Pemeriksaan Fisik Pada Anak
Pemeriksaan Fisik Pada Anak
PADA ANAK
SISTEMATIKA ANAMNESIS
1. Keterangan Umum
2. Keluhan Utama
3. Anamnesis Khusus
4. Anamnesis Umum
5. Anamnesis Tambahan
KETERANGAN UMUM
NAMA ANAK
TANGGAL LAHIR
ALAMAT
NAMA AYAH: UMUR,
PEKERJAAN, PENDIDIKAN
NAMA IBU: UMUR,
PEKERJAAN, PENDIDIKAN
ANAK KE BERAPA
KELUHAN UTAMA
Berdasarkan etiologi
Berdasarkan anatomi
Tidak mutlak sama setiap
anamnesis
Mengarahkan agar mudah
dalam kebenaran etis dan
logika
ANAMNESIS KHUSUS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
PALPASI
PERKUSI
AUSKULTASI
LANGKAH-LANGKAH
PEMERIKSAAN FISIK
Menidurkan bayi
Posisi yang merasa aman/enak (setengah
duduk atau dipangkuan ibu
Selalu membuka seluruh baju
Tangan dokter dan perawat selalu bersih
dan hangat
Alat pemeriksaan juga hangat
Tempat pemeriksaan ruangan yang terang
dengan cahaya yang cukup
LANGKAH-LANGKAH
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan yang mempergunakan alat
dilakukan paling akhir
Inspeksi umum dan lokal
Palpasi didahulukan
Perkusi langsung dan tidak langsung
Auskultasi merupakan pemeriksaan paling
akhir
PEMERIKSAAN UMUM
KEADAAN UMUM TANDA VITAL
Kesan umum Nadi
Kesadaran Tekanan darah
Status gizi Respirasi
Habitus suhu
Anemis
Distress napas
Sianosis
Edema
Ikterus
dehidrasi
PENILAIAN KESADARAN
Komposmentis: pasien sadar penuh dan
memberikan respons adekuat terhadap
stimulus
Apatis: pasien tampak sadar, tetapi tidak
acuh dan tidak peduli terhadap keadaan
lingkungan
Somnolen: pasien tampak mengantuk,
respon terhadap stimulus agak kuat, tetapi
tertidur lagi
Sopor: memberikan respon hanya pada
stimulus yang kuat
Koma: tidak memberikan respon terhadap
stimulus apapun
PEMERIKSAAN TANDA VITAL
PEMERIKSAAN NADI
Dilakukan pada keempat ekstremitas:a
radialis, a brakialis, a dorsalis pedis dan a
femoralis
Dilakukan dalam keadaan anak tidur atau
tenang
Dihitung selama 1 menit penuh
Dinilai: frekuensi, ekualitas, irama dan
kualitas nadi
Bradikardia/takikardia, disritmia, isi cukup
PEMERIKSAAN TANDA VITAL
PENGUKURAN SUHU
Suhu diukur dengan menggunakan
termometer
Tempat pengukuran: suhu aksila, suhu
rektum, suhu oral
Suhu aksila 10 C lebih rendah daripada
suhu rektum dan suhu oral 0,50 lebih
rendah.
Normal 36,50C-37,50C, hipertemia > 410C,
hipotermia < 36,50 C
PEMERIKSAAN TANDA VITAL
FREKUENSI PERNAPASAN
Perhitungan pernapasan paling tepat saat
anak tidur
Cara inspeksi, palpasi atau auskultasi
Frekuensi, tipe dan kedalaman
Takipnea, bradipnea
Dispneu, ortopnea
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
BERAT BADAN
Harus diukur setiap kali kunjungan
Bayi ditimbang dalam posisi terlentang
atau duduk, tanpa baju hanya
menggunakan celana dalam/popok
Anak lebih besar ditimbang dengan berdiri
tanpa sepatu, dan hanya menggunakan
celana dalam dan popok
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
TINGGI/PANJANG BADAN
Harus diukur pada setiap kali kunjungan
Panjang bayi diukur dengan meletakkan
verteks pada kayu yang tetap, sedangkan
tumit pada kayu bergeser
Pada anak > 2 tahun, diukur pada posisi
berdiri tanpa sepatu, telapak kaki
dirapatkan dan punggung bersandar pada
dinding
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
Warna kulit
Sianosis: sianosis sentral dan sianosis
perifer
Ikterus
Hemangioma
Eksema
Pucat
Purpura
Eritrema, makula, papula, vesikula,
pustula,
KEPALA DAN LEHER
Bentuk dan ukuran kepala
Ubun-ubun (fontanel)
Wajah
Mata: palpebra, konjungtiva, sklera,kornea,
pupil
Telinga: daun telinga dan liang telinga,
membran timpani, mastoid
Hidung: pernafasan cuping hidung,mukosa
hidung, sekret hidung, perdarahan
Mulut: bibir, lidah, mukosa pipi palatum,
tonsil, faring, gigi geligi
KEPALA DAN LEHER
INSPEKSI
Bentuk dada: pektus ekskavatum, pektus
karinatum dan barrel chest, skoliosis,
precordial bulging
Paling sering ditemukan adalah skoliosis
dan precordial bulging
Perhatikan pengembangan dada, gerakan
celah iga, kecepatan, kedalaman, simetri
serta pola gerakan pernafasan
Adanya usaha pernafasan tambahan
dengan otot-otot pernafasan obstruksi
PARU-PARU
PALPASI
Palpasi dilakukan dengan meletakkan
telapak tangan serta jari pada seluruh dada
dan punggung
Simetri/asimetri dada
Fremitus suara
Krepitasi subkutis
PARU-PARU
PERKUSI
Dapat dilakukan dengan 2 cara: perkusi
langsung maupun tidak langsung
Perkusi mulai dari supraklavikular, setiap
satu sela iga dibandingkan kiri dan kanan
Suara perkusi normal sonor
Perkusi untuk menentukan batas jantung
pada anak sulit
Bunyi perkusi abnormal: hipersonor,
timpani, redup atau pekak
PARU-PARU
AUSKULTASI
Untuk menilai suara nafas dasar dan suara
nafas tambahan
Vesikular: suara nafas normal, udara
melalui jalan nafas normal. Waktu Inspirasi
lebih panjang dari waktu ekspirasi
Bronkhovesikuler: suara napas pada
bayi<2 bulan. Waktu inspirasi sama
dengan waktu ekspirasi
Bronkial: inspirasi yang keras disusul
ekspirasi yang keras, normal di bronkus
besar
Amforik: tiupan di atas mulut botol
PARU-PARU
SUARA TAMBAHAN
Ronkhi basah: getaran terjadi bila cairan
dalam jalan nafas dilalui oleh udara
Ronkhi kering: terjadi karena udara
melalui jalan nafas yang menyempit
Wheezing: ronkhi kering yang terdengar
lebih musikal/sonor, terdengar pada saat
ekspirasi
JANTUNG
AUSKULTASI
Tidak ada urutan tertentu yg pasti
seluruh bagian dada, punggung, leher dan
abdomen diperiksa
Apeks tepi kiri sternum bawah
bergeser ke atas sepanjang sternum
tepi kanan sternum supraklavikula kiri
dan kanan lekuk suprasternal karotis
seluruh sisa dada samping dada
seluruh punggung
JANTUNG
AUSKULTASI
BISING JANTUNG
Bising jantung terjadi akibat arus darah
melalui daerah turbulen atau abnormal
Fase bising: sistolik, diastolik, continous,
Derajat bising: derajat 1 sampai 6
Pungtum maksimum: tempat terdengar
paling keras, apeks, mitral, trikuspid,
pulmonal, aorta
Penjalaran bising
Kualitas bising
ABDOMEN
INSPEKSI
Ukuran dan bentuk perut
Dinding perut
Gerakan dinding perut
AUSKULTASI
Peristaltik usus terdengar dengan
intensitas rendah, terdengar tiap 10-30
detik
Meningkat pada obstruksi/gastroenteritis,
menurun pada keadaan paralitik
ABDOMEN
PERKUSI
Perkusi abdomen bunyi timpani kecuali di
daerah hati dan limpa
Menentukkan adanya asites: shifting
dullness, fluid wave
Fenomena papan catur
PALPASI
Monomanual atau bimanual
Palpasi batas hepar atau limpa
Ketegangan dinding perut dan nyeri tekan
ANGGOTA GERAK
Reflek fisiologis:
refleks biceps,
reflek triceps,
patela dan achiles
Reflek patologis:
Refleks babinsky
Refleks oppenheim
Refleks gordon
Klonus patela
DIAGNOSIS BANDING
BERDASARKAN
KELUHAN UTAMA
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIS
BENANG MERAH
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis banding
Diagnosis kerja
Tatalaksana
Pencegahan