PERIKANAN
Mengapa Hasper perlu diolah
Memperlambat proses pembusukan
Meningkatkan nilai jualnya
Memperluas jangkauan pemanfaatannya
Mempermudah penggunaannya
Meningkatkan daya terima dan kesukaannya
Proses pembusukan pada ikan
Enzim
Mikroorganisme teruma bakteri
Oksidasi lemak
Aktivitas enzim; proses penguraaian organ-organ tubuh ikan oleh
enzim-enzim yang terdapaat didalam tubuh ikan sendiri (disebut
autolisis).
Aktivitas mikroorganisme/bakteri. Bagian tubuh ikan yang paling
banyak mengandung bakteri adalah: insang (103 105 / gram),
usus (saluran pencernaan: 103 107 / gram), kulit (102 106 /
gram)
Adanya oksidasi lemak oleh udara; bisa timbul aroma tengik dan
cara mencegahynya menghindari antara ikan dengan udara
bebas disekelilingnya.
Perubahan-2 setelah ikan mati
Rigormortis
Akibat dr suatu rangkaian perubahan kimia yg komplek di
dalam otot ikan sesudah kematian.
Ikan mati sirkulasi darah berhenti suplai
oksigen berkurang shg terjadi perubahan glicogen menjadi
Asam laktat pH tubuh turun yg diikuti penurunan
jumlah ATP ( adenosin tri posfat ), serta ketidak mampuan
otot mempertahankan kekenyalan.
Waktu yg diperlukan utk masuk dan melewati fase rigormortis
tergantung pada : Species, kondisi fisik ikan, ukuran,
perjuangan ukan menjelang mati, cara penangkapan, cara
penanganan setelah penangkapan dan suhu setelah
penyimpanan.
Pada fase ini pH tubuh ikan menurun ( 6,2 6,6 ) dari mula-
mula 6,9 7,2. Tinggi / rendahnya tergantung pH awal ikan,
tergantung pd jumlah glikogen yg ada dan kekuatan
penyangga ( buffering power ) pada daging ikan.
Kekuatan penyangga pd daging ikan disebabkan oleh :
protein, asam laktat, asam fosfat, T M A O dan basa-basa
menguap.
Setelah fase rigormortis pembusukan bakteri
pH daging ikan naik mendekati netral hingga 7,9 8,0 / lebih.
Diagram Ikan mati menuju kebusukan
IKAN BUSUK
MATI
PRE-RIGOR RM POST-RIGOR
AMAT SEGAR KS
AKSI ENZIMATIS
AKSI BAKTERIOLOGIS
PRE-RIGOR
IN-RIGOR
POST-RIGOR
enzymatic spoilage (rigor)
PH decrease
Decomposition of proteines
Amino acid composition, fish, g/kg
Lysine 12,3
Methionine 4,7
Cystine 1,5
Treonine 6,6
Tryptofane 2,0
Isoleucine 7,0
Leucine 11,2
Histidine 3,6
Fenylalanine 6,0
Tyrosine 5,1
Valine 8,4
Asparagine 14,3
Serine 6,9
Glutamic acid 20,6
Proline 5,7
Glycine 8,2
Alanine 8,8
Ornithine 0,1
Arginine 8,7
Hydroxyproline 0,7
Proteines poly-peptides
Lysine cadaverine
Histidine histamine
oxidative deterioration
rancid odors
colour changes
Fatty acid composition of fish
14:0
16:0
16:1
18:0
18:1
18:2
18:3
18:4
20:1
20:2
20:4
20:5
22:1
22:5
22:6
Oil = mainly triglycerides
peroxides
Free fatty acids ketones
aldehydes
Deterioration processes in fish
Lipids Proteins
1. Heat
2. Cold
3. Drying
4. Acid
5. Sugar And Salt
6. Smoke
7. Atmosphere Composition
8. Chemical
9. Radiation
PENGOLAHAN VS PENGAWETAN
Pengawetan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia pada bahan
makanan sedemikian rupa sehingga bahan tsb. menjadi tidak mudah rusak.
Pengolahan adalah membuat suatumacam bahan dari bahan lain, sehinggabahan
hasil olahan lebih berguna bagikehidupan manusia.
. Tujuan Pengawetan
1. mencegah terjadinya kerusakan bahan makanan
2. mempertahankan mutu
3. menghindari terjadinya keracunan
4. Meningkatkan daya simpan
Tujuan Pengolahan
1. Meningkatkan daya guna bahan makanan/ umur simpan
2. Mengembangkan produk baru dan meningkatkan nilai gizi
3. Meningkatkan nilai ekonomi.
4. mempermudah penaganan, penyimpanan dan pengangkutan.
TERIMAKASIH
09/10/2017 24