Perencanaan
1. Visi / misi X X X X
2. Renstra X X X
3. Perencanaan anggaran X X X
4. Pengembangan SDM
Perencanaan fasilitas dan
5.
sarana prasarana
Sosialisasi prosedur , organisasi,
6. X
kebijakan
Rencana peningkatan mutu
7. X -
pelayanan askep
Peningkatan kepuasan kerja
8. X X
Pengarahan
23. Supervisi x X X X X
Pengendalian
Program pengendalian mutu
a. BOR
b. LOS
29. - X x X X
c. TOI
d. BTO
Fungsi Perencanaann
30. Audit dokumentasi - X X X
31. SOP X X X X
32. SAK X X - X
Penilaian kinerja :
a. Karu - X X - X
33. b. Ka.tim / PP - X X - X
c. Perawat pelaksana
- X X X
System punishment
Dari hasil pengkajian, ditemukan
adanya pemberlakuan sistem
punishment. Dan hal ini berbeda
setiap ruangan sesuai dengan
persetujuan ataupun kesepakatan
masing-masing ruangan
System pendelegasian
Dari hasil pengkajian sebagian ruangan menerapkan
sistem pendelegasian secara berbeda. Sebagian
menerapkan pendelegasian secara tertulis dan sebagian
dengan cara lisan
Proses pengembangan karir
Belum ada program pengembangan staf
dan sistem jenjang karir yang bersifat
definitif, baru sebatas pelatihan-pelatihan
sesuai kebutuhan.
Dari hasil pengkajian belum ada
sistem pengembangan karir yang jelas
Proses manajemen konflik
Dari hasil pengkajian proses manajemen konflik yang
diterapkan melalui komunikasi dengan staff yang
bersangkutan dan melibatkan kabid jika dalam kesulitan
Indikator Mutu
Belum ada tim pengendali mutu
(BOR, LOS, TOI)
Indikator mutu belum diterapkan secara keseluruhan
oleh semua ruangan baru ruangan rawat inap yang
memberlakukan penilaian indikator mutu
Audit dokumentasi
Tim Audit keperawatan belum terbentuk sehingga
belum pernah dilakukan audit dokumentasi keperawatan.
Dari hasil pengkajian belum ditemukan adanya audit
dokumentasi. Hal ini dikarrenakan belum adanya standar
audit dokumentasi yang jelas
SOP
Dari hasil pengkajian belum ada
SOP di setiap ruangan dikarenakan
masih menunggu pengesahan dari
pihak berwenang
SAK
Dari hasil pengkajian belum ada
SAK di setiap ruangan dikarenakan
masih menunggu pengesahan dari
pihak berwenang
Penilaian kinerja :Karu / Ka.tim / PP
Sistem penilain kinerja perawat dilakukan satu kali
dalam setahun dengan menggunakan standar dari bidang
SDM.
Dari hasil pengkajian, belum ada penilaian kinerja,
dikarenakan belum ada alat ukur yang jelas.
Instrumen kepuasan pasien
Untuk penilain kepuasan pasien, masih dilakukan oleh
bagian Patient Safety
Dari hasil pengkajian baru ruangan rawat inap yang
menggunakan instrument untuk menilai tingkat kepuasan
pasien selama dirawat.
Kesejahteraan karyawan
Dari hasil pengkajin untuk
kesejahtraan perawat masih
memerlukan perhatian yang lebih
seksama dari pihak yang
berwenang.
Jenjang karir
Belum ada jenjang karir yang
jelas.
STRENGHT / KEKUATAN WEAKNESS / KELEMAHAN
1. Letak gedung yang sangat strategis, berada dijalur utama kota Makassar 1. Visi Misi sudah ada tetapi belum ada legalisasi
sehingga memberikan akses kepada seluruh masyarakat kota Makassar 2. Struktur diruangan belum jelas dan belum ada pengesahan
2. Sebagai rumah sakit pendidikan dan penelitian mahasiswa Universitas 3. Struktur organisasi belum ada legalisasi
Hasanuddin 4. Uraian tugas belum ada
3. Mengembangkan jejaring dengan rumah sakit lain baik regional maupun 5. Belum ada SOP dan SAK diruangan
internasional 6. Uraian tugas yang belum jelas
4. Pada umumnya tenaga keperawatan berlatar belakang ners 7. Alat ukur kinerja perawat belum ada
5. Sebagai pelopor inovasi pemeliharaan kesehatan melalui fungsi 8. Alat ukur kepuasan pasien belum ada
penelitian dan pendidikan 9. Belum ada reward / umpan balik
6. Pengembangan SDM megikutkan pegawai pelatihan berkala dan 10. Belum ada sistem pengembangan karir yang jelas
sertifikasi 11. Sistem pendokumentasian masih bersifat manual
7. Menerapkan prinsip efisiensi penggunaan sarana dan SDM 12. Supervisi belum berjalan dengan maksimal
13. Jumlah bed ruang rawat yang masih minimal / terbatas
14. Tidak menerima pasien JAMKESMAS
Kesimpulan
Setelah Kegiatan pra residensi di RS. Pendidikan Unhas yang
dimulai pada tanggal 5 - 7 maret 2012, kegiatan ini dimulai dengan
melakukan identifikasi masalah sampai pada analisis swot, maka
dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut;
1. Mendapatkan gambaran tentang manajemen keperawatan dalam hal
fungsi perencanaan belum maksimal,
2. Fungsi pengorganisasian yang belum berjalan sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab posisinya
3. Fungsi ketenagaan, belum maksimal, dilihat dari tenaga yang
tersedia tidak sesuai kebutuhan.
4. Fungsi pengarahan, belum berjalalan sesuai dengan yang
diharapkan, supervisi dan audit keperawatan masih dalam system
pembenahan
5. Fungsi pengendalian, belum ada indicator mutu kepuasan pasien
dan alat ukur kepuasan dan kinerja perawat.
Saran
1. Perlunya perencanaan yang matang untuk meneglola layanan
keperawatan yang berkualitas dan dukungan dari semua level
atas kelevel bawah.
2. Fungsi manajemen pada level pengorganisasian sangat perlu
ditingkatkan, dan untuk mendukung hal ini perlunya system
komunikasi yang baik antara top down ke top manager.
3. Jaminan kualitas layanan keperawatan diukur dari kepuasan
pasien, dan sangat didukung oleh ketenagaan yang berkualitas,
professional dengan jumlah yang sesuai dengan tingkat
kebutuhan pasien.
4. Diperlukan pengarahan yang rutin terjadwal dan perlunya
indicator mutu serta alat ukur kepuasan dan kinerja perawat .