2. Pemeriksaan fisik
Palpasi abdomen didapatkan tumor di abdomen bagian bawah.
Pemeriksaan ginekologik dengan pemeriksaan bimanual didapatkan tumor
tersebut menyatu dengan rahim atau mengisi kavum Douglasi.
Konsistensi padat, kenyal, mobil, permukaan tumor umumnya rata.
LANJUTAN…
3. Pemeriksaan penunjang
USG, untuk menentukan jenis tumor, lokasi mioma, ketebalan endometriium dan
keadaan adnexa dalam rongga pelvis.
Mioma juga dapat dideteksi dengan CT scan ataupun MRI
Foto BNO/IVP pemeriksaan ini penting untuk menilai massa di rongga pelvis
serta menilai fungsi ginjal dan perjalanan ureter.
Histerografi dan histeroskopi untuk menilai pasien mioma submukosa disertai
dengan infertilitas.
Laparaskopi untuk mengevaluasi massa pada pelvis.
Berdasarkan posisi mioma terhadap lapisan-
lapisan uterus, dapat dibagi menjadi 3 jenis :
1. Mioma Submucosa
Miom ini tumbuh di lapisan otot
bagian dalam dari dinding rahim.
Tumbuhnya tepat di bawah dinding
rahim. Paling sering menyebabkan
perdarahan yang banyak oleh
karena terjadi perluasan permukaan
dinding rahim, sehingga diperlukan
tindakan segera, walaupun
ukurannya miomnya kecil.
Lanjutan…
2. Interstitial atau Intramular
Pada korpus uteri mioma mulai tumbuh
dalam lapisan miometrium. Miom jenis
ini tumbuh di antara jaringan otot
rahim, lokasi yang paling umum
terbentuknya miom. Apabila tumor ini
dalam pertumbuhannya tetap tinggal
dalam dinding uterus, maka disebut
mioma uteri intramural. Kalau besar
atau multipel dapat menyebabkan
pembesaran uterus dan berbenjol-
benjol.
Lanjutan…
3. Suberosa atau Subperitoneal