Lapkas
Lapkas
Kista Endometriosis
Os mengaku
sebelum masuk
rumah sakit
sudah datang ke
praktik dokter
spesialis obgyn
dan didiagnosis
kista ovarium
Pasien menyangkal keluhan serupa
Riwayat HT (-), DM (-), Asma (-), Alergi
debu (+)
Suntik KB 3 bulan
Pasien mengaku melakukan hubungan
seksual dengan suaminya
P1A0H1
Pada tahun 2004 pasien melahirkan anak pertama berjenis
kelamin laki-laki, aterm, bidan kampung, berat badan 3200 gram,
di tempat bidan kampung
III. Pemeriksaan Fisik
A. Status Present
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Frekuensi nadi : 82x/menit, reguler
Frekuensi nafas : 20 x/menit
Temperatur : 36,0C
Status Generalis
Warna : Kuning langsat
Turgor : Cepat Kembali
Sianosis : (-)
Ikterus : (-)
Oedema : (-)
Anemia : (-)
Paru
Inspeksi :Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, retraksi
suprasternal(-)
Palpasi :fremitus taktil normal
Perkusi :Sonor
Aukultasi : suara nafas vesikuler, Ronkhi (-/-) Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tdk terlihat (N)
Palpasi :Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas atas jantung di ICS II LPSD,
kanan di ICS IV LPSD,
kiri di ICS V LMCS
Auskultasi : BJ I/II normal, bising jantung (-), Gallop (-)
Inspeksi :Simetris, perut datar
Palpasi :Defans muscular (-)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Ballotement (-)
Perkusi : Timpani, Shifting dullness (-)
Auskultasi :Peristaltik usus normal
Inspeksi : sikatrik (-), tanda radang (-), dinding perut datar, linea
nigra (-) striae gravidarum (-) perdarahan (Flek) (+)
Palpasi :fundus uteri : tidak teraba; massa tumor : tidak teraba;
nyeri tekan (+).
Inspekulo : -
Pemeriksaan dalam :-
Pemeriksaan Penunjang
5-10-2016
Darah Rutin
Hb 14,4 12-16
LED - <20
MCV 87 76-96
Makroskopis
Protein - Negatif
Bilirubim - Negatif
Uronilinogen - Negatif
Keton - Negatif
Nitrit - Negatif
Sediment (Mikroskopis)
Bakteri - Negatif
Laboratorium
Darah Rutin
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
(tanggal)
Kista
Endometriosis Laboratorium
sinistra
Terapi
Operatif:
Infus : IVFD RL 20 gtt/i Laparotomi
Injeksi :Ranitidin 1 Amp/ 12 jam Kistektomi
Sinistra
Gambar:
Informed consent
Konsultasi spesialis anestesi dan spesialis penyakit dalam
Cek laboratorium kimia darah dan urin lengkap
Puasa minimal 6 jam sebelum tindakan
Pasang intravena line
P/ Hb = 12,3
Follow Up
Tanggal SOAP Terapi
7-10-2016 S/ Perdarahan pervaginam --IVFD RL 20 gtt/i
(H+3) (Flek) (-)
Nyeri bekas OP (+) - Injeksi :
Nyeri kepala (-) Flatus (+) Cefotaxime Inj 1 Amp/12 jam
Mual (-) muntah (-)
BAK (+) BAB (-) Nyeri di Drip Tramadol 1 Amp/8 jam
pinggang Ranitidine Inj 1 Amp/12 Jam
Kiri (+)
Ketorolac Inj 1 Amp/8 jam
0/TD= 110/70; HR=
79x/menit;
RR=20x/menit T:37,4C
A/ Kista Endometriosis
Sinistra
P/ kgds: 113 mg/dl
-
Follow Up
Tanggal SOAP Terapi
8-10-2016 S/ Perdarahan pervaginam (-) -IVFD RL 20 gtt/i
(H+4) Nyeri suprapubis (berkurang)
Nyeri kepala (-) - Injeksi :
Nyeri perut (+) Cefotaxime Inj 1 Amp/12 jam
Mual (-) muntah (-)
BAK (+) BAB (+) Drip Tramadol 1 Amp/8 jam
Ranitidine Inj 1 Amp/12 Jam
0/TD= 120/80; HR= 78x/menit;
RR=20x/menit ; T:37,4C Ketorolac Inj 1 Amp/8 jam
PBJ
Pembahasan
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisis ginekologik serta
pemeriksaan penunjang berupa darah rutin dan kimia darah,
maka pasien ini didiagnosis dengan Kista Ovarium. tidak
lancar ketika menstruasi lebih kurang 6 bulan yang lalu. Os
juga mengeluhkan ketika menstruasi, darah yang keluar
banyak dan bergumpal-gumpal. Os juga mengeluhkan nyeri
pinggang sejak tidak teraturnya siklus menstruasi. Os
mengaku sebelum masuk rumah sakit sudah datang ke
praktik dokter spesialis obgyn dan didiagnosis kista ovarium.
Teori Teori
Teori retragrade Teori imun dan
metaplasia transplantasi
mens GENETIK
soelomik langsung
Faktor endokrin
EPIDEMIOLOGI
Di negara Amerika Serikat, 25-30 % penyebab infertilitas primer
pada perempuan adalah endometriosis.
Endometriosis terjadi pada 10-14% wanita usia reproduksi dan
mengenai 40-60% wanita dengan dismenorhea dan 20-30% wanita
subfertil. Saudara perempuan dan anak perempuan dari wanita yang
menderita endometriosis berisiko 6-9 kali lebih besar untuk
berkembang menjadi endometriosis. Endometriosis menyebabkan
nyeri panggul kronis berkisar 70%.
Risiko untuk menjadi tumor ovarium adalah 15-20%, angka kejadian
infertilitas berkisar 30-40%, dan risiko berubah menjadi ganas 0,7-
1%.
Endometriosis yang sudah mendapat pengobatan yang optimum
memiliki angka kekambuhan sesudah pengobatan berkisar 30%.
Patofisiolofi
Patologi
Teori Teori
Teori retragrade Teori imun dan
metaplasia transplantasi
mens GENETIK
soelomik langsung
Faktor endokrin
Klasifikasi
(berdasarkan topografi)
Berdasarkan
lokasi lesi
Permukaan 1 2 4
Dalam 2 4 6
Kanan Permukaan 1 2 4
Dalam 4 16 20
Kiri Permukaan 1 2 4
Ovarium
Dalam 4 16 20
4 40
Tipis 1 2 4
Tebal 4 8 16
Kanan
Tipis 1 2 4
Ovarium
Tebal 4 8 16
Kiri Kiri
Kanan Tipis 1 2 4
Tebal 4 8 16
Tipis 1 2 4
Tuba
Tebal 4 8 16
Kir Kiri
- Skor 1-5: Stadium I (penyakit minimal)
Infertilitas
Diagnosis
Anamnesis
Non
Operatif
Operatif
Komplikasi