Anda di halaman 1dari 11

KIN AYU K

NUR INDAH E
DEWI PUJI L
RASYIDAH O 2
INDAH MAYA S M
FITRIANI M P
NIRWANA O
K
DEFINISI

Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) menurut IDAI (Ikatatan


Dokter Anak Indonesia) adalah kegagalan nafas secara spontan
dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir
(Prambudi, 2013).

SEDANGKAN
Menurut AAP asfiksia adalah suatu keadaan yang disebabkan
oleh kurangnya O2 pada udara respirasi, yang ditandai dengan:
1. Asidosis (pH <7,0) pada darah arteri umbilikalis
2. Nilai APGAR setelah menit ke-5 tetep 0-3
3. Menifestasi neurologis (kejang, hipotoni, koma atau hipoksik
iskemia ensefalopati)
4. Gangguan multiorgan sistem.
PATOFISIOLOGI

Bayi baru lahir Bayi kekurangan O2

Pernapasan cepat (periode cepat)


Alveoli berisi cairan paru-paru janin
Berlanjut
Paru-paru membutuhkan tekanan
Besar (2-3x lebih tinggi dari pada tekanan pernapasan
berikutnya) untuk mengeluarkan Gerakan bernafas berhenti
Cairan tersebut
Denyut jantung menurun
Udara dapat masuk
Terus neuromuskular
Alveoli mengembang untuk Berangsur berkurang
Pertama kali
Apneu primer
PATOFISIOLOGI

Bayi kekurangan O2 berlanjut


Pernapasan megap-megap
Pernapasan cepat (periode singkat) Yang dalam

berlanjut Denyut jantung terus menerus

Gerakan bernapas berhenti


Tekanan darah bayi menurun

Denyut jantung menurun Bayi terlihat lemas

Tonus neuromuskular Pernapasan makin lama


Berangsur berkurang makin lemah

Apneu primer
Apneu sekunder
KESIMPULAN ASFIKSIA YANG PERLU
MENDAPATKAN PERHATIAN

1. Menurunnya tekanan O2 darah (pAo2)


2. Meningkatnya tekanan CO2 darah (PaCO2)
3. Menurunnya pH (akibat asidosi respiratorik & metabolik)
4. Dipakainya sumber glikogen tubuh utnuk metabolisme anaerobik
5. Terjadinya perubahan sistem kardiovaskuler
ETIOLOGI (TOWEL)

1. Faktor ibu
Hipoksia ibu, Gangguan aliran darah uterus:
a. Gangguan kontraksi uterus
b. Hipotensi/Hipertensi pada ibu
c. Ibu penderita DM
d. Kelainan jantung atau penyakit ginjal
e. Partus lama & partus abnormal
2. Faktor plasenta
3. Faktor fetus
4. Faktor neonates
a. Pemakaian obat anastesi/analgetika
yang berlebihan pada ibu
b. Trauma yang terjadi pada persalinan
c. Kelainan kongenital pada bayi
MANIFESTASI KLINIS

Asfiksia biasanya merupakan akibat hipoksia janin yang menimbulkan tanda-tanda


klinis pada janin atau bayi berikut ini:
1. DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari 100x/menit tidak teratur
2. Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala
3. Tonus otot buruk
4. Depresi pernafasan
5. Bradikardi
6. Tekanan darah rendah
7. Takipnu
8. Sianosis
9. Penurunan terhadap spinkters
10.Pucat
APGAR SKOR

SKOR 0 1 2

Frekuensi Jantung Tidak ada < 100x/menit >100x/menit

Usaha Pernafasanafas Tidak ada Tidak tertur, Lambat Teratur, menangis

Tonus Otot Lemah Beberapa tungkai fleksi Semua tungkai fleksi

Iritabilitas Reflex Tidak ada Menyeringai Batuk/menangis

Warna Kulit Pucat Biru Merah muda

Kesimpilan
Vigorus baby, apgar skor 7-10
Asfiksia sedang 4-6
Asfiksia berat 0-3
PENATALAKSANAAN

Bayi memerlukan satu atau beberapa tindakan resusitasi berikut ini secara berurutan:
1. Langkah awal dalam stabilisasi
a. Memberikan kehangatan
b. Memposisikan bayi
c. Membersihkan jalan napas
d. Mengeringkan bayi
2. Ventilasi Tekanan Positif (VTP)
a. Pastikan bayi diletakkan dalam posisi g. Penilaian suara nafas bilateral
yang benar h. Observasi pengembangan dada bayi
b. Agar VTP efektif, kecepatan memompa
(kecepatan ventilasi) dan tekanan
ventilasi harus sesuai
c. Kecepatan ventilasi sebaiknya 40-60
kali/menit
d. Tekanan ventilasi yang dibutuhkan
e. Observasi gerak dada bayi
f. Observasi gerak perut bayi
LANJUTAN

3. Kompresi dada
a. Teknik ibu jari (lebih dipilih)
b. Teknik dua jari
c. Kedalaman dan tekanan
d. Koordinasi VTP dan kompresi dada
4. Intubasi Endotrakeal
a. Persiapan memasukkan laringoskopi
b. Memasukkan laringoskopi
c. Angkat daun laringoskop
d. Melihat tanda anatomis
e. Memasukkan pipa
f. mencabut laringoskop

Anda mungkin juga menyukai