Anda di halaman 1dari 37

ANEMIA

ANEMIA

Definisi fungsional: penurunan jumlah massa eritrosit


(redcell mass) tidak dapat memenuhi fungsi membawa
O2 yg cukup ke jaringan perifer (penurunan O2 carrying
capacity).

Anemia bukan kesatuan penyakit tersendiri, tp merupakan


gejala gejala berbagai peny dasar.

Parameter : kadar Hemoglobin, Hematokrit, & hitung


eritrosit.
WHO (2001), anemia:
Laki-laki dewasa: Hb<13g/dl
Wanita dewasa tidak hamil : Hb<12g/dl
Wanita hamil: <11g/dl
Di Indonesia, Hb < 10g/dl awal work up
anemia
Prevalensi di Ind, Husaini dkk (1989):
Anak prasekolah: 30-40%

Anak usia sekolah: 25-35%

Perempuan dewasa tidak hamil: 30-40%

Perempuan hamil: 50-70%

Laki-laki dewasa: 20-30%

Pekerja berpenghasilan rendah: 30-40%


Peningkatan kadar Hb palsu :
-Berkurangnya plasma
-Luka bakar
-Diuresis berkurang
-Dehidrasi

Penurunan kadar Hb palsu


-Hamil
-Dekompensasi jantung.
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI ANEMIA

Dasar penyebab anemia:

Gangguan pembentukan eritrosit oleh ss tulang


(kegagalan produksi).
Pengeluaran yang berlebihan (perdarahan)
Proses penghancuran eritrosit oleh tubuh sebelum
waktunya.
Berdasarkan morfologi (indeks eritrosit & hapusan
darah tepi:
Anemia hipokromik mikrositer, bila MCV <80 fl dan
27 pg
Anemia normokromik normositer, bila MCV 80-95 fl
dan MCH 27-34 pg
Anemia makrositer, bila MCV >95 fl
ANEMIA
DEFISIENSI BESI
Definisi: anemia yang timbul akibat berkurangnya
penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi
kosong/ pembentukan Hb berkurang.

Terjadi bila kebutuhan (kehilangan darah) melebihi


kemampuan tubuh menyerap besi dari diit. Terjadi pada ibu
hamil, remaja yg sedang tumbuh, dan perdarahan > 10-20
ml.

Selama cadangan besi masih ada dan dapat dimobilisasi


besi serum, TIBC, kadar protoporfirin, morfologi dan indeks
eritrosit normal.
ETIOLOGI
Anemia def besi dapat disebabkan karena:
Masukan besi : Jumlah besi pd makanan, kualitas besi

tidak baik, rendah vit C, rendah daging


Kehilangan akibat perdarahan menahun:
Sal cerna: tukak peptik, salisilat, NSAID, kanker kolon,
hemoroid, cacing tambang, divertikulosis
Genetalia wanita: menometrorargia

Sal kemih: hematuria

Sal napas: hemoptoe

Ggn absorbsi: gastrektomi, kolitis kronik, tropical sprue


Kebutuhan : prematuritas, anak masa pertumbuhan,
kehamilan.
Etiologi
Perdarahan :
saluran cerna Kehamilan & partus
haemoroid Defisiensi asupan besi
gastritis Malabsorbsi besi
varises Hemolisis intravaskuler
ulkus gastritis dan dan hemoglobinuria
duodenal Hemodialisis
gangguan perdarahan
traktus respiratorius
traktus genitourinarius
Kompartemen besi dalam tubuh
Kandungan besi pd laki2 75kg:
Senyawa besi fungsional:
Hemoglobin 2300 mg
Myoglobin 320 mg
Enzim 80 mg
Senyawa besi Cadangan
Feritin 700 mg
Hemosiderin 300 mg

Senyawa besi Transportasi


Trasferin 3 mg
Total 3803 mg
Distribusi Besi

35 45 mg / kg besi pada laki-laki dewasa


Proporsi besi dalam jaringan
Sel darah merah dlm bentuk haemoglobin - 50%
Otot dlm bentuk myoglobin 7%
Cadangan dlm bentuk ferritin - 30%
Bone marrow (7%)
Reticulo-endothelial cells (7%)
Hati (25%)
Haem proteins - 5%
Cytochromes, myoglobin, dll
In Serum - 0.1%
Patogenesis defisiensi besi

Deplesi besi: cadangan besi menurun tapi penyediaan besi utk


eritropoesis belum terganggu
Eritropoesis def besi: cadangan besi kosong, penyediaan besi utk
eritropoesis terganggu, tp belum timbul anemia
Anemia def besi: cadangan besi kosong, disertai anemia
Status anemia Feritin Besi ss Protopofirin Saturasi TIBC Hb
serum tulang eritrosit transferin

Keseimbangan N N N N
besi negatif

Eritropoesis def N
besi

Anemia , mikrositik
def besi hipokromik
Gejala

Gejala Umum Anemi:


1. Badan lemah
2. Lesu
3. Cepat lelah
4. Mata berkunang kunang
5. Telinga berdenging

Anemia bersifat simtomatik jika Hb telah turun dibawah


7 g/dl
Gejala khas anemia defisiensi besi

Disfagia
Atrofi mukosa gaster
pica
Angular stomatitis

Koilonychia
Atrofi papil lidah
Gejala Penyakit Dasar

1. Penyakit cacing tambang : dispepsia,


pembengkakan parotis, kulit telapak tangan kuning
2. Perdarahan kronik akibat kanker kolon : gangguan
kebiasaan BAB dan gejala lain tergantung lokasi
kanker
Pemeriksaan Laboratorium

Anemia hipokromik mikrositer


Anisositosis/ peningkatan red cell distribution
Poikilositosis
Granulositopenia ringan jika berlangsung lama
Eosinofilia pada inf cacing tambang
Besi serum menurun
TIBC meningkat
Saturasi transferin < 15 %
Feritin serum <20 mg/l
Pemeriksaan Laboratorium

Kadar protoporfirin meningkat > 100 mg/dl


Rasio reseptor transferin > 1,5
Sumsum tulang : hiperplasia normoblastik ,
normoblas kecil-kecil/ micronormoblast
Butir hemosiderin negatif
Diagnosis

Anemia hipokromik mikrositer + salah satu dibawah ini:


Dua dari tiga parameter:
Besiserum < 50mg/dl
TIBC >350mg/dl

Saturasi transferin < 15%,atau

Feritin serum <20mg/dl


Pengecatan ss tulang: butir hemosiderin (-)
Dengan pemberian SF 3x200mg/hr (atau dengan
preparat besi yang setara) 4 minggu Hb naik >
2g/dl.
Diagnosis Banding
TERAPI

Terapi berupa: terapi kausal, pemberian preparat besi, &


pengobatan lain

Oral
Efektif, murah , aman
Sulfas ferosus 3x200mg absorbsi 50mg besi
meningkatkan eritropoesis 2-3x normal
Diberikan 3-6 bulan setelah cadangan besi normal.
Diberikan saat perut kosong, dgn penambahan vit C
Efek samping: mual, muntah, konstipasi
Parenteral: Sangat efektif, tapi mahal, resiko besar
diberikan dengan indikasi tertentu:
Intoleransi dengan besi oral

Kepatuhan pasien rendah

Gangguan pencernaan yang dapat kambuh

Penyerapan terganggu, mis: pasien gastrektomi

Kehilangan darah banyak yg dengan oral tak akan


terkompensasi
Kebutuhan besar dalam waktu cepat: hamil trimester
III, sebelum operasi
Defisiensi relatif akibat pemberian eritropoitin pada
anemia akibat GGK atau pd penyakit kronik
Preparat parenteral:
Tujuan: mengembalikan kadar Hb dan mengisi besi
500-1000mg, rumus:
Rumus kebutuhan besi =
(15-Hb sekarang) x BB x 2,4 + 500 atau 1000 mg
Tersedia:
Iron dextran complex (50mg/ml besi)
Iron sorbitol citric acid complex
Iron ferric gluconate & iron sukrose
Pengobatan lain:
Diet: gizi tinggi dan protein hewani
Vit C: 3 x 100 mg/hari
Transfusi, bila: penyakit jantung anemi dengan
ancaman payah jantung
Anemia Simtomatik yang sangat menyolok
Memerlukan peningkatan Hb yang cepat
Jenis darah: PRC
Respon Baik Terhadap Terapi

Retikulosit naik pada minggu pertama, puncak


pada hari ke 10 dan kembali normal setelah hari
14.
Kenaikan Hb 0,15 g/hari / 2 g/dl setelah 3-4 minggu
Hb normal setelah 4 minggu
Respon tidak Baik Terhadap Terapi :

1. Pasien tidak patuh sehingga obat tidak diminum


2. Dosis besi kurang
3. Masih ada perdarahan cukup banyak
4. Ada penyakit lain ; penyakit kronik, radang
menahun, def asam folat.
5. Diagnosis salah

Evaluasi ulang
PENCEGAHAN

Pendidikan Kesehatan ; kesling : jamban, alas kaki,


Penyuluhan Gizi
Pemberantasan Infeksi cacing Tambang
Suplementasi Besi
Fortifikasi bahan makanan
ANEMIA PENYAKIT KRONIK
(ANEMIA MIKROSITER HIPOKROM)

1. TAK ADA PERDARAHAN MENAHUN

2. KADAR TRANSFERIN DARAH

3. Fe SUMSUM TULANG
KEADAAN YANG SERING ANEMIA
PENYAKIT KRONIK
1. INFEKSI MENAHUN :

a. PARU (TBC, ABSES, ENFISEMA)

b. S.B.E.

c. INFEKSI GINEKOLOGIS

d. OSTEOMIELITIS

e. I.S.K.M.

f. MENINGITIS

g. JAMUR MENAHUN
KEADAAN YANG SERING ANEMIA
PENYAKIT KRONIK

2. NON INFEKSI :

a. REMATOID (ART)

b. RHEMATIC FEVER

c. SLE

d. MCI

e. ABSES STERIL

f. SEVERE TRAUMA
KEADAAN YANG SERING
ANEMIA PENYAKIT KRONIK

3. KEGANASAN :
a. Ca
b. Hodgkin
c. N.H.L.
d. Leukemia
e. M.M.

4. IDIOPATIK
METABOLISME BESI
MAKANAN
Terutama FERITIN HEMOSIDERIN
Protein Fe +++ FE+++
DISTRUKSI
hewan
SDM
Fe+++

LAMBUNG
+HCL :
Fe x Fe ++

SEL MUKOSA PLASMA SDM


DUODENUM
USUS HALUS Fe++ +APOFERITIN Fe++ GLOBULIN Hb
Fe++
Fe+++ Fe++
FERITIN TRANSFERIN

SUMSUM TULANG
Fe++ + PROTOPORFIRIN HEME
HEME + GLOBIN Hb

Anda mungkin juga menyukai