Anda di halaman 1dari 84

Masalah kesling

Ikm FK UHO
By :
Dr. Indria Hafizah, M.Biomed
1. Higiene sanitasi
lingkungan

6. Penyehatan
lingungan 2. Sanitasi air bersih
pemukiman (rumah)

5. Pola hidup bersih 3. Saluran


dan sehat pemuangan air
limbah

4. Pengendalian
vektor
1. HIGIENE SANITASI LINGKUNGAN
Pendahuluan
Pemerintah telah memberikan perhatian di
bidang higiene dan sanitasi dengan
menetapkan Open Defecation Free dan
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
pada tahun 2009 dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2004 - 2009.
Pendahuluan .....
Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah
dalam mencapai target Millennium
Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu
meningkatkan akses air minum dan sanitasi
dasar secara berkesinambungan kepada
separuh dari proporsi penduduk yang belum
mendapatkan akses.
Ilmu kesehatan lingkungan
adalah ilmu tentang berbagai masalah
kesehatan sebagai akibat dari hubungan
interaktif antara berbagai bahan, kekuatan, zat
yang memiliki potensi sebagai penyebab sakit
(agent) yang timbul akibat adanya perubahan-
perubahan lingkungan dengan masyarakat,
serta menerapkan upaya pencegahan
gangguan kesehatan yang ditimbulkannya
Kesehatan lingkungan menurut WHO
Adalah suatu keseimbangan ekologi yang
harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia
Ruang lingkup kesehatan lingkungan
1. penyediaan air minum,
2. pengelolaan air buangan dan pengendalian
3. pencemaran,
4. pembuangan sampah padat,
5. pengendalian vektor,
6. pencegahan /pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta
manusia,
7. higiene makanan termasuk higiene susu,
8. pengendalian pencemaran udara,
9. pengendalian radiasi,
10. kesehatan kerja,
Ruang lingkup kesehatan
lingkungan................
11. pengendalian kebisingan,
12. perumahan dan pemukiman,
13. aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara,
14. perencanaaan daerah perkotaan,
15. pencegahan kecelakaan,
16. rekreasi umum dan pariwisata,
17. tindakan tindakan sanitasi yang berhubungan dengan
keadaan epidemi / wabah, bencana alam dan perpindahan
penduduk,
18. tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin
lingkungan.
Sanitasi Dasar
yaitu sanitasi minimum yang diperlukan untuk
menyehatkan lingkungan pemukiman yang
meliputi penyediaan air bersih, pembuangan
kotoran manusia (jamban), pembuangan air
limbah dan pengelolaan sampah.
Sanitasi Total
Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu
komunitas:
Tidak buang air besar (BAB) sembarangan.
Mencuci tangan pakai sabun.
Mengelola air minum dan makanan yang aman.
Mengelola sampah dengan benar.
Mengelola limbah cair rumah tangga dengan
aman
Hendrik L. Blum Menganalisa Situasi
Kesehatan Lingkungan
Analisa derajat kesehatan (morbiditas dan
mortalitas)
Analisa aspek kependudukan (jumlah,
pertumbuhan,pekerjaan penduduk,dll)
Analisa pelayanan/upaya kesehatan (secara
preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif)
Analisa perilaku kesehatan
(pengetahuan/sikap, tindakan)
Analisa lingkungan (fisik, biologis dan sosial)
Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan
Lingkungan
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum:
Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya
dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup
manusia.
Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-
sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di
antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga
nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah
penyakit menular.
secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan/
pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia
1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara
luas oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan
gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi
penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan,
industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara
memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan
lingkungan
Faktor lingkungan lebih ditonjolkan
dikawasan
Lingkungan kerja
Lingkungan pemukiman
Tempat-tempat umum dan transportasi
Wilayah habitat manusia => daerah aliran
sungai, daerah pantai, daerah pegunungan
2. SANITASI AIR BERSIH
Sumber air yang banyak dipergunakan
oleh masyarakat
1. Air Permukaan, yaitu air yang mengalir di permukaan
bumi akan membentuk air permukaan. Air ini
umumnya mendapat pengotoran selama
pengalirannya.
2. Air Tanah, secara umum terbagi menjadi : air tanah
dangkal yaitu terjadi akibat proses penyerapan air dari
permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam
terdapat pada lapis rapat air yang pertama.
3. Air Atmosfer/meteriologi/air hujan, dalam keadaan
murni sangat bersih tetapi sering terjadi pengotoran
karena industri, debu dan lain sebagainya
Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang
berhubungan dengan air
1. Water Borne Disease, yaitu penyakit yang
penularannya melalui air yang terkontaminasi oleh
bakteri pathogenn dari penderita atau karier. Bila air
yang mengandung kuman pathogen terminum maka
dapat terjadi penjangkitan pada orang yang
bersangkutan, misalnya Cholera, Typhoid, Hepatitis
dan Dysentri Basiler.
2. Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan
air pada orang lain melalui persediaan air sebagai
pejamu (host) perantara, misalnya Schistosomiasis.
3. Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan
oleh kurangnya air untuk pemeliharaan kebersihan
perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama
alat dapur dan alat makan.. Penyakit ini sangat
dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya : penyakit
infeksi saluran pencernaan. Salah satu penyakit infeksi
saluran pencernaan adalah diare. Penyakit diare dapat
ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya melalui air
(Water borne) dan melalui alat-alat dapur yang dicuci
dengan air (Water washed). Contoh penyakit ini adalah
cholera, thypoid dan Dysentry basiller. Berjangkitnya
penyakit ini erat kaitannya dengan ketersediaan air untuk
makan, minum, memasak dan kebersihan alat-alat makan.
4. Water Related Insect Vectors, Vektor-vektor insektisida
yang berhubungan dengan air yaitu penyakit yang
vektornya berkembang biak dalam air, misalnya Malaria,
Demam Berdarah, Yellow Fever, Trypanosomiasis.
air bersih
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 416/Menkes/Per/IX/1990
yang dimaksud air bersih adalah air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan
dapat diminum apabila telah dimasak.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih
a. Syarat Fisik
tidak berbau, tidak berasa
b. Syarat Kimia
:Kadar besi maksimum yang diperbolehkan 1,0 mg/l,
kesadahan maksimal 500 mg/l
c. Syarat Mikrobiologis :
Jumlah total koliform dalam 100 ml air yang diperiksa
maksimal adalah 50 untuk air yang berasal dari bukan
perpipaan dan 10 untuk air yang berasal dari
perpipaan.
PARAMETER FISIS
A. Bau -> tdk boleh berbau, bau amis menunjukkan tumbuhan
algae yg berlebih. Bau khlor PDAM
B. Jumlah zat padat terlarut (TDS) -> zat organik, garam
anorganik, dan gas terlarut. Bilan TDS bertambah maka
kesadahan akan naik pula.
C. Kekeruhan -> disebabkan o/ zat padat yg tersuspensi, baik ygt
bersifat anorganik ataupun yg organik. zat anorganik -> lapukan
batu dan logam. Organik -> pelapukan tanaman dan hewan.
Limbah : buangan dosmetik, pertanian, dan industri. Penyebab
lain : Longsor, banjir, algae, zat hara, mikroba.
D. Rasa -> seharunya tdk memiliki rasa.
E. Suhu -> sebaiknya sejuk/ tdk panas agar tdk terjadi pelarutan
at kimia yg ada pd saluran yg dpt mmbahayakn, menghambat
reksi biokimia dlm saluran, miroorganisme patogen tdk mudah
berkembang biak, dan bila diminum air dapat menghilangkan
dahaga.
F. Warna -> Tdk berwarna u/ mencegah keracunan dr berbagai zat
kimia maupun mikroorganisme yg berwarna.
PARAMETER KIMIA
A. Kimia Anorganik
antimoni (logam yg byk digunakan u/ semikonduktor), air raksa,
arsenik, aluminium, barium, cadmium, kromium val.6, tembaga,
sianida, fluorida,timbal, molybdenum, nitrit-nitrat, selenium,
khlorida, mangan, natrium, perak, PH ( tdk asam n basa), seng,
sulfat, sulfida, besi, kesadahan (menyebabkan pengendapan
dinding pipa).
B. Kimia organik yg berpengaruh langsung
alkan terkhlorinasi, hibrokarbon aromatik, gamma hexacloro
benzen

PARAMETER RADIOAKTIVITAS
Menimbulkan kerusakan pd sel yg terpapar -> kematian, perubahan
komposisi genetik. Sinar alpha, sinar beta, sinar gamma/X

PARAMETER MIKROBIOLOGI
Parasit, virus dan bakteri, JPT coli /100 cc air.
Sarana air bersih
adalah bangunan beserta peralatan dan
perlengkapannya yang menghasilkan,
menyediakan dan membagi-bagikan air bersih
untuk masyarakat.
Jenis sarana air bersih ada beberapa macam
yaitu sumur gali, sumur pompa tangan
dangkal dan sumur pompa tangan dalam,
tempat penampungan air hujan,
penampungan mata air, dan perpipaan.
Sumur gali dipandang memenuhi
syarat
1. Lokasi
- Jarak minimal 10 meter dari sumber pencemaran misalnya
jamban, tempat pembuangan air kotor, lubang resapan,
tempat pembuangan sampah, kandang ternak dan tempat-
tempat pembuangan kotoran lainnya.
- Pada tempat-tempat yang miring misalnya pada lereng
lereng pegunungan, letak sumur gali diatas sumber
pencemaran Lokasi sumur gali harus terletak pada daerah
yang lapisan tanahnya mengandung air sepanjang musim.
- Lokasi sumur gali supaya diusahakan pada daerah yang
bebas banjir.
Sumur gali dipandang memenuhi
syarat...........
2. Konstruksi
- Dinding sumur harus kedap air sedalam 3 meter dari permukaan tanah
untuk mencegah rembesan dari air permukaan.
- Bibir sumur harus kedap air minimal setinggi 0,7 meter dari permukaan
tanah untuk mencegah rembesan air bekas pemakaian ke dalam sumur.
- Cara pengambilan air dari dalam sumur sedemikian rupa sehingga dapat
mencegah masuknya kotoran kembali melalui alat yang dipergunakan
misalnya pompa tangan, timba dengan kerekan dan sebagainya.
- Lantai harus kedap air dengan jarak antara tepi lantai dengan tepi luar
dinding sumur minimal 1 meter dengan kemiringan ke arah tepi lantai.
- Saluran pembuangan air kotor atau bekas harus kedap air sepanjang
minimal 10 meter dihitung dari tepi sungai.
- Dilengkapi dengan sumur atau lubang resapan air limbah bagi daerah yang
tidak mempunyai saluran penerimaan air limbah.
Pengolahan air untuk keperluan rumah tangga
dapat dilakukan dengan sederhana dengan cara
a. Sediakanlah bahan-bahan seperti pasir, arang aktif
(dapat dari batok kelapa, tawas, kaporit dan bubuk
kapur).
b. Sediakan pula empat buah kaleng. Kaleng pertama
dipakai untuk menampung air yang akan dibersihkan,
dalam proses pengolahan kedalamnya dibubuhi
setengah sendok teh kaporit, 2 sendok makan tawas
yang telah dilarutkan terlebih dahulu, kemudian
kesemuanya diaduk dalam beberapa menit. Setelah
tampak keping- keping bubuhkanlah satu sendok
makan bubuk kapur, kemudian aduk lagi, setelah
beberapa menit akan tampak kepingan yang lebih
besar. Setelah ituendapkan selama setengah jam.
Pengolahan air untuk keperluan rumah tangga dapat
dilakukan dengan sederhana dengan cara

c. Ke dalam kaleng kedua yang berisi pasir dialirkan air


dari kaleng pertama.
d. Kaleng ketiga adalah sebagai penampung air yang telah
disaring dari kaleng kedua. Air yang mengalir mula-
mula keruh, tetapi lama-lama akan jernih. Air dalam
kaleng ketiga ini digunakan untuk proses pengendapan
sisa kotoran yang mungkin ada.
e. Kaleng keempat diisi dengan arang aktif gunanya untuk
menghilangkan bau khlor yang ada. Air yang keluar dari
kaleng keempat ini, telah dapat dipergunakan untuk
sumber air bersih.
Fenomena penyebab mash
byknya penyakit bawaan air :
1. Cakupan msh sgt rendah (PAB 60 %,
sanitasi 45 %), shg tdk mberi dampak pd
penyakit bawaan air. Sdgkan target
cakupan ,mencaai 80 %
2. PAB berarti limbah, sdkn pengelolaan
limbah, yg pd hakekatnya lbh berbhaya
drpd PAB kurang diperhatikan.
3. Pemanfaatan air yg tdk saniter krn
pelaksanaan PABS tdk disertai dgn
penyuluhan higiene perseorangan yg
efektif
3. SALURAN PEMUANGAN AIR LIMBAH
Pengertian Air Limbah
Air limbah atau air buangan adalah air sisa yang
dibuang yang berasal dari rumah tangga,
induksi maupun tempat-tempat umum
lainnya, dan pada umumnya mengandung
bahan-bahan atau zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta
mengganggu lingkungan hidup.
Jenis Air Limbah ....
a. Jenis air limbah
1) Air sabun (Grey Water)
Air sabun umumnya berasal dari limbah rumah tangga,
hasil dari cuci baju, piring atau pel lantai. Air ini sebenarnya
dapat dimanfaatkan untuk menyirami tanaman karena
pada kadar tertentu alam masih memiliki kemampuan
untuk mengurai sabun, yang pada dasarnya merupakan
rantai karbon yang umum terdapat di alam. Hanya saja
perlu diperhatikan jika sabunnya mengandung bahan berat
pembunuh kuman seperti karbol, atau mengandung minyak
yang sulit terurai seperti air hasil cuci mobil yang umumnya
tercemar oli.
Jenis Air Limbah ....

2) Air Tinja/Air limbah padat (Black Water)


Air tinja merupakan air yang tercemar tinja, umumnya
berasal dari WC. Volumenya dapat cair atau padat,
umumnya seorang dewasa menghasilkan 1,5 L air
tinja/hari. Air ini mengandung bakteri coli yang berbahaya
bagi kesehatan, oleh sebab itu harus disalurkan melalui
saluran tertutup ke arah pengolahan/penampungan. Air
tinja bersama tinjanya disalurkan ke dalam septic tank.
Septic tank dapat berupa 2 atau 3 ruangan yang dibentuk
oleh beton bertulang sederhana. Air yang sudah bersih dari
pengolahan ini barulah dapat disalurkan ke saluran kota,
atau lebih baik lagi dapat diresapkan ke dalam tanah
sebagai bahan cadangan air tanah.
Sumber Air Limbah
b. Sumber air limbah
1) Air buangan yang bersumber dari rumah
tangga (domestic waste water), adalah air
limbah yang berasal dari pemukiman
penduduk. Pada umumnya air limbah ini
terdiri dari ekskreta ( tinja dan air seni, air
bekas cucian dapur dan kamar mandi dan
umumnya terdiri dari bahan organik.
Sumber Air Limbah
2) Air buangan dari industri (industrial waste
water), Air buangan dari industri (industrial waste
water) adalah air buangan yang berasal dari
berbagai jenis industri akibat proses produksi.
Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat
bervariasi, sesuai dengan bahan baku yang
dipakai industri antara lain : nitrogen, sulfida,
amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna,
mineral logam berat, zat pelarut dan sebagainya.
Oleh karena itu pengelolaan jenis air limbah ini,
agar tidak menimbulkan polusi lingkungan lebih
rumit daripada air limbah rumah tangga.
Sumber Air Limbah
3) Air buangan kotapraja (manucipal wastes
water), yaitu air buangan yang berasal dari
perkantoran, perdagangan, hotel, restoran,
tempat-tempat umum, tempat ibadah dan
sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang
terkandung dalam jenis air limbah ini sama
dengan air limbah rumah tangga.
Karakteristik Air Limbah
1) Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi,
terutama air limbah rumah tangga biasa berwarna suram seperti
larutan sabun, sedikit berbau, kadang-kadang mengandung sisa-sisa
kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinta
dan sebagainya.

2) Karakteristik kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia
anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat
organik yang berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-
sampah lainnya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basah pada
waktu masih baru, dan cenderung bau asam apabila sudah mulai
membusuk.
Karakteristik Air Limbah..
3) Karakteristik bakteriologis
Kandungan bakteri pathogen serta organisme
golongan coli terdapat juta dalam air limbah
tergantung dari mana sumbernya, namun
keduanya tidak berperan dalam proses
pengolahan air buangan.
Pengelolaan air limbah dengan
memperhatikan ketentuan :
a. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah
sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di
bawah permukaan tanah.
b. Tidak mengotori permukaan tanah.
c. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan
tanah.
d. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
e. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
f. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang
mudah didapat dan murah.
g. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Dalam kehidupan sehari-hari pengelolaan air
limbah dilakukan dengan cara menyalurkan air
limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa
diolah sebelumnya.
Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat
menjadi media perkembang biakan
mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun
serangga yang dapat menjadi media transmisi
penyakit seperti Cholera, Thypus Abdominalis,
Dysentri Basiler, dan sebagainya
pengelolaan air buangan yang tidak
baik akan berakibat buruk
1. Terhadap Lingkungan
Air buangan antara lain mempunyai sifat fisik, kimiawi, bakteriologis
yang dapat menjadi sumber pengotoran, sehingga bila tidak
dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan pencemaran
terhadap air permukaan, tanah, atau lingkungan hidup lainnya.
Disamping itu kadang-kadang dapat menimbulkan bau yang tidak
enak serta pemandangan yang tidak menyenangkan.
2. Terhadap Kesehatan Masyarakat
Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat
menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Air
buangan dapat menjadi media tempat berkembang biaknya
mikroorganisme pathogen, terutama penyakit-penyakit yang
penularannya melalui air yang tercemar.
Pengelolaan Sampah
Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan
sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan,
tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu
yang dibuang, yang berasal dari kegiatan
manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya
Berdasarkan bahan asalnya, sampah
dibagi menjadi
1. Sampah organik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan
maupun tumbuhan.
Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik basah dan sampah
organik kering.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah yang mempunyai
kandungan air yang cukup tinggi, contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan
organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering
diantaranya kertas, kayu atau ranting pohon dan dedaunan kering.
2. Sampah anorganik
Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup.
Sampah ini bisa berasal dari bahan yang bisa diperbarui dan bahan yang
berbahaya serta beracun.
Jenis yang termasuk ke dalam kategori ini bisa didaur ulang (recycle) ini
misalnya bahan yang terbuat dari plastik dan logam.
Pengelolaan sampah meliputi
a. Penyimpanan sampah
Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah tersebut dikumpulkan, untuk kemudian
diangkut serta dibuang (dimusnahkan) dan untuk ini perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan
jenis sampah tertentu.
Maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan pemusnahannya
Syarat-syarat tempat sampah antara lain : (i) konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah
berseraknya sampah, (ii) mempunyai tutup, mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat
dianjurkan afar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan, (iii) ukuran tempat
sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh satu orang.
b. Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga atau institusi yang
menghasilkan sampah. Oleh sebab itu setiap rumah tangga harus mengadakan tempat khusus untuk
mengumpulkan sampah
Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan
Sementara (TPS) sampah, dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).
Mekanisme, sistem atau cara pengangkutannya untuk daerah perkotaan adalah tanggung jawab pemerintah
daerah setempat, yang didukung oleh partisipan masyarakat produksi sampah, khususnya dalam hal pendanaan.
Sedangkan untuk daerah pedesaan pada umumnya sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa
memerlukan TPS maupun TPA. Sampah rumah tangga daerah pedesaan umumnya dibakar atau dijadikan pupuk
Pengelolaan sampah meliputi ..
c. Pemusnahan sampah
Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat
dilakukan melalui berbagai cara, antara lain :
(1) ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan
membuat lubang diatas tanah kemudian sampah
dimasukkan dan ditimbun dengan sampah;
(2) dibakar (incenerator) yaitu memusnahkan sampah
dengan jalan membakar di dalam tungku pembakaran;
(3) dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan
sampah menjadikan pupuk, khususnya untuk sampah
organik daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain
yang dapat membusuk.
Pengaruh Pengelolaan sampah yang
kurang baik
. Terhadap Kesehatan
1.

Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyediakan tempat yang baik bagi
vektor-vektor penyakit yaitu serangga dan binatang-binatang pengerat untuk
mencari makan dan berkembang biak dengan cepat sehingga dapat menimbulkan
penyakit.

2. Terhadap Lingkungan
- Dapat mengganggu estetika serta kesegaran udara lingkungan masyarakat akibat gas-
gas tertentu yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah oleh
mikroorganisme.
- Debu-debu yang berterbangan dapat mengganggu mata serta pernafasan.
- Bila terjadi proses pembakaran dari sampah maka asapnya dapat mengganggu
pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara karena ada asap di udara.
- Pembuangan sampah ke saluran-saluran air akan menyebabkan estetika yang
terganggu, menyebabkan pendangkalan saluran serta mengurangi kemampuan
daya aliran saluran.
- Dapat menyebabkan banjir apabila sampah dibuang ke saluran yang daya serap
alirannya sudah menurun.
- Pembuangan sampah ke selokan atau badan air akan menyebabkan terjadinya
pengotoran badan air.
4. PENGENDALIAN VEKTOR
vektor penyakit -> serangga (artropoda).

Penyakit bawaan vektor :

Nama penyakit agent vektor


Malaria Plasmodium malariae Anoheles sundaicus
Dengue haemoragiec fever Virus DHF Aedes aegypti
Filariasis f. Bancrofti Culex pipiens
Cholera Vibrio cholerae Musca domestica
Dysenterie S. Sighae Idem
Typhus s. Thypi Idem
Pest Pasterullla pestis x. Cheopis
Cacing pita anjing Dypilldium caninum Ct. canis
Rickerrsiosis r. Prowazeki Pediculuc humanus
Repasing fever Borelia recurrentis Ornithodorus spp.
Pengendalian vektor perlu bagi beberapa penyakit krn alasan :
1. Penyakit belum ada obatnya -> virus
2. Bila obat/vaksin sudah ada, tp obat belum efektif ->
penykait parasiter
3. Berbagai penyakit di dapat jg pd hewan selain manusia, shg
sulit dikendalikan.
4. Sering menimbulkan cacat -> filariasis dan malaria
5. Penyakit cepat menjalar, kkrn dpt bergerak cepat ->
bersayap

A. PENGENDALIAN KIMIAWI
Dengan menggunakan insektisida. Ttp penggunaan yg terputus2,
terjadi resistensi vektor thd insektisida, selain itu bersifat
persisten sgh mencemari lingkungan.
B. PENGENDALIAN VEKTOR TERPADU
Berdasarkan ekologi vektor, shg diketahui berbagai karakterisitik
spt habitat, usia hidup, probabilitas terjd infeksi pd vektor dan
manusia.

C. PENGENDALIAN REKAYASA
Ditujukan u/ mengurangi sarang insekta (breeding places) dgn
melakukan pengelolaan lingkunga, yakni melakukan manipulasi dan
modifikasi lingkungan.

B. PENGENDALIAN BIOLOGIS
1. Memelihara musuh alaminya
Pemangsa atau mikroba penyebab penyakitnya.
2. Mengurangi fertilitas insekta
Meradiasi insekta jantan shg steril dan menyebarkan di antara
insekta betina -> mahal.
Pemantauan vektor
Parameter vektor yg dipantau adalah :
1. Indeks lalat u/ kepadatan lalat
2. Indeks pinjal u/ kepadatan pinjal
3. Kepadatan nyamuk dapat dinyatakan man
biting rate (MBR), indeks kontainer, indeks
rumah.
5. POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Pendahuluan
Mengingat dampak dari perilaku terhadap
derajat kesehatan cukup besar, maka
diperlukan berbagai upaya untuk mengubah
perilaku yang tidak sehat menjadi sehat.
Salah satunya melalui program Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
Perilaku Sehat
Adalah pengetahuan, sikap dan tindakan
proaktif untuk memelihara dan mencegah
risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam
Gerakan Kesehatan Masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
Adalah wujud keberdayaan masyarakat yang
sadar, mau dan mampu mempraktekkan
PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas
yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya
Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM.
Program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
Adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka
jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan
pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan
demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi
masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-
masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara
hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.
Tatanan
Adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup,
bekerja, bermain, berinteraksi dan lain-lain.
Dalam hal ini ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah
Tangga, Sekolah, Tempat Kerja, Sarana Kesehatan
dan Tempat Tempat Umum.
Manajemen PHBS
Adalah pengelolaan PHBS yang dilaksanakan
melalui 4 tahap kegiatan. yaitu 1).Pengkajian, 2).
Perencanaan, 3). penggerakkan pelaksanaan, 4).
pemantauan dan penilaian.
Indikator Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
1. Indikator Nasional
Ditetapkan 3 indikator, yaitu:
a. Persentase penduduk tidak merokok.
b. Persentase penduduk yang memakan sayur-
sayuran dan buah-buahan.
c. Persentase penduduk melakukan aktifitas
fisik/olah raga.
2. Indikator Lokal Spesifik
Yaitu indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masingmasing daerah sesuai dengan
situasi dan kondisi daerah.
1. lbu hamil memeriksakan kehamilannya.
2. Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan.
3. Pasangan usia subur (PUS ) memakai alat KB.
4. alita ditimbang.
5. Penduduk sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas.
6. Bayi di imunisasi lengkap.
7. Penduduk minum air bersih yang masak.
8. Penduduk mengaiuiakan jamban sehat.
9. Penduduk mencuci tangan pakai sabun.
10. Penduduk menggosok gigi sebelum tidur.
11. Penduduk tidak menggunakan napza.
12. Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas.
13 . Penduduk wamta memeriksakan kesehatan secara berkala den, SADARI (Pemeriksaan Payudara
Sendiri).
14. Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala un mengukur hipertensi.
15. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear.
16. Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas masalah kesehatan yang ada
didaerah.
3. Indikator PHBS di tiap tatanan
Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator
perilaku dan indikator lingkungan di lima
tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan
tempat kerja, tatanan tempat umum, tatanan
Sekolah, tatanan sarana kesehatan
1.Indikator Tatanan rumah tangga
a. Perilaku :
1. Tidak merokok
2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
3. Imunisasi
4. Penimbangan balita
5. Gizi Keluarga/sarapan
6. Kepesertaan Askes/JPKM
7. Mencuci tangan pakai sabun
8. Menggosok gigi sebelum tidur
9. Olah Raga teratur
b. Lingkungan :
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3 . Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
5. Ventilasi
6. Kepadatan
7. Lantai
2. Indikator tatanan tempat kerja
a. Perilaku
1. Menggunakan alat pelindung
2. Tidak merokok/ada kebijakan dilarang merokok
3 . Olah Raga teratur
4. Bebas Napza
5. Kebersihan
6. Ada Asuransi Kesehatan
b. Lingkungan
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
5. Ventilasi
6. Pencahavaan
7. Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
8. Ada kantin
9. Terbebas dari bahan berbahaya
10. Ada klinik
Tatanan Tempat kerja
a. Tersedia sarana utk mencuci tangan menggunakan sabun
b. Tersedia sarana utk mengkonsumsi makanan dan
minuman sehat
c. Tersedia jamban sehat
d. Tersedia tempat sampah
e. Terdapat peraturan berkaitan dengan K3
f. Terdapat larangan utk tidak merokok
g. Terdapat larangan utk tdk mengkonsumsi NAPZA
h. Terdapat larangan utk tdk meludah sembarang tempat
i. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk
3.Indikator tatanan tempat umum
a. Perilaku
1. Kebersihan jamban
2 . Kebersihan lingkungan
b. Lingkungan
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3 . Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
5. Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
Tatanan Temapat Umum
a. Tersedia sarana utk mencuci tangan
menggunakan sabun
b. Tersedia jamban sehat
c. Tersedia tempat sampah
d. Terdapat larangan utk tdk merokok
e. Terdapat larangan utk tdk mengkonsumsi NAPZA
f. Terdapat larangan utk tdk meludah sembarang
tempat
g. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk
4. Indikator Tatanan Sekolah
a. Perilaku
1. Kebersihan pribadi
2. Tidak merokok
3. Olah raga teratur
4. TidakmenggunakanNAPZA
b. Lingkungan
I. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
5. Ventilasi
6. Kepadatan
7. Ada warung sehat
8. Ada UKS
9. Ada taman sekolah
Tatanan institusi Pendidikan
a. Tersedia sarana utk mencuci tangan menggunakan
sabun
b. Tersedia sarana utk mengonsumsi makanan dan
minuman sehat
c. Tersedia jamban sehat
d. Tersedia larangan utk tdk merokok
e. Terdapat larangan utk tdk mengkonsumsi NAPZA
f. Terdapat laranagan utk tdk meludah sembarang
tempat
g. Terdapat kegitan memberantas jentik nyamuk secara
rutin
5. Indikator tatanan sarana kesehatan
a. Perilaku
I. Tidak merokok
2. Kebersihan lingkungan
3. Kebersihan kamar mandi
b. Lingkungan
1. Ada j amban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
5. Ada IPAL (RS)
6. Ventilasi
7. Tempat cuci tangan
8. Ada pencegahan serangga
Indikator tatanan fasilitas Kesehatan
a. Tersedia sarana utk mencuci tangan menggunakan sabun
b. Tersedia sarana utk mengkonsumsi makanan dan
minuman sehat
c. Tersedia jamban sehat
d. Tersedia tempat sampah
e. Terdapat peraturan yg terkait dgn K3
f. Terdapat larangan utk tdk merokok
g. Terdapat larangan utk tidak meludah sembarang tempat
h. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk secara
rutin
6. PENYEHATAN LINGUNGAN
PEMUKIMAN (RUMAH)
Pendahuluan
Rumah merupakan salah satu kebutuhan
pokok manusia, disamping kebutuhan
sandang dan pangan. Rumah berfungsi pula
sebagai tempat tinggal serta digunakan untuk
berlindung dari gangguan iklim serta makhluk
hidup lainnya.
Selain itu rumah juga merupakan tempat
berkumpulnya anggota keluarga untuk
menghabiskan sebagian besar waktunya
Pendahuluan
Rumah harus dapat mewadahi kegiatan
penghuninya dan cukup luas bagi seluruh
pemakainya, sehingga kebutuhan ruang dan
aktivitas setiap penghuninya dapat berjalan
dengan baik.
Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat
berlindung, bernaung, dan tempat untuk
beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan
yang sempurna baik fisik, rohani maupun sosial
Rumah sehat menurut Winslow
1. Dapat memenuhi kebutuhan fisiologis
2. Dapat memenuhi kebutuhan psikologis
3. Dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan
4. Dapat menghindarkan terjadinya penularan
penyakit
rumah sehat menurut Depkes
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan
ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah
3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak
berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan
minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan
yang cukup.
4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis
sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah
terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir
Variabel rumah sehat
1. Bahan bangunan
a. Lantai yang kedap air dan mudah dibersihkan. Lantai dari tanah lebih baik
tidak digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab sehingga dapat
menimbulkan gangguan/penyakit terhadap penghuninya. Oleh sebab itu,
perlu dilapisi dengan lapisan yang kedap air seperti disemen, dipasang
tegel, keramik, teraso dan lain-lain.
b. Dinding berfungsi sebagai pendukung atau penyangga atap, untuk
melindungi ruangan rumah dari gangguan serangga, hujan dan angin,
serta melindungi dari pengaruh panas dan angin dari luar. Bahan dinding
yang paling baik adalah bahan yang tahan api yaitu dinding dari batu.
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.
d. Atap berfungsi untuk melindungi isi ruangan rumah dari gangguan angin,
panas dan hujan, juga melindungi isi rumah dari pencemaran udara
seperti debu, asap dan lain-lain. Atap yang paling baik adalah atap dari
genteng karena bersifat isolator, sejuk dimusim panas dan hangat di
musim hujan.
Variabel rumah sehat ......
2. Ventilasi
ventilasi sangat penting untuk suatu rumah tinggal.
Fungsi ventilasi
sebagai lubang masuk udara yang bersih dan segar dari
luar ke dalam ruangan dan keluarnya udara kotor dari
dalam keluar (cross ventilation). Dengan adanya ventilasi
silang akan terjamin adanya gerak udara yang lancar dalam
ruangan.
sebagai lubang masuknya cahaya dari luar seperti cahaya
matahari, sehingga di dalam rumah tidak gelap pada waktu
pagi, siang hari maupun sore hari. Oleh karena itu untuk
suatu rumah yang memenuhi syarat kesehatan, ventilasi
mutlak ada.
dua macam cara yang dapat dilakukan agar ruangan mempunyai
sistem aliran udara yang baik, yaitu :
(i) Ventilasi alamiah,
dimana aliran udara dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah
melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding
dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak
menguntungkan, karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk
dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-
usaha lain untuk melindungi penghuninya dari gigitan serangga
tersebut.
(ii) Ventilasi buatan,
yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan
udara tersebut,
misalnya kipas angin, dan mesin pengisap udara.
Variabel rumah sehat ......
3. Pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang
cukup. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam
rumah, terutama cahaya matahari, di samping
kurang nyaman, juga merupakan media atau
tempat yang baik untuk hidup dan
berkembangnya bibitpenyakit.
Sebaliknya terlalu banyak cahaya dalam rumah
akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat
merusak mata
Ada dua sumber cahaya yang dapat dipergunakan,
yakni
(i) Cahaya alamiah yaitu matahari. Rumah yang
sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya
matahari yang cukup. Sebaiknya jalan masuk
cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya
15%-20% dari luas lantai yang terdapat dalam
ruangan rumah.
(ii) Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber
cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu
minyak tanah, listrik dan sebagainya.
Variabel rumah sehat ......
4. Luas Bangunan Rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di
dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan
dengan jumlah penghuninya.
Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya
akan menyebabkan kepadatan penghuni (overcrowded). Hal ini
tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi
oksigen juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit
infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain.
Luas bangunan yang optimum adalah apabila dapat menyediakan
2,5 3 m2 untuk setiap orang (tiap anggota keluarga)

Anda mungkin juga menyukai

  • Kista
    Kista
    Dokumen2 halaman
    Kista
    amellia
    Belum ada peringkat
  • HISTOLOGI
    HISTOLOGI
    Dokumen1 halaman
    HISTOLOGI
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ikm Rumah Sakit
    Tugas Ikm Rumah Sakit
    Dokumen9 halaman
    Tugas Ikm Rumah Sakit
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen3 halaman
    Lembar Pengesahan
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Pernyataan Keaslian
    Pernyataan Keaslian
    Dokumen3 halaman
    Pernyataan Keaslian
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang Fix Sekali
    Latar Belakang Fix Sekali
    Dokumen19 halaman
    Latar Belakang Fix Sekali
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Jepang
    Jepang
    Dokumen18 halaman
    Jepang
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Tugas IPS
    Tugas IPS
    Dokumen3 halaman
    Tugas IPS
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi
    Patofisiologi
    Dokumen3 halaman
    Patofisiologi
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Tugas Drama Bahasa Indonesia
    Tugas Drama Bahasa Indonesia
    Dokumen7 halaman
    Tugas Drama Bahasa Indonesia
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Buku Konsensus Sepsis
    Buku Konsensus Sepsis
    Dokumen42 halaman
    Buku Konsensus Sepsis
    Hafidiani Fikry
    100% (5)
  • Tugas Drama Bahasa Indonesia
    Tugas Drama Bahasa Indonesia
    Dokumen7 halaman
    Tugas Drama Bahasa Indonesia
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Iklan Gambar
    Iklan Gambar
    Dokumen8 halaman
    Iklan Gambar
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Fisika
    Fisika
    Dokumen7 halaman
    Fisika
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat
  • Iklan Gambar
    Iklan Gambar
    Dokumen8 halaman
    Iklan Gambar
    Naneun Ucha Imnida
    Belum ada peringkat