Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

PLASENTA PREVIA

Sella Betty Simanjuntak


Tiur Sinta Simamora
Pembimbing :
dr. Martuani Hutabarat, Sp.OG
dr. Sahat Siburian, Sp.OG, M.Kes

STASE OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM BALIGE
BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Plasenta yang menutupi ostium uteri
internum baik sepenuhnya atau
sebagian atau yang meluas cukup dekat
PLASENTA PREVIA dengan leher rahim yang menyebabkan
perdarahan saat serviks berdilatasi

DUNIA : 0,52 %
EROPA : 0,36 %
AMERIKA UTARA : 0,29 %
PREVALENSI SUB SAHARA AFRIKA : 0,27 %
ASIA : 1,22 %
INDONESIA tahun 2009 : 2,77 %
Peningkatan paritas ibu
Usia ibu
Pembesaran ukuran plasenta
Kerusakan pada endometrium
FAKTOR
Kuretase
MEMPENGARUHI Riwayat plasenta previa sebelumnya
Miomektomi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
PLASENTA PREVIA

plasenta yang berimplantasi pada bagian


segmen bawah rahim, sehingga dapat
menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir
DEFENISI yang ditandai dengan perdarahan uterus yang
dapat keluar melalui vagina tanpa adanya rasa
nyeri pada kehamilan trimester terakhir,
khususnya pada bulan kedelapan
2010----88 KASUS DARI
2877 PERSALINAN
2011----63 KASUS DARI
2345 PERSALINAN
EPIDEMIOLOGI
I
D
I
O
ETIOLOGI
P
A
T
I
K
KLASIFIKASI
TOTALIS
PARSIALIS
MARGINALIS
SECARA UMUM LETAK RENDAH

SENTRALIS
BERDASARKAN
LATERALIS-------POSTERIOR, ANTERIOR, MARGINALIS
PEMBUKAAN

TINGKAT 1
TINGKAT 2
MENURUT TINGKAT 3
BROWN TINGKAT 4
FAKTOR RESIKO

USIA

USIA KEHAMILAN
PARITAS
SAAT PARTUS

RIWAYAT
RIWAYAT
ANC PLASENTA PREVIA
OPERASI
SEBELUMNYA
GAMBARAN KLINIS
PENEGAKAN DIAGNOSA
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
BAB III
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. X
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 37 tahun
Pekerjaan : Petani
Alamat : Lumban Singara Silimbat
Tanggal Masuk RS : 03 Maret 2017

ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Perdarahan dari kemaluan 1 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit.

TELAAH
OS mengeluhkan adanya keluar darah dari kemaluannya sejak 1 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
Os mengatakan darah banyak dan berwarna merah segar.

RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :


Hipertensi (-)
DM (-)
Asma (-)
Alergi (-)
Operasi (-)
RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche usia 14 tahun
Menstruasi teratur ( siklus 28-30 hari )
Durasi kurang lebih 1 minggu
Nyeri saat menstruasi ditemukan
Volume : pasien mengatakan 2-3 kali ganti pembalut per hari

RIWAYAT OBSTETRI
HPHT : 12 Juni 2016
TTP : 19 Maret 2017
G2 P1 A0

RIWAYAT PERSALINAN PERTAMA


Jenis Kelamin : Laki-laki
Tahun bersalin : 2014
Usia kehamilan : aterm
Tempat Bersalin : Klinik
Penolong Bersalin : Bidan
Cara persalinan : Normal
BBL : 3 kg
Kondisi : Sehat
RIWAYAT ANC
trimester 1 = 1 x
trimester 2 = 0 x
trimester 3 = 1 x
imunisasi TT 1x pada usia kehamilan 6 bulan.
Pemberian Zat Fe dan tablet lengkap (vitamin untuk kehamilan) = Ada

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : Compos Mentis

VITAL SIGN
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 158 cm
TD : 100/70 mmHg
HR : 103 x/i
RR : 21 x/i
Temp : 36,5 C
SpO2 : 98 x/i
PEMERIKSAAN GENERALISATA
1. Kepala
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Reflek cahaya(+/+),
Telinga : dbn
Hidung : dbn
Mulut : Sianosis (-)

2. Leher
Inspeksi : Tidak tampak pembesaran tiroid maupun KGB
Palpasi : Tidak tampak pembesaran tiroid maupun KGB

3. Thorax
Mammae : Membesar, (+) aerola hiperpigmentasi, puting susu keluar (+)
C/P : dbn
Abdomen : Membesar (+), Menegang (+), Simetris (+), Striae Gravidarum (+)
Anus : Ambeien / Hemorroid (-)
Ekstremitas : Superior : Edema (-), clubbing finger (-), Cacat (-),
Inferior : Edema (-)
PEMERIKSAAN OBSTETRIK
Abdomen
- Leopold I : TFU: 37 cm dan teraba Bokong
- Leopold II : Bagian kecil di sebelah kanan ibu, bagian teregang (Punggung) disebelah kiri ibu.
- Leopold III : Presentasi kepala dan plasenta
- Leopold IV : Convergent (5/5)
TBJ : ( TFU -12 ) x 155
( 37 12 ) x 155
= 3800 gram
DJJ : 143x/menit, teratur.

Pemeriksaan dalam Vagina : inspekulo : tidak dilakukan


Vaginal Toucher : tidak dilakukan.
Pemeriksaan Penunjang : USG
DIAGNOSA KERJA
SG +KDR (Aterm) + Anak Hidup + letak kepala + Plasenta previa totalis

TATALAKSANA
Rencana Sectio Caeseraea
- Tirah baring
- Pasang Infus
- Periksa laboratorium lengkap (dpl, urin lengkap, HbsAg, Kgd,
HIV/AIDS,Golongan darah)
- Beri antibiotik profilaksis (antibiotik spektrum luas)
- Pasang kateter
- -- Lakukan SC (Sectio Caeseraea)

TATALAKSANA POST OP
Evaluasi Vital sign
Evaluasi Perdarahan kala IV
Evaluasi perdarahan luka operasi / perdarahan pervaginam
perhatikan evaluasi kontraksi uterus
Periksa laboratorium (Hb)
Berikan TKTP
Evaluasi luka operasi setiap hari
Evaluasi TFU (kontraksi? Tidak?)
Mobilisasi
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada bagian segmen bawah rahim, sehingga
dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir yang ditandai dengan perdarahan uterus yang
dapat keluar melalui vagina tanpa adanya rasa nyeri pada kehamilan trimester terakhir, khususnya
pada bulan kedelapan.
Klasifikasi plasienta previa secara umum adalah totalis, parsialis, marginalis dan letak rendah.
Terjadinya plasenta previa di pengaruhi beberapa faktor resiko yaitu Usia Kehamilan saat
Melahirkan, Riwayat Operasi pada Uterus Cacat, Asuhan Antenatal, Riwayat Plasenta Previa
Sebelumnya, usia, paritas.
Gambaran klinis plasenta previa adalah sebagai berikut :.Perdarahan pervaginam,Tanpa alasan dan
tanpa nyeri, Pada ibu, tergantung keadaan umum dan jumlah darah yang hilang, perdarahan yang
sedikit demi sedikit atau dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat, dapat menimbulkan
anemia sampai syok, Pada janin, turunnya bagian terbawah janin ke dalam Pintu Atas panggul (PAP)
akan terhalang, tidak jarang terjadi kelainan letak janin dalam rahim, dan dapat menimbulkan
aspiksia sampai kematian janin dalam rahim.
Plasenta previa bisa ditegakkan dengan adanya gejala klinis dan beberapa pemeriksaan yaitu:
Anamnesia, Inspeksi, Palpasi abdomen, sering dijumpai kelainan letak pada janin, tinggi fundus
uteri yang rendah karena belum cukup bulan. Juga sering dijumpai bahwa bagian terbawah janin
belum turun, apabila letak kepala, biasanya kepala masih bergoyang, terapung atau mengolak di atas
pintu atas panggul, Pemeriksaan inspekulo, dengan menggunakan spekulum secara hati-hati dilihat
dari mana sumber perdarahan, apakah dari uterus, ataupun terdapat kelainan pada serviks, vagina,
varises pecah, Pemeriksaan radio-isotop, USG.
Penatalaksanaan pada plasenta previa adalah partus pervaginam dan sectio caesarea.
2. Pembahasan
No Teori Kasus
1. Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada Pasien mengalami perdarahan banyak tanpa
bagian segmen bawah rahim, sehingga dapat menutupi merasakan nyeri pada kehamilan bulan ke
sebagian atau seluruh jalan lahir yang ditandai dengan delapan.
perdarahan uterus yang dapat keluar melalui vagina
tanpa adanya rasa nyeri pada kehamilan trimester
terakhir, khususnya pada bulan kedelapan.

2. Klasifikasi plasienta previa secara umum adalah totalis, Pemeriksaan diagnostik ditemukan plasenta
parsialis, marginalis dan letak rendah. previa totalis.

3. Terjadinya plasenta previa di pengaruhi beberapa faktor Berdasarkan penelitian-penelitian


resiko yaitu Usia Kehamilan saat Melahirkan, Riwayat sebelumnya telah dijelaskan bahwa angka
Operasi pada Uterus Cacat, Asuhan Antenatal, Riwayat kejadian plasenta previa meningkat seiring
Plasenta Previa Sebelumnya, usia, paritas. dengan bertambahnya usia ibu. Angka
kejadiannya yaitu 1 per 1500 pada wanita
usia < 20 tahun dan 1 per 100 pada wanita
usia > 35 tahun.
Usia pasien 37 tahun
4. Gambaran klinik plasenta previa adalah sebagai berikut Gambaran klinis yang dialami ibu :
:.Perdarahan pervaginam,Tanpa alasan dan tanpa nyeri, Pada perdarahan pervaginam, tanpa nyeri,
ibu, tergantung keadaan umum dan jumlah darah yang hilang, tanpa trauma, dalam jumlah yang
perdarahan yang sedikit demi sedikit atau dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat.
banyak dengan waktu yang singkat, dapat menimbulkan
anemia sampai syok, Pada janin, turunnya bagian terbawah
janin ke dalam Pintu Atas panggul (PAP) akan terhalang, tidak
jarang terjadi kelainan letak janin dalam rahim, dan dapat
menimbulkan aspiksia sampai kematian janin dalam rahim.

5. Plasenta previa bisa ditegakkan dengan adanya gejala klinis dan beberapa Melalui anamnese: ibu mengatakan perdarahan
pemeriksaan yaitu: Anamnesia, Inspeksi, Palpasi abdomen, sering pervaginam,tanpa nyeri, banyak.
dijumpai kelainan letak pada janin, tinggi fundus uteri yang rendah karena Inspeksi, dapat dilihat melalui banyaknya darah
belum cukup bulan. Juga sering dijumpai bahwa bagian terbawah janin yang keluar melalui vagina, darah beku,
belum turun, apabila letak kepala, biasanya kepala masih bergoyang, Palpasi abdomen, sering dijumpai kelainan letak
terapung atau mengolak di atas pintu atas panggul, Pemeriksaan pada janin, tinggi fundus uteri yang rendah
inspekulo, dengan menggunakan spekulum secara hati-hati dilihat dari karena belum cukup bulan.
mana sumber perdarahan, apakah dari uterus, ataupun terdapat kelainan USG----tampak plasenta menutupi SBR.
pada serviks, vagina, varises pecah, Pemeriksaan radio-isotop, USG

6. Penatalaksanaan pada plasenta previa adalah partus pervaginam dan sectio 1. Jenis plasenta previa
caesarea. 2.Paritas
Seksio cesarea dilakukan dengan indikasi: 3.Jumlah perdarahan : banyak atau sedikit,
a.Semua plasenta previa sentralis, janin hidup atau meninggal 4.Keadaan umum ibu
b.Semua plasenta previa lateralis posterior, karena perdarahan yang sulit 5.Keadaan janin: hidup, gawat, atau meninggal
dikontrol dengan cara-cara yang ada. 6.Pembukaan jalan lahir
c.Semua plasenta previa dengan perdarahan yang banyak dan tidak 7.Fasilitas penolong dan rumah sakit
berhenti dengan tindakan-tindakan yang ada. Sesuai dengan indikasi pada pasien ini dilakukan
d.Plasenta previa dengan panggul sempit, letak lintang sectio caesarea.
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION !!

Anda mungkin juga menyukai