Pengideraan Jauh
&
Sistem Informasi Geografis
Pengenalan Penginderaan Jauh
Hasil dari pengindearan jauh berupa Citra, image atau gambar yang dibedakan menjadi
2 Jenis Citra, yaitu Citra Foto dan Non Foto.
Jenis Citrara
No Variabel Pembeda
Citra Foto Citra Non foto
1 Sensor Kamera Scanner
2 Detektor Film Pita magnetik, termistor, foto konduktif
3 Proses perekaman Fotografi Elektronik
4 Mekanisme perekaman Serentak parsial
5 Spektrum elektromagnetik Sinar Tampak Sinar tampak, termal, gelombang mikro
Hasil atau produk sistem pengindearaan jauh non foto (citra satelit/ citra non foto)
dibedakan berdasarkan penggunaan sensor dan spektrum panjang gelombang
elektromagnetik pada satelit penginderaan jauh, yang mana perbedaan tersebut menitik
beratkan pada resolusi spasial (tingkat ketelitian) citra yang di rekam.
Penginderaan Jauh merupakan upaya untuk memperoleh sumber data dan SIG
merupakan alat/sistem untuk mengolah data tersebut. Karena semua data
merupakan data digital, maka dibutuhkan sistem/perangkat lunak guna mengolah
data tersebut.
contoh perangkat lunak berbasis Penginderaan Jauh :
- ErMapper
Ini yg kita pakai,
- ERDAS Jika beli lisensi asli seharga :
- ENVI Rp 170jt/lisensi
- ILWIS
contoh perangkat lunak berbasis Sistem Informsi Geografis :
- MAP Info
- ArcView Ini yg kita pakai,
- ArcView GIS Jika beli lisensi asli seharga :
Rp 200jt/Lisensi
- AutoCAD Map
Apliaksi Sistem Informasi Geografis
Dalam sektor Hutan Tanaman Indutri, digunakan untuk perencanaan awal pembangunan
HTI guna menganalisa potensi tegakan kayu, fungsi kawasan dan tata ruang, data
kelerengan, kemampuan lahan (kualitas tanah) sebagai acuan (pembuatan keputusan)
pembagian blok-blok kerja yang nantinya tertuang dalam penyusunan Buku Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK), kemudian dibagi lagi dalam petak-petak
kerja (25 ha) dengan penafsiran citra satelit berupa batas jalan atau batas alam
(sungai/alur, punggungan bukit) yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT)-UPHHK
yang disajikan dalam sebuah Peta.
Karena sebuah izin usaha HTI berupa batas yang bereferensi koordinat, maka Sistem
Informasi Geografis digunakan untuk mengontrol dan memastikan bahwa pekerjaan
operasional dilapangan sesuai dengan referensi koordinat berdasarkan izin yang diberikan
oleh Kementerian Kehutanan RI.
Yang tidak kalah penting adalah memastikan luasan petak-petak kerja tidak saling tumpang
tindih dengan petak-petak kerja lainnya. Karena hal ini sangat krusial karena semua
pekerjaan dilapangan dibayarkan didasarkan pada luasan atau panjang.
Contoh Apliaksi SIG dan PJ untuk HTI-HA
Menggambarkan pembagian Blok Kerja untuk Tahun RKT dan pembagian Tata Ruang
Peta RKT 2015 PT. Fajar Surya Swada
Control data luasan, status petak kerja di lapangan dengan GIS link FMIS
Verivikasi Overlapping/Tata Batas