Anda di halaman 1dari 17

Sejarah

Akhir tahun 1940 dan awal tahun 1960 fisika kuantum membuat dua kontribusi yakni
transistor dan laser. Pengertian Laser sendiri yaitu kata LASER adalah singkatan
dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation, yang artinya perbesaran
intensitas cahaya oleh pancaran terangsang.
Sifat Sifat Laser
1. Sinar Laser sangat monokromatik
2. Sinar Laser sangat koheren
3. Sinar Laser sangat terarah
4. Sinar laser dapat difokuskan

Jenis Jenis Laser


1.Laser yang dipompa secara optis
2.Laser yang dipompa secara elektris
3.Laser semikonduktor
Fungsi Laser
1.Bidng Pelayanan
2.Bidang Kedokteran
3.Bidang Industri
4.Bidang Astronomi
5.Bidang Photografi
6.Elektronika
7.Bidang Komunikasi
EINSTEN DAN LASER
Pada tahun 1917 Einstein memperkenalkan sebuah
konsep baru kedalam fisika, yakni konsep
pancaran yang dirangsang (stimulated emission).
Walaupun dunia harus menunggu sampai tahun
1960 untuk melihat laser pertama yang dioperasi,
namun landasan penemuannya telah dit=etakkan
pada tahun 1917. Laser adalah akronim untuk Light
Amplification by the Stimulated Emission of
Radiation.
Pada tahun 1917 Einstein
berhasil menurunkan hukum
radiasi Planck dalam
anggapan yang sederhana
dengan cara membuat
peranan kuantisasi energi.
Proses proses yang melibatkan interaksi
antara materi dan radiasi:
1. Penyerapan. Sebuah sistem atom didalam keadaan
yang lebih rendah dari dua keadaan yang
mungkin,yang energinya E dan E. Sebuah
spektrum radiasi kontinu akan hadir. Misalkan
sebuah foton dari medan radiasi mendekati atom
yang mempunyai dua tingkat dan berinteraksi
dengan atom tersebut, dan frekuensi v dari foton itu
adalah
hv = E - E

Hasilnya adalah bahwa foton itu lenyap dan sistem


atom gerak ke tingkat energinya yang lebih keatas.
2. Pancaran spontan. Sistem atom berada didalam
keadaan energi yang lebih dan tidak ada radiasi
didekatnya. Setelah suatu waktu rata rata r, sistem
atom yang terisolasi bergerak sendiri ke keadaan
yang energinya hv didalam proses tersebut. Proses
pancaran spontan ini dikenal karena tidak ada
pengaruh luar yang memicu pancaran ini.
Cahaya dari kawat pijar lampu yang menyala
dihasilkan oleh pancaran spontan. Foton foton yang
dihasilkan dengan cara ini satu sama lain seluruhnya
saling tak bergantung. Khususnya, foton foton
tersebut mempunyai arah yang berbeda beda dan
fase yang berbeda beda. Dengan kata lain, cahaya
yang dihasilkan oleh pancaran spontan mempunyai
derajat koheren yang rendah.
3. Pancaran yang dirangsang. Sistem atom berada di
dalam keadaan yang lebih atas. Seperti didalam
penyerapan, maka sebuah foton yang energinya hv
berinteraksi dengan sistem tersebut. Hasilnya adalah
bahwa sistem tersebut didorong kebawah ke keadaan
yang lebih rendah dan ada dua foton didalam
keadaan ini.
Pada gambar diatas, merujuk kepada interaksi sebuah
atom tunggal dengan radiasi. Untuk sistem yang
mempunyai dua tingkat energi yang digambarkan oleh
gambar diatas, Ludwig Boltzmann telah
memperlihatkan bahwa didalam kesetimbangan
termal, banyaknya n dari atom didalam sembarang
tingkat energi yang energinya adalah E diberikan
oleh:

N = C
Bagaimana sebuah laser bekerja?

Gambar disamping
merupakan skema
pembalikan populasi dapat
dicapai sehingga aksi laser
(lasing) dapat terjadi
Atom-atom dari keadaan dasar E1 dipompakan ke atas sebuah
keadaan tereksitasi E3 menggunakan suatu mekanisme, yaitu
pemompaan optis (optis pumping) adalah penyerapan energi
sinar dari sebuah sumber yang menghasilkan spektrum kontinu
yang kuat dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga
mengelilingi bahan lasing tersebut.
Dari E3, atom-atom meluruh dengan cepat ke keadaan yang
energinya E2
Keadaan ini harus metamantap, yakni keadaan ini harus
memiliki umur rata-rata yang relatif lama terhadappeluruhan
karena pancaran spontan
Ketika populasi keadaan E2 menjadi lebih rapat dari keadaan E1,
maka timbul pembalikan populasi.
Sebuah foton yang kesasar dengan energi yang cukup dapat
memicu peristiwa pancaran yang dirangsang bertubi-tubi
mampu menghasilkan sinar laser.
Gambar diatas menunjukkan tabung lucut gelas diisi
dengan campuran 80% gas mulia helium dan 20% gas
mulia neon, dimana helium adalah medium
pemompa dan neon adalah medium lasing
Keseluruhan susunan Gambar 52-13dapat diumpamakan
sebagai sebuah rongga resonan optis yang menyerupai
sebuah pipa organ untuk gelombang bunyi dan dapat
disetel agar memiliki resonansi yang tajam pada satu (atau
lebih) panjang gelombang
Cermin M1 dan cermin M2 adalah cermin cekung, dengan
titik apinya hampir berimpit di pusat tabung
Cermin M1 dilapisi film dielektrik yang tebalnya
disesuaikan agar cermin dapat merefleksikan panjang
gelombang sinar laser tsb
Sebaliknya, cermin M2, dilapisi agak bocor sedikit,
sehingga sebagian kecil dari sinar laser itu dapat
melepaskan diri membentuk sinar yang berguna
Jendela-jendela W yang menutup ujung-ujung tabung
lucut dimiringkan sehingga normal-normalnya
membentuk sudut p, yakni sudut Brewster, dengan
sumbu tabung
tan p = n
n adalah indeks refraksi gelas untuk panjang gelombang
sinar laser tsb
Dalam bagian tan p = n manunjukkan bahwa jendela-
jendela seperti itu mentransmisikan sinar tanpa ada sinar
yang hilang karena refleksi
Statistika Kuantum
Ada dua macam statistika kuantum dimana partikel-partikel dipandang identic dan tidak dapat
dibedakan:

1. Statistika Fermi-Dirac
Statistika partikel-partikel yang memiliki spin setengah-bulat, yang disebut fermion. Salah satu contoh
1
system fermion adalah sejumlah besar electron-elektron (spin = ) hampir bebas, yakni gas
2
electron.
Fungsi distribusi Fermi-Dirac (FFD) memenuhi asas larangan Pauli. Jika sebuah fermion dengan energi
(Ef), maka:
1 1
= =
+ 1 ) 1
Dimana:
k = tetapan Boltzman
Ef = -kT ; Ef (energi fermin)
dan Ef adalah fungsi T, bila T = 0 K, maka Ef = Ef0
2 3 2/3
dimana Ef0 ialah: Ef0 =
8

Untuk Jumlah partikel ni dengan energi Ei ;

ni = gi FFD
jika tingkat-tingkat energi cukup berdekatan, maka mereka dapat diperlakukan seolah-olah
kontinu, sehingga jumlah partikel yang memiliki energi dalam selang antara E dan E + dE
adalah

= g(E) dE

Dimana:
g(E) = kerapatan keadaan
Statistika Bose-Einstein
Statistika yang berperan untuk suatu system yang terdiri dari sejumlah besar partikel identic tak
terbedakan, hampir bebas, yang memiliki spin bulat. Partikel-partikel ini disebut boson, tidak
memenuhi asas larangan pauli. Contoh system boson adalah system foton, molekul-molekul H2 ,
dan helium cair.
Fungsi distribusi Bose-Einstein, dalam suatu system setimbang pada suhu T yang
menempati suatu keadaan tertentu i dengan energi ialah:

1
=
/ 1

Distribusi energi boson diberikan fungsi kerapatan-keadaan oleh:

= g(E) dE

Contoh soal:
Logam Kalium memiliki kerapatan 0,86 103 kg/m3 dan berat atom 39 kg/kmol. Tentukan energi
fermi electron dalam logam ini jika tiap atom kalium menyumbangkan satu electron kepada gas
electron.

Anda mungkin juga menyukai