ASMA BRONCHIAL
Disusun untuk Memenuhi Syarat Komprehensif
Rumah Sakit Islam Kendal
Dokter pembimbing:
dr. Fatimah Azzahra
Disusun Oleh:
Alifia Assyifa
H2A010002
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Semarang
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. S
Umur : 28 tahun
Alamat : Kalibogor 2/1 Sukorejo, Kendal
Pekerjaan : Swasta
Status marital: Menikah
Pendidikan: SMA
Suku : Jawa
Agama : Islam
No.RM : 145549
Tanggal masuk MRS: 5 Januari 2016
ANAMNESIS
Dilakukan kepada pasien pada tanggal 5 Januari 2016 di
Ruang Umar RSI Kendal.
Keluhan Utama : Sesak
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas yang
dirasakan sejak 1 hari SMRS. Sesak mulai muncul
saat dini hari cuaca hujan dan pasien mengaku lelah
beraktivitas seharian. Sesak dirasakan terus menerus
hingga membuat pasien ngos-ngosan dan hanya dapat
bicara sepotong kata dengan menarik nafas panjang.
Sesak juga dirasakan ketika istirahat dan sesak dirasa
berkurang jika pasien posisi duduk bertopang lengan.
Selain sesak pasien juga mengeluh batuk. Batuk
dirasakan sejak 3 hari yang lalu, batuk berdahak (+),
dahak berwarna putih, hidung tersumbat (+). Keluhan
demam disangkal.
Pasien dapat mengeluh seperti ini sampai 3 kali dalam
seminggu, dalam sehari biasanya ada 1 kali serangan
dan menganggu tidur. Serangan asma terakhir 3 hari
yang lalu. Keluhan sesak biasanya muncul jika cuaca
dingin dan saat melakukan aktivitas berat.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Pengobatan
Memiliki riwayat asma, konsumsi salbutamol dan
serangan pertama usia ambroxol
12 tahun
Riwayat Alergi
Memiliki riwayat alergi
makanan, udara dingin
Riwayat Penyakit
Keluarga
Ibu pasien memiliki
riwayat asma
Riwayat sosial-ekonomi
Pendidikan pasien adalah SMA, sehari-hari pasien
berjualan di pasar. Suami bekerja sebagai supir
angkutan. Pasien tinggal bersama suami dan satu
anaknya.
Kesan sosio-ekonomi: menengah-kebawah
KEPALA
Mesocephal
MATA
Konjungtiva anemis(-/-), sklera ikterik(-/-)
TELINGA
Sekret (-/-), darah (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-)
HIDUNG
Napas cuping hidung (-/-), sekret (+/+) wana putih, lendir (+) epistaksis (-/-)
MULUT
Sianosis (-), bibir kering (-)
LEHER
Simetris, KGB membesar (-), tiroid membesar (-), nyeri tekan (-)
Inspeksi
J Palpasi
Auskultasi
O Auskultasi:
SDV +/+, suara tambahan wheezing +/+ (keras saat inspirasi
dan ekspirasi) , ronki -/-
Inspeksi
A Supel, datar
B Auskultasi:
D Bising usus (+) normal
O Perkusi
M Timpani di seluruh lapang abdomen
E Palpasi
Tidak teraba pembesaran organ
N
Ekstremitas
MCV 83 82 98 Mikro m3
MCH 25.8 >= 27 Pg
MCHC 31.1 32 36 g/dl
RDW 12.5 10 -16 %
Darah MPV 7.0 7 11 Mikro m3
PX FISIK Assesment
S : sesak (+) TALAK AWAL (10.00) Asma bronkial (serangan
O : RR 30x, nadi 100x, SaO2 O2 3-4 lpm berat, derajat persisten
93%, retraksi suprasternal Nebulizer sedang)
(+) wheezing (+) terdengar (combiven 1 amp)
saat inspirasi dan ekspirasi ISPA
Assesment
TALAK (11.00)
PX FISIK
S : sesak (+) Asma bronkial
O2 3-4 lpm (serangan berat,
O : RR 28x, nadi 100x, SaO2
Nebulizer (combiven1 amp) 95%, retraksi suprasternal (+) derajat persisten
+ infus RL + aminofilin drip wheezing (+) saat inspirasi dan sedang)
1 amp (20 tpm) ekspirasi ISPA
Assesment
Asma bronkial
(serangan berat, derajat
persisten sedang)
ISPA
PENATALAKSANAAN
Infus RL + aminophillin 1
amp (20 tpm)
Inj. diphenhidramine 2x1
Planning terapi amp
Inj. dexamethason 2x1 amp
Inj. ketorolac 1 amp
P/O levofloxacin 1x500 mg
P/O aminophillin 3x100 mg
P/O salbutamol 3x2 mg
P/O ambroxol 3x30 mg
PENATALAKSANAAN
Bed rest.
Menjelaskan tentang penyakit
asma bronchial kepada pasien
dan anggota keluarga.
Menghindari pencetus serangan
asma.
Meningkatkan imunitas tubuh.
Planning edukasi Menjelaskan pengobatan,
pencegahan kekambuhan
penyakit dan pentingnya kontrol
rutin.
Menjaga kondisi lingkungan
pasien dari faktor alergen, stess
psikologis, kelelahan dan
aktivitas fisik berlebih.
PROGNOSIS
Ad vitam Ad bonam
Ad sanam Ad bonam
Ad functionam Ad bonam
ASMA BROKHIAL
DEFINISI
P pemicu
A Hiperreaktivitas
T
O Banyak Sel : Melepas MEDIATOR :
F Sel Mast Histamin
Eosinofil Prostaglandin (PG)
I Netrofil Leukotrien (L)
S Limfosit Platelet Activating Factor
(PAF), dll
I
O
Bronkokonstriksi, hipersekresi mukus,
L edema saluran napas
O
G Obstruksi difus saluran
napas
I
BATUK, MENGI, SESAK
Klasifikasi berdasarkan serangan asma
Klinis Ringan Sedang Berat Ancaman henti
napas
Sesak Berjalan Berbicara Istirahat -
Posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk bertopang
lengan
Bicara 1 kalimat Penggal kalimat Kata-kata
kesadaran Mungkin iritabel Biasanya iritabel Biasanya iritabel Bingung
Sianosis - - Ada Nyata
Wheezing Sedang, hanya akhir Nyaring, Sangat nyaring, Sulit/ tdk terdengar
ekspirasi sepanjang terdengar tanpa
inspirasi, ekspirasi stetoskop
Obat bantu Biasanya tidak Biasanya ya ya Gerakan paradok
torako-abdominal
Retraksi Dangkal, retraksi Sedang, retraksi Dalam, ditambah Dangkal / hilang
interkostal supra-sternal napas cuping
hidung
Frek. Napas / Takipneu /normal Takipneu/ takikardi Takipneu/ takikardi Bradipneu/
nadi bradikardi
Pulsus Tdk ada (<10mmHg) Ada Ada Ada
paradoksus (10-20mmHg) (10-20mmHg) (10-20mmHg)
SaO2 % >95% 91-95% 90%
PaO2 Normal >60mmHg <60mmHg
PaCO2 <45mmHg <45mmHg >45mmHg
Klasifikasi menurut derajatnya (GINA)
Derajat asma Gejala Gejala malam Faal paru
Edukasi
Identifikasi dan
mengendalikan
faktor pencetus
Penatalaksanaan asma
RINGAN
beta-2 agonis kerja cepat yang
sebaiknya diberikan dalam bentuk
inhalasi/ dapat diberikan kombinasi
dengan teofilin/aminofilin oral
Menetapkan SEDANG
pengobatan diberikan beta-2 agonis kerja cepat
pada serangan dan kortikosteroid oral/ dapat
akut ditambahkan ipratropium bromida
inhalasi, aminofilin IV (bolus atau drip)
BERAT
Pasien dirawat dan diberikan oksigen,
cairan IV, beta-2 agonis kerja cepat,
ipratropium bromida inhalasi,
kortikosteroid IV, dan aminofilin IV
(bolus atau drip)
Penatalaksanaan asma
Reliever
agonis beta-2 kerja singkat,
Merencanakan antikolinergik, aminofilin dan
dan adrenalin
memberikan
pengobatan Controller
jangka panjang kortikosteroid inhalasi, kortikosteroid
sistemik, sodium kromoglikat,
nedokromil sodium, agonis beta-2
kerja lama, inhalasi, agonis beta-2
kerja lama, oral dan antihistamin
generasi kedua (antagois-H1)
Kontrol
teratur
Semua tahapan : ditambahkan agonis beta-2 kerja singkat untuk pelega bila dibutuhkan, tidak melebihi 3-4 kali sehari.
Berat Asma Medikasi pengontrol harian Alternatif / Pilihan lain Alternatif lain
Asma Intermiten Tidak perlu -------- -------
Asma Persisten Ringan Glukokortikosteroid inhalasi (200- Teofilin lepas lambat ------
400 ug BD/hari atau ekivalennya) Kromolin
Leukotriene modifiers