Anda di halaman 1dari 22

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


TAHAP PERSIAPAN
Persiapan Penyelenggaraan Program Sanimas
dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan
merupakan salah satu tahapan yang sangat
penting sebagai awal masuknya rangkaian
tahapan pelaksanaan program, dalam rangka
mencapai maksud dan tujuan program serta
mewujudkan pelaksanaan program yang efektif,
efisien, mandiri, dan berkelanjutan. Tahap
Persiapan pelaksanaan Program Sanimas
dilakukan secara berjenjang di tingkat
Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota,
sampai di tingkat masyarakat.
Penjaringan Minat
Penjaringan minat dilakukan secara berjenjang dari
Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota dengan sasaran daerah
rawan sanitasi yang tercantum dalam dokumen
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK), melalui surat
pemberitahuan, sosialisasi,workshop dan lain-lain.
STRATEGI SANITASI KOTA

Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten adalah dokumen rencana pembangunan


sanitasi jangka menengah tingkat kabupaten/kota yang bersifat
komprehensif dan terintegrasi untuk percepatan pembangunan sektor
sanitasi. Didalamnya terkandung visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan
sanitasi, zona dan sistem layanan sanitasi,isu-isu strategis dalam pengelolaan
sanitasi, strategi pembangunan sanitasi serta program jangka menengah dan
tahunan.

SSK berguna sebagai acuan pembagian peran antar pelaku pembangunan


sanitasi, sekaligus sebagai kendali bagi realisasi pembangunan sanitasi yang
berbasis kinerja. Keberadaan SSK menjadi gambaran kebutuhan pendanaan
sanitasi tahunan dan jangka menengah. Penyusunan SSK menggunakan
prinsip kerja skala kota dan multisektor; dari, oleh dan untuk masyarakat;
sinkronisasi perencanaan bottom up dan top down; dan berdasarkan data
empiris.
Langkah-langkah penjaringan minat

1. Sosialisasi Tingkat Kabupaten/Kota


Sosialisasi dilakukan oleh pemerintah provinsi
kepada Kabupaten/Kota untuk memperkenalkan
dan menyebarluaskan informasi tentang
Program Sanimas dan pentingnya PHBS,
sehingga pemangku kepentingan di tingkat
Kabupaten/Kota memahami program tersebut.
2. Seleksi Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota yang berminat untuk mengikuti
Program Sanimas harus mengirimkan Surat Minat
yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota. Prioritas
diberikan kepada pemerintah Kabupaten/Kota yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) dan
SSK;
b. Memiliki Perda RTRW dan/atau perda Bangunan
Gedung;
c. Memiliki atau yang sedang menyusun produk
hukum terkait pengelolaan air limbah atau regulasi
terkait sanitasi
3. Daftar Panjang Calon Penerima Program Sanimas

Daftar panjang merupakan data sekunder minimal 5 lokasi yang


diusulkan oleh pemerintah daerah Kabupaten/Kota melalui
keluaran dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
serta dokumen Memorandum Program (MP) Program
Percepatan Sanitasi sanitasi permukiman dari masing-masing
Kabupaten/Kota

4. Verifikasi Daftar Panjang Menjadi Daftar Pendek

Untuk memastikan kesiapan calon lokasi, STFL, TFL, SKPD


Kabupaten/Kota dan Satker PSPLP Provinsi melakukan
verifikasi daftar panjang sehingga melalui tahap ini diperoleh
calon desa/kelurahan (daftar Pendek).
5. Seleksi Daftar Pendek Menjadi Calon Penerima Program Sanimas
Seleksi kelurahan ini dilakukan dengan metode Selotif tingkat
desa/kelurahan dengan instrumen sebagai berikut:

a. Kesiapan lahan (dokumen hibah lahan);


b. Komitmen pemerintah desa/kelurahan dalam kontribusi pendanaan pada
setiap tahapan kegiatan (surat pernyataan dari kepala kelurahan/desa);
c. Tingkat kepadatan penduduk tinggi dengan cakupan layanan minimal 50
KK (peta kelurahan/desa);
d. Tingkat kerawanan sanitasi (data akses sanitasi);
e. Kondisi klasifikasi kesejahteraan masyarakat (data demografi

Masyarakat yang relevan dengan permasalahan/rawan sanitasi). Ketiga


calon desa/kelurahan terpilih akan diundang oleh SKPD terkait dengan
agenda pertemuan sebagai berikut:

a. Sosialisasi Program Sanimas ;


b. Selotif tingkat kabupaten/kota untuk mendapatkan 1 desa/kelurahan
terpilih;
c. Penentuan desa/kelurahan penerima Program Sanimas .
6. Tahapan Penyiapan Warga di Desa/Kelurahan
Terpilih

Seleksi penentuan titik lokasi terpilih di


desa/kelurahan terseleksi adalah dengan
menggunakan Metode Selotif. Metode ini adalah
metode survei cepat yang dilakukan oleh
masyarakat didampingi TFL.
Adapun variabel yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Kesiapan masyarakat berkontribusi
2. Tingkat kepadatan penduduk
3. Tingkat rawan sanitasi
7. Pembentukan KSM

8. Pembentukan Tim Pengadaan Barang dan Jasa


TAHAP PERENCANAAN

1. Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat


( RKM )

RKM adalah dokumen rencana kegiatan


pembangunan dan perbaikan sanitasi
masyarakat yang disusun secara partisipatif
dengan mengakomodir sejumlah kebutuhan
akan ketersediaan dan akses sanitasi
khususnya pengelolaan sektor air limbah
domestik
2. Pembentukan Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara (KPP) (SK Lurah, diketahui Camat)
Pada tahap perencanaan salah satu upaya merencanakan keberlanjutan
program sanimas adalah perlu diuraikan kesiapan warga untuk dapat
memanfaatkan serta memelihara sarana terbangun di dalam RKM. Oleh
karena itulah perlu dibentuk sebuah wadah/organisasi yang akan
bertanggungjawab dalam kegiatan pemeliharaan dan pengoperasionalan
sarana. Organisasi tersebut adalah Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
(KPP) sarana sanitasi.

Pembentukan KPP dilakukan pada rembug masyarakat


RT/RW/lingkungan ke 3 dan ditetapkan oleh kepala desa/lurah dalam
surat keputusan kepala lurah yang diketahui camat, bersamaan dengan
penyusunan dokumen RKM.
Tugas pokok KPP adalah sebagai berikut :

1. Merencanakan tentang besarnya iuran pemanfaatan


sarana;
2. Mengumpulkan iuran, membuat perencanaan belanja,
membukukan dan melaporkan secara rutin operasional dan
pemeliharaan;
3. Mengoperasikan dan memelihara sarana fisik Sanimas;
4. Mengontrol semua saluran perpipaan secara rutin;
5. Mengembangkan mutu pelayanan dan jumlah sarana
pengguna;
6. Melakukan kampanye PHBS.
TAHAP PELAKSANAAN

Tahap pelaksanaan konstruksi ditandai dengan


telah ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama
antara PPK Satker PSPLP Provinsi dengan KSM
sebagai keterwakilan warga penerima manfaat
1. Tahap Persiapan Konstruksi

2. Pelaksanaan Konstruksi

3. Commissioning Test Sarana Sanitasi


Komunal

4. Pelaksanaan Serah Terima


IPAL Komunal
Program Sanimas di
beberapa daerah
TAHAP PASCA KONSTRUKSI
1. Tahap Operasional dan Pemeliharaan (OP)

2. Pendanaan OP

3. Peran Pemerintah Daerah

4. Peran Swasta

5. Biaya Operasi dan Pengelolaan

6. Kewirausahaan

7. Laporan Keuangan dari Pengelola


PELAKSANAAN PROGRAM

Pembangunan
Pendampingan Infrastruktur
Masyarakat Sanitasi
Komunal
PASKA PELAKSANAAN PROGRAM

1. Pendampingan (Fasilitasi) Masyarakat , untuk memberdayakan masyarakat agar


sadar sanitasi dan merubah perilaku hidup menjadi lebih bersih dan lebih sehat
2. Pembangunan/penyediaan sarana sanitasi komunal berbasis masyarakat,
melalui penyediaan dana block grant untuk setiap kelurahan sasaran
3. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah, dalam perencanaan dan
pendampingan kegiatan peningkatan layanan sanitasi berbasis masyarakat
PENGENDALIAN

PROVINSI TA Individual

TA Individual/
KABUPATEN/ KOTA Senior Fasilitator

Tenaga Fasilitator
KELURAHAN
Lapangan

KSM

Anda mungkin juga menyukai