Anda di halaman 1dari 28

TERAPI CAIRAN

Umarmono
Divisi Perawatan Intensive
RSUD BLUD BANYUMAS
Massa Tubuh Total

ICF = Intra cellular fluid = CIS = cairan intra


selular
45% 40% ECF = extra cellular fluid = CES = cairan
Solids Solids ekstra selular

2/3 ICF
55% 60%
Fluids Fluids
Cairan
80% interstisial
1/3 ECF
20% Plasma

Perempuan Laki-laki
Dalam cairan tubuh terlarut elektrolit
Elektrolit terpenting dalam:
-ekstrasel : Na+ dan Cl-
-intrasel : K+ dan PO4-
Cairan intravaskuler (5% BB) bila ditambah
erythrocyt (3% BB) menjadi darah. Jadi volume darah
sekitar 8% dari berat badan.
Jumlah darah bila dihitung berdasarkan estimated
blood volume (EBV) adalah:
- neonatus = 90 ml/kg BB
- bayi = 80 ml/kg BB
- anak+dewasa = 70 ml/kg BB
Kebutuhan Air dan Elektrolit setiap hari:
1. Dewasa:
Air : 30-35 ml/kg, kenaikan 1 derajat celcius
ditambah 10-15%.
Na+ : 1,5 mEq/kg (100 mEq/hari atau 5,9 g)
K+ : 1 mEq/kg (60 mEq/hari atau 4,5 g)
2. Bayi dan anak:
Air :
0-10 kg : 4 ml/kg/jam ( 100 ml/kg )
10-20 kg : 40 ml + 2 ml/kg/jam setiap kg diatas 10 kg
(1000 ml + 50 ml/kg di atas 10 kg).
> 20 kg : 60 ml + 1 ml/kg/jam setiap kg diatas 20 kg
(1500 ml + 20 ml/kg diatas 20 kg).
Cairan Keluar:
Urine : normal > 0,5 1 ml/kg/jam
Feses : 1 ml/hari
Insensible Water Loss :
Dewasa 15 ml/kg/hari
Anak { 30 Usia(th) } ml/kg/hari
RUMUS IWL

IWL = (15 x BB )
24 jam
Cth: Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37C
(suhu normal)
IWL = (15 x 60 ) = 37,5 cc/jam
24 jam
*kalo dlm 24 jam -> 37,5 x 24 = 900cc/24
jam
Rumus IWL Kenaikan Suhu

IWL normal/24 jam +200(Suhu-36, 8C)


Cth:
Tn.A BB 60kg, suhu 39C,
900+200(39-36,8)
900+440
1340 cc/24jam
Perpindahan Cairan Tubuh dipengaruhi oleh:
1. Tekanan hidrostatik
2. Tekanan onkotik capai keseimbangan
3. Tekanan osmotik
Gangguan keseimbangan cairan tubuh
umumnya menyangkut Extracell Fluid alias
cairan ekstrasel.
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang
mempengaruhi pergerakan air melalui dinding
kapiler.
Bila albumin rendah maka tekanan hidrostatik
akan meningkat dan tekanan onkotik akan
turun sehingga cairan intravaskuler akan di
dorong masuk ke interstisial yang berakibat
edema.
Tekanan onkotik atau tekanan osmotik koloid
adalah tekanan yang mencegah pergerakan air.
Albumin menghasilkan 80% dari tekanan
onkotik plasma, sehingga bila albumin cukup
pada cairan intravaskuler maka cairan tidak
akan mudah masuk ke interstisial.
II. JENIS CAIRAN.
Cairan Intravena ada 3 jenis:
1. Cairan Kristaloid.
Cairan yang mengandung zat dengan BM
rendah ( < 8000 Dalton ) dengan atau tanpa
glukosa.
Tekanana onkotik rendah, sehingga cepat
terdistribusi ke seluruh ruang ekstraseluler.
2. Cairan Koloid.
Cairan yang mengandung zat dengan BM
tinggi ( > 8000 Dalton ), misal: protein.
Tekanan onkotik tinggi, sehingga sebagian
besar akan tetap tinggal di ruang intravaskuler.
3. Cairan Khusus.
Dipergunakan untuk koreksi atau indikasi
khusus, seperti: NaCl 3%, bic-nat, mannitol
Berdasarkan tujuan pemberian cairan, ada 3
jenis:
1. Cairan Rumatan.
Cairan hipotonis: D5%, D5%+1/4NS dan
D5%+1/2NS
2. Cairan pengganti.
Cairan isotonis: RL, NaCl 0,9%, koloid.
3.Cairan khusus.
Cairan hipertonik: NaCl 3%, mannitol 20%,
bic-nat.
Tn Y (35 th) , BB 60 Kg, dg post op , KU lemah,
CM,TD 110/70 mmHg; N 88 x/menit; RR 20 x/mNT,
T 37 C, msh puasa,NGT 200 cc,drainage 100 cc,
Infus Dextrose 5% 2000 cc/hr,urine 1700 cc,tranfusi
WB 300 cc,antibiotik Cefat 2 x 1 gram yg didripkan
dalam NaCl 50 cc setiap kali pemberian, Hitung
balance cairan Tn Y!
Input Cairan:
Infus = 2000 cc
Tranfusi WB = 300 cc

Obat injeksi = 100 cc


2400 cc

Output cairan:
Drainage = 100 cc
NGT = 200 cc
Urine = 1700 cc
IWL = 900 cc (15 cc x 60 kg)
2900 cc

Jadi : Intake cairan output cairan


2400 cc 2900 cc
500 cc.
KESEIMBANGAN
ASAM BASA

Divisi Perawatan Intensive


RSUD BLUD BANYUMAS
KESEIMBANGAN ASAM BASA
I. HENDERSON HASSELBALCH.
Untuk interpretasi gangguan asam-basa adalah
pH darah yang diatur oleh PaCO2 dan
konsentrasi bikarbonat, menurut persamaan
Henderson Hasselbalch.
pH rata-rata darah dan cairan extracellular
adalah 7,4.
pH darah normal = 7,35 7,45
CO2 + H2O H2CO3 H + + HCO3
Sisi kiri adalah komponen respirasi, sisi kanan

adalah komponen metabolic-ginjal.


Ginjal berperan dalam keseimbangan asam-basa

dengan mengatur HCO3 plasma, dengan cara:


Reabsorbsi HCO3 yang terfiltrasi dan

mencegah kehilangan melalui urine


Ekskresi kelebihan H + sehari-hari sebagai
kelebihan metabolisme
Dengan demikian dapat menahan atau membuang
HCO3 - sesuai kebutuhan, baik dengan Na +, K +
atau menukarnya dengan Cl -.
II. PARADIGMA BARU DALAM FISIOLOGI ASAM
BASA.
Menurut Stewart:
pH darah merupakan dependent variable, yang ditentukan
oleh: PaCO2, konsentrasi weak acid dan strong-ion-
difference.
Strong ions adalah ion-ion yang terdisosiasi didalam larutan
(completely dissociated in solution). Strong ions yang
terpenting adalah: K +, Na + dan Cl -.
Faktor terpenting adalah perbedaan antara strong ions
dibanding konsentrasi absolute dari ion-ion.
Bila strong ion difference turun, maka konsentrasi ion H +
meningkat.
Laktat diatasi sebagai strong ion, karena dengan pKa 3,4 selalu
terdisosiasi sempurna pada pH 7,4.
Weak acid terpenting didalam plasma adalah albumin, yang
kurang penting adalah phosphate.
Menurut Stewart ;

pH atau [H+] DALAM PLASMA


DITENTUKAN OLEH

DUA VARIABEL

VARIABEL DEPENDENT
INDEPENDEN VARIABLES

Stewart PA. Can J Physiol Pharmacol 61:1444-1461, 1983.


VARIABEL INDEPENDEN

CO2 STRONG ION DIFFERENCE WEAK ACID

pCO2 SID Atot


DEPENDENT VARIABLES

H+ HCO3-

OH- AH

CO3- A-
AKIBAT DARI ASIDOSIS BERAT
Kardiovaskular Respirasi
Gangguan kontraksi otot jantung Hiperventilasi
Penurunan kekuatan otot nafas dan
Dilatasi Arteri,konstriksi vena, dan menyebabkan kelelahan otot
sentralisasi volume darah Sesak
Metabolik
Peningkatan tahanan vaskular paru Peningkatan kebutuhan
metabolisme
Penurunan curah jantung,
jantung, tekanan Resistensi insulin
darah arteri,
arteri, dan aliran darah Menghambat glikolisis anaerob
hati dan ginjal Penurunan sintesis ATP
Hiperkalemia
Sensitif thd reentrant arrhythmia dan Peningkatan degradasi protein
penurunan ambang fibrilasi
ventrikel Otak
Penghambatan metabolisme dan
regulasi volume sel otak
Menghambat respon kardiovaskular
terhadap katekolamin Koma

Management of life-threatening Acid-Base Disorders, Horacio J. Adrogue, And Nicolaos EM:


Review Article;The New England Journal of Medicine;1998
AKIBAT DARI ALKALOSIS BERAT
Kardiovaskular
Konstriksi arteri
Penurunan aliran darah koroner
Penurunan ambang angina
Predisposisi terjadinya supraventrikel dan ventrikel
aritmia yg refrakter
Respirasi
Hipoventilasi yang akan menjadi hiperkarbi dan
hipoksemia
Metabolic
Stimulasi glikolisis anaerob dan produksi asam organik
Hipokalemia
Penurunan konsentrasi Ca terionisasi plasma
Hipomagnesemia and hipophosphatemia
Otak
Penurunan aliran darah otak
Tetani,
Tetani, kejang,
kejang, lemah delirium dan stupor

Management of life-threatening Acid-Base Disorders, Horacio J. Adrogue, And Nicolaos EM:


Review Article;The New England Journal of Medicine;1998
Yang Dinilai AGD
PH ( 7.35-7.45)
PO2 (95-100%)
PCO2 (35-45)
HCO3 (22-28)
BE (-2 s/d +2)
Contoh.......
pH 7.46
PO2 96 %
PCO2 12
HCO3 24
BE -2
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai