Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

SYOK HIPOVOLEMIK

Disusun Oleh:
Nurhidayah C11111120

Pembimbing:
dr Irfan

Supervisor:
dr. Alamsyah A. A. Husain, Sp. An, KMN
Identitas Pasien
O Nama : Tn. AH
O Umur : 62 tahun
O Berat Badan : 72 kg
O Alamat : Jl. S. Alauddin
O Pekerjaan : Wiraswasta
O Status Pernikahaan : Sudah Menikah
O Tanggal MRS : 2 juli 2017
O No. RM : 808132
Anamnesis
O A (Allergics) : Riwayat alergi obat tidak ada, riwayat
alergi makanan tidak ada, riwayat alergi latex tidak ada,
riwayat alergi plester tidak ada
O M (Medications) : Riwayat memakai insulin
(novorapid dan levemir), pasien pernah dirawat di RS
Sinjai dan diberi insulin serta antibiotic levofloxacin
injeksi
O P (Past Illness) : Riwayat DM ada sejak 3 tahun terakhir
dan berobat tidak teratur, riwayat hipertensi tidak ada,
riwayat asma tidak ada
O L (Last Meal) : Puasa mulai jam 06.00 WITA
O E (Event) : Luka pada punggung yang dialami 1
minggu yang lalu. Awalnya seperti bisul lama-kelamaan
membesar dan melebar.
Pemeriksaan Fisik
B1 (Breathing /sistem pernapasan) :
O Inspeksi : Napas spontan, pernapasan
thorakoabdominal, pengembangan dada simetris kiri dan kanan,
pernapasan cuping hidung tidak ada, retraksi sela iga tidak ada
O Palpasi: Fokal fremitus normal kiri dan kanan
O Perkusi: Sonor di seluruh lapangan paru-paru kiri dan kanan, batas
paru-hati ICS V linea midclavicular dextra
O Auskultasi : Bunyi pernapasan bronkovesikuler, Rhonki(-/-),
Wheezing (-/-)
B2 (Blood / Sistem Kardiovaskuler dan Hematologi :
O Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat, bekas
operasi (-)
O Palpasi : Nadi 88 kali/menit, iktus kordis
teraba pada ICS V
O Perkusi : Batas atas : ICS II linea sternal
sinistra
O Batas kanan : ICS IV linea parasternal dekstra
O Batas kiri : ICS V, 3 cm medial linea midclavidula
sinistra
O Auskultasi : TD : 130/80 mmHg, S1S2 murni
regular, S3 tidak ada, S4 tidak ada, murmur tidak
ada
B3 (Brain / Sistem Cerebrovaskuler) :
Inspeksi : GCS 15 (E4M5V6), sklera ikterik(-/-), konjuctiva anemis (-/-),
RCL (+/+), RCTL (+/+), pupil bulat, isokor diameter 2,5 mm, refleks kornea
(+/+), sianosis (-)

B4 (Bladder / Sistem Urogenital) : Urine spontan

B5 (Bowel / Sistem Intestinal) :

O Inspeksi : Perut cembung, jaringan parut (-)


O Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
O Palpasi : Dinding perut supel (+), ikut gerak napas,
nyeri tekan (-), massa tumor (-)
O Perkusi : Timpani

B6 (Bone / Sistem Muskuloskeletal) :

O Inspeksi : Mobilitas (+), deformitas (-), fraktur (-), edema (-)


O Palpasi : Pitting edema (-), krepitasi (-), nyeri tekan(-)
Pemeriksaan Penunjang
O Hasil Pemeriksaan Laboratorium
(12/7/2017)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
WBC 17,0 x 103/ml 4,0 - 12,0 x 103/ml
PLT 536 x 103/ml 150 400 x 103/ml
Hb 11,4 g/dL 11,0 17,0 g/dL
Ht 34,9% 35% 55%
CT - 1 7 menit
BT - 5 15 menit

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


SGOT 35 u/L 5 38 u/L
SGPT 16 u/L 5 41 u/L
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Ureum 33 mg/dL 15 40 mg/dL

Kreatinin 0,7 mg/dL 0,5 1,2 mg/dL

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

GDS 307 mg/dL 70 140 mg/dL

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


WBC 12,5 x 103/mL 4,0 - 12,0 x 103/ml
PLT 536 x 103/ml 150 400 x 103/ml
Hb 10,7 g/dL 11,0 17,0 g/dL
Ht 32,9% 35% 55%

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


PT 18 detik 10 15 detik
APTT 41,6 detik 20 45 detik
INR 1,61
O Klasifikasi Status Fisik
O ASA PS Kelas II
O Diagnosa Kerja
O DM tipe 2 + Ulkus Diabetikum Regio Punggung
O Rencana Tindakan Bedah
O Debridement
O Rencana Anestesi
O Anestesi umum laryngeal mask airway (GALMA)
O Persiapan
O Pasien dipuasakan 8 jam sebelum dilakukan tindakan (06.00)
O Premedikasi :
O Alprazolam 0,5 mg 0-0-1
O Ranitidin 150 mg 0-0-1
O Ranitidine 50 mg iv (13.30)
O Ondansetron 4 mg iv (13.30)
O Ketorolac 30 mg iv (13.30)
O GDS sebelum operasi : 163 g/dL
O EBV : 70cc x 72kg = 5.040 cc
O MABL : 1.210 cc
O Laporan Anestesi
O Tanggal operasi : 15 juli 2017
O Mulai anestesi : 15.50
O Selesai : 17.35
O Lama anestesi : 1 jam 45 menit
O
O Intraoperatif
O Tindakan Operasi : Debridement
O Tindakan Anestesi : Anestesi umum laryngeal mask airway
O Posisi : Lateral
O Prosedur anestesi :
O Persiapan : pasien berbaring dalam posisi supine, terpasang infus
dengan iv cateter no. 18 G di tangan kiri dengan cairan maintenance
RL. Terpasang monitor standar.
O Premedikasi : injeksi ranitidin 50 mg/iv, injeksi ondansetron 4 mg/iv,
midazolam 3 mg/iv, fentanyl 150 g/iv.
O Preventive analgesia : Ketorolac 30 mg/iv
O Preoksigenasi O2 8 lpm via face mask
O Induksi : Propofol 150 mg/iv
O Intubasi : Insersi LMA iGel no.4, pengembangan dada (+), leak (-),
fiksasi.
O Maintenance Isofluran 1-1,5 vol % + 02 60% 2 lpm + udara 40% 1,3
lpm.
Tekanan Darah :
Pasien masuk dengan tekanan darah 110/80
mmHg (15.30)
Setelah induksi, tekanan darah berkisar 90/60
mmHg sampai dengan 130/80 mmHg (15.50-
17.35)
Saat operasi tekanan darah pasien turun 80/60
mmHg, pasien segera diberikan cairan koloid
Gelofusin 500 cc. lalu diinjeksi efedrin 20 mg/iv
Denyut Jantung : 83 kali/menit sampai dengan
110 kali/menit
RR : 20 kali/menit.
Keseimbangan Cairan :
Cairan masuk : kristaloid RL 1000 cc
Koloid Gelofusin 500 cc
Blood loss : 800 cc
Urine : 50 cc dalam 1 jam 30 menit
IWL : 68 cc dalam 1 jam 30 menit
Diagnosis : Perdarahan Intraoperasi + Syok
Hipovolemik
Post Operatif
Pasien masuk ruang pemulihan, Analgetik Tramadol 50 mg
bolus, tramadol 50 mg drip
Keluhan pasien: mual (-), muntah (-), pusing (-), nyeri (-)
Pemeriksaan fisik:
B1 : Airway paten, nafas spontan, RR 20x/menit, Rh(-
/-), Wh(-/-), saturasi oksigen 100% dengan O2 6 lpm via
simple mask
B2 : Nadi 88 x/menit, TD 130/80 mmHg, S1S2 murni
regular, murmur(-)
B3 : GCS 15, pupil bulat isokor diameter
2,5mm/2,5mm, Reflek Cahaya +/+, Reflek kornea +/+
B4 : Terpasang kateter, produksi urine cukup, warna kuning
jernih
B5 : Supel, ikut gerak napas, peristaltik kesan normal
B6 : udema (-/-), fraktur (-/-), deformitas (-/-)
DEFINISI
O Syok dapat didefinisikan sebagai gangguan
sistem sirkulasi yang menyebabkan tidak
adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan.

O Syok hipovolemik adalah terganggunya sistem


sirkulasi akibat dari volume darah dalam
pembuluh darah yang berkurang

O Syok hipovolemik terjadi karena volume


intravaskuler berkurang sehingga menyebabkan
pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel tidak
adekuat.
Hemorragik :
ETIOLOGI
O Hematom subkapsular hati
O Aneurisma aorta pecah
O Perdarahan gastrointestinal
O Perlukaan berganda

Non hemorragik:
O Luka bakar luas
O Pankreatitis
O Deskuamasi kulit
O Sindrom Dumping
O Kehilangan cairan ekstraseluler
O Muntah
O Dehidrasi
O Diare
O Terapi diuretik yang agresif
O Diabetes insipidus
O Insufisiensi adrenal
Tahapan Syok
Perkiraan kehilangan cairan dan darah
berdasarkan presentasi pasien
Tatalaksana Syok Hipovolemik
O Amankan Airway (dan C-Spine
Control), Breathing, Circulation
O Posisi Syok
O Hentikan Kehilangan
cairan/darah
O Kembalikan Volume Sirkulasi
dengan Resusitasi Cairan
(Kristaloid hingga Koloid)
Pembahasan
O Pasien Tn. AH umur 62 tahun datang ke RS
Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 2 juli 2017
dengan luka pada punggung yang dialami + 1
minggu yang lalu, awalnya seperti bisul
kemudian membesar dengan ukuran 16x12 cm,
keluhan diserati nyeri.

O Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan


pemeriksaan penunjang, pasien diklasifikasikan
ASA-2 yaitu pasien dengan penyakit sistemik
ringan sampai sedang.
O Pada pasien ini didapatkan syok
hipovolemik durante operasi dengan
perdarahan sebanyak 800cc selama 1 jam
30 menit. Tekanan darah terendah yaitu
80/60 mmHg dengan frekuensi nadi 110
kali/menit. Produksi urine durante operasi
sebanyak 50 cc dan Insensible Water Loss
(IWL) pada pasien yaitu 68 cc selama 1 jam
30 menit dengan berat badan pasien 72 kg.
O Berdasarkan jumlah perdarahan, pasien
masuk dalam klasifikasi syok hipovolemik
kelas 2 dengan total perdarahan durante
operasi sebanyak 800 cc dari Total Blood
Volume (TBV) 5.040cc atau sekitar 15-30%
dari Estimasi Blood Volume (EBV).
O Resusitasi syok hipovolemik pada pasien ini
dilakukan dengan memberikan cairan
kristaloid (ringer laktat) sebanyak 1000 cc
dan koloid (gelofusin) sebanyak 500 cc.
Efedrin injeksi diberikan durante operasi
karena hipotensi yang terjadi diakibatkan
vasodilatasi pembuluh darah oleh obat-obat
anestesi umum.
O Pada saat telah dilakukan resusitasi, pasien
diobservasi di PACU. Pasien mulai sadar,
tekanan darah pasien mulai naik yaitu 130/80
mmHg, frekuensi nadi mulai normal yaitu 88 kali
per menit dimana pada saat terjadi syok
hipovolemik pasien mengalami takikardi,
frekuensi pernapasan pasien tidak meningkat,
produksi urine mulai bertambah, dan
ekstremitas teraba hangat dan kering dengan
CRT (Capillary refill time) < 2 detik.
Kesimpulan
O Tujuan utama manajemen syok adalah menyediakan
oksigenasi ke organ vital dan mengembalikan volume
sirkulasi darah.

O Pengelolaan perdarahan merupakan proses yang


sangat kompleks, termasuk di antaranya penanganan
secara umum, seperti resusitasi, monitoring
kardiopulmoner, transfusi, pengobatan terhadap
perdarahannya sendiri, dan pencegahan terhadap
komplikasi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai