Anda di halaman 1dari 19

AUTOMATIC MESSAGE SWITCHING CONTROL (AMSC)

   AMSC ( Automatic Message Switching Control ) adalah merupakan suatu alat


pengendali komunikasi data atau telex dalam sistem pengatur penyaluran berita
berbasis komputer yang bekerja secara store and forward artinya berita yang masuk
ke AMSC disimpan lalu di salurkan sesuai dengan address (alamat) yang dituju.
   AMSC digunakan di dunia penerbangan menggunakan standart format
penerbangan yang diatur dalam
annex 10 volume II untuk jaringan AFTN (Aeronautical Fixed Telecomunication
Network). AFTN sendiri adalah suatu sistem jaringan komunikasi data yang
digunakan oleh dunia penerbangan untuk mengirimkan data penerbangan yang
berupa jadwal penerbangan, berita cuaca dan berita lain yang berhubungan dengan
dunia penerbangan. Dalam sistem AFTN di Bandar Udara menggunakan suatu
peralatan yang dinamakan AMSC. Rute pengalamatan AFTN dibagi menjadi 2
wilayah besar yaitu Jakarta dan Makasar. Wilayah Jakarta terhubung dengan
jaringan international yaitu Singapore dan Brisbane, sehingga Jakarta membawahi
Indonesia bagian barat sedangkan Makasar membawahi Indonesia bagian timur.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi yang baik diperlukan oleh organisasi, instansi atau perusahaan supaya
setiap pekerjaan dapat ditangani dengan cepat dan baik. Bandar Udara sebagai
fasilitas umum membutuhkan komunikasi yang baik. Selain mempunyai fungsi
utama dalam menyelenggarakan jasa angkutan udara, mempunyai tugas pokok
dalam pelayanan dan keselamatan penerbangan. Pentingnya sarana pendukung
operasi penerbangan, diantaranya fasilitas navigasi udara dan fasilitas
telekomunikasi.
Mengingat pentingnya sarana komunikasi dalam pengiriman berita tersebut, maka
harus didukung oleh peralatan transmisi dalam suatu bandara. Bandar Udara Sultan
Hasanuddin Makassar memiliki perlatan sistem pengatur penyaluran berita berbasis
komputer khusus untuk penunjang fasilitas komunikasi, AMSC (
Automatic Message Switching Center ) yang merupakan peralatan dari sistem AFTN
( Aeronautical Fixed Telecomunication Network ) AFTN sendiri adalah suatu sistem
jaringan komunikasi data yang digunakan untuk mengirimkan data penerbangan
yang berupa jadwal penerbangan, berita cuaca dan berita lain yang berhubungan
dengan dunia penerbangan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun tujuan penulisan laporan kerja praktek ini antara lain :
1. Mengenal dan mengetahui cara kerja Automatic Message Switching Center
sebagai alat komunikasi teleprinter point to point pada bandara.
2. Untuk mempelajari prinsip kerja dari peralatan AMSC ( Automatic Message
Switching Center) di unit telekomunikasi bandara.
1.3 Batasan Masalah
Pada penulisan Laporan ini, penulis hanya membahas mengenai peralatan AMSC
( Automatic Message Switching Center ) secara umum dan komponen sistem kerja
serta fungsinya dalam peralatan telekomunikasi di bandara tanpa memfokuskan
pada hal-hal teknis secara terperinci yang memerlukan ketrampilan khusus

2. Dasar Teori 
AFTN ( Aeronautical Fixed Telecomunication Network )
Jaringan Komunikasi Penerbangan Dinas Tetap atau Aeronautical Fixed
Telecomunication Network (AFTN) merupakan suatu jaringan komunikasi hubungan
antara tempat-tempat yang tetap dan tertentu secara point to point, tersedianya
sistem ini digunakan untuk keselamatan lalu lintas udara agar terselenggaranya
penerbangan secara teratur, efisien dan ekonomis.
Selain mendukung dalam pengaturan lalu lintas udara dengan adanya jaringan
komunikasi ini juga berfungsi untuk pertukaran berita dari atau antara kantor-kantor
Meteo, NOTAM, RCC dalam batas-batas tertentu antara kantor. perusahaan
penerbangan. Jenis komunikasi yang dikategorikan dalam AFTN adalah Printed
Comunication atau komunikasi yang berisi berita-berita tertulis dan dapat disimpan.
Karena AFTN suatu sistem jaringan komunikasi data yang digunakan oleh dunia
penerbangan untuk mengirimkan data penerbangan yang berupa jadwal
penerbangan, berita cuaca dan berita lain yang berhubungan dengan dunia
penerbangan. Dalam sistem AFTN di Bandar Udara menggunakan suatu peralatan
yang dinamakan AMSC. Pada dasarnya AFTN dibagi menjadi 2 center besar yaitu
center Jakarta dan center Makasar. Center Jakarta terhubung dengan jaringan
international yaitu center Singapore dan center Brisbane, sehingga Jakarta
membawahi Indonesia bagian barat sedangkan Center Makasar membawahi
Indonesia bagian timur.

3. AMSC ( Automatic Message Switching


Center )
3.1 Struktur Hardware ELSA AMSC
Message Processing Unit berfungsi untuk
mengendalikan atau mengontrol seluruh
aktivitas sistem. Di dalam unit ini tersimpan
program atau software (AROMES-1003Qi+ )
yang berfungsi sebagai sebagai otak atau
pengendali pusat agar sistem dapat beroperasi
sesuai fungsinya masing-masing.
  Main preocessor
Konfigurasi dari Main Processor adalah sebagai berikut:
Processor : Pentium IV, 1.8 GHz
RAM : 512 MB
Floppy Drive : 3.5”, 1.44 MB
Fixed Disk : 40 GB
VDU : VGA Colour 15”
Keyboard : Qwerty 88 keys
I/O Interface : 1 Host adapter, 2 LAN Card, 2
port serial RS-232 
 Alarm dan Status Printer
Alarm berfungsi untuk menginformasikan status lalu lintas data yang membutuhkan
tindakan segera dari supervisor. Status printer adalah printer yang mencetak data
secara periodik.
 Supervision dan Correction Terminal
Unit ini berfungsi untuk mengkoreksi berita yang mengandung kesalahan dan tidak
dapat
disalurkan secara otomatis.
 ACM ( Asynchronous Communication Module)
Adalah interface antara CPU dengan saluran berita. Satu unit ACM dapat
menangani 16 saluran berita. Sehingga ada 16 port dengan sistem komunikasi RS-
232. Saluran RS-232 dari ACM dapat langsung dipakai sebagai saluran I/O AMSC.

    Gambar 1 Modul ACM 16 saluran


 LAN ( Local Area Network)
Merupakan jaringan yang menghubungkan MPU dan terminal-terminal dalam sistem
AMSC agar
dapat saling berkomunikasi.
 Statistic Printer
Statistic Printer berfungsi untuk mencetak data statistic pada media kertas agar
dapat dibaca dan didokumentasikan. Statistic Printer ini terhubung ke sistem secara
serial. Kecepatan transfer datanya adalah 19200 bps. Kertas yang digunakan yaitu
jenis continous form double folio dengan lebar 128 karakter.
 GPS Master Clock
Merupakan perangkat untuk mengambil data waktu dari satelit, dimana waktu
tersebut diambil dan digunakan untuk menyesuaikan waktu pada sistem AMSC.
 Monitor Teleprinter
Unit ini berfungsi untuk mengamati berita-berita yang masuk dan atau keluar dari
sistem. Atas instruksi supervisor, semua berita, baik yang keluar atau yang masuk
melalui sistem ELSA
AMSC dapat dicetak ke monitor teleprinter ini sehingga operator dapat memonitor isi
berita tersebut.
 Modem
Modem digunakan untuk keperluan Remote Monitoring dan Maintenance. Modem
terhubung ke sistem AMSC melalui COM 2 (port) pada main CPU lewat jalur telepon
SLJJ. Untuk memonitoring, maka tenaga ahlinya harus mendial nomor telepon atau
saluran yang tersambung dengan modem tersebut.
 Change Over Unit
Change Over Unit adalah perangkat AMSC Dual sistem yang berfungsi sebagai
pengontrol penyaluran komunikasi data diantara sistem AMSC A dan B.

Gambar 2 Diagram blok Change Over unit


 Signal Selector (COM Selector)
COM selector digunakan untuk memilih saluran COM dari main processor pada
AMSC A dan AMSC B untuk kemudian data dari saluran ini disalurkan ke statistic
printer dan GPS master clock.

Gambar 3 Diagram blok Signal Selector (COM Selector)

Gambar 4 Panel belakang Signal selector


 
Sinyal control dihubungkan ke change over unit sehingga COM selector ini kan
sinkron dengan signal selector saluran komunikasi. Jika change over unit memilih
AMSC A yang aktif, maka statistic printer pun akan terhubung dengan AMSC A.
Diagram urutan kerja AMSC Dual Sistem
AMSC dari dua buah komputer (AMSC A dan AMSC B) masing-masing berjalan
dengan programnya sendiri. Pada diagram berikut AMSC A dan B dinyalakan
melalui MCB

Gambar 6 Diagram blok kerja AMSC

Kedua buah AMSC dirangkai sebagai main dan hot stanby secara setara.
Masingmasing AMSC dapat berfungsi sebagai main dan hot stanby. Apabila terjadi
kerusakan fatal, AMSC main akan secara otomatis change over ke AMSC hot
stanby.

Penyambungan Sistem AMSC ke sistem lain 


 Penyambungan melalui Telex PT.Telkom
Hubungan ke AMSC lain melalui jaringan telex dapat dilakukan dengan
menghubungkan saluran
telex yang bersangkutan ke terminal IDF ( Intermediate Distribution Frame) yang
akan ke
Line Terminating Card (LTC) tersambung dengan Interface current loop (Line
Interfacing
Card).

Gambar 5 Penyambungan melalui Telex PT. Telkom


 Penyambungan melalui Satelit (VSAT)
VSAT ( Very Small Aperture Terminal ) adalah suatu perangkat transceiver satelit
atau penerima sinyal dari satelit yang berukuran kecil untuk komunikasi data, suara
dan fax pada beberapa site yang disebut dengan earth station yang tersebar secara
geografis. Very Small pada akronim VSAT ialah berhubungan dengan ukuran
diameter antenna, yang berukuran 0,5 sampai 3,5 meter.

Gambar 7 Interface antara vsat dengan satelit

Karakteristik Berita 
Sistem dasar AROMES (Aeronautical Oriented Message Switching) melayani
penerimaan, pengelolaan dan pengiriman pesan atau berita dalam beberapa jenis
format yang umum digunakan untuk keperluan Aeronautical.
Dengan konfigurasi dasar sistem menggunakan format AFTN (ICAO Annex 10).
Untuk format AFTN, panjang maksimum message dibatasi kurang lebih 2100
karakter. Setiap berita yang dikirim maupun diterima memiliki format sebagai
berikut :  Heading : !ZCZC xxxnnn ddhhmm VVV#, Address : pp aaaaaaaa#, Origin :
ddhhmm bbbbbbbbjjjjj#, Text : <semua huruf tertulis>, Ending : NNNN!!!!.

Contoh berita Flight Plan


NNNNZCZC QRA0022 030336
FF  WIIIZQZW  WIIIZRZW  WIPPZGZW
WARSYOYE  WARJZAZE    WARRZAZE
WARRZTZE  WADZZRZE   WAAAZRZE
WAAAPAPE  WIHHZTZW  WIIIYOYW
WIIIZQZX
030336 WARQYOYE
(FPL-GIA225-IS)
-B738/M-SIDHXW/C
-WARQ0520
-N0454F280 SO W17N KIDET W16 IMU
-WIII0050 WIHH
-OPR/GARUDA REG/PKGMK SEL/DSGR
NAV/AUSEP RMK/TCAS EQUIPPED
-E/0140
-C/DODDS

Contoh berita kondisi cuaca dari meteo


NNNNZCZC RQA0112 030326
GG WARQYMYW
030325 WIPPYMYW
QAM WIPP AT 03 AGUSTUS 2010
============================
TIME : 030330 Z
WIND : 160/08 KT
VIS : 10 KM
WEATHER : NIL
CLOUD : BKN 1500 FT
TEMP/DP : 30/24 C
QFF : 1010/29.84INCH
QFE : 1009/29.80INCH
RMK : NIL

Komunikasi Penerbangan
Author: Alviani Kurnia |  9:38:00 AM |  5 comments | 
Dalam dunia penerbangan, komunikasi yang terjadi antara penerbang (pilot pesawat udara) dan
petugas pengontrol di darat atau disebut pengatur lalu lintas penerbangan (Air Traffic Controller)
dan juga antar petugas didarat menggunakan alat komunikasi yang terbagi dalam 2 (dua) kelompok
yaitu : 

 Peralatan komunikasi antar stasiun penerbangan (aeronautical fixed service/AFS)


 Peralatan komunikasi lalu lintas penerbangan (aeronautical mobile service/AMS)
A. AFS (AERONAUTICAL FIXED SERVICE) 
Komunikasi radio penerbangan tetap atau Aeronautical Fixed Service (AFS) adalalah hubungan
komunikasi antara tempat-tempat yang tetap dan tertentu (point to point) Hubungan point to point
ini diperlukan oleh unit-unit keselamatan penerbangan meliputi: 

1. Inter-area communication; yaitu hubungan antara pusat-pusat pengawasan lalu lintas


penerbangan ACC(Area Control Centre) /FIC(Flight Information Display) /FSS(Flight Service
Station) dengan ACC/FIC/FSS yang berbatasan.
2. Intra-area communication; yaitu hubungan antara ACC/FIC/FSS dengan unit APP(Approach
Control) /ADC(Aedromen Control) /AFIS(Aerodrome Flight Information Service) yang berada
dalam daerahnya.
Dalam hubungan ini juga termasuk keperluan berita dari/antara kantor-kontor Meteo, Notam, dan
dalam batas-batas tertentu antara kantor perusahaan penerbangan. 
Jenis dan Sistem Komunikasi AFS :

1. Printed Communication: yaitu berita penerbangan yang dipertukarkan dalam bentuk berita
tertulis yang dicetak. Jenis ini dipergunakan pada komunikasi AFTN (Aeronautical Fixed
Telecommunication Network).
2. Speech (voice) Communication: yaitu pertukaran berita dilakukan secara langsung khusus
untuk pertukaran informasi dan kordinasi dalam pengawasan lalu lintas penerbangan.
Dipergunakan untuk keperluan unit-unit ATS (Air Traffic Services) direct speech serta fix voice
communication coordination.

Fasilitas atau Peralatan AFS :

1. AMSC (Automatic Message Switching Centre). 


AMSC merupakan Sarana komunikasi teleprinter antar unit-unit ATS (point to point) dengan
memakai sistem transmisi satelit (VSAT),yang berfungsi sebagai pengontrol berita. AMSC
merupakan suatu sistem pengatur penyaluran berita (message switching) berbasis komputer
yang bekerja secara store dan forward artinya berita masuk ke AMSC disimpan lalu disalurkan
sesuai dengan Address (alamat) yang dituju. fungsi yang dilakukan oleh AMSC adalah menerima
berita, memproses berita, menyalurkan berita sesuai dengan prioritas yang ada serta
memberikan respon terhadap berita khusus. 
Pemrosesan berita meliputi :
o identifikasi berita
o penyaringan berita (filtering message) sesuai dengan format yang dikenal
o perbaikan berita yang menyimpang tapi masih dalam batas toleransi system
o penyimpanan berita
o pengalamatan berita
o pemberian respon terhadap berita sesuai dengan aturan yang ada

2. AMHS (Aeronautical Message Handling System). 


AMHS merupakan sistem di dalam ATN yang digunakan untuk menggantikan AFTN (suatu struktur
jaringan hubungan komunikasi seluruh dunia yang ditetapkan berdasarkan ketentuan ICAO
(Annex 10, Volume II) 
3. HF (High Frequency) 
HF (High Frequency) adalah radio komunikasi yang gelombangnya bekerja pada frekuensi 2 Mhz
sampai 24 Mhz. Radio komunikasi ini biasanya dipergunkaan untuk berkomunikasi jarak jauh.
Alasannya karena sifat gelombangnya yang dapat memantul dan tidak memiliki efek hambatan
pada objek atau lawan komunikasi. Kemampuan frekuensi ini dapat memantul hingga lapisan
ionosphere. Dan kelebihan lainnya adalah jika seorang komunikator menggunakan radio di
frekuensi ini, jarak sejauh apapun dapat dijangkau. Namun radio komunikasi ini masih
tergantung kepada keadaan cuaca atau propagasi yang ada.
Sifat dan kerja radio komunikasi ini adalah pancaran gelombangnya dikirimkan terlebih dahulu
melewati lapisan ionosphere dan kemudian memantulnya kembali ke bumi menuju stasiun
tujuan. Untuk pancaran gelombang kedua yang terhambat oleh objek, akan memantul terus
menerus sampai ke stasiun tujuan.
Setiap stasiun pemancar dan penerima di darat dihubungkan ke pusat komunikasi/ operasi
dengan perantara kabel atau radio link. Dari pusat komunikasi para operator mengirim dan
menerima berita melalui peralatan teletype atau RTF console. Pada stasiun yang kecil
dipergunakan pesawat transceiver untuk mengirim dan menerima berita. Peralatan HF
digunakan untuk melakukan pertukaran berita penerbangan melalui suara (untuk koordinasi
antar unit-unit ATS / Air Traffic Services). 
4. AFTN 
AFTN adalah suatu sistem jaringan yang digunakan untuk komunikasi data penerbangan antara
satu bandara dengan bandara lainnya. komunikasi data penerbangan ini sangat penting karena
berguna untuk mengirimkan jadwal penerbangan, berita cuaca, dan berita lain yang
berhubungan dengan penerbangan. 
Dalam sistem AFTN di bandara menggunakan peralatan yang dinamakan AMSC (Automatic
Message Switching Center) yaitu sistem komunikasi data penerbangan berbasis komputer. Setiap
Bandara mempunyai alamat yang tidak sama dan terdiri dari 4 karakter Alfabet yang
menunjukkan alamat bandara tersebut dan 3 karakter alfabet yang menunjukkan unit disuatu
Bandara dan 1 karakter alfabet yang menunjukkan Filler. contoh :

o Alamat unit Briefing Office Bandara Hasanuddin Makassar WAAAYOYX 


WAAA : Alamat AMSC Bandara Hasanuddin Makassar YOYX : Alamat Briefing Office Bandara
Hasanuddin Makassar
o Alamat Briefing Office Bandara Soekarno-Hatta Jakarta WIII YOYX 
WIII : Alamat AMSC Bandara Soekarno-Hatta Jakarta YOYX : Alamat Briefing Office Bandara
Soekarno-Hatta Jakarta 

Jenis berita AFTN 


Ada 7 jenis berita (message) yang berlaku pada sistem AMSC yaitu: 
o Normal Message 
yaitu berita dari pemakai yang harus disalurkan ke alamat tujuannya. terdapat dua macam
format berita, yaitu ITA-2 dan IA-5
o Service Message 
yaitu berita yang dihasilkan oleh sistem AMSC dikarenakan kesalahan yang terdeteksi oleh
sistem dari suatu berita yang masuk. service message ini akan dikirimkan ke stasiun pengirim
dan ke posisi supervision & correction terminal.
o Outstation Command 
yaitu berita yang dialamatkan ke sistem dan berisi perintah yang akan dilaksanakan oleh
sistem secara otomatis.
o Priodic Message 
yaitu berita yang dihasilkan oleh sistem amsc secara periodik. jenis berita ini terdiri atas 2
macam yaitu Channel Continuity check dan Midnight check. Channel Check untuk menjamin
bahwa saluran tetap terhubung baik (tidak putus), maka stasiun luar akan menerima sebuah
"channel Continuity Check Message" dengan standar interval tertentu.
o Test Message 
yaitu berita yang dihasilkan oleh sistem AMSC untuk tujuan test pada suatu saluran yang
dikehendaki.
o Acknowledgement Message 
Seluruh sinyal Anknowledgement yang dibangkitkan oleh sistem akan dicetak pada saluran
"Reject Intercept Position" acknowledgement message, yang menjadi indikasi bahwa sebuah
data yang terkirim telah diterima dengan baik ada dua macam sinyal Anknowledgement yang
dihasilkan yaitu :
 SS Message Acknowledgement
 Out Station Command Acknowledgement
o Duplicate Message 
Pada saat sistem melaksanakan instruksi retrieval dan mengirimkan berita-berita yang
diminta, maka secara otomatis sistem akan meng-copy-nya pada "Reject Intercept
Position/Correction" Address AFTN Indonesia 
Format Berita AFTN terdiri dari :

o Heading
o Address
o Origin
o Text/isi berita
o Ending

5. VSAT (Very Small Aperture Terminal). 


VSAT merupakan Yaitu Fasilitas transmisi dimana pemancar dan penerimanya pada frekuensi
yang berbeda sehingga komunikasi dapat berlangsung secara full duplex dengan menggunakan
media satelit. VSAT merupakan suatu perangkat transceiver satelit yang berukuran kecil unuk
komunikasi data, suara dan fax yang handal antara beberapa site-disebut dengan earth station
yang tersebar secara geografis. kata-kata "very small" pada akronim VSAT Kerugian VSAT
o Delay, sekitar 250 ms on single hop yaitu cara kerja VSAT pada dasarnya dilakukan
melalui dua kali pancaran, dari VSAT ke Hub Station dan dari Hub Station ke VSAT yang
dituju. untuk satu kali pancaran dibutuhkan waktu 0,25 detik,karena dua kali pancaran maka
waktu yang dibutuhkan menjadi 0,5 detik sehingga dalam komunikasi terdpat delay inheren
kurang lebih 5 detik.
o Fading, sinyal satelite mengalami pelemahan karena cuaca buruk maupun kabut
o Interference,jaringan yang beroperasi pada C-band rentan terhadap interferensi
dari sinyal-sinyal microwave terrestrial.

Keuntungan VSAT

o Cost-effective
o Mudah dalam instalasi
o Manajement jaringan tersentralisasi
o Satelite dapat men-cover daerah yang sangat luas meliputi daerah luar maupun
yang terpencil (nasional, regional maupun international)
o mendukung kecepatan data yang tinggi
o dapat terhubung dengan jaringan lain termasuk PSTN, dan cellular telephone
system.

6. HF Data Link. 
Yaitu Untuk komunikasi darat - udara, digunakan di daerah oceanic dan ruang udara dengan lalu
lintas sedikit. Kombinasi penggunaan HF Data Link dengan AMSC akan meningkatkan availabilitas
(karena dual redundant). Radio Link merupakan Suatu pemancar dan penerima dengan frekuensi
yang berbeda sehingga komunikasi dapat berlangsung secara full duplex. Dalam system
Transmisi dengan Radio Link, data awal dirubah oleh suatu interface / modem kemudian
dimodulasikan ke pemancar dan oleh penerima diproses sebaliknya. Alat ini berfungsi sebagai
media perantara atara 2 (dua) atau lebih peralatan utama komunikasi penerbangan. Suatu
pemancar dan penerima dengan frekuensi yang berbeda sehingga komunikasi dapat berlangsung
secara full duplex. Dalam system Transmisi dengan Radio Link, data awal dirubah oleh suatu
interface / modem kemudian dimodulasikan ke pemancar dan oleh penerima diproses
sebaliknya. 
7. Voice Recorder 
Voice Recorder atau recorder system yaitu salah satu peralatan elektronika di bandar udara
untuk menunjang keselamatan penerbangan Recorder System adalah peralatan elektronika yang
berfungsi untuk merekam semua pembicaraan petugas AirTraffic Service (ATC) dengan Pilot di
pesawat udara. Dengan adanya Recorder System di bandar udara maka apabila ada terjadi suatu
kecelakaan atau terjadi kesalahan ATC dalam memandu pesawat akan ada kejelasan dimana
posisi terjadi kesalahan. Apakah dari pihak Pilot di pesawat udaraataukah di Air Traffic Control
(ATC) dalam memandu di bandar udara. Sehingga tidak ada lagi yang saling menyalahkan tanpa
dasar yang jelas. 

Ada tiga peralatan utama yang yang di rekam oleh Recorder System di bandara, yaitu :
o Voice dari Radio Komunikasi. Salah satu peralatan petugas Air Traffic Control (ATC)
di bandar udara dalam memandu pesawat udara adalah Radio Komunikasi. Semua percakapan
petugas ATC yang mengontrol baik yang bertugas di Tower maupun di Approach (APP) dalam
memandu pesawat udara di rekam oleh Recorder System. Apabila ada Miss sehingga terjadi
perbedaan persepsi antara petugas ATC dan Pilot maka dengan dibuka kembali hasil rekaman
tersebut akan diketahui mana yang salah diantara mereka.
o Telepon. Dalam setiap koordinasi petugas Air Traffic Control (ATC) di bandara
sering menggunakan peralatan telepon. Untuk menjaga Miss Komunikasi, telepon yang dipakai
koordinasi ATC juga direkam oleh Recorder System.
o Direct Speech (DS). Direct Speech atau DS adalah sarana telepon langsung yang
digunakan untuk koordianasi antar bandara melalui VSAT (satelit). Untuk menjaga Miss
Komunikasi, Direct Speech (DS) yang dipakai untuk koordinasi antara petugas ATC dibandara
satu dengan bandara lain juga direkam oleh Recorder System

8. Teleprinter Machine 
Teleprinter Machine merupakan peralatan komunikasi yang digunakan untuk mengirim dan
menerima berita-berita penerbangan dalam bentuk berita tertulis, dimana peralatan ini
terhubung dengan suatu jaringan yang mencakup seluruh dunia yang ditetapkan berdasarkan
ketentuan 
9. Radio Link 
Suatu pemacar dan penerima dengan frekuensi yang berbeda sehingga komunikasi dapat
berlangsung secara full duplex. Dalam system transmisi dengan Radio Link, data awal dirubah
oleh suatu interface / modem kemudian dimodulasikan ke pemancar dan oleh penerima diproses
sebaliknya
10. 10. The Voice Switching and Control System (VSCS) The Voice Switching dan Control
System (VSCS) menyediakan FAA dengan, sistem distribusi tinggi yang dikendalikan oleh
komputer untuk mendukung A / G dan komunikasi G / G. Fitur komunikasi utama yang tersedia
dengan sentuhan jari untuk pengendali lalu lintas udara di 21 lokasi FAA ARTCC. Sistem yang
sangat handal ini telah beroperasi sejak tahun 1997 dan melebihi durasi program yang
direncanakan. 
Fitur VSCS:
o Dapat menangani beban puncak lalu lintas dari 1.419 panggilan per menit dengan
maksimal 2.828 panggilan per menit
o Menghubungkan jalur A / G suara dalam waktu kurang dari 15 milidetik
o Kualitas suara yang baik
o Mendukung hingga 350 radio, 240 BUECs, 570 batang, dan 430 posisi
o tingkat fleksibilitas konfigurasi yang tinggi
o Teknologi layar sentuh
o Mudah digunakan CHI dikembangkan dalam kemitraan dengan FAA controller dan
personil pemeliharaan

VSCS Manfaat:

o Ketersediaan Menunjukkan dari 0,9 (9) jauh melebihi kebutuhan 0,9 (7)
o Alat pendukung hidup-siklus / proses yang memungkinkan perpanjangan hidup
sistem diharapkan dapat mendukung transisi ke NVS
o Keberhasilan penggunaan refresh teknologi inovatif untuk memperpanjang usia
sistem dan meningkatkan kinerja
o 24/7 Depot Operasi menyediakan dukungan tanpa batas ke lapangan dan operasi
pemeliharaan FAALC
o Pelacakan data base yang luas dari semua sistem LRUs untuk mengumpulkan dan
menganalisis parameter kunci”

B. AMS (AERONAUTICAL MOBILE SERVICE) 


Komunikasi radio penerbangan bergerak atau Aeronautical Mobile Service (AMS) adalah hubungan
atau komunikasi radio timbal-balik antara pengawas lalu lintas penerbangan yakni
ACC/APP/ADC/AFIS/FIC/FSS dengan pesawat terbang dalam rangka pertukaran berita untuk
keperluan pengendalian operasi lalu lintas penerbangan secara aman, lancar dan teratur.
Penyediaan fasilitas AMS bertujuan melayani kepentingan lalu lintas penerbangan, dalam
perencanaan dan implementasi disesuaikan dengan system dan menejemen pola pengendalian
operasi lalu lintas penerbangan dengan mengikuti rekomendasi ICAO dan kebijakan perjanjian
regional. Fasilitas komunikasi penerbangan untuk menunjang layanan aeronautical mobile service
antara lain :

1. Komunikasi aktif Merupakan fasilitas komunikasi VHF-A/G yang dilengkapi dengan fasilitas


recorder dan Fasilitas VHF-ER berada di lokasi-lokasi luar bandara untuk memperluas jangkauan
bandara sehingga sesuai dengan ruang udara ACC
2. Komunikasi pasif Merupakan fasilitas komunikasi lalu lintas penerbangan ruang udara Flight
Service Sector berupa fasilitas komunikasi HF-RDARA/MWARA
o RDARA ( Regional and Domestic Air Route Area ), untuk pelayanan penerbangan
domestik, dengan menggunakan pemancar sebesar 1 KW atau lebih kecil.
o MWARA ( Major World Air Route Area ), untuk pelayanan penerbangan International,
dengan menggunakan pemancar sebesar 3 – 5 KW. Bagi setiap stasiun ditentukan suatu
kelompok frekwensi agar komunikasi dapat dilakukan setiap saat dengan pesawat terbang
dimana saja dalam wilayah tanggung jawabnya

Jenis media/komunikasi AMS

 Menggunakan jenis radio frekwensi sangat tinggi atau Very High Frequency (VHF) pada pita
frekwensi anatara 118-136 MHz. Yaitu untuk keperluan pengendalian lalu lintas penerbangan
yang bersifat pengawasan (control), seperti dari unit ACC, APP dan ADC serta untuk yang bersifat
informasi untuk AFIS misalnya.
 Jenis radio frekuensi tinggi atau gelombang pendek atau High Frequency (HF) yang
beropersi pada pita frekwensi 2-22MHz.
 Radio telephony (RTF) yaitu dipergunakan untuk hubungan pertukaran berita Antara
Fasilitas atau Peralatan AMS

Fasilitas atu Peralatan AMS

1. VHF-A/G (Very High Freuency-Air to Ground atau Ground to Air) 


Peralatan tranceiver (pemancar dan penerima) yang digunakan untuk komunikasi antara pilot
(pesawat udara) dengan pemandu lalu lintas udara (unit ATS) dalam bentuk suara yang bekerja
pada frekuensi VHF.
Peralatan VHF-A/G didasarkan pada keperluan pengaturan ruang udara nasional yang
disesuaikan dengan jarak dan ketinggian operasional yang menjadi tanggung jawab unit-unit
pelayanan lalu lintas udara. Keseragaman peralatan komunikasi VHF-A/G berdasarkan pada
penggunaan unit lalu lintas udara secara nasional dan internasional. Hal itu dapat dilihat dari
Konfigurasi peralatan komunikasi VHF – A/G terdiri dari :
o Pemancar 
Pemancar VHF – A/G terdiri atas pemancar utama (main) dan cadangan (standby) dengan
keluaran daya (power output) pemancar yang disesuaikan dengan keperluan jarak dan
ketinggian ruang udara yang menjadi tanggung jawab unit pemandu lalu lintas udara. Dalam
pengoperasiannya pemancar utama dan pemancar cadangan dihubungkan dengan pemindah
otomatis (Automatic change over switch) yang dapat memindahkannya secara otomatis sesuai
dengan keperluan operasional.
o Penerima 
Penerima VHF–A/G terdiri atas penerima utama dan cadangan yang dapat berkerja sama atau
bergantian dengan menggunakan pemindah otomatis agar kelangsungan operasionalnya
terjamin.

Kinerja frekuensi peralatan VHF-A/G adalah sebagai berikut :

o Bidang frekuensi yang digunakan untuk peralatan VHF-A/G adalah 117.978 MHz –
sampai dengan 137 MHz, sedangkan batas frekuensi tertingginya adalah 136.975 MHz.
o Separasi minimal (minimum separation) frekuensi yang telah ditentukan didalam
pelayanan dinas bergerak penerbangan adalah 25 KHz dan/atau 8,33 KHz. Sesuai dengan ICAO
Annex 10 Aeronautical Telecommunication Vol.II sebagai berikut: The air-ground control radio
station shall designate the frequency(ies) to be used under normal condition by aircraft
stations operating under its control. Recommendation : “If a frequency designated by an
aeronautical station proves to be unsuitable, the aircraft station should suggest an
alternative frequency. Yang dapat diartikan sebagai berikut : “Frekuensi yang digunakan
dalam Aeronautical station harus dalam keadaan normal untuk digunakan oleh pesawat yang
terbang di wilayahnya, dan apabila frekuensi yang digunakan tidak bisa digunakan sebaiknya
pesawat terbang pindah ke frekuensi lainnya.”

2. VHF-ER (Very High Feuency-Extended Range) 


Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan ACC yang mempunyai wilayah tanggung jawab yang
sangat luas, maka dibeberapa tempat dipasang peralatan VHF- Extended Range (VHF-ER).
Pemancar penerima serta tiang antenna VHF yang sangat tinggi ditempatkan di daerah
pegunungan atau di daerah dataran tinggi. Selanjutnya dibangun stasiun radio untuk
penempatan peralatan dimaksud, sehingga dapat menjangkau daerah yang sangat luas sesuai
kebutuhan. 
3. VDL (VHF-Data Link) 
The VHF Datalink (VDL) merupakan sarana pengiriman informasi antara pesawat dan tanah
stasiun. Saat ini, VDL Mode 2 adalah versi utama VDL, dan satu-satunya modus yang
dilaksanakan untuk mendukung Pengendali Percontohan Data Link Communications (CPDLC). The
VDL Mode 2 jaringan, kecepatan tinggi dan kapasitas komunikasi digital jaringan tinggi,
memberikan sekitar 20 kali kapasitas pesan dan umum digunakan pada pelaporan
Communications Addressing and Reporting System (ACARS). Penggunaan VDL Mode 2 cenderung
biaya lebih efisien daripada ACARS sebagai penyedia layanan mendorong penggunanya untuk
transisi ke jaringan baru. Kecepatannya meningkat dan kapasitas mendukung CPDLC, di mana
telah ditentukan set instruksi berbasis teks dan rutinitass pergantian pesan, untuk meringankan
Air Traffic Control (ATC) dari kemacetan radio. 
4. ATN (Aeronautical Telecommunication Network) 
Adalah jaringan global yang menyediakan komunikasi digital untuk memenuhi kebutuhan
telekomunikasi yang bertambah dari pelayanan komunikasi air traffic, kontrol operasi
penerbangan dan komunikasi adminitrasi penerbangan, dengan memberikan komunikasi digital
untuk sistem automasi yang mencakup Air Traffic Service Communication (ATSC), Aeronautical
Operational Control (AOC), Aeronautical Administrative Communication (AAC) dan Aeronautical
Passenger Communication (APC). 
5. HF SSB (High Freuency Single Side Band) 
Peralatan tranceiver (pemancar dan penerima) yang digunakan untuk komunikasi antara pilot
(pesawat udara) dengan unit – unit ATS (FSS, FIC) dalam bentuk suara yang bekerja pada
frekuensi HF. Ditujukan untuk melayani suatu daerah tertentu. Frekuensi radio HF SSB (High
Frequency Single Sideband) bergerak di antara 3 dan 30 Mhz, dengan kemampuan komunikasi
jarak jauh dan murah. 
6. ATIS 
ATIS yaitu Fasilitas di bandara – bandara yang broadcast (secara terus – menerus menyiarkan)
informasi – informasi penting seperti cuaca, R/W in use & terminal area. Rekaman informasi
yang dibroadcast secara terus menerus (30 menit sekali di upgrade) ini membantu untuk
meningkatkan efisiensi dan mengurangi beban kerja ATC dengan repetitive transmisi untuk
informasi penting secara rutin. 
7. Voice Recorder 
8. Radio Link 
9. Console Desk 
Console Desk atau Meja kerja bagi petugas pengendali lalu lintas udara yang dilengkapi dengan
berbagai peralatan sehingga petugas dapat melakukan control, monitor, dan koordinasi sesuai
dengan kebutuhan operasional. Meja kerja juga dilengkapi dengan peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan agar pelayanan pengendalian lalu lintas udara dapat terlaksana.

SUMBER:
http://www.gloopic.net/berita/hFoEN1bV9XN1Tt6J tanggal 14 Mei 2014
http://en.wikipedia.org/wiki/Aeronautical_fixed_service tanggal 14 Mei 2014
https://www.eurocontrol.int/articles/amc-and-european-aeronautical-fixed-service-afs tanggal 14
Mei 2014
http://www.termwiki.com/EN:aeronautical_mobile_service_(AMS) tanggal 6 Juni 2014
http://angkasasena.blogspot.com/2009/05/radio-komunikasi-penerbangan.html tanggal 4 agustus
2014
http://www.uasc.com/fans/fans27.aspx tanggal 4 agustus 2014
ICAO Annex 10,Volume I fourth Edition,1985

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

AFTN format
Komunikasi dalam dunia penerbangan
Dalam dunia penerbangan komunikasi sangat berperan penting untuk menjamin
keselamatan dan keamanan transportasi udara. komunikasi yang dilakukan tersebut perlu
media yang handal agar pesan maupun informasi yang disampaikan dapat tersalurkan
dengan baik. dikenal dalam suatu bandara  terdapat dua jenis komunikasi yang dilakukan
yaitu Aeronautical Fixed Service (AFS)/ layanan tetap penerbangan  dan Aeronautical
Mobile Service (AMS) layanan penerbangan bergerak. nah, pembagian sistem komunikasi
inilah yang memisahkan jenis peralatan komunikasi yang digunakan. untuk AFS salah
satunya menggunakan sistem penyaluran berita penerbangan melalui jaringan AFTN
(Aeronautical Fixed Telecommunication Network) menggunakan Peralatan yang disebut
AMSC sedangkan untuk AMS salah satunya menggunakan VHF-AG.

1. Peralatan Komunikasi Antar Stasiun Penerbangan (AFS)

1.      AMSC

AMSC (Automatic Message Switching Center) adalah Suatu sistem pengatur penyaluran
berita (message switching) berbasis komputer yang bekerja secara store dan forward artinya
berita masuk ke AMSC disimpan lalu disalurkan sesuai dengan Address (alamat) yang
dituju. fungsi yang dilakukan oleh AMSC adalah menerima berita, memproses berita,
menyalurkan berita sesuai dengan prioritas yang ada serta memberikan respon terhadap
berita khusus.

Pemrosesan berita meliputi :

 identifikasi berita
 penyaringan berita (filtering message) sesuai dengan format yang dikenal
 perbaikan berita yang menyimpang tapi masih dalam batas toleransi sistem
 penyimpanan berita
 pengalamatan berita
 pemberian respon terhadap berita sesuai dengan aturan yang ada

AFTN adalah suatu sistem jaringan yang digunakan untuk komunikasi data penerbangan
antara satu bandara dengan bandara lainnya. komunikasi data penerbangan ini sangat
penting karena berguna untuk mengirimkan jadwal penerbangan, berita cuaca, dan berita
lain yang berhubungan dengan penerbangan.

Dalam sistem AFTN di bandara menggunakan peralatan yang dinamakan  AMSC


(Automatic Message Switching Center) yaitu sistem komunikasi data penerbangan berbasis
komputer.

Setiap Bandara mempunyai alamat yang tidak sama dan terdiri dari 4 karakter Alfabet yang
menunjukkan alamat bandara tersebut dan 3 karakter alfabet yang menunjukkan unit
disuatu Bandara dan 1 karakter alfabet yang menunjukkan Filler.

contoh :
Alamat unit Briefing Office Bandara Hasanuddin Makassar
WAAAYOYX
WAAA    :   Alamat AMSC Bandara Hasanuddin Makassar
YOYX    :   Alamat Briefing Office Bandara Hasanuddin Makassar
Alamat Briefing Office Bandara Soekarno-Hatta Jakarta
WIII       :    Alamat AMSC Bandara Soekarno-Hatta Jakarta
YOYX     :   Alamat Briefing Office Bandara Soekarno-Hatta Jakarta

Address AFTN Indonesia

Format Berita AFTN terdiri dari :


A.  Heading
B.  Address
C.  Origin
D.  Text/isi berita
E.  Ending

Terdapat Dua jenis format AFTN yang biasa digunakan yaitu ITA - 2 (International Telegraph
Alphabet no.2) menggunakan Baudot Code dan IA - 5 (International Alphabet no.5)
menggunakan ASCII Code.

2. Teleprinter MachinePeralatan komunikasi yang digunakan untuk mengirim dan


menerima berita-berita penerbangan dalam bentuk berita tertulis, dimana peralatan ini
terhubung dengan suatu jaringan yang mencakup seluruh dunia yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan ICAO (Aeronautical Fixed Telecommunication Network / AFTN).

3. HF SSB TransceiverPeralatan komunikasi yang digunakan untuk melakukan


pertukaran berita penerbangan melalui suara (untuk koordinasi antar unit-unit ATS / Air
Traffic Services), dalam bentuk Single Side Band.

4.Very Small Aperture Terminal (VSAT).


VSAT (Very Small Aperture Terminal) adalah suatu perangkat transceiver satelit yang
berukuran kecil unuk komunikasi data, suara dan fax yang handal antara beberapa site-
disebut dengan earth station yang tersebar secara geografis. kata-kata "very small" pada
akronim VSAT berhubungan dengan ukuran diameter piringan antena.

Modem VSAT 

Antena VSAT

Kerugian VSAT
 Delay, sekitar 250 ms on single hop yaitu cara kerja VSAT pada dasarnya dilakukan
melalui dua kali pancaran, dari VSAT ke Hub Station dan dari Hub Station ke VSAT yang
dituju. untuk satu kali pancaran dibutuhkan waktu 0,25 detik,karena dua kali pancaran maka
waktu yang dibutuhkan menjadi 0,5 detik sehingga dalam komunikasi terdpat delay inheren
kurang lebih 5 detik.
 Fading, sinyal satelite mengalami pelemahan karena cuaca buruk maupun kabut
seperti Ku atau Ka band.
 Interference,jaringan yang beroperasi pada C-band rentan terhadap interferensi dari
sinyal-sinyal microwave terrestrial.
Keuntungan VSAT
 Cost-effective
 mudah dalam instalasi
 manajement jaringan tersentralisasi
 satelite dapat men-cover daerah yang sangat luas meliputi daerah luar maupun yang
terpencil (nasional, regional maupun international)
 mendukung kecepatan data yang tinggi
 dapat terhubung dengan jaringan lain termasuk PSTN, dan cellular telephone
system.
 SPACE SEGMENT
      Space segment pada dasarnya terdiri dari satelite di ruang angkasa yang
menghubungkan banyak stasiun di bumi. satelite itu sendiri dapat dibayangkan seperti suatu
aktif repeater yang besar yang ada di ruang angkasa 

Tipe orbit satelite:

 LEO (Low Earth Orbit)   : 500 to 900 km (need constellation for continous service)
 MEO (Medium Earth Orbit) : 5.000 to 1.200 km (need constellation for continous
service)
 GEO (Geostationery Orbit) : 36.000 km (perfectly circullar and lies in the plane of
equator)
 
5. Radio LinkSuatu pemancar dan penerima dengan frekuensi yang berbeda sehingga
komunikasi dapat berlangsung secara full duplex. Dalam system Transmisi dengan Radio Link,
data awal dirubah oleh suatu interface / modem kemudian dimodulasikan ke pemancar dan oleh
penerima diproses sebaliknya. Salah satu peralatan elektronika di bandar udarauntuk
menunjang keselamatan penerbangan adalah Recorder System. Recorder System adalah
peralatan elektronika yang berfungsi untuk merekam semua pembicaraan
petugasAir Traffic Service (ATC) dengan Pilot di pesawat udara.
Dengan adanya Recorder System di bandar udara maka apabila ada terjadi
suatukecelakaan atau terjadi kesalahan ATC dalam memandu pesawat akan ada kejelasan
dimana posisi terjadi kesalahan. Apakah dari pihak Pilot di pesawat udara ataukah di Air
Traffic Control (ATC) dalam memandu di bandar udara. Sehingga tidak ada lagi yang saling
menyalahkan tanpa dasar yang jelas.

Ada tiga peralatan utama yang yang di rekam oleh? Recorder System di bandara, yaitu :

1. Voice dari Radio Komunikasi. Salah satu peralatan petugas? Air Traffic Control
(ATC) di bandar udara dalam memandu? pesawat udara adalah Radio Komunikasi. Semua
percakapan petugas ATC yang mengontrol baik yang bertugas di Tower maupun
di Approach (APP) dalam memandu pesawat udara? di rekam oleh Recorder System.
Apabila ada Miss sehingga terjadi perbedaan persepsi antara petugas ATC dan Pilot maka
dengan dibuka kembali hasil rekaman tersebut akan diketahui mana yang salah diantara
mereka.
2. Telepon. Dalam setiap koordinasi petugas Air Traffic Control (ATC) di bandara
sering menggunakan? peralatan telepon. Untuk menjaga Miss Komunikasi, telepon yang
dipakai koordinasi ATC juga direkam oleh Recorder System.
3. Direct Speech (DS). Direct Speech atau DS adalah sarana telepon langsung yang
digunakan untuk koordianasi antar bandara melalui VSAT (satelit). Untuk menjaga Miss
Komunikasi, Direct Speech (DS) yang dipakai untuk koordinasi antara petugas ATC
dibandara satu dengan bandara lain juga direkam oleh Recorder System.
6. ATS Message Handling System (AMHS)Sistem di dalam ATN yang digunakan untuk
menggantikan AFTN (suatu struktur jaringan hubungan komunikasi seluruh dunia yang
ditetapkan berdasarkan ketentuan ICAO (Annex 10, Volume II), dimana berita secara tertulis
(printed) disimpan dan disalurkan dengan menggunakan prosedur yang berorientasi pada
karakter) dalam melakukan pertukaran berita-berita penerbangan.
7. ATN System (Ground – Ground)

Jaringan global yang menyediakan komunikasi digital untuk sistem automasi yang
mencakup Air Traffic Service Communication (ATSC), Aeronautical Operational Control
(AOC), Aeronautical Administrative Communication (AAC) dan Aeronautical Passenger
Communication (APC).

8. HF Data LinkUntuk komunikasi darat - udara, digunakan di daerah oceanic dan


ruang udara dengan lalu lintas sedikit. Kombinasi penggunaan HF Data Link dengan AMSC
akan meningkatkan availabilitas (karena dual redundant).

2. Peralatan Komunikasi Lalu Lintas Penerbangan (AMS)


Komunikasi Lalu Lintas Penerbangan, yaitu hubungan / komunikasi timbal balik antara
pesawat udara dengan unit – unit ATS di darat. Peralatan – peralatan yang digunakan
adalah :
a. High Frequency Air/Ground Communication (HF A/G)
Peralatan tranceiver (pemancar dan penerima) yang digunakan untuk komunikasi antara
pilot (pesawat udara) dengan unit – unit ATS (FSS, FIC) dalam bentuk suara yang bekerja
pada frekuensi HF. Ditujukan untuk melayani suatu daerah tertentu yang dibagi atas 2
( dua ) wilayah, yaitu :
1) RDARA ( Regional and Domestic Air Route Area ), untuk pelayanan penerbangan
domestik, dengan menggunakan pemancar sebesar 1 KW atau lebih kecil.
2) MWARA ( Major World Air Route Area ), untuk pelayanan penerbangan International,
dengan menggunakan pemancar sebesar 3 – 5 KW.
b.VHF A/G (AFIS, ADC, APP)
Peralatan tranceiver (pemancar dan penerima) yang digunakan untuk komunikasi antara
pilot (pesawat udara) dengan pemandu lalu lintas udara (unit ATS) dalam bentuk suara yang
bekerja pada frekuensi VHF.
c. VHF - ER (ACC)
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan ACC yang mempunyai wilayah tanggung jawab
yang sangat luas, maka dibeberapa tempat dipasang peralatan VHF- Extended Range
(VHF-ER). Pemancar penerima serta tiang antenna VHF yang sangat tinggi ditempatkan di
daerah pegunungan atau di daerah dataran tinggi. Selanjutnya dibangun stasiun radio untuk
penempatan peralatan dimaksud, sehingga dapat menjangkau daerah yang sangat luas
sesuai kebutuhan.
d. ATIS
Fasilitas di bandara – bandara yang broadcast (secara terus – menerus menyiarkan)
informasi – informasi penting seperti cuaca, R/W in use & terminal area. Rekaman informasi
yang dibroadcast secara terus menerus (30 menit sekali di upgrade) ini membantu untuk
meningkatkan efisiensi dan mengurangi beban kerja ATC dengan repetitive transmisi untuk
informasi penting secara rutin.
e. VSCS
Mengorganisir semua komunikasi yang berhubungan dengan tugas ATC menggunakan
tombol simulasi pada layar sentuh.
f. Recorder
Perangkat perekam yang dihubungkan dengan seluruh perangkat komunikasi yang ada,
sehingga proses pengendalian penerbangan yang dilaksanakan oleh petugas LLU selalu
ada bukti jika suatu saat diperlukan.
g. VHF Data Link
Atau disebut VDL, menggunakan protokol Bit Oriented dan memakai model referensi OSI
(Open Systems Interconnection), dirancang sebagai subnetwork dari ATN untuk komunikasi
digital aeronautika guna kebutuhan Air Traffic Service / ATS dan Airline Operation Centre /
AOC.
h. Mode S
Format Mode S tersedia 24 bit untuk menyatakan alamat dari pemakai. Berarti dengan
kombinasi 24 bit tersebut dapat melayani 16.777.216 pemakai. Sehingga diharapkan dapat
memberikan system surveillance untuk terminal area dan ruang udara kontinental yang
sangat padat.
i. ATN System
Adalah jaringan global yang menyediakan komunikasi digital untuk memenuhi kebutuhan
telekomunikasi yang bertambah dari pelayanan komunikasi air traffic, kontrol operasi
penerbangan dan komunikasi adminitrasi penerbangan.

Selain peralatan komunikasi yang canggih, pilot sebuah pesawat juga harus
menguasai Radio telephony atau pengenalan istilah,tulisan ini mengacu pada dokumen
ICAO Annex 10 sebagai pedomannya.

1.      Radio telephoni alfabet

A: Alpha
B: Bravo
C: Charlie
D: Delta
E: Echo
F: Foxtrot
G: Golf
H: Hotel
I: India
J: Juliet
K: Kilo
L: Lima
M: Mike
N: November
O: Oscar
P: Papa
Q: Quebec
R: Romeo
S: Sierra
T: Tango
U: Uniform
V: Victor
W: Whiskey
X: X-ray
Y: Yankee
Z: Zulu

2.      Penyebutan angka

Penyebutan angka umumnya sama dengan penyebutan angka dalam bahasa inggriskecuali
angka 3, 4, 5 dan 9. Angka-angka itu diucapkan secara jelas dan berbeda dengan bahasa
inggris :

 3         = TREE (pengucapan R yang jelas)

 4         = FOWER (untuk membedakan dengan kata FOR)

 5         = FIFE (F kedua dibaca jelas)

 9         = NINER (dibaca nainer)

 10       = ONE ZERO

 65       = SIX FIFE

 400     = FOWER thousand

Kecuali dalam menyebutkan angka altitude, umumya diucapkan satu persatu.


>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Anda mungkin juga menyukai