Anda di halaman 1dari 83

Laporan kasus

kelahiran gemeli dengan BBLR


Pembimbing : dr. Endang, Sp.A

Koas presentan : muhammad afif


Bab I Ilustrasi Kasus
Identitas Pasien

Nama : By. Ny. Robiati I dan II


Tanggal lahir : 4 September 2017
Alamat : Jombor 13/3 kebowan suruh,
kab.semarang
No RM : 132574 - 2017
Tanggal masuk : 4 september 2017
Nama Ayah : Tn. W
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jombor 13/3 kebowan suruh,
kab.semarang
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : buruh lepas harian

Nama Ibu : Ny. Rb


Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jombor 13/3 kebowan suruh,
kab.semarang
Pendidikan : tidak sekolah
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Keluhan utama

Bayi kembar post partus spontan


Riwayat penyakit sekarang
Bayi rujukan dari bidan, post partum spontan 7 jam sebelum
masuk RS
Dari ibu P2A0 umur kehamilan 33-34 minggu
Ketuban jernih
lilitan tali pusat (-)
Riwayat penyakit sekarang
By. Rb I By. Rb II

Menangis (+) Menangis (+)


Gerakan aktif KU tampak lemah
Gerakan kurang aktif
Riw. Riw.
Kehamilan Persalinan

Ibu G2P1A0 Anak pertama


Laki-laki, 39 minggu, Lahir
Tidak pernah mengalami sakit spontan,
selama hamil

Konsumsi obat penambah darah Lilitan (-), bayi langsung


menangis
Rutin sebulan sekali kontrol ke
bidan BBL 2700 gr
Riwayat penyakit keluarga Tidak ada

Riwayat
Ekonomi menengah kebawah
Sosial ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai buruh harian lepas
Ibu pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga

Riwayat kelahiran Kakek nenek dari pihak ibu pasien memiliki anak
kembar, hidup sehat
kembar
dikeluarga
Pemeriksaan fisik
By. Ny. Robiyati I By. Ny. Robiyati II

Jam lahir : 23.30 Jam lahir : 23.40


BBL : 1500 gr BBL : 1800 gr
LK : 29 cm LK : 29 cm
LD : 26 cm LD : 27,5 cm
LILA : 9cm LILA : 9cm
PB : 38 cm PB : 40cm
Apgar score : 7-8-9 Apgar score : 7-8-9

HR : 159x/m HR : 154x/m
RR : 57x/m RR : 60x/m
S : 35,9 C S : 36,0 C
SpO2 : 90% SpO2 : 96%
STATUS GENERALIS
By. Ny. Robiati I By. Ny. Robiati II
Keadaan Umum : Tampak sakit Keadaan Umum : Tampak sakit
ringan sedang
Aktifitas: aktif Aktifitas: hipoaktif
Refleks tangis: kuat Refleks tangis: lemah
Kepala : normocephali Kepala : normocephali
Rambut : hitam Rambut : hitam
Muka : tidak ada kelainan Muka : tidak ada kelainan
bentuk, muka oval. bentuk, muka oval.
Mata : simetris, sklera tidak Mata : simetris, sklera tidak
icterus, conjungtiva tidak icterus, conjungtiva tidak
anemis. anemis.
Hidung : sekret (-), epistaksis Hidung : sekret (-), epistaksis
(-) (-)
Mulut : Sianosis (-), bibir Mulut : Sianosis (-), bibir
kering (+) kering (+)
Telinga : Simetris, bersih, Telinga : Simetris, bersih,
tidak ada serumen. tidak ada serumen.
Leher : Tidak ada pembesaran Leher : Tidak ada pembesaran
KGB KGB
Thoraks : Simetris , retraksi (+) Thoraks : Simetris , retraksi (+)
Cor : BJ 1&2 normal, murmur Cor : BJ 1&2 normal, murmur
(-), gallop (-) (-), gallop (-)
Pulmo : vesikular (+) normal, Pulmo : vesikular (+) normal,
ronkhi (-), wheezing (-) ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen : Datar, lemas, hepar- Abdomen : Datar, lemas, hepar-
lien tidak teraba, BU (+) N lien tidak teraba, BU (+) N
Ekstremitas : Akral hangat (+), Ekstremitas : Akral hangat (+),
sianosis (-), CRT < 2 detik sianosis (-), CRT < 2 detik
Genitalia dan Anus : Anus (+) Genitalia dan Anus : Anus (+)
tidak ada atresia ani, tidak ada tidak ada atresia ani, tidak ada
fistula. mekonium (+) keluar. fistula. mekonium (+) keluar
Ballard score
Posture : 3 Posture : 3
Square window : 3 Square window : 3
Arm recoil : 3 Arm recoil : 4
Popliteal angle : 4 Popliteal angle : 4
Scarf sign : 1 Scarf sign : 2
Heel to ear : 3 Heel to ear : 3
Kulit : 1 Kulit : 1
Lanugo : 2 Lanugo : 2
Plantar : 2 Plantar : 2
Payudara : 1 Payudara : 1
Mata/daun telinga : -2,1 Mata/daun telinga : -2,1
Kelamin laki-laki : 2 Kelamin laki-laki : 2

Total score : 24 Total score : 26


Sesuai umur kehamilan 34 -35 minggu Sesuai umur kehamilan 34-35 minggu
Downe score Skor 0 1 2
Skor 0 1 2 Frekuensi <60x/ 60- >80x/me
nafas menit 80x/menit nit
Frekuensi <60x/ 60- >80x/me
nafas menit 80x/menit nit
sianosis tidak Sianosis Sianosis
Sianosis Tidak Sianosis Sianosis hilang menetap
hilang menetap dengan O2 walau
dengan O2 walau diberi O2
diberi O2
Retraksi Tidak ringan berat
Retraksi Tidak Ringan Berat ada
ada
Air entry Udara Penurunan Tidak ada
Air entry Udara Penurunan Tidak ada masuk ringan udara
masuk ringan udara baik udara masuk
baik udara masuk masuk
masuk
Merintih Tidak Dapat Jelas
Merintih Tidak Dapat Jelas ada didengar didengar
ada didengar didengar stetoskop tanpa
stetoskop tanpa stetoskop
stetoskop
Total 5 RDS
HASIL LAB
HB : 15,4 N HB : 22,1 N
Leu : 11,9 N Leu : 11,3 N
Eri : 4,07 N Eri : 5,88 N
Ht : 44,2 N Ht : 63,7 me
Tro : 275 N Tro : 403 me
Mcv : 108,6 N Mcv : 108,3 me
Mch : 37,9 N Mch : 37,5 me
GDS : 53 N GDS : >600 me
RO : bentuk dan letak RO : bentuk dan letak
jantung normal jantung normal

Pulmo tak tampak infiltrat Gambaran neonatal


pneumonia
Diagnosis
N. PRETERM N. PRETERM
BBLSR BBLR
RDS RDS
PNEUMONIA
POLISITEMIA
HIPERGLIKEMIA
Penatalaksanaan
O2 1 liter per menit O2 1 liter per menit
Inf. D10% 120cc/24jam Inf. D10% 140cc/24jam
Inj. Cefotaxime 2x75mg Inj. Ampicilin 2x100 mg
Injeksi Amikasin 1 x 20mg Injeksi gentamicin 2x5mg
Gluconas Calc 2 cc ad Gluconas Calc 1,8 cc ad
aquabides aquabides
Aminophylin 3x5mg Aminophylin 3x6mg
Diit sonde 8 x 2-3 cc Diit sonde 8 x 2-3 cc
FOLLOW UP
Tanggal 5 september
S : menangis, gerakan aktif S : menangis, gerakan kurang
O : HR : 146x/m, RR : aktif
44x/m, S : 36,7 C, BB : O : HR : 151X/M, RR :
1500gr 49X/M, S : 36,6 C, BB :
A : N. Preterm, BBLSR, 1800gr
RDS, A : N.preterm, BBLR, RDS,
P : D10% 120cc/24jam POLISITEMIA,
cefotaxime 2x90mg. PNEUMONIA,
Amikasin 2x12mg, HIPERGLIKEMIA
aminophylin 3x6mg P : D10% 120cc/24jam
cefotaxime 2x90mg.
Amikasin 2x12mg,
aminophylin 3x6mg, dopamin
5 meg, diit sonde
Tanggal 6 september
S : menangis merintih, tampak S : menangis, gerakan kurang
lemah, kejang (+) aktif
O : HR : 157x/m, RR : 47x/m, S O : HR : 161X/M, RR :
: 36,8 C, bb : 1500gr 52X/M, S : 36,6 C, bb :
A : N. Preterm, BBLSR, RDS, HIE 1810gr
P : O2 NK 1 lpm, D10% A : N. Preterm, BBLR, RDS,
120cc/24jam cefotaxime POLISITEMIA, Pneumonia,
2x75mg, Amikasin 1x20mg, hiperglikemia
aminophylin 2x5mg, sybital P : D10% 120cc/24jam
1x15mg+nacl 5cc cefotaxime 2x90mg.
Amikasin 2x12mg,
aminophylin 3x6mg, dopamin
5 meg, diit sonde, partial
exchange transfusion
8 SEPTEMBER
S : menangis merintih, S : menangis, gerakan kurang
tampak lemah, kejang (-) aktif
O : HR : 148x/m, RR : O : HR : 142X/M, RR :
46x/m, S : 36,7 C, GDS : 44X/M, S : 36,6 C, bb :
135, bb : 1335gr 1820gr
A : BBLSR, RDS, HIE A : BBLR, RDS,
perbaikan, Hiperglikemi POLISITEMIA
P : D10% 120cc/24jam P : D10% 120cc/24jam
cefotaxime 2x90mg. cefotaxime 2x90mg.
Amikasin 2x12mg, Amikasin 2x12mg,
aminophylin 3x6mg, aminophylin 3x6mg, dopamin
5 meg, diit sonde
10 SEPTEMBER
S : menangis (+), tampak S : menangis, gerakan kurang
kurang aktif, kejang (-) aktif
O : HR : 139x/m, RR : 40x/m, O : HR : 142X/M, RR :
S : 36,7 C, GDS : 87, BB : 1405 44X/M, S : 36,6 C, BB : 1630
A : BBLSR, RDS, HIE A : BBLR, RDS, POLISITEMIA,
perbaikan, Hiperglikemi PNEUMONIA,
perbaikan HIPERBILIRUBINEMIA
P : D10% 120cc/24jam P : D10% 120cc/24jam
cefotaxime 2x90mg. Amikasin cefotaxime 2x90mg. Amikasin
2x12mg, aminophylin 3x6mg 2x12mg, aminophylin 3x6mg,
dopamin 5 meg, diit sonde,
Fototerapi 1x24
12 SEPTEMBER
S : menangis merintih, S : menangis, gerakan kurang
tampak lemah, kejang (-) aktif
O : HR : 139x/m, RR : O : HR : 152X/M, RR :
40x/m, S : 36,7 C, BB : 44X/M, S : 36,6 BB : 1710gr
1355gr, GDS 60 A : BBLR, RDS,
A : BBLSR, RDS, HIE POLISITEMIA,
perbaikan, Hiperglikemi PNEUMONIA,
P : D10% 180cc/24jam inj. HIPERBILIRUBINEMIA
cefotaxime 2x75mg. Inj. P : D5 ns 180cc/24jam
Amikasin 1x20mg, inj. cefotaxime 2x90mg.
aminophylin 3x6mg, diit Amikasin 2x12mg,
12x25 aminophylin 3x6mg, dopamin
5 meg, diit sonde, Fototerapi
1x24
18 SEPTEMBER
S : menangis (+) kejang (-), S : menangis, gerakan kurang
gerakan mulai aktif aktif
O : HR : 145x/m, RR : O : HR : 142X/M, RR :
40x/m, S : 36,7 C, BB : 44X/M, S : 36,6 C, bb
1590gr :1735gr
A : BBLSR, RDS, HIE A : BBLR, RDS,
perbaikan, PJB asianotik, POLISITEMIA,
hiperbilirubinemia PNEUMONIA,
P : D5 ns 180cc/24jam, P : D5 NS 180cc/24jam
cefotaxim 2x75mg, amikasin cefotaxime 2x80mg.
1x20mg, aminophilin 3x5mg, Amikasin 2x12mg,
diit 12x20 cc aminophylin 3x6mg, diit
12x25cc
Tanggal 20 september
S : menangis, gerakan aktif S : menangis, gerakan
O : HR : 146x/m, RR : kurang aktif
44x/m, S : 36,7 C, BB : O : HR : 142X/M, RR :
1500gr 44X/M, S : 36,6 C
A : N. Preterm, BBLSR, A : BBLR, RDS,
RDS, pjb asianotik POLISITEMIA, Pneumonia
P : D10% 120cc/24jam P : D10% 120cc/24jam
cefotaxime 2x90mg. cefotaxime 2x90mg.
Amikasin 2x12mg, Amikasin 2x12mg,
aminophylin 3x6mg aminophylin 3x6mg, diit
sonde
Tanggal 22 september
S : menangis, gerakan aktif S : menangis, gerakan kurang
O : HR : 146x/m, RR : aktif
44x/m, S : 36,7 C, BB : O : HR : 142X/M, RR :
1500gr 44X/M, S : 36,6 C
A : N. Preterm, BBLSR, A : BBLR, RDS,
RDS, pjb asianotik POLISITEMIA,
P : D10% 120cc/24jam PNEUMONIA,
cefotaxime 2x90mg. HIPERBILIRUBINEMIA
Amikasin 2x12mg, P : D10% 120cc/24jam
aminophylin 3x6mg cefotaxime 2x90mg.
Amikasin 2x12mg,
aminophylin 3x6mg, diit
sonde
Tanggal 24 september
S : menangis, gerakan aktif S : menangis, gerakan kurang
O : HR : 146x/m, RR : aktif
44x/m, S : 36,7 C, BB : O : HR : 142X/M, RR :
1500gr 44X/M, S : 36,6 C
A : N. Preterm, BBLSR, A : BBLR, RDS,
RDS, pjb asianotik POLISITEMIA,
P : D10% 120cc/24jam PNEUMONIA,
cefotaxime 2x90mg. HIPERBILIRUBINEMIA
Amikasin 2x12mg, P : D10% 120cc/24jam
aminophylin 3x6mg cefotaxime 2x90mg.
Amikasin 2x12mg,
aminophylin 3x6mg, diit
sonde
Tanggal 26 September
S : menangis, gerakan aktif S : menangis, gerakan kurang
O : HR : 146x/m, RR : aktif
44x/m, S : 36,7 C, BB : O : HR : 142X/M, RR :
1500gr 44X/M, S : 36,6 C
A : N. Preterm, BBLSR, A : BBLR, RDS,
RDS, pjb asianotik POLISITEMIA,
P : D10% 120cc/24jam PNEUMONIA,
cefotaxime 2x90mg. HIPERBILIRUBINEMIA
Amikasin 2x12mg, P : D10% 120cc/24jam
aminophylin 3x6mg cefotaxime 2x90mg.
Amikasin 2x12mg,
aminophylin 3x6mg, diit
sonde
Pembahasan kasus
1. Kehamilan dengan gemelli

kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua jenis


janin atau lebih yang ada didalam kandungan selama proses
kehamilan (Mochtar Rustam, 2012)
etiologi
a.Faktor paritas

b. Faktor keturunan

c. Faktor lain yang belum diketahui

(Mochtar Rustam, 2012)


Mekanisme terjadinya kehamilan
gemelli

Monozigot : kembar yang berasal dari satu sel ovum yang


dibuahi sperma yang kemudian membelah menjadi dua

Dizigot : kembar yang berasal dari dua sel ovum yang dibuahi
sperma, dan mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan
Pembelahan I : 0-72 jam > diamniotik (dua selaput ketuban,)
dan dikorionik (dua plasenta)

Pembelahan II : 4-8 hari > selaput ketuban tetap dua, tapi rahim
hanya punya satu plasenta (bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat
banyak nutrisi, sementara bayi satunya tidak, perkembangan janin
terhambat)

Pembelahan III : 9-12 hari > selaput ketuban dan plasenta


masing-masing hanya satu, tapi bayi masih membelah
dengan baik.

Pembelahan IV : 13 hari dan seterusnya > rahim hanya punya


satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan
terjadinya kembar siam cukup besar.
Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, bisa
membelah tidak sempurna biasanya dikaitkan dengan :
- infeksi
- kurang gizi
- masalah lingkungan

(Mochtar Rustam, 2012)


Jenis kehamilan gemelli
Gemelli dizigotik (heterolog, biovuler)
Kedua telur berasal dari :
- a. 1 ovarium dan 2 folikel de graff
- b. dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri.
Gemelli monozigotik ( homolog, uniovuler, identik)
Dapat terjadi karena :
- A. Satu telur dengan 2 inti hambatan pada tingkat blastula
- B. Hambatan pada tingkat segmentasi
- C. Hambatan setelah amnion dibentuk
Kira-kira 1/3 kembar adalah monozigotik dan 2/3 lainnya
adalah dizigotik
Conjoined twins
Conjoined twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin
melengket satu dengan yang lainnya.
- torakopagus (dada dengan dada),
- abdominopagus (perlengketan antara kedua abdomen),
- kraniopagus (kedua kepala)
Pertumbuhan janin gemelli
a. Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dibawah 2500
gr, triplet dibawah 2000 gr, duadriplet dibawah 1500 gr
dan duintuplet dibawah 1000 gr.

b. Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar


tidak sama umumnya berselisih antara 50 100 gr, karena
pembagian sirkulasi darah tidak sama, maka yang satu
kurang bertumbuh dari yang lainnya.
c. pada janin yang dapat darah lebih banyak terjadi hidramnion,
polisitemia, edema dan pertumbuhan yang baik.

d. Sedangkan janin lainnya kurang pertumbuhannya sehingga


bayi berukuran kecil
Komplikasi kehamilan kembar
Prematuritas

50 % kelahiran kembar terjadi sebelum usia kehamilan 37


minggu. Lamanya kehamilan akan semakin pendek dengan
bertambahnya jumlah janin di dalam uterus.

Sekitar 20% bayi dari kehamilan multipel merupakan bayi


dengan berat lahir rendah
Hyalin Membrane Disease

Bayi kembar yang dilahirkan sebelum usia kehamilan 35


minggu dua kali lebih sering menderita HMD dibandingkan
dengan bayi tunggal yang dilahirkan pada usia kehamilan yang
sama

Ditandai dengan sukar bernafas, cuping hidung, retraksi


dinding dada dan sianosis yang menetap dalam 48-96 jam
pertama kehidupan.

Prevalensi HMD didapatkan lebih tinggi pada kembar


monozigotik dibandingkan dengan kembar dizigotik.
Asfiksia saat Kelahiran

Bayi dari kehamilan multipel memiliki peningkatan frekuensi


untuk mengalami asfiksia akibat prolaps tali pusat, plasenta
previa dan ruptur uteri
Infeksi Streptococcus group B

Infeksi onset cepat Streptococcus group B pada bayi berat


lahir rendah adalah 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
bayi yang dilahirkan tunggal dengan berat badan yang sama
Vanishing Twin Syndrome

Pada sebagian kasus, seluruh kehamilan lenyap, tetapi pada


banyak kasus, satu janin yang meninggal atau sirna (vanish)
dan kehamilan berlanjut sebagai kehamilan tunggal.

Pada 21-63% konsepsi kembar meninggal atau sirna (vanish)


pada trimester kedua. Keadaan ini dapat menyebabkan
kelainan genetik atau kelainan neurologik/defek neural tube
pada janin yang tetap bertahan hidup.
Twin-to-twin Transfusion Syndrome

Darah ditransfusikan dari satu bayi (donor) ke dalam vena


bayi lainnya (resipien) sedemikian rupa sehingga donor
menjadi anemik dan pertumbuhannya terganggu, sementara
resipien menjadi polisitemik dan mungkin mengalami
kelebihan beban sirkulasi
Bayi Berat Lahir Rendah
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yaitu bayi baru lahir
yang berat badannya 2500 gram atau lebih rendah tanpa
memandang masa gestasi.

Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam


setelah lahir.
klasifikasi

a. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir >1500gr -


2.500 gram
b. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir
1.000-1.500 gram
c. Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR), berat
lahir < 1.000 gram.
etiologi
Faktor Ibu

- Usia : Angka kejadian tertinggi pada bayi BBLR adalah umur ibu dibawah 20
tahun dan pada multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat.

- Keadaan Sosial : Keadaan ini sangat berperan sekali terhadap timbulnya BBLR.
Hal ini disebabkan oleh gizi yang kurang baik dan antenatal care yang kurang.

- Sebab Lain : Karena ibu perokok, peminum atau pengguna narkotika


Faktor kehamilan

- Kehamilan yang multiple


- Kelainan kromosom
Tanda dan gejala
Berat badan < dari 2500 gram
Tinggi badan < dari 45 cm
Lingkar dada < 30 cm
Lingkar kepala < dari 33 cm
Tanda-tanda anatomis:

- Kulit keriput tipis, merah, penuh bulu-bulu halus (lanugo)


pada dahi, pelipis, telinga dan lengan.

- Lemak dalam jaringan subkutan sedikit.

- Bayi prematur laki-laki testis belum turun dan pada wanita


labia minora lebih menonjol.
Tanda-tanda fisiologis:

- Gerak pasif dan tangis hanya merintih walau lapar tidak


menangis, bayi lebih banyak tidur dan lebih malas.

- Suhu tubuh mudah berubah menjadi hypotermi.


Disebabkan oleh:
- Pusat pengatur panas belum berfungsi dengan sempurna.
- Kurangnya lemak dalam jaringan subkutan bisa membuat
perubahan suhu tubuh secara tiba-tiba
- Alat pernafasan belum bekerja dengan sempurna.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan Ballard Score


b. Darah rutin, glukosa darah, kadar elektrolit dan analisa gas
darah (AGD)
c. Foto dada diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur
kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam
(dikhawatirkan bisa terjadi sindrom gawat nafas)
tatalaksana
- Mempertahankan suhu badan bayi
Dirawat di dalam inkubator
Perawatan metode kanguru (PMK)

- Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi


Pemberian ASI
OGT (jika bayi BBLR kecil dan kurang giat menghisap)

- Penimbangan berat badan


mencerminkan kondisi gizi atau nutrisi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh
sebab itu pemantauan dan monitoring harus dilakukan secara ketat

- Pemberian oksigen

- Pengawasan jalan nafas


komplikasi
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir
rendah
a. Hipotermia
b. Hipoglikemia
c. Gangguan cairan dan elektrolit
d. Hiperbilirubinemia
e. Sindroma gawat nafas
f. Paten duktus arteriosus
g. Infeksi
j. Anemia
Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada (BBLR):
a. Gangguan perkembangan
b. Gangguan pertumbuhan
c. Gangguan penglihatan
d. Gangguan pendengaran
e. Penyakit paru kronis
f. Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
g. Kenaikan frekuensi kelainan bawaan
KMC

Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru


(PMK) merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah
atau lahiran prematur
melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu
atau skin-to-skin contact, dimana ibu menggunakan suhu
tubuhnya untuk menghangatkan bayi.
Metode perawatan ini juga terbukti mempermudah
pemberian ASI sehingga meningkatkan lama dan pemberian
ASI.

Perawatan metode kanguru (PMK) adalah perawatan untuk BBLR dengan melakukan
kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin to skin contact). Hampir setiap
bayi kecil dapat dirawat dengan PMK
1. PMK intermiten :
- Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan
perawatan intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi,
bahkan mungkin memerlukan bantuan alat.
- PMK tidak diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan
jika ibu mengunjungi bayinya yang masih berada dalam
perawatan di inkubator.
- PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam, secara terus-
menerus per hari.
- SSetelah bayi lebih stabil, bayi dengan PMK intermiten dapat
dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK kontinu
2. PMK kontinu :
kondisi bayi harus dalam keadaan stabil, dan bayi harus dapat
bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen.
Pijat bayi
Terima kasih
HIE>KEJANG
HIPERBILIRUBINEMIA
PJB ASIANOTIK

RDS>PNEUMONIA
POLISITEMIA HB22,1 HT63,7
HIPERGLIKEMIA : GDS 135
HIPERBILIRUBINEMIA TDI : 22,34/0,86/21,48
Faktor
maternal

Faktor plasenta / Faktor


Etiologi neonatus
tali pusat
Penatalaksanaan
Pencegahan
Resusitasi
- Ventilasi
- Oksigenisasi
- Perfusi
- Koreksi asidosis metabolik NaBic 4,2% dosis 1 2 mEq/kgbb
- Pertahankan kadar glukosa darah
- Atasi kejang phenobarbital dosis 20 mg/kgbb
- Pertahankan kadar kalsium ca glukonas 10% 2 ml/kgbb
Mencegah timbulnya edem serebri restriksi cairan
Pengobatan potensial untuk mencegah kematian saraf
RDS
Respiratory Distress Syndrome (RDS) disebut juga Hyaline
Membrane Disease (HMD), merupakan sindrom gawat napas
yang disebabkan defisiensi surfaktan terutama pada bayi yang
lahir dengan masa gestasi kurang.

Manifestasi dari RDS disebabkan adanya atelektasis alveoli,


edema, dan kerusakan sel dan selanjutnya menyebabkan
bocornya serum protein ke dalam alveoli sehingga
menghambat fungsi surfaktan
Faktor predisposisi
Prematuritas
Apgar score <5
Sectio caesar
Ibu DMG
Hipotiroid
Gejala klinis
RDS sering terjadi pada bayi prematur dengan berat badan
1000 - 2000 gram atau masa gestasi 30 - 36 minggu

Sering disertai dengan riwayat asfiksia pada waktu lahir atau


tanda gawat bayi pada akhir kehamilan. Tanda gangguan
pernafasan mulai tampak 6 - 8 jam pertama setelah kelahiran
dan gejala yang karakteristik mulai terlihat pada umur 24 - 72
jam. Bila keadaan membaik, gejala akan menghilang pada
akhir minggu pertama
Dispneu
Bradikardia
Sianosis
Retraksi suprasternal, intercosta
Grunting
Penatalaksanaan
Lingkungan yg optimal
Cairan dan nutrisi
Oksigenisasi
Ventilator mekanik
- Non invasif CPAP
- Invasif
CPAP
Continous postive airway pressure
Adl suatu alat yg digunakan utk mempertahankan tekanan
positif pada saluran nafas neonatus selama pernafasan spontan
diberikan pada tekanan 6-10 cm H2O melalui nasal prongs
tekanan oksigen arteri meningkat dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai