Anda di halaman 1dari 14

ASSALAMUALAIKUM

WR. WB
Disusun oleh : Kelompok 1
Imamuddin 14201.05.13008
Ageng Tirtayasa 14201.05.13002
Parly Editya 14201.05.13023
Rada Nikmatul M14201.05.13025
TRAUMA SPINALIS
PENGERTIAN
Cidera medula spinalis merupakan suatu kerusakan fungsi
neurologis yang disebabkan oleh benturan pada daerah medulla spinalis.
Cidera medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang
disebabkan sering kali oleh kecelakaan lalu lintas. Apabila cedera itu
mengenai daerah servikal pada lengan, badan dan tungkai mata penderita
itu tidak tertolong. Dan apabila saraf frenitus itu terserang maka dibutuhkan
pernafasan buatan, sebelum alat pernafasan mekanik dapat digunakan.
Cedera medula spinalis merupakan salah satu penyebab utama
disabilitas neurologis akibat trauma. Pusat Data Nasional Cedera Medula
Spinalis (The National Spinal Cord Injury Data Research Centre)
memperkirakan ada 10.000 kasus baru cedera medulla spinalis setiap
tahunnya di Amerika Serikat. Angka insidensi paralisis komplet akibat
kecelakaan diperkirakan 20 per 100.000 penduduk, dengan angka
tetraplegia 200.000 pertahunnya. Kecelakaan kendaraan bermotor
merupakan penyebab utama cedera medulla spinalis. (Brunner & Suddarth,
2001).
ETIOLOGI

Kecelakaan motor, mobil, industri


Terjatuh, olah-raga, menyelam
Luka tusuk, tembak
Hiperekstensi akibat benturan pada dagu
Hiperfleksi akibat puntiran pada C5-C6 atau
T12-L1 karena penggunaan sabuk pengaman
yang tidak tepat. (Donna Nayduch, 2014).
KLASIFIKASI
Cedera medula spinalis servikal
Cedera medula spinalis torakal-lumbal-sacral
PATOFISIOLOGI
Trauma sum-sum tulang belakang paling sering terjadi pada daerah thorakal atau
pada daerah batas torakal dan lumbal, lebih jarang pada daerah servikal ataupun daerah
lumbal. Trauma pada leher dapat bermanifestasi pada kerusaka struktur kolumna vertebra,
kompresi diskus, sobeknya ligamentum servikalis, dan kompresi medula spinalis pada setiap
sisinya yang dapat menekan spinal dan bermanifestasi pada kompresi radiks dan distribisi syaraf
sesuai segmen dari tulang belakang servikal.
Trauma pada servikal bisa menyababkan cedera spinal stabil dan tidak stabil. Cedera
stabil adalah cedera yang komponen vertebralnya tidak akan tergeser oleh gerakan normal
sehingga sum-sum tulang yang tidak rusak dan biasanya resikonya lebih rendah. Cedera yang
tak stabil adalah cedera yang dapat mengalami pergeseran lebih jauh dimana terjadi
perubahan struktur dari oseoligamentosa porterior (pedikulus, sendi-sendi permukaan, arkus
tulang posterior, ligamen interspinosa dan subraspinosa), komponen pertengahan (sepertiga
bagian posterior badan vertebra, bagian posterior dari diskus pertiga bagian anterior korpus
vertebra, bagian anterior diskus intervertebralis, dan ligamen longetudinal anterior).
Cedera vertebra torako-lumbal bisa disebabkan oleh trauma langsung pada torakal
atau bersifat palogis seperti pada kondisi osteoporosis. Yang akan mengalami fraktur kompresi
akibat keruntuhan tulang belakang. Fraktur kompresi dan fraktus dislokasi biasanya stabil.
Tetapi, kanalis spinalis pada segmen torakal relatif sempit, sehingga kerusakan korda sering
ditemukan dengan adanya manifestasi defisit neurologis.
MANIFESTASI KLINIS

Kelemahan dan kelumpuhan ekstremitas


Inkontinensia defekasi dan berkemih.
Nyeri tekan otot
Hiperestesi tepat diatas daerah traumah
Deformitas pada daerah trauma (Arif Muttaqin,
2008)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-Scan
MRI
X spinal X-Ray
Mielografi.

- Foto ronsen torak, memperlihatkan keadan paru (contoh :


perubahan pada diafragma, atelektasis)
- Pemeriksaan fungsi paru (kapasitas vita, volume tidal) :
mengukur volume inspirasi maksimal khususnya pada pasien
dengan trauma servikat bagian bawah atau pada trauma
torakal dengan gangguan pada saraf frenikus /otot interkostal).
- GDA : Menunjukan kefektifan penukaran gas atau upaya
ventilasi
PENATALAKSANAAN
A,B,C,D,E
In hospital intervensi:
monitor irama & rate jantung
pasang pulse oximetri
pasang kateter urine
pasang gastric tube
fasilitasi pemeriksaan laboratorium
KOMPLIKASI
- Neurogenik shock.
- Hipoksia.
- Gangguan paru-paru
- Instabilitas spinal
- Orthostatic Hipotensi
- Ileus Paralitik
- Infeksi saluran kemih
- Kontraktur
- Dekubitus
- Inkontinensia blader dan Konstipasi
ASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORI

B1
B2
B3
B4
B5
B6
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidak efektifan pola pernapasan yang berhubungan


kelemahan otot pernapasan atau kelumpuhan otot diafragma
2. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan
kerusakan fungsi motorik dan sesorik.
3. Retensi urine yang berhubungan dengan kelumpuhan syaraf
perkemihan.
4. Konstipasi berhubungan dengan adanya atoni usus sebagai
akibat gangguan autonomik.
5. Nyeri yang berhubungan dengan kompresi syaraf, cedera
neuromuskular, reflek spasme otot sekunder. (Arif Muttaqin,
2008)
INTERVENSI KEPERAWATAN
Ketidak efektifan pola pernapasan yang berhubungan kelemahan otot pernapasan atau kelumpuhan otot diafragma.
Tujuan : Meningkatkan pernapasan yang adekuat
Kriteria hasil : Batuk efektif, pasien mampu mengeluarkan seket, bunyi napas normal, jalan napas bersih, respirasi normal, irama dan
jumlah pernapasan, pasien, mampu melakukan reposisi, nilai AGD : PaO2 > 80 mmHg, PaCO2 = 35-45 mmHg, PH = 7,35 7,45
Rencana Tindakan
a. Kaji kemampuan batuk dan reproduksi sekret
R/ Hilangnya kemampuan motorik otot intercosta dan abdomen berpengaruh terhadap kemampuan batuk.
b. Pertahankan jalan nafas (hindari fleksi leher, brsihkan sekret)
R/ Menutup jalan nafas.
c. Monitor warna, jumlah dan konsistensi sekret, lakukan kultur
R/ Hilangnya refleks batuk beresiko menimbulkan pnemonia.
d. Lakukan suction bila perlu
R/ Pengambilan secret dan menghindari aspirasi.
e. Auskultasi bunyi napas
R/ Mendeteksi adanya sekret dalam paru-paru.
f. Lakukan latihan nafas
R/ mengembangkan alveolu dan menurunkan prosuksi sekret.
g. Berikan minum hangat jika tidak kontraindikasi
R/ Mengencerkan sekret
h. Berikan oksigen dan monitor analisa gas darah
R/ Meninghkatkan suplai oksigen dan mengetahui kadar olsogen dalam darah.
i. Monitor tanda vital setiap 2 jam dan status neurologi
R/ Mendeteksi adanya infeksi dan status respirasi.
TERIMA KASIH

WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai