Mitos keliru tentang profesi dokter saat ini Mencari kerja mudah Harus punya mobil keren, rumah mewah dan gadget yang selalu up to date Dokter adalah profesi yang prestisius Mudah bagi dokter untuk menarik pelanggan Mitos keliru tentang profesi dokter saat ini Harus menjadi PNS Harus kerja di klinik Rugi tidak pinjam bank, karena dokter mendapat fasilitas pinjaman Dokter perempuan mana mungkin bisa kerja di rumah dokter harus melek kewirausahaan, why? Mulai era tahun 1990-an, karier dokter di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Sebelum era itu, setiap dokter yang lulus, hampir pasti akan menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Sejak era 1990-an, dokter hanya dikontrak oleh pemerintah selama tiga tahun sebagai dokter pegawai tidak tetap (PTT), setelah itu dia harus mandiri. Di era reformasi sesudahnya, tuntutan kemandirian dokter lebih kuat lagi, bahkan pada banyak kasus, tidak pernah dikontrak oleh pemerintah sebagai dokter PTT MANDIRI (sebagai ENTREPRENEUR)
ARTINYA Dokter harus memikirkan sendiri nasibnya
Agar tidak terjebak sebagai
PENGANGGURAN INTELEKTUAL 1. Menjelaskan: pengertian stakeholder dalam organisasi bisnis (stakeholder internal dan eksternal); 2. Mendeskripsikan fungsi stakeholder dalam organisasi bisnis (stakeholder internal dan eksternal) 3. Menjelaskan pola kehidupan saling ketergantungan antar stakeholder; 4. Menjelaskan pertentangan kepentingan dari para stakeholder: perusahaan sebagai sebuah bentuk organisasi stakeholder PENGERTIAN Stakeholder : merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap suatu perusahaan. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Budimanta dkk, 2008 yaitu mempunyai : kekuasaan, legitimasi, kepentingan terhadap perusahaan. JENIS STAKEHOLDER Menurut tingkat kepentingannya dibedakan; 1. Stakeholder primer adalah pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan dan menanggung resiko. Contohnya adalah pemegang saham, investor, konsumen, pemasok, karyawan, juga pemerintah dan komunitas lokal. 2. Stakeholder sekunder adalah pihak yang mem-pengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan per-usahaan dan tidak begitu penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Contohnya adalah media dan berbagai kelompok kepentingan tertentu (LSM, dll) TEORI STAKEHOLDER Stakeholder theory dimulai dengan asumsi bahwa nilai (value) secara eksplisit dan tak dipungkiri merupakan bagian dari kegiatan usaha. Teori stakeholder adalah kumpulan konsep yang berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk memanage stakeholdernya. Cara-cara yang dilakukan perusahaan untuk memanage stakeholdernya tergantung pada strategi yang diadopsi perusahaan STRATEGI PENGELOLAAN STAKEHOLDER
Terdapat dua macam strategi pengelolaan
stakeholder, yaitu; 1. Strategi aktif, apabila perusahaan berusaha mempengaruhi hubungan organisasinya dengan stakeholder yang dipandang berpengaruh/penting. 2. Strategi pasif, jika perusahaan cenderung tidak terus menerus memonitor aktivitas stakeholder dan secara sengaja tidak mencari strategi optimal untuk menarik perhatian stakeholder Perkembangan teori stakeholder
Perkembangan teori stakeholder diawali dengan berubahnya
bentuk pendekatan perusahaan dalam melakukan aktifitas usaha. Ada dua bentuk dalam pendekatan stakehoder menurut Budimanta dkk, 2008 yaitu; old-corporate relation dan new-corporate relation. Perkembangan Teori Stakeholder Old Corporate Relation Approach Pendekatan ini menekankan pada bentuk pelaksanaan aktifitas perusahaan secara terpisah dimana setiap fungsi dalam sebuah perusahaan melakukan pekerjaannya tanpa adanya kesatuan diantara fungsi-fungsi tersebut. Hubungan antara bagian tanpa koordinai. Bagian produksi hanya berkutat bagaimana memproduksi barang sesuai dengan target, dan bagian pemasaran hanya bekerja berkaitan dg konsumenya tanpa mengadakan koordinasi satu dengan yang lainya. Hubungan antara pemimpin dengan karyawan dan pemasok pun berjalan satu arah. Hubungan dengan pihak di luar perusahaan bersifat jangka pendek dan hanya sebatas hubungan transaksional saja tanpa ada kerjasama untuk menciptakan kebermanfaatan bersama. Perkembangan Teori Stakeholder New corporate relation approach Pendekatan New-corporate relation menekankan kolaborasi antara perusahaan dengan seluruh stakeholder-nya. Hubungan perusahaan dengan internal stakeholders dibangun berdasarkan konsep kebermanfaatan yang membangun kerjasama untuk bisa menciptakan kesinambungan usaha perusahaan Hubungan dengan stakeholder di luar perusahaan bukan hanya bersifat transaksional dan jangka pendek namun lebih kepada hubungan yang bersifat fungsional yang bertumpu pada kemitraan. Perusahaan tidak lagi menempatkan dirinya di posisi paling atas sehingga perusahaa mengeksklusifkan dirinya dari para stakeholder . Arah dan tujuan pola hubungan selain untuk menghimpun keuntungan juga berusaha untuk bersama-sama membangun kualitas kehidupan external stakholders Triple Bottom Line Perkembangan teori stakeholders membawa perubahan terhadap indikator kesuksesan perusahaan. Hal tersebut tercermin dengan munculnya paradigma Triple Bottom Line (TBL) TBL adalah Konsep pengukuran kinerja perusahaan secara holistik dengan memasukkan tiga ukuran kinerja sekaligus yaitu: economic, environmental, social (EES) . 1) Ekonomic, berupa perolehan profit, 2) Environmental berupa pelestarian lingkungan, dan 3) Sosial berupa kepedulian sosial Jelasnya, perusahaan tak hanya menjadi economic animal, tapi juga entitas yang socially and environmetally responsible. Pergeseran Paradigma Pengelolaan Bisnis Ide di balik TBL ini tak lain adalah adanya pergeseran paradigma pengelolaan bisnis dari shareholders-focused ke stakeholders-focused. Dari fokus perolehan laba secara membabi-buta menjadi perhatian pada kepentingan pihak-pihak yang terkait (stakeholder interest) baik langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan. Konsekuensinya, peran dunia bisnis semakin signifikan sebagai alat pemberdaya masyarakat dan pelestari lingkungan. Ide TBL sekaligus mencoba menempatkan upaya pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan pada titik sentral dari keseluruhan strategi perusahaan bukan periferal, bukan tempelan, bukan kosmetik. KONFLIK KEPENTINGAN Potensi konflik antara pemilik perusahaan dan kreditor. Hal yang paling besar kemungkinan terjadi yakni masalah kepercayaan (trust). Potensi konflik antara pemilik dan pegawai. Konflik antara pemilik modal dengan pengelola ( management) STAKEHOLDERS DALAM LAYANAN KESEHATAN Stakeholder merupakan pemangku kepentingan Yang terdiri dari : sub sistem yang membuat kebijakan sub sistem yang memberikan pelayanan dan sub sistem yang menerima pelayanan. Stakeholder dlm layanan kesehatan (misal RS) meliputi investor, customer, employee, supplier, serta regulator dan masyarakat Investor Investor adalah sekelompok orang, badan atau instansi yang memegang saham. RS bs merup badan milik pemerintah atau swasta, Puskesmas milik pemerintah, Klinik bisa merupakan badan milik pemerintah atau swasta. Customer Sebagai jasa pelayanan di bidang kesehatan, customer dari layanan kesehatan /RS yaitu pasien rawat inap dan rawat jalan. Seluruh pasien yang sudah terdaftar sebagai pasien baik itu pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan sudah termasuk customer, karena tanpa adanya pasien rumah sakit tidak dapat berjalan dengan baik dan termasuk proses bisnis yang terjadi di dalamnya. Employee Employee adalah karyawan rumah sakit yang menjadi stakeholder kunci dan mempunyai peranan penting dalam membentuk kinerja rumah sakit. Employee perlu terpuaskan agar mereka loyal sehingga visi, misi serta tujuan rumah sakit dapat tercapai. Karyawan di rumah sakit ini meliputi tenaga medis (dokter umum, gigi, dan dokter spesialis), tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga gizi, tenaga keteknisan medis (radiographer, analisis kesehatan, rekam medis), dan tenaga non kesehatan. Supplier Supplier merupakan badan usaha atau instansi yang bekerja sama dengan RS atau lembaga pelayanan kesehatan. Supplier ini bertugas untuk mensuplai apa saja yang dibutuhkan RS, yang meliputi kebutuhan obat-obatan dan alat-alat kesehatan, bahan makanan. Regulator dan Masyarakat Regulator dalam hal ini adalah pihak yang memberikan peraturan ataupun prosedur-prosedur dalam pelaksanaan kerja di suatu rumah sakit . Pemerintah berperan sebagai regulator dengan berbagai fungsi antara lain dalam penetapan peraturan, penerapan standar nilai gizi dan pedoman sertifikasi teknologi kesehatan dan gizi, penetapan pedoman pembiayaan pelayanan kesehatan, penetapan standar akreditasi sarana dan prasarana,dll. Badan Mutu Pelayanan Kesehatan atau yang disingkat dengan BMPK sebagai regulator yang dalam pengawasan pelayanan kesehatan. IDI Masyarakat merupakan sekelompok orang yang berinteraksi secara langsung dengan RS seperti pihak terdidik, peneliti, tenaga kerja maupun tidak langsung yang menerima dampak lingkungan dari proses pelayanan jasa kesehatan. Stakeholder inilah yang nantinya memberikan masukan berupa keinginan dan kontribusi yang diharapkan terhadap RS atau lembaga pelayanan kesehatan demi meningkatnya kinerja. Contoh Indikator tingkat kinerja Stakeholder Satisfaction (kepuasan) Employe (karyawan) Peningkatan kinerja karyawan Jaminan pelayanan Custumer (pasien) Mendapatkan pelayanan yang sesuai Respon cepat tehadap keluhan Supplier (yang bekerja sama dengan RS) Peningkatan kualitas barang (obat-obatan, alat-alat medis, dan makanan) Pemerintah daerah Tingkat kinerja Regulator (pihak yang memberikan peraturan) Layanan proses yang telah ditetapkan Stakeholder Contribution dan indikator Employe (karyawan ) Pencapaian dalam pelayanan terhadap pasien Tingkat kedisiplinan karyawan Customer (pasien) Pencapaian dalam pendapatan pelayanan dari karyawan Pemberian kritik dan saran Supplier (yang bekerja sama dengan RSUD Ketepatan kualitas dan kuantitas barang-barang (obat- obatan, alat-alat medis, dan makanan) Ketepatan waktu pengiriman Pemerintah daerah Jaminan keamanan aset Regulator (pihak yang memberikan peraturan) Layanan proses yang telah ditetapkan