Riwayat
Ekonomi menengah kebawah
Sosial ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai buruh harian lepas
Ibu pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga
Riwayat kelahiran Kakek nenek dari pihak ibu pasien memiliki anak
kembar, hidup sehat
kembar
dikeluarga
Pemeriksaan fisik
By. Ny. Robiyati I By. Ny. Robiyati II
HR : 159x/m HR : 154x/m
RR : 57x/m RR : 60x/m
S : 35,9 C S : 36,0 C
SpO2 : 90% SpO2 : 96%
STATUS GENERALIS
By. Ny. Robiati I By. Ny. Robiati II
Keadaan Umum : Tampak sakit Keadaan Umum : Tampak sakit
ringan sedang
Aktifitas: aktif Aktifitas: hipoaktif
Refleks tangis: kuat Refleks tangis: lemah
Kepala : normocephali Kepala : normocephali
Rambut : hitam Rambut : hitam
Muka : tidak ada kelainan Muka : tidak ada kelainan
bentuk, muka oval. bentuk, muka oval.
Mata : simetris, sklera tidak Mata : simetris, sklera tidak
icterus, conjungtiva tidak icterus, conjungtiva tidak
anemis. anemis.
Hidung : sekret (-), epistaksis Hidung : sekret (-), epistaksis
(-) (-)
Mulut : Sianosis (-), bibir Mulut : Sianosis (-), bibir
kering (+) kering (+)
Telinga : Simetris, bersih, Telinga : Simetris, bersih,
tidak ada serumen. tidak ada serumen.
Leher : Tidak ada pembesaran Leher : Tidak ada pembesaran
KGB KGB
Thoraks : Simetris , retraksi (+) Thoraks : Simetris , retraksi (+)
Cor : BJ 1&2 normal, murmur Cor : BJ 1&2 normal, murmur
(-), gallop (-) (-), gallop (-)
Pulmo : vesikular (+) normal, Pulmo : vesikular (+) normal,
ronkhi (-), wheezing (-) ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen : Datar, lemas, hepar- Abdomen : Datar, lemas, hepar-
lien tidak teraba, BU (+) N lien tidak teraba, BU (+) N
Ekstremitas : Akral hangat (+), Ekstremitas : Akral hangat (+),
sianosis (-), CRT < 2 detik sianosis (-), CRT < 2 detik
Genitalia dan Anus : Anus (+) Genitalia dan Anus : Anus (+)
tidak ada atresia ani, tidak ada tidak ada atresia ani, tidak ada
fistula. mekonium (+) keluar. fistula. mekonium (+) keluar
Ballard score
Posture : 3 Posture : 3
Square window : 3 Square window : 3
Arm recoil : 3 Arm recoil : 4
Popliteal angle : 4 Popliteal angle : 4
Scarf sign : 1 Scarf sign : 2
Heel to ear : 3 Heel to ear : 3
Kulit : 1 Kulit : 1
Lanugo : 2 Lanugo : 2
Plantar : 2 Plantar : 2
Payudara : 1 Payudara : 1
Mata/daun telinga : -2,1 Mata/daun telinga : -2,1
Kelamin laki-laki : 2 Kelamin laki-laki : 2
b. Faktor keturunan
Dizigot : kembar yang berasal dari dua sel ovum yang dibuahi
sperma, dan mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan
Pembelahan I : 0-72 jam > diamniotik (dua selaput ketuban,)
dan dikorionik (dua plasenta)
Pembelahan II : 4-8 hari > selaput ketuban tetap dua, tapi rahim
hanya punya satu plasenta (bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat
banyak nutrisi, sementara bayi satunya tidak, perkembangan janin
terhambat)
- Usia : Angka kejadian tertinggi pada bayi BBLR adalah umur ibu dibawah 20
tahun dan pada multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat.
- Keadaan Sosial : Keadaan ini sangat berperan sekali terhadap timbulnya BBLR.
Hal ini disebabkan oleh gizi yang kurang baik dan antenatal care yang kurang.
- Pemberian oksigen
Perawatan metode kanguru (PMK) adalah perawatan untuk BBLR dengan melakukan
kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin to skin contact). Hampir setiap
bayi kecil dapat dirawat dengan PMK
1. PMK intermiten :
- Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan
perawatan intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi,
bahkan mungkin memerlukan bantuan alat.
- PMK tidak diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan
jika ibu mengunjungi bayinya yang masih berada dalam
perawatan di inkubator.
- PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam, secara terus-
menerus per hari.
- SSetelah bayi lebih stabil, bayi dengan PMK intermiten dapat
dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK kontinu
2. PMK kontinu :
kondisi bayi harus dalam keadaan stabil, dan bayi harus dapat
bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen.
Pijat bayi
Terima kasih
HIE>KEJANG
HIPERBILIRUBINEMIA
PJB ASIANOTIK
RDS>PNEUMONIA
POLISITEMIA HB22,1 HT63,7
HIPERGLIKEMIA : GDS 135
HIPERBILIRUBINEMIA TDI : 22,34/0,86/21,48
Faktor
maternal