cetak printer Reject Edit
Pemeliharaan Bulanan:
- Periksa Battery
- Periksa Fungsi Keyboard Supervisory dan Reject Edit
Pemeliharaan Triwulan:
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AIRNAV INDONESIA TELEPRINTER
Kantor Cabang Halim Merk : ELSA Type : -----
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 2 of 3

- Pemeriksaan seluruh konektor


- Pengecekan system interkoneksi Supervisory dan Reject Edit
Pemeliharaan Semesteran:
- Bersihkan saringan peralatan pengatur suhu ruangan
- Periksa fungsi software Supervisory dan Reject Edit
Pemeliharaan Tahunan:
- Bersihkan debu pada bagian UPS dan Stabilizer
- Ganti battery UPS, bila perlu
- Periksa fungsi kipas pendingin Supervisory
- Pembersihan filter system pendingin CPU Reject Edit

D. Prosedur Perbaikan
a. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan Peralatan
b. Mempersiapkan Suku Cadang
c. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian
d. Melakukan kordinasi untuk melakukan perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
e. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur, Manual Book Peralatan)
f. Melakukan Analisis kerusakan:
1) Laporan dari user bahwa salah satu/beberapa saluran/channel alarm
2) Check ke server AMSC channel berapa yang alarm
3) Check apakah channel yang alarm terdapat di bandara/lokasi atau yang terhubung dengan
VSAT.
4) Jika terhubung dengan VSAT maka koordinasikan dengan teknisi VSAT.
5) Jika teleprinter lokal, check apakah saluran menggunakan current loop atau RS 232
6) Check parameter baik di supervisor maupun di AFTN teleprinter, meliputi :
Baud rate
CID
7) Comm Mode (ITA2 / IA5)
8) Mode (Full Duplex / Half Duplex)
9) Jika menggunakan saluran RS232, check kabel antara signal selector dengan AFTN
teleprinter
10) Jika menggunakan saluran current loop, check mA meter pada konektor TX atau RX.
g. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
h. Melakukan Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
i. Melakukan Modifikasi dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AIRNAV INDONESIA TELEPRINTER
Kantor Cabang Halim Merk : ELSA Type : -----
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 3 of 3

j. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan


k. Melakukan Koordinasi dengan pihak vendor, bila perlu
l. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
VOICE COMMUNICATION SWITCHING SYSTEM
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim (VCSS)
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi Merk : LES Type : 3000

Tanggal : Agustus 2017 Page 1 of 3

A. Pendahuluan
VSCS adalah sebuah peralatan telekomunikasi, yang berfungsi memberikan
saluran radio maupun telepon yang dibutuhkan oleh controller (ATC). Pemilihan
saluran radio, maupun telepon dipilih oleh controller secara manual. Jumlah saluran
VSCS terdiri dari 6 saluran radio dan 16 saluran telepon . VSCS terdiri dari sebuah
server computer, function unit, dan 2 buah position yang berada di desk tower, yang
masing-masing terdiri dari touch screen, computer, dan PTU (position terminal unit).
Untuk catu daya digunakan rectifier dengan output dc 24 volt, serta baterey 24 volt.

B. Prosedur Pengoperasian
1. Menghidupkan Peralatan VCSS
 Pastikan semua Main circuit Beacon (MCB) sumber Listrik sudah diaktifkan (ON).
 Pada rack MSC module AC/DC 48V, tekan saklar ON dan pastikan lampu indicator
module PSM menyala.
 Secara otomatis module MPU, ALT, ASL, dan RIU bekerja dengan indicator lampu Run
menyala.
 Pada rack RCMS pastikan mendapat supply AC, lalu ON PC server 1 dan 2.
 Klik program New Voice, lalu masukkan username “admin” dan password “admin”.
 Masuk ke Mozilla, ketik IP 192.168.1.249 dan masukkan username “admin” dengan
password”123456”.

2. Mematikan Peralatan VCSS


 Pada program Remote Control and Monitor System klik user login dan pilih log out lalu
Exit.
 Pada program Mozilla (VCSS database Management) pilih Exit, dan keluar program
Mozilla.
 Matikan PC Server.
 Pada rack MSC module AC/DC 48V, tekan saklar OFF dan pastikan lampu indicator
module PSM off.

C. Prosedur Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Harian:
- Membersihkan peralatan dari debu/kotoran
- Membersihkan ruang peralatan
- Periksa pengatur suhu ruangan/AC
- Periksa pengatur brightness monitor
- Periksa kebersihan main rack
2. Pemeliharaan Mingguan:
STANDARD OPERATING PROCEDURE
VOICE COMMUNICATION SWITCHING SYSTEM
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim (VCSS)
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi Merk : LES Type : 3000

Tanggal : Agustus 2017 Page 2 of 3

- Periksa tegangan catu daya PLN/genset


- Periksa tegangan catu daya keluaran UPS/stabilizer
- Periksa fungsi keyboard dan mouse
- Periksa fungsi indicator/monitor
3. Pemeliharaan Bulanan:
- Periksa battery
- Periksa fungsi printer
- Periksa fungsi control (Touch screen)
4. Pemeliharaan Triwulan:
- Periksa tegangan UPS/stabilizer
- Periksa fungsi software
5. Pemeliharaan Semesteran:
- Bersihkan saringan peralatan pengatur suhu ruangan
- Cek koneksi antar unit
- Cek interkoneksi dengan system utama
6. Pemeliharaan Tahunan:
- Bersihkan debu pada bagian UPS dan stabilizer
- Periksa fungsi kipas pendingin
- Periksa tinta printer
- Periksa seluruh fungsi control dan monitor

D. Prosedur Perbaikan
a.Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan Peralatan
b. Mempersiapkan Suku Cadang
c.Memastikan kejadian kerusakan yang dialami peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian
d. Melakukan kordinasi untuk melakukan perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
e.Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur, Manual Book Peralatan)
f. Melakukan Analisis kerusakan
- Periksa tegangan input AC maupun DC ke peralatan
- Periksa kondisi perkabelan dan antenna
- Periksa mechanical joint dan switch
- Periksa kondisi seluruh Fuse pada system
- Periksa apakah ada korosi,component part yang rusak/hilang
- Pemeriksaan indicator kesalahan melalui PC atau laptop
g. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
VOICE COMMUNICATION SWITCHING SYSTEM
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim (VCSS)
Sistim Prosedur Fasilitas Telekomunikasi Merk : LES Type : 3000

Tanggal : Agustus 2017 Page 3 of 3

h. Melakukan Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan yang mengalami


gangguan/kerusakan
i. Melakukan Modifikasi dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan
j. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan
k. Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai Elektronika Penerbangan, Bila Perlu
l. Melakukan Ground Check
m. Melakukan Kalibrasi Penerbangan, bila Perlu.
n. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan
PENGOPERASIAN
AIRNAV INDONESIA VERY HIGH FREQUENCY (VHF)
Cabang Halim Perdanakusuma RADIO
SISTIM PROSEDUR Dok. No. : 14.03.01 Revisi No.: 00
FASILITAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI
DAN NAVIGASI UDARA Tanggal : Januari 2014 Page 1 of 1

A. Pendahuluan

Radio VHF terdiri dari Transmitter dan Receiver adalah merupakan peralatan
pemancar/ penerima yang digunakan untuk komunikasi antara controller dan pilot,
guna mengatur lalu lintas penerbangan. Bekerja pada frekuensi airband 118,6 Mhz
dengan amplitude modulasi, dan dipancarkan kesegala arah. Peralatan ini terdiri dari 2
buah yaitu main dan standby. Peralatan ini terhubung dengan voice switching.

a. Cara Pengoperasian

2.1. VHF Transmitter


2.1.1 Tekan tombol REM/LCL pada pemancar ke posisi “Remote “
2.1.2 Tekan tombol TEST, apabila penunjukan Tx, RF, dan ALL adalah
“OK” maka pemancar siap operasi

2.2. VHF Receiver


2.2.1 Tekan tombol REM/LCL pada penerima ke posisi “Remote “
2.2.2 Tekan tombol TEST, apabila penunjukan Rx dan ALL adalah “OK”
maka penerima siap operasi.

b. Emergency

Bila peralatan Transmitter/ Receiver Main tak dapat digunakan, maka controller
dapat memindahkan operasi ,dari main ke standby, dengan cara memilih saluran
standby untuk diaktifkan pada position (touch screen).
STANDARD OPERATING PROCEDURE
DOPPLER VERY HIGH FREQUENCY OMNI
AIRNAV INDONESIA
DIRECTIONAL RANGE (DVOR)
Kantor Cabang Halim
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : MOPIENS Type : MARU 220

Tanggal : Agustus 2017 Page 1 of 5

A. Pendahuluan
VOR sebagai salah satu peralatan bantu navigasi yang berfungsi memberikan informasi
posisi pesawat (bearing) kepada penerbang relatif terhadap peralatan VOR tersebut, dimana
koordinat VOR telah diketahui dengan pasti. Sehingga seorang penerbang dapat mengetahui
posisi pesawatnya pada saat tersebut tanpa bergantung pada kondisi alam (cuaca) yang terjadi di
sekitarnya. VOR dapat berfungsi sebagai enroute maupun terminal. VOR Halim beroperasi pada
freq. 113.3 Mhz dengan ident HLM, dan ditempatkan pada posisi 06o16’19” LS 106o53’13” BT.
Peralatan ini harus dikalibrasi secara continue setiap 1 tahun sekali oleh Balai Kalibrasi
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

B. Prosedur Pengoperasian
1. Cara Menghidupkan Peralatan :
a. Menghidupkan panel AC (Air Conditioner) dan panel listrik pada ruang DVOR/DME
b. Menghidupkan Air Conditioner (AC) pada ruang DVOR/DME
c. Menyalakan kedua panel Input AC/DC pada DVOR
d. Menyalakan kedua panel Input DC/DC pada DVOR
e. Menyalakan kedua panel Battery pada DVOR
f. Menyalakan Laptop yang ada di dalam lemari sebagai remote pada DVOR dan
Menyambungkan kabel penghubung DVOR pada Laptop
g. Pilih dan double klik pada Maru 220 yang berada pada Dekstop
h. Login dengan mengetik account “TmAdmin” & password “1234” pada tombol Login
i. Klik Transmitter 1 lalu klik Modulation Amp Control→centang simultaneously→klik
CPA, LSB SBA dan USB SBA ke posisi ON→klik SEND dan pilih CLOSE
j. Klik Transmitter 2 lalu klik Modulation Amp Control→centang simultaneously→klik
CPA, LSB SBA dan USB SBA ke posisi ON→klik SEND dan pilih CLOSE
k. Apabila mau melaksanakan change over, klik System→Change Over→Ok→Close
2. Cara Mematikan Peralatan :
a. Pilih dan double klik padaMaru 220 yang berada pada Dekstop
b. Login dengan mengetik account “TmAdmin” & password “1234” pada tombol Login
c. Klik Transmitter 1 lalu klik Modulation Amp Control→centang simultaneously→klik
CPA, LSB SBA dan USB SBA ke posisi OFF→klik SEND dan pilih CLOSE
d. Klik Transmitter 2 lalu klik Modulation Amp Control→centang simultaneously→klik
CPA, LSB SBA dan USB SBA ke posisi OFF→klik SEND dan pilih CLOSE
e. Close Maru 220
f. Mematikan kedua panel Input DC/DC pada DVOR
g. Mematikan kedua panel Battery pada DVOR
h. Mematikan kedua panel Input AC/DC pada DVOR
STANDARD OPERATING PROCEDURE
DOPPLER VERY HIGH FREQUENCY OMNI
AIRNAV INDONESIA
DIRECTIONAL RANGE (DVOR)
Kantor Cabang Halim
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : MOPIENS Type : MARU 220

Tanggal : Agustus 2017 Page 2 of 5

i. Shutdown Laptop, cabut kabel penghubung DVOR dari Laptop dan simpan Laptop di
dalam lemari
j. Mematikan Air Conditioner (AC) pada ruang DVOR/DME
k. Mematikan panel AC (Air Conditioner) dan panel listrik pada ruang DVOR/DME
l. Selesai

C. Prosedur Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Harian
 Membersihkan seluruh peralatan dari debu / kotoran
 Membersihkan ruangan peralatan
 Bersihkan peralatan dan periksa pendingin ruangan maksimum 22ºC
 Periksa tegangan catu daya keluar dari Stabilizer dan UPS
 Periksa kipas pendingin
 Periksa seluruh lampu indicator
 Periksa monitor indicator
 Lakukan pencatatan Meter Reading pada VOR
 Check Tone Identification
2. Pemeliharaan Mingguan
 Periksa cairan dari battery backup
 Lakukan pencatatan Meter Reading pada Monitor
 Lakukan pencatatan Meter Reading pada Battery Charger
 Lakukan pergantian unit/Change Over Unit
 Melaporkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Mingguan
3. Pemeliharaan Bulanan
 Bersihkan seluruh saringan peralatan pengatur suhu ruangan
 Periksa halangan (Obstacle) disekitar bangunan
 Lakukan Ground Check
 Melaporkan/mencatat Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Bulanan
4. Pemeliharaan Triwulanan
 Melakukan pengukuran Parameter pada Power Supply Peralatan
 Melakukan pencatatan Parameter pada Power Supply Peralatan
 Melakukan Pengukuran Parameter Peralatan
 Melakukan pencatatan Parameter Peralatan
 Melaporkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Triwulanan
5. Pemeliharaan Semesteran
 Membersihkan Perangkat Power supply.
 Melakukan Pengecekan Pancaran Peralatan.
STANDARD OPERATING PROCEDURE
DOPPLER VERY HIGH FREQUENCY OMNI
AIRNAV INDONESIA
DIRECTIONAL RANGE (DVOR)
Kantor Cabang Halim
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : MOPIENS Type : MARU 220

Tanggal : Agustus 2017 Page 3 of 5

 Mengecek Perkabelan Power supplay dan antena peralatan


 Melaporkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Semesteran
6. Pemeliharaan Tahunan
 Membersihkan back up supply
 Melakukan pergantian back up supply, bila perlukan.
 Melakukan Pengukuran Parameter Peralatan
 Melakukan pencatan pengukuran parameter peralatan
 Melaporkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Tahunan

D. Prosedur Kalibrasi
1. Persiapan
- Sistem operasi normal, set monitor bypass, PC sudah terhubung ke VOR
- Klik MARU 220
- Catat setting parameter existing sebelum kalibrasi dimulai
- Set TX1 operasi, TX2 standby
2. Pelaksanaan
- 30 Hz AM MODULATION DEPTH
Lihat modulasi 30 Hz,pada monitor M1 Mod = 30 Hz
Set 30 Hz AM mod, pada Transmitter 1 AM Modulation Depth Control sesuai nilai yang
diinginkan crew Kalibrasi. Begitu juga sebaliknya untuk Transmitter 2.
Catatan:
Kalibrasi ulang pembacaan 30 Hz mod depth pada monitor 1, set pada M1 Calibrate Mod
Depth 30 Hz AM sehingga Monitor M1 30Hz mod terbaca sesuai dengan informasi dari
kalibrasi

- 9960 Hz MODULATION DEPTH


Untuk menaikkan power SB1+SB2, Set 9960 Hz mod, pada Transmitter 1 Output Power
Sideband, centang pada kotak set all the same value lalu setting sesuai nilai yang
diinginkan crew Kalibrasi
Lihat 9960 Hz,pada monitor M1 mod depth = 30 Hz , set pada T1 All Blending Levels
untuk merubah 9960 Hz Mod.Depth sesuai arahan crew kalibrasi
Catatan:
Kalibrasi ulang pembacaan monitor 1 9960 Hz mod.Deth agar pembacaan sesuai
informasi dari crew kalibrasi, set pada M1 calibrate mod Depth 9960 Hz, range 50…200

- Azimuth
 Lihat nilai azimuth pada M1 Azimuth.
 Set nilai Azimuth pada T1 Azimuth alignment, Range 0.......359,9. sesuai permintaan
Kalibrasi
STANDARD OPERATING PROCEDURE
DOPPLER VERY HIGH FREQUENCY OMNI
AIRNAV INDONESIA
DIRECTIONAL RANGE (DVOR)
Kantor Cabang Halim
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : MOPIENS Type : MARU 220

Tanggal : Agustus 2017 Page 4 of 5

Catatan :
 Tambah 1.0 derajat untuk Azimuth upper limit, set pada = M1 Azimuth upper
limit........ derajat
 Kurangkan 1.0 derajat untuk Azimuth lower limit, set pada = M1 Azimuth lower
limit........ derajat

- Identity Modulation Depth


 Lihat ident pada M1 Mod, untuk ident
 Set modulasi ident Pada T1 Mod Depth Identity AM.......%, range 0..20 sesuai
permintaan dari Kalibrasi
CATATAN:
 Tambah 1.5 % untuk indikasi upper limit pada M1 mod depth identity upper Limit
........ derajat
 Kurangkan 1.5 % untuk indikasi lower limit pada M1 mod depth identity lower
limit....... derajat

- Voice Modulation Depth


Set kedalaman modulasi yang nilainya ditentukan oleh Kalibrasi, set pada T1 mod
Depth Speech AM....,...%, range=0............ 39.

E. Prosedur Ground Check DVOR


1. Diinfokan ke ATC bahwa akan dilaksanakan Ground Check DVOR.
2. Menggunakan PIR (Portable ILS/DVOR Reciver) Lakukan pengecekan DDM di titik yang
telah ditentukan, yaitu menggunakan antenna near field sebagai acuan.
3. Lakukan langkah yang sama untuk transmitter 2.
4. Catat hasil pengamatan dan dilaporkan ke ATS Engineering Junior Manager.

F. Prosedur Perbaikan Peralatan


1. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan Peralatan
2. Mempersiapkan Suku Cadang
3. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami peralatan dengan membaca laporan saksi
atau melihat ditempat kejadian
4. Melakukan kordinasi untuk melakukan perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
5. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur, Manual Book Peralatan)
6. Melakukan Analisis kerusakan
a. Periksa tegangan input AC maupun DC ke peralatan
b. Periksa perkabelan dan antenna
c. Pemeriksaan pada :
STANDARD OPERATING PROCEDURE
DOPPLER VERY HIGH FREQUENCY OMNI
AIRNAV INDONESIA
DIRECTIONAL RANGE (DVOR)
Kantor Cabang Halim
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : MOPIENS Type : MARU 220

Tanggal : Agustus 2017 Page 5 of 5

 Power Supply dan Indikator Modul


 Periksa status pada Mikroprosesor di MSG-C
 Periksa RF-Level terlalu rendah atau Hilang
 Periksa modulation Depth of Carrier to Low atau tidak
 Periksa modulasi oleh sidebands terlalu rendah atau salah
d. Periksa kesalahan di monitor
e. Periksa kesalahan Pada Local Control dan Status Unit (LCSU/CSB)
7. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
8. Melakukan Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
9. Melakukan Modifikasi dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan
10. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan
11. Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai Elektronika Penerbangan, Bila Perlu
12. Melakukan Ground Check
13. Melakukan Kalibrasi Penerbangan, bila Perlu.
14. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan

Tambahan :
a. Jika terjadi Alarm/Peralatan tidak memancarkan signal, yang perlu dilakukan langkahnya
adalah :
1. Posisikan peralatan LOCAL dengan menekan tombol Local hingga pada display muncul
LOC.
2. Tekan tombol MENU lalu tekan tombol panah kanan hingga window SYSTEM lalu tekan
tombol SET.
3. Tekan tombol panah kanan ke system control lalu tekan SET
4. Pilih System Reset dengan tekan tombol panah kanan, lalu pilih SET lalu pilih YES
5. Tunggu sampai DVOR melakukan reboot secara otomatis hingga kondisi normal kembali
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AIRNAV INDONESIA DISTANCE MEASURING EQUIPMENT
Kantor Cabang Halim (DME)
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : MOPIENS Type : MARU 320

Tanggal : Agustus 2017 Page 1 of 4

A. Pendahuluan
DME merupakan alat bantu navigasi yang berfungsi untuk memberikan informasi jarak
(slant distance) pada penerbang, sehingga bila di instalasi satu lokasi dengan VOR maka
penerbang dapat menerima informasi bearing dan jarak relatif terhadap peralatan VOR dan DME
tersebut. Peralatan DME ini menggunakan Frequency 1167 MHz atau CH 80X. Posisi perlatan
terletak pada 06o16’19” LS 106o53’13” BT. Peralatan ini harus dikalibrasi secara continue
setiap 1 tahun sekali oleh Balai Kalibrasi Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

B. Prosedur Pengoperasian
1. Cara Menghidupkan Peralatan :
a. Menghidupkan panel AC (Air Conditioner) dan panel listrik pada ruang DVOR/DME
b. Menghidupkan Air Conditioner (AC) pada ruang DVOR/DME
c. Menyalakan kedua panel Input AC/DC pada DME
d. Menyalakan kedua panel Input DC/DC pada DME
e. Menyalakan kedua panel Battery pada DME
f. Menyalakan Laptop yang ada di dalam lemari sebagai remote pada DME dan
Menyambungkan kabel penghubung DME pada Laptop
g. Pilih dan double klik pada Maru 320 yang berada pada Dekstop
h. Login dengan mengetik account “TmAdmin” & password “1234” pada tombol Login
i. Klik Transmitter 1 lalu klik Modulation Amp Control Klik->ON->Send, setelah Success
klik close
j. Klik Transmitter 2 lalu klik Modulation Amp Control Klik->ON->Send, setelah Success
klik close
k. Apabila mau melaksanakan change over, klik Monitor 1 atau 2->Tx1->Change Over-
>Ok->close
l. Klik Monitor 1 atau 2->Status->Normal->Send, setelah Success klik close
m. Close Maru 220
n. Selesai
2. Cara Mematikan Peralatan :
a. Pilih dan double klik padaMaru 320 yang berada pada Dekstop
b. Login dengan mengetik account “TmAdmin” & password “1234” pada tombol Login
c. Klik Monitor 1 atau 2->Status->Bypass->Send, setelah Success klik close
d. Klik Transmitter 2 lalu klik Modulation Amp Control Klik->OFF->Send, setelah Success
klik close
e. Klik Transmitter 1 lalu klik Modulation Amp Control Klik->OFF->Send, setelah Success
klik close
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AIRNAV INDONESIA DISTANCE MEASURING EQUIPMENT
Kantor Cabang Halim (DME)
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : MOPIENS Type : MARU 320

Tanggal : Agustus 2017 Page 2 of 4

f. Close Maru 320


g. Mematikan kedua panel Input DC/DC pada DME
h. Mematikan kedua panel Input AC/DC pada DME
i. Mematikan kedua panel Battery pada DME
j. Shutdown Laptop, cabut kabel penghubung DME dari Laptop dan simpan Laptop di
dalam lemari
k. Mematikan Air Conditioner (AC) pada ruang DVOR/DME
l. Mematikan panel AC (Air Conditioner) dan panel listrik pada ruang DVOR/DME
m. Selesai

C. Prosedur Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Harian:
- Membersihkan peralatan dari debu/kotoran
- Membersihkan ruang peralatan
- Periksa pengatur suhu ruangan/AC
- Periksa tegangan catu daya keluaran stabilizer/UPS
- Periksa kipas pendingin
- Periksa seluruh lampu indicator
- Periksa monitor indikator
- Pencatatan meter reading parameter
- Check Tone Identification
2. Pemeliharaan Mingguan:
- Periksa Baterai
- Pencatatan meter reading pada monitor
- Pencatatan meter reading pada baterai charger
- Pergantian unit/ChangeOver
3. Pemeliharaan Bulanan:
- Bersihkan filter udara pengatur suhu ruangan/AC
- Periksa halangan(obstacle) sekitar bangunan
- Lakukan Ground Check
4. Pemeliharaan Triwulan:
- Ukur Output Power
- Ukur Pulse Shape
- Check alarm limit
5. Pemeliharaan Semesteran:
- Bersihkan debu pada bagian stabilizer
- Ukur Tx dan Rx Frequency
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AIRNAV INDONESIA DISTANCE MEASURING EQUIPMENT
Kantor Cabang Halim (DME)
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : MOPIENS Type : MARU 320

Tanggal : Agustus 2017 Page 3 of 4

- Ukur Rx Sensitivity
- Check PRF
- Check RF Phasing
6. Pemeliharaan Tahunan:
- Check Pulse Spectrum

D. Prosedur Kalibrasi
1. Persiapan
- Sistem operasi normal, set monitor bypass, PC sudah terhubung ke DME
- Klik MARU 320
- Catat setting parameter existing sebelum kalibrasi dimulai
- Set TX1 operasi, TX2 standby
2. Pelaksanaan
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam pelayanan kalibrasi DME adalah
 Pada kalibrasi peralatan DME, DME harus dalam keadaan normal operasi. Tidak ada
adjustment, kecuali memindahkan pemancar yang beroperasi antara Tx1 dan Tx2 sesuai
instruksi dari pesawat kalibrasi.
 Sebagai langkah persiapan pelayanan kalibrasi, teknisi melaksanakan pengecekan teknis
performance peralatan, antara lain:
Forward Power : Min 500 Watt
Maks 1000 watt
Replay Delay : 50 µs
Pulse Spacing : 12 µs
Receiver Sensitivity : Min -70 dBm
Maks -83 dBm
 Apabila performance peralatan DME tidak memenuhi standard seperti pada parameter
performance peralatan di atas, maka DME dalam keadaan rusak dan harus diperbaiki
terlebih dahulu.

E. Prosedur Ground Check DME DVOR


1. Diinfokan ke ATC bahwa akan dilaksanakan Ground Check DME DVOR.
2. Menggunakan PIR (Portable ILS/DVOR Reciver) Lakukan pengecekan DME di titik yang
telah ditentukan, yaitu menggunakan antenna near field sebagai acuan.
3. Lakukan langkah yang sama untuk transmitter 2.
4. Catat hasil pengamatan dan dilaporkan ke ATS Engineering Junior Manager.

F. Prosedur Perbaikan Peralatan


1. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan Peralatan
2. Mempersiapkan Suku Cadang
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AIRNAV INDONESIA DISTANCE MEASURING EQUIPMENT
Kantor Cabang Halim (DME)
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : MOPIENS Type : MARU 320

Tanggal : Agustus 2017 Page 4 of 4

3. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami peralatan dengan membaca laporan saksi
atau melihat ditempat kejadian
4. Melakukan kordinasi untuk melakukan perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
5. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur, Manual Book Peralatan)
6. Melakukan Analisis kerusakan
a. Periksa tegangan input AC maupun DC ke peralatan
b. Periksa perkabelan dan antenna
c. Pemeriksaan pada :
 Power Supply dan Indikator Modul
 Periksa status pada RFG, TCU, TXU dan RXU
 Periksa Module LPA dan CSP
d. Periksa kesalahan di monitor
e. Periksa kesalahan Pada Local Control dan Status Unit (LCSU/CSB)
7. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
8. Melakukan Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
9. Melakukan Modifikasi dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan
10. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan
11. Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai Elektronika Penerbangan, Bila Perlu
12. Melakukan Ground Check
13. Melakukan Kalibrasi Penerbangan, bila Perlu.
14. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
LOCALIZER
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : SELEX Type : 2100
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 1 of 4

A. Pendahuluan
Localizer adalah merupakan bagian dari pemancar ILS yang memancarkan signal radio
frekuensi ke udara dengan frekuensi 111,7 Mhz dan ident IHAL, yang berfungsi untuk memberikan
panduan garis tengah perpanjangan landasan/centre line runway kepada pilot agar pesawat yang
akan mendarat dapat mengikuti secara tepat. Posisi peralatan ini pada 06o16’22.5” LS,
106o52’38.6” BT dan dikalibrasi oleh Balai Kalibrasi Penerbangan setiap 6 bulan periodic.

B. Prosedur Pengoperasian
1. Menghidupkan Transmitter ILS Localizer Selex Capture Effect
a. Pastikan semua Main circuit Beacon (MCB) sumber Listrik sudah diaktifkan (ON).
b. Pada panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX1 AC ON dan pastikan lampu
indikator AC (DS1) hidup.
c. Pada Panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX1 DC ON dan pastikan
lampu indikator DC (DS2) hidup.
d. Pada panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX2 AC ON dan pastikan lampu
indikator AC (DS3) hidup.
e. Pada Panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX2 DC ON dan pastikan
lampu indikator DC (DS4) hidup.
f. Tunggu kira-kira 20 detik dan Transmitter akan secara otomatis bekerja (Tx1 ON dan Tx2
Stby).
g. Pada Panel LCU System dan watt meter, tekan tombol Local Cotrol hingga lampu indicator
hidup
h. Melalui LCU Transmitter Control dan Indicator lakukan pemilihan Transmitter sebagai
Main (Tx1 atau Tx2). Pemilihan Transmitter Main akan membuat Transmitter tersebut
sebagai Main dan lainnya sebagai standy transmitter.

2. Mematikan Localizer
Mematikan Localizer dapat dilakukan dengan dua cara:
 Melalui LCU;
a. Pada Panel LCU System dan watt meter, tekan tombol Local Cotrol hingga lampu indicator
hidup.
b. Pada Panel LCU Transmitter Control dan Indicator Tekan Transmitter 1 dan Transmitter 2
OFF, hingga kedua lampu indicator Transmitter OFF hidup
c. Pada Panel LCU Power Control dan Indicator, Tekan Tx1 AC dan Tx1 DC OFF.
d. Pada Panel LCU Power Control dan Indicator, Tekan Tx2 AC dan Tx2 DC OFF.
 Melalui Portable Maintenance Data Terminal (PMDT);
a. Bila komputer PMDT belum dihubungkan, lakukan prosedur login PMDT.
b. Pada initial PMDT Screen tekan tombol icon Transmitter 1 OFF dan Transmitter 2 OFF
STANDARD OPERATING PROCEDURE
LOCALIZER
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : SELEX Type : 2100
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 2 of 4

c. Pada panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX1 AC dan TX1 DC OFF dan
pastikan lampu indikator AC (DS1) dan lampu indicator DC (DS2) mati.
d. Pada Panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX2 AC dan TX2 DC OFF dan
pastikan lampu indikator AC (DS3) dan lampu indikator DC (DS4) mati.

C. Prosedur Pemeliharaan
Pemeliharaan Harian:
- Membersihkan peralatan dari debu/kotoran
- Membersihkan ruang peralatan
- Periksa pengatur suhu ruangan/AC
- Periksa tegangan catu daya keluaran stabilizer/UPS
- Periksa kipas pendingin
- Periksa seluruh lampu indicator
- Periksa tone identification
- Periksa meter reading parameter
Pemeliharaan Mingguan:
- Periksa Baterai
- Ukur Modulation Depth/level 90 Hz dan 150 Hz
- Ukur Modulation Depth Tone Identification
Pemeliharaan Bulanan:
- Bersihkan filter udara pengatur suhu ruangan/AC
- Ukur Course Alignment Stability
- Ukur Displacement Sensitivity
- Ukur Off Course Clearence
Pemeliharaan Triwulan:
- Ukur Output Power CSB dan SBO
- Ukur Monitor Course Aligment Sensitivity
- Ukur monitor Power Reduction alarm
- Ukur Course Structure
Pemeliharaan Semesteran:
- Ukur Identification Keying
- Periksa System Monitor
Pemeliharaan Tahunan:
- Periksa penangkal petir dan system pentanahan
- Periksa kondisi dan jaringan kabel suplai dan kabel control
- Ukur Polarisasi
- Ukur Carrier Frequency (Perbedaan pada Dual Frequency)
- Ukur Harmonic Content 90 Hz dan 150 Hz
- Ukur 90 Hz dan 150 Hz Phasing
STANDARD OPERATING PROCEDURE
LOCALIZER
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : SELEX Type : 2100
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 3 of 4

D. Prosedur Kalibrasi
1. Persiapan
 Sistem operasi normal, set monitor bypass, PC sudah terhubung ke Localizer Klik PMDT,
Masukan User ”SEC3” dan password ”THREE”
 Catat setting parameter existing sebelum kalibrasi dimulai
 Set TX1 operasi, TX2 standby
2. Pelaksanaan
 Modulation
Untuk merubah nilai Modulasi:
 Tranmitter → Configuration → Transmitter 1 → CSB Mod Percent
 Ubah nilai CSB Mod Percent sesuai instruksi dari panel kalibrasi
 Tekan Apply untuk memproses perubahan
 Center Line/ DDM=0
Untuk merubah nilai DDM:
 Tranmitter → Configuration → Transmitter 1 → CSB Mod Balance
 Ubah nilai CSB Mod Balance sesuai instruksi dari panel kalibrasi
 Tekan Apply untuk memproses perubahan
 WIDTH
Untuk merubah nilai Width:
 Tranmitter → Configuration →Transmitter 1 → SBO RF Voltage
 Ubah nilai sesuai instruksi dari panel kalibrasi
 Tekan Apply untuk memproses perubahan
Monitor Alarm
a. Wide Width Alarm
b. Narrow Width Alarm
c. RF power Alarm

E. Prosedur Ground Check Localizer


1. Diinfokan ke ATC bahwa akan dilaksanakan Ground check Localizer.
2. Menggunakan PIR (Portable ILS Reciver) Lakukan pengecekan DDM di titik yang telah
ditentukan, yaitu titik 35,30,25,20,15,10,5,4,3,2,1,0 sisi kiri dan kanan dari
antenna localizer.
3. Lakukan langkah yang sama untuk transmitter 2.
4. Catat hasil pengamatan dan dilaporkan ke ATS Engineering Junior Manager.
STANDARD OPERATING PROCEDURE
LOCALIZER
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : SELEX Type : 2100
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 4 of 4

F. Prosedur Perbaikan
a. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan Peralatan
b. Mempersiapkan Suku Cadang
c. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian
d. Melakukan kordinasi untuk melakukan perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
e. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur, Manual Book Peralatan)
f. Melakukan Analisis kerusakan
- Periksa tegangan input AC maupun DC ke peralatan
- Periksa kondisi perkabelan dan antenna
- Periksa mechanical joint dan switch
- Periksa kondisi seluruh Fuse pada system
- Periksa apakah ada korosi,component part yang rusak/hilang
- Pemeriksaan indicator kesalahan melalui PC atau laptop
g. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
h. Melakukan Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
i. Melakukan Modifikasi dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan
j. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan
k. Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai Elektronika Penerbangan, Bila Perlu
l. Melakukan Ground Check
m. Melakukan Kalibrasi Penerbangan, bila Perlu.
n. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
GLIDE PATH / SLOPE
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : SELEX Type : 2110
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 1 of 4

A. Pendahuluan
Glide Slope adalah merupakan bagian dari pemancar ILS yang memancarkan
signal radio frekuensi keudara dengan frekuensi 333,5 Mhz, berfungsi untuk
memberikan panduan sudut pendaratan  3 pada titik touch down perpanjangan
landasan/centre runway kepada pilot agar pesawat yang akan mendarat dapat mengikuti
secara tepat. Peralatan ini ditempatkan pada posisi 06 o 15’50.5” LS, 106 o 53’57.8” BT
dan dikalibrasi oleh Balai Kalibrasi Penerbangan setiap 6 bulan periodic .

B. Prosedur Pengoperasian
1. Menghidupkan Transmitter ILS Glideslope Selex Capture Effect
 Pastikan semua Main circuit Beacon (MCB) sumber Listrik sudah diaktifkan (ON).
 Pada panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX1 AC ON dan pastikan
lampu indikator AC (DS1) hidup.
 Pada Panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX1 DC ON dan pastikan
lampu indikator DC (DS2) hidup.
 Pada panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX2 AC ON dan pastikan
lampu indikator AC (DS3) hidup.
 Pada Panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX2 DC ON dan pastikan
lampu indikator DC (DS4) hidup
 Tunggu kira-kira 20 detik dan Transmitter akan secara otomatis bekerja (Tx1 ON dan
Tx2 Stby).
 Pada Panel LCU System dan watt meter, tekan tombol Local Cotrol hingga lampu
indicator hidup
 Melalui LCU Transmitter Control dan Indicator lakukan pemilihan Transmitter sebagai
Main (Tx1 atau Tx2). Pemilihan Transmitter Main akan membuat Transmitter tersebut
sebagai Main dan lainnya sebagai standby transmitter.

2. Mematikan Pemancar
Mematikan Glide Slope dapat dilakukan dengan dua cara:
 Melalui LCU;
a. Pada Panel LCU System dan watt meter, tekan tombol Local Control hingga lampu
indicator hidup.
b. Pada Panel LCU Transmitter Control dan Indicator Tekan Transmitter 1 dan
Transmitter 2 OFF, hingga kedua lampu indicator Transmitter OFF hidup
c. Pada Panel LCU Power Control dan Indicator, Tekan Tx1 AC dan Tx1 DC OFF.
d. Pada Panel LCU Power Control dan Indicator, Tekan Tx2 AC dan Tx2 DC OFF.
 Melalui Portable Maintenance Data Terminal (PMDT);
a. Bila komputer PMDT belum dihubungkan, lakukan prosedur login PMDT.
STANDARD OPERATING PROCEDURE
GLIDE PATH / SLOPE
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : SELEX Type : 2110
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 2 of 4

b. Pada initial PMDT Screen tekan tombol icon Transmitter 1 OFF dan Transmitter 2
OFF
c. Pada panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX1 AC dan TX1 DC
OFF dan pastikan lampu indikator AC (DS1) dan lampu indicator DC (DS2) mati.
d. Pada Panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX2 AC dan TX2 DC
OFF dan pastikan lampu indikator AC (DS3) dan lampu indikator DC (DS4) mati.

C. Prosedur Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Harian:
- Membersihkan peralatan dari debu/kotoran
- Membersihkan ruang peralatan
- Periksa pengatur suhu ruangan/AC
- Periksa tegangan catu daya keluaran stabilizer/UPS
- Periksa kipas pendingin
- Periksa seluruh lampu indicator
- Periksa meter reading parameter
2. Pemeliharaan Mingguan:
- Periksa Baterai
- Ukur Modulation Depth/level 90 Hz dan 150 Hz
3. Pemeliharaan Bulanan:
- Bersihkan filter udara pengatur suhu ruangan/AC
- Ukur Angle Stability
- Ukur Displacement Sensitivity (setengah sector)
4. Pemeliharaan Triwulan:
- Ukur Output Power CSB dan SBO
- Ukur Alarm Sudut Monitor
- Ukur monitor Power Reduction alarm
5. Pemeliharaan Semesteran:
- Periksa System Monitor
6. Pemeliharaan Tahunan:
- Periksa penangkal petir dan system pentanahan
- Periksa kondisi dan jaringan kabel suplai dan kabel control
- Ukur Carrier Frequency (Perbedaan pada Dual Frequency)
- Ukur Harmonic Content 90 Hz dan 150 Hz
- Ukur 90 Hz dan 150 Hz Phasing
STANDARD OPERATING PROCEDURE
GLIDE PATH / SLOPE
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : SELEX Type : 2110
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 3 of 4

D. Prosedur Kalibrasi
1. Persiapan
 Sistem operasi normal, set monitor bypass, PC sudah terhubung ke Glide Slope lalu klik
PMDT, Masukan User ”SEC3” dan password ”THREE”.
 Catat setting parameter existing sebelum kalibrasi dimulai.
 Set TX1 operasi, TX2 standby
2. Pelaksanaan
 Modulation
Untuk merubah nilai Modulasi:
 Tranmitter → Configuration → Transmitter1 →CSB Mod Percent
 Ubah nilai CSB Mod Percent sesuai instruksi dari panel kalibrasi
 Tekan Apply untuk memproses perubahan
 Angle/ DDM=0
Untuk merubah nilai DDM:
 Tranmitter → Configuration → Transmitter1 →CSB Mod Balance
 Ubah nilai CSB Mod Balance sesuai instruksi dari panel kalibrasi
 Tekan Apply untuk memproses perubahan
 WIDTH
Untuk merubah nilai Width:
 Tranmitter → Configuration →Transmitter 1 → SBO RF Voltage
 Ubah nilai sesuai instruksi dari panel kalibrasi
 Tekan Apply untuk memproses perubahan
Monitor Alarm
a. Low Angle Alarm
b. High Angle Alarm
c. Wide Width Alarm

E. Prosedur Ground Check Glide Slope


1. Diinfokan ke ATC bahwa akan dilaksanakan Ground Check Glide Slope.
2. Menggunakan PIR (Portable ILS Reciver) Lakukan pengecekan DDM di titik yang telah
ditentukan, yaitu menggunakan antenna near field sebagai acuan.
3. Lakukan langkah yang sama untuk transmitter 2.
4. Catat hasil pengamatan dan dilaporkan ke ATS Engineering Junior Manager.

F. Prosedur Perbaikan
a. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan Peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
GLIDE PATH / SLOPE
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : SELEX Type : 2110
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 4 of 4

b. Mempersiapkan Suku Cadang


c. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian
d. Melakukan kordinasi untuk melakukan perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
e. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur, Manual Book Peralatan)
f. Melakukan Analisis kerusakan
- Periksa tegangan input AC maupun DC ke peralatan
- Periksa kondisi perkabelan dan antenna
- Periksa mechanical joint dan switch
- Periksa kondisi seluruh Fuse pada system
- Periksa apakah ada korosi,component part yang rusak/hilang
- Pemeriksaan indicator kesalahan melalui PC atau laptop
g. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
h. Melakukan Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
i. Melakukan Modifikasi dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan
j. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan
k. Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai Elektronika Penerbangan, Bila Perlu
l. Melakukan Ground Check
m. Melakukan Kalibrasi Penerbangan, bila Perlu.
n. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AIRNAV INDONESIA DISTANCE MEASURING EQUIPMENT
Kantor Cabang Halim (DME)
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : SELEX Type : 1118A
Tanggal : Agustus 2017 Page 1 of 4

A. Pendahuluan
DME merupakan alat bantu navigasi yang berfungsi untuk memberikan informasi
jarak (slant distance) pada penerbang, sehingga bila di instalasi satu lokasi dengan Glide
Slope (ILS) maka penerbang dapat menerima informasi jarak relatif terhadap p eralatan
GP sebagai Touch Down Point. DME ini digunakan sebagai pengganti Outer Marker,
peralatan DME ini menggunakan Frequency 1015 MHz atau CH 54X dan diletakan pada
posisi 06 o 15’50.5” LS, 106 o 53’57.8” BT

B. Prosedur Pengoperasian
1. Menghidupkan Transmitter DME
 Pastikan semua Main circuit Beacon (MCB) sumber Listrik sudah diaktifkan (ON).
 Pada panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX1 AC ON dan pastikan
lampu indikator AC (DS1) hidup.
 Pada Panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX1 DC ON dan pastikan
lampu indikator DC (DS2) hidup.
 Pada panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX2 AC ON dan pastikan
lampu indikator AC (DS3) hidup.
 Pada Panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX2 DC ON dan pastikan
lampu indikator DC (DS4) hidup
 Tunggu kira-kira 20 detik dan Transmitter akan secara otomatis bekerja (Tx1 ON dan Tx2
Stby).
 Pada Panel LCU System dan watt meter, tekan tombol Local Cotrol hingga lampu indicator
hidup
 Melalui LCU Transmitter Control dan Indicator lakukan pemilihan Transmitter sebagai
Main (Tx1 atau Tx2). Pemilihan Transmitter Main akan membuat Transmitter tersebut
sebagai Main dan lainnya sebagai standby transmitter.

2. Mematikan Pemancar
Mematikan DME dapat dilakukan dengan dua cara:
 Melalui LCU;
a. Pada Panel LCU System dan watt meter, tekan tombol Local Control hingga lampu
indicator hidup.
b. Pada Panel LCU Transmitter Control dan Indicator Tekan Transmitter 1 dan
Transmitter 2 OFF, hingga kedua lampu indicator Transmitter OFF hidup
c. Pada Panel LCU Power Control dan Indicator, Tekan Tx1 AC dan Tx1 DC OFF.
d. Pada Panel LCU Power Control dan Indicator, Tekan Tx2 AC dan Tx2 DC OFF.
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AIRNAV INDONESIA DISTANCE MEASURING EQUIPMENT
Kantor Cabang Halim (DME)
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : SELEX Type : 1118A
Tanggal : Agustus 2017 Page 2 of 4

 Melalui Portable Maintenance Data Terminal (PMDT);


a. Bila komputer PMDT belum dihubungkan, lakukan prosedur login PMDT.
b. Pada initial PMDT Screen tekan tombol icon Transmitter 1 OFF dan Transmitter 2 OFF
c. Pada panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX1 AC dan TX1 DC OFF
dan pastikan lampu indikator AC (DS1) dan lampu indicator DC (DS2) mati.
d. Pada Panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX2 AC dan TX2 DC OFF
dan pastikan lampu indikator AC (DS3) dan lampu indikator DC (DS4) mati.

C. Prosedur Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Harian:
- Membersihkan peralatan dari debu/kotoran
- Membersihkan ruang peralatan
- Periksa pengatur suhu ruangan/AC
- Periksa tegangan catu daya keluaran stabilizer/UPS
- Periksa kipas pendingin
- Periksa seluruh lampu indicator
- Periksa monitor indikator
- Pencatatan meter reading parameter
- Check Tone Identification
2. Pemeliharaan Mingguan:
- Periksa Baterai
- Pencatatan meter reading pada monitor
- Pencatatan meter reading pada baterai charger
- Pergantian unit/ChangeOver
3. Pemeliharaan Bulanan:
- Bersihkan filter udara pengatur suhu ruangan/AC
- Periksa halangan(obstacle) sekitar bangunan
- Lakukan Ground Check
4. Pemeliharaan Triwulan:
- Ukur Output Power
- Ukur Pulse Shape
- Check alarm limit
5. Pemeliharaan Semesteran:
- Bersihkan debu pada bagian stabilizer
- Ukur Tx dan Rx Frequency
- Ukur Rx Sensitivity
- Check PRF
- Check RF Phasing
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AIRNAV INDONESIA DISTANCE MEASURING EQUIPMENT
Kantor Cabang Halim (DME)
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : SELEX Type : 1118A
Tanggal : Agustus 2017 Page 3 of 4

6. Pemeliharaan Tahunan:
- Check Pulse Spectrum

D. Pelaksanaan Kalibrasi
1. Persiapan
 Sistem operasi normal, set monitor bypass, PC sudah terhubung ke Glide Slope lalu klik
PMDT, Masukan User ”SEC3” dan password ”THREE”.
 Catat setting parameter existing sebelum kalibrasi dimulai.
 Set TX1 operasi, TX2 standby
2. Pelaksanaan
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam pelayanan kalibrasi DME adalah
a. Pada kalibrasi peralatan DME, DME harus dalam keadaan normal operasi. Tidak ada
adjustment, kecuali memindahkan pemancar yang beroperasi antara Tx1 dan Tx2 sesuai
instruksi dari pesawat kalibrasi.
b. Sebagai langkah persiapan pelayanan kalibrasi, teknisi melaksanakan pengecekan teknis
performance peralatan, antara lain:
Forward Power : Min 500 Watt
Maks 1000 watt
Replay Delay : 50 µs
Pulse Spacing : 12 µs
Receiver Sensitivity : Min -70 dBm
Maks -83 dBm
c. Apabila performance peralatan DME tidak memenuhi standard seperti pada parameter performance
peralatan di atas, maka DME dalam keadaan rusak dan harus diperbaiki terlebih dahulu

E. Prosedur Ground Check DME


1. Diinfokan ke ATC bahwa akan dilaksanakan Ground Check DME.
2. Menggunakan PIR (Portable ILS Reciver) Lakukan pengecekan DDM di titik yang telah
ditentukan, yaitu menggunakan antenna near field sebagai acuan.
3. Lakukan langkah yang sama untuk transmitter 2.
4. Catat hasil pengamatan dan dilaporkan ke ATS Engineering Junior Manager.

F. Prosedur Perbaikan
a. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan Peralatan
b. Mempersiapkan Suku Cadang
c. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian
d. Melakukan kordinasi untuk melakukan perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
e. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur, Manual Book Peralatan)
f. Melakukan Analisis kerusakan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
AIRNAV INDONESIA DISTANCE MEASURING EQUIPMENT
Kantor Cabang Halim (DME)
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi Merk : SELEX Type : 1118A
Tanggal : Agustus 2017 Page 4 of 4

 Power Supply dan Indikator Modul


Periksa status pada Module RTC, Monitor, dan RMS
g. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
h. Melakukan Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
i. Melakukan Modifikasi dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan
j. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan
k. Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai Elektronika Penerbangan, Bila Perlu
l. Melakukan Ground Check
m. Melakukan Kalibrasi Penerbangan, bila Perlu.
n. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
MIDDLE MARKER
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : SELEX Type : 2130
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 1 of 4

A. Pendahuluan
Middle Marker adalah merupakan bagian dari pemancar ILS yang memancarkan
signal radio frekuensi ke udara dengan frekuensi 75Mhz, dilengkapi dengan coding yang
berfungsi untuk memberikan panduan peringatan tentang jarak  1050 m dengan
ketinggian  200 feet terhadap titik touch down di tengah perpanjangan landasan/centre
runway kepada pilot agar pesawat yang akan mendarat dapat mengikuti secara tepat.
Peralatan ini ditempatkan pada posisi 06 o 15’28.9” LS, 106 o 54’35.3” BT dan dikalibrasi
oleh Balai Kalibrasi Penerbangan setiap 6 bulan periodic.

B. Prosedur Pengoperasian
1. Menghidupkan Middle Marker Merk Selex
a. Pastikan Circuit breaker AC dan DC posisi ON.
b. Tekan AC Sys 1 power switch posisi ON dan Tekan AC Sys 2 power switch posisi ON.
c. Tekan DC/Battery 1 power switch posisi ON dan Tekan DC/Battery 2 power switch posisi
ON.
d. Tekan MKR 1 switch posisi ON dan Tekan MKR 2 switch posisi ON
e. Tunggu kira-kira 20 detik dan Transmitter akan secara otomatis bekerja (Tx1 ON dan Tx2
Stby).
f. Pada Panel LCU System, tekan tombol Local Cotrol hingga lampu indicator hidup
g. Melalui LCU Transmitter Control dan Indicator lakukan pemilihan Transmitter sebagai
Main (Tx1 atau Tx2). Pemilihan Transmitter Main akan membuat Transmitter tersebut
sebagai Main dan lainnya sebagai standby transmitter.
2. Mematikan Middle Marker
Mematikan Middle Marker dapat dilakukan dengan dua cara:
 Melalui LCU;
a. Pada Panel LCU System, tekan tombol Local Cotrol hingga lampu indicator hidup
b. Melalui LCU Transmitter Control dan Indicator lakukan pemilihan Transmitter 1 dan 2
ke posisi OFF
c. Tekan MKR switch posisi OFF.
d. Set DC Circuit breaker ke posisi OFF.
e. Set AC circuit Breaker ke posisi OFF.
 Melalui Portable Maintenance Data Terminal (PMDT);
a. Bila komputer PMDT belum dihubungkan, lakukan prosedur login PMDT.
b. Pada initial PMDT Screen tekan tombol icon Transmitter 1 OFF dan Transmitter 2 OFF
c. Pada panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX1 AC dan TX1 DC OFF
dan pastikan lampu indikator AC (DS1) dan lampu indicator DC (DS2) mati.
STANDARD OPERATING PROCEDURE
MIDDLE MARKER
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : SELEX Type : 2130
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 2 of 4

d. Pada Panel LCU Power Control dan indicator, tekan saklar TX2 AC dan TX2 DC OFF
dan pastikan lampu indikator AC (DS3) dan lampu indikator DC (DS4) mati.

C. Prosedur Pemeliharaan
Pemeliharaan Harian:
- Membersihkan peralatan dari debu/kotoran
- Membersihkan ruang peralatan
- Periksa pengatur suhu ruangan/AC
- Periksa tegangan catu daya keluaran stabilizer/UPS
- Periksa kipas pendingin
- Periksa seluruh lampu indicator
- Periksa meter reading parameter
Pemeliharaan Mingguan:
- Periksa Baterai
Pemeliharaan Bulanan:
- Bersihkan filter udara pengatur suhu ruangan/AC
Pemeliharaan Triwulan:
- Ukur Output Power
Pemeliharaan Semesteran:
- Ukur Modulation Depth Tone Frequency
- Ukur Identification Keying
- Periksa System Monitor
Pemeliharaan Tahunan:
- Periksa penangkal petir dan system pentanahan
- Periksa kondisi dan jaringan kabel suplai dan kabel control
- Ukur Carrier Frequency
- Ukur Harmonic Content pada Tone Frequency

D. Pelaksanaan Kalibrasi
1. Persiapan
 Sistem operasi normal, set monitor bypass, PC sudah terhubung ke Middle Marker lalu
Klik PMDT, Masukan User ”SEC3” dan password ”THREE”.
 Catat setting parameter existing sebelum kalibrasi dimulai
 Set TX1 operasi, TX2 standby
2. Pelaksanaan
 MODULATION
Untuk merubah nilai Modulasi:
 Tranmitter → Configuration → Ident Modulation
STANDARD OPERATING PROCEDURE
MIDDLE MARKER
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : SELEX Type : 2130
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 3 of 4

 Ubah nilai Ident Modulation sesuai instruksi dari panel kalibrasi


 Tekan Apply untuk memproses perubahan
 POWER
Untuk merubah nilai Power
 Tranmitter → Configuration → Output Power
 Ubah nilai Output Power sesuai instruksi dari panel kalibrasi
 Tekan Apply untuk memproses perubahan
Monitor Alarm
a. RF Level(Power) Alarm
b. Ident Modulation Alarm

E. Prosedur Ground Check Middle Marker


1. Diinfokan ke ATC bahwa akan dilaksanakan Ground check Localizer.
2. Menggunakan PIR (Portable ILS Reciver) Lakukan pengecekan modulasi dan RF level di
titik yang telah ditentukan pada Transmitter 1.
3. Lakukan langkah yang sama untuk transmitter 2.
4. Catat hasil pengamatan dan dilaporkan ke ATS Engineering Junior Manager.

F. Prosedur Perbaikan
a. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan Peralatan
b. Mempersiapkan Suku Cadang
c. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian
d. Melakukan kordinasi untuk melakukan perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC
e. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur, Manual Book Peralatan)
f. Melakukan Analisis kerusakan
- Periksa tegangan input AC maupun DC ke peralatan
- Periksa kondisi perkabelan dan antenna
- Periksa mechanical joint dan switch
- Periksa kondisi seluruh Fuse pada system
- Periksa apakah ada korosi,component part yang rusak/hilang
- Pemeriksaan indicator kesalahan melalui PC atau laptop
g. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan
h. Melakukan Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
i. Melakukan Modifikasi dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
MIDDLE MARKER
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Merk : SELEX Type : 2130
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 4 of 4

j. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan


k. Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai Elektronika Penerbangan, Bila Perlu
l. Melakukan Ground Check
m. Melakukan Kalibrasi Penerbangan, bila Perlu.
n. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan
STANDARD OPERATING PROCEDURE
NON DIRECTIONAL BEACON (NDB)
AIRNAV INDONESIA
Kantor Cabang Halim Dok. No. : 14.02.07 Revisi No.: 00
Sistim Prosedur Fasilitas Navigasi
Tanggal : Agustus 2017 Page 1 of 3

A. Pendahuluan
Salah satu peralatan bantu Navigasi yang berfungsi sama dengan VOR namun lebih
sederhana dalam prinsip kerjanya adalah NDB. NDB dapat difungsikan sebagai ENROUTE
maupun TERMINAL. Pada kondisi dimana NDB terpasang satu lokasi dengan Outer Marker (
bagian dari ILS ) maka fungsinya menjadi LOCATOR. Pada NDB beroperasi pada frequency
215 KHz dengan kode AL, peralatan ini ditempatkan di daerah Babelan Kota Bekasi posisi
06o11’33.2” LS, 107o02’21.7” BT. Peralatan ini harus dikalibrasi secara continue setiap 3
tahun sekali oleh Balai Kalibrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

B. Prosedur Pengoperasian
1. Menghidupkan Peralatan
Prosedur menghidupkan NDB
a. Pastikan coaxial Antenna, serta perkabelan dan modul-modul sudah terpasang dengan
baik.
b. On-kan MCB 3-phase pada distribution panel yang ada pada dinding ruangan.
c. Posisikan saklar AC POWER ke posisi ON, CB1 & CB2 kedua power supply, lampu led
hijau DS3 (B - Vdc) harus menyala, begitupula led hijau B – pada ke-enam buah Power
Amplifier harus menyala.
d. On-kan S1 (keying) & S2 (mod) kedua Exiter, 3 buah Led pada masing-2 Exiter harus
off semua. (lihat Table Led Indikasi Lainnya, terlampir).
e. Posisikan switch S5 (select main Tx) pada posisi A.
f. On-kan switch S7 (Tx On/Off), lampu audio limiter & RF Drive Alarm pada Exiter A,
serta led Indikasi Alarm Over Mod pada control/monitor panel (table terlampir) akan
menyala sebentar kemudian mati, disusul menyalanya led hijau Tx On, semua led
kuning/amber yang ada pada ke-3 buah power amplifier (PA side A), serta led +24 Vdc
& led Fan Vdc pada Power Supply A.
Tx A on the air, Tx B standby
2. Mematikan Peralatan
a. Memeriksa Kondisi Lingkungan
b. Mematikan Peralatan
 Posisikan Switch TX pada Control Panel ke posisi OFF.
 Biarkan Switch MOD dan Switch Keying pada Exciter Modul tetap pada posisi OFF.
 Posisikan Switch POWER (AC Line) pada Power Supply Module ke posisi OFF.
 Posisikan Switch POWER (AC Line ) pada ON/OFF Panel di peralatan NDB ke posisi
OFF.
 Dan terakhir, Switch Selector pada Panel Listrik untuk peralatan NDB di kembalikan ke
posisi OFF.
c. Mematikan Sumber Daya Listrik
d. Mematikan Back Up Sumber Daya Listrik
e. Memeriksa Keamanan Peralatan
f. Pencatatan Kondisi Peralatan di Log Book

C. Prosedur Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Harian
 Membersihkan seluruh peralatan dari debu / kotoran
 Membersihkan ruangan peralatan
 Bersihkan peralatan dan periksa pendingin ruangan
 Periksa pengatur brightness monitor
 Periksa Indikator setiap Unit Peralatan
 Periksa kipas (fan) pendingin udara
 Periksa seluruh lampu indicator
2. Pemeliharaan Mingguan
 Periksa tegangan catu daya PLN / Genset
 Periksa tegangan catu daya
 Periksa sistem koneksi antar unit
 Periksa indikator pemancar secara lokal dan remote
 Melaporkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Mingguan
3. Pemeliharaan Bulanan
 Periksa sistem catu daya cadangan
 Periksa fungsi keyboard dan fungsi Mouse
 Melaporkan/mencatar Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Bulanan
4. Pemeliharaan Triwulanan
 Melakukan pengukuran Parameter pada Power Supply Peralatan
 Melakukan pencatatan Parameter pada Power Supply Peralatan
 Melakukan Pengukuran Parameter Peralatan
 Melakukan pencatatan Parameter Peralatan
 Melaporkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Triwulanan
5. Pemeliharaan Semesteran
 Membersihkan Perangkat Power supply.
 Melakukan Pengecekan Pancaran Peralatan.
 Mengecek Perkabelan Power supply dan antena peralatan
 Melaporkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Semesteran
6. Pemeliharaan Tahunan
 Membersihkan back up supply
 Melakukan pergantian back up supply, bila perlukan.
 Melakukan Pengukuran Parameter Peralatan
 Melakukan pencatatan pengukuran parameter peralatan
 Melaporkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Tahunan

D. Prosedur Kalibrasi
1. Persiapan
- Kondisikan peralatan posisi ON dan Normal Operation.
- Catat nilai awal setting peralatan sebelum dilakukan adjustment
- Laporkan ke pihak Panel Kalibrasi pemancar yang pertama kali akan dilakukan
pengecekan
2. Pelaksanaan
Modulation

E. Prosedur Ground Check


1. Diinfokan ke ATC bahwa akan dilaksanakan Ground Check NDB.
2. Alat uji untuk ground cek ndb hanya berupa radio AM. Tone NDB yang ditangkap radio
sebagai acuan NDB sedang beroperasi.
3. Lakukan langkah yang sama untuk transmitter 2.
4. Catat hasil pengamatan dan dilaporkan ke ATS Engineering Junior Manager.
F. Prosedur Perbaikan Peralatan
1. Menyiapkan Anggaran Untuk Perbaikan Peralatan.
2. Mempersiapkan Suku Cadang.
3. Memastikan kejadian kerusakan yang dialami peralatan dengan membaca laporan saksi atau
melihat ditempat kejadian.
4. Melakukan kordinasi untuk melakukan perbaikan kepada Pimpinan Terkait Dan ATC.
5. Mempersiapkan peralatan kerja (Alat Ukur, Manual Book Peralatan)
- Melakukan Analisis kerusakan
- Periksa tegangan input AC maupun DC ke peralatan
- Periksa kondisi perkabelan dan antenna
- Periksa mechanical joint dan switch
- Periksa kondisi seluruh Fuse pada system
- Periksa apakah ada korosi,component part yang rusak/hilang
6. Melakukan Penggantian Suku Cadang Pada unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
kerusakan.
7. Melakukan Perbaikan dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan yang mengalami
gangguan/kerusakan
8. Melakukan Modifikasi dan penyetelan unit/bagian/modul peralatan
9. Melakukan Rekondisi atau overhaul peralatan
10. Melakukan Koordinasi dengan pihak Balai Elektronika Penerbangan, Bila Perlu
11. Melakukan Ground Check
12. Melakukan Kalibrasi Penerbangan, bila Perlu
13. Membuat laporan hasil perbaikan peralatan

Anda mungkin juga menyukai