SOLUSIO PLASENTA
Darah berwarna
Pasien mengganti
merah gelap, Perut terasa mual
popok 4x sejak
bergumpal, dan dan mulas.
keluarnya darah
banyak
Menarche : 14 tahun
Dysmenorea : Tidak ada
Siklus haid : Teratur, 28 hari
Lama haid : 5 hari
HPHT : pasien lupa (sekitar bulan
oktober 2016)
Riwayat Obstetri
Abdomen
Leopold I : TFU 31cm
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : Presentasi bawah lunak
Leopold IV : belum masuk PAP
Denyut Jantung Janin : 103x/m
Taksiran Berat Janin : 3255gr
His : 2x/10menit, lamanya 10-
15detik
Perdarahan pervaginam aktif berwarna merah
kehitaman dan banyak stolsel.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS
G3P2A0 Hamil 32 minggu dengan perdarahan
antepartum ec. Susp. Solusio plasenta dan susp.
Gawat janin.
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Pasang infus loading RL 1000cc
02 NK 3lpm
Inj. Cefotaxime 1gr/12jam
Inj. Ranitidin 50mg/12jam
Non Medikamentosa
Pasang Kateter Urin
Lapor Sp. Anestesi
Preop SC cito
RESUME
Ny.P G3P2A0 hamil 32 minggu datang ke IGD RSUD Boejasin
Pelaihari rujukan dari puskesmas Kintap dengan perdarahan antepartum
yaitu perdarahan dari vagina sejak 12 jam SMRS dan darah berwarna
merah kehitaman, bergumpal gumpal. Pasien mengganti popok sudah 4
kali sejak keluarnya darah. Pasien juga mengeluhkan perutnya terasa
mulas dan mual. Hal tersebut dirasakan saat pasien habis dari kamar
mandi dan riwayat setelah berhubungan dengan suami disangkal oleh
pasien. Hari pertama haid terakhir pasien lupa, namun pasien bilang
sekitar bulan oktober 2016. pasien periksa ke Bidan hanya 3x selama
hamil dan tidak pernah melakukan pemeriksaan USG sebelumnya.
Tidak ada demam yang menyertai, tidak ada rasa sakit didaerah
kemaluan sebelumnya, riwayat trauma pada pasien disangkal, dan
pasien juga menyangkal mengkonsumsi jamu-jamuan dan obat warung.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos
mentis dengan GCS 15 (E4M6V5), Tekanan darah 110/70
mmHg, Nadi 63 x/m, RR 20 x/m, Suhu 36,8 oC. Pada
pemeriksaan obstetrik didapatkan TFU 31cm, punggung
berada dikanan, bagian terbawah kesan lunak. HIS 2x/10menit
lamanya sekitar 10-15 detik. DJJ 103x/m. perdarahan aktif
pada jalan lahir, berwarna merah kehitaman, bergumpal
gumpal keluar ketika di VT.
1. Aseptik antiseptik lap. Operasi
2. Insisi midline perdalam sampai
perineum
3. Tampak uterus gravid, insisi SBR
4. Lahir bayi perempuan, 3380gr, as 7/9
5. Plasenta lahir lengkap
6. Bersihkan cavum uteri dengan kassa
7. Menjahit uterus
8. Evaluasi perdarahan
9. Cuci abdomen dengan RL 500cc
10. Jahit cavum abdomen lapis demi lapis
11. Operasi selesi
LAPORAN OPERASI
S: nyeri luka operasi (+), ASI (-), BAK (selang), BAB (-)
O:
KU: CM, TD: 110/70, N: 78x/m, R:20x/m, T: 350C
mata: anemis -/-, ikterik -/-
Paru: SDV +/+, wh -/-, rh -/-
Jantung: B12 reg, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: luka post op tertutup kassa dan plester, rembes (-).
TFU 3 jari di bawah pusat, CV keras. Perdarahan pervaginam
tidak aktif, lochea rubra.
Akral : hangat, CTR <2dtk
A: P3003 post SC H1 atas indikasi HAP dan Fetal distress
T:
Terapi oral: cefadroxil 3x500mg, asam mefenamat 3x500mg,
lactasin 3x1tab
HARI PERAWATAN 1
S: nyeri luka operasi (berkurang), ASI (sedikit keluar), BAK (+),
BAB (-)
O:
KU: CM, TD: 120/70, N: 65x/m, R:20x/m, T: 35,50C
mata: anemis -/-, ikterik -/-
Paru: SDV +/+, wh -/-, rh -/-
Jantung: B12 reg, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: bekas luka operasi tertutup kassa dan plester. Rembes (-).
TFU 2 jari di bawah pusat, CV keras. Perdarahan pervaginam tidak
aktif, lochea rubra.
Akral : hangat, CTR<2dtk.
A: P3003 post SC H2 atas indikasi HAP dan Fetal distress
T:
BPL
Terapi oral: cefadroxil 3x500mg, asam mefenamat 3x500mg, lactasin
3x1tab
HARI PERAWATAN 2
Solusio plasenta adalah terlepasnya
sebagian atau keseluruhan plasenta
dari implantasi normalnya (korpus
uteri) setelah kehamilan 20 minggu
dan sebelum janin lahir
SOLUSIO PLASENTA
Klasifikasi:
Solutio placenta dengan
perdarahan keluar
Solutio placenta dengan
perdarahan tersembunyi
(haematoma retroplacenta)
Solutio placenta dengan
perdarahan tersembunyi dan
keluar
Ringan : perdarahan kurang 100-200 cc, uterus tidak
tegang, belum ada tanda renjatan, janin hidup, pelepasan
plasenta kurang 1/6 bagian permukaan, kadar fibrinogen
plasma lebih 150 mg%.
Sedang : Perdarahan lebih 200 cc, uterus tegang, terdapat
tanda pre renjatan, gawat janin atau janin telah mati,
pelepasan plasenta 1/4-2/3 bagian permukaan, kadar
fibrinogen plasma 120-150 mg%.
Berat : Uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat
tanda renjatan, janin mati, pelepasan plasenta dapat
terjadi lebih 2/3 bagian atau keseluruhan
Klasifikasi
Insiden solusio plasenta bervariasi antara 0,2-2,4 % dari
seluruh kehamilan. Literatur lain menyebutkan
insidennya 1 dalam 77-89 persalinan, dan bentuk solusio
plasenta berat 1 dalam 500-750 persalinan.
Tetapi sejalan dengan penurunan frekuensi ibu dengan
paritas tinggi, terjadi pula penurunan kasus solusio
plasenta menjadi 1 dalam 750 persalinan
Epidemiologi
Penyebab primer solusio plasenta belum diketahui secara pasti,
namun ada beberapa faktor yang menjadi predisposisi:
Faktor kardio-reno-vaskuler
Faktor trauma
Faktor paritas ibu
Faktor usia ibu
Leiomioma uteri
Faktor pengunaan kokain
Faktor kebiasaan merokok
Riwayat solusio plasenta sebelumnya
Pengaruh lain, seperti anemia, malnutrisi/defisiensi gizi, tekanan
uterus pada vena cava inferior dikarenakan pembesaran ukuran
uterus oleh adanya kehamilan, dan lain-lain
Etiologi
Perdarahan desidua Terbentuk hematom
basalis subkhorionik
Patogenesis
Perdarahan disertai nyeri.
Perdarahan hanya keluar sedikit
Palpasi sukar karena abdomen terus menerus tegang dan
adanya nyeri tekan.
Fundus uteri lama-lama menjadi naik.
Rahim keras seperti papan.
Anemi dan syock, beratnya anemi dan syok sering tidak
sesuai dengan banyaknya darah yang keluar.
Pada toucher teraba ketuban yang tegang terus-menerus
karena isi rahim bertambah.
Darah berwarna merah tua/kehitaman.
Penatalaksanaan
Prognosis ibu tergantung luasnya plasenta yang terlepas dari
dinding uterus, banyaknya perdarahan, ada atau tidak
hipertensi menahun atau preeklamsia, tersembunyi tidaknya
perdarahan, dan selisih waktu terjadinya solusio plasenta
sampai selesainya persalinan.
Angka kematian ibu pada kasus solusio plasenta berat berkisar
antara 0,5-5%. Sebagian besar kematian tersebut disebabkan
oleh perdarahan, gagal jantung dan gagal ginjal
Pada kasus solusio plasenta ringan sampai sedang, keadaan
janin tergantung pada luasnya plasenta yang lepas dari dinding
uterus, lamanya solusio plasenta berlangsung dan usia
kehamilan
Prognosis