Anda di halaman 1dari 36

Laporan Kasus

DHF
(Dengue Haemorrhagic Fever)

Mega Martin 030.11.184


Nia Febrina 030.11.1
Nurul Fathia Shafira Amiyanti 030.12.199

Dosen Pembimbing:
dr. Rina Rahardiana Sp.A
PENDAHULUAN

Demam berdarah dengue (Dengue hemorrhagic fever) merupakan


penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Asia Tropik termasuk
Indonesia. Insiden tertinggi pada anak dengan puncak umur 5-11
tahun. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, A.
albopictus, A. polynesiensis dan beberapa spesies A. scuttellaris, akan
tetapi di Indonesia penularan adalah melalui A. aegypti dan A.
Albopictus
Ilustrasi Kasus

Ayah IDENTITAS PASIEN


Identitas
Nama : Tn.Pasien
Yudi Anggrianto
Ibu Umur
Nama :41 : An. Daffa Putra Anggrianto
tahun
Nama : Ny.Bangsa
Umur
Suku :Julaiha
16 Tahun : Jawa
UmurAlamat
:43 tahun
Jenis kelamin :Laki-laki Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
: Jl. Peninggaran
SukuGaji
Bangsa
Alamat: Rp::6.000.000,-
Jawa
Jl. Peninggaran Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
/ bulan
Anamnesis
Agama : Islam
Suku
Agama Bangsa
: Islam : Jawabapak dan ibu pasien pada hari Rabu, 16 November 2016
Alloanamnesis dengan
Pendidikan
Agama:utama
Pendidikan :SMK
Islam: SMK
1.. Keluhan :Demam mendadak tinggi sejak 3 hari SMRS
Pekerjaan :
Pendidikan
Pekerjaan Pedagang:SMP :Sakit kepala, nyeri sendi, lemas, nyeri ulu hati, nyeri
:Wiraswasta
2. Keluhan tambahan
menelan 1 hari SMRS.
Hubungan dengan orang tua : anak kandung
Riwayat Perjalaanan Penyakit
3 hari SMRS pasien mulai demam mendadak. Hingga kemarin panas masih naik turun namun
tidak pernah sampai batas suhu normal . 1 hari SMRS pasien mulai timbul bintik kemerahan
di lengan namun tidak gatal. Hari pertama dirawat di rumah sakit, pasien mengalami muntah
dan terdapat bintik kemerahan mulai menyebar.ke seluruh tubuh. Pasien juga mengeluhkan
nyeri pada bagian ulu hati dan lidah terasa pahit. Untuk riwayat pasien, pasien mengeluhkan
nyeri menelan, lemas, nafsu makan minum berkurang. Keluarga dan tetangga pasien tidak
didapatkan keluhan yang sama namun teman sekolah pasien ada yang dirawat di rumah sakit
dengan keluhan demam berdarah. Pasien diberikan infus Ringer Laktat 26 tpm, paracetamol
tiap hari sebanyak 3x500 mg, ranitidine 2x1 amp, dan cek Darah Rutin setiap 12 jam sejak
dirawat. Panas tidak disertai dengan kejang dan tidak terdapat penurunan kesadaran.
Riwayat kehamilan dan kelahiran

1, Kehamilan :
Perawatan antenatal :rutin, di RSAL dr.Mintohadjo
Penyakit kehamilan : disangkal

2. Kelahiran :
Tempat kelahiran :RSAL dr.Mintohardjo
Penolong persalinan :Bidan
Cara persalinan : spontan pervaginam
Masa gestasi : cukup bulan

Keadaan bayi :

Berat badan lahir :3900 gram


Panjang badan lahir :50 cm
Lingkar kepala : tidak ingat
Langsung menangis
Kelainan bawaan : disangkal
Riwayat Perkembangan
Pertumbuhan gigi pertama :6 bulan
Psikomotor
- Tengkurap :3 bulan
- Duduk : 6 bulan
- Berdiri :11 bulan
- Berjalan :11 bulan
- Bicara :12 bulan
- Baca dan tulis :5 tahun
Perkembangan pubertas : sudah pubertas
Gangguan perkembangan : disangkal
Kesan perkembangan : tidak terdapat gangguan
perkembangan
Riwayat Imunisasi

VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)

BCG 1 bulan - - - - -

DPT/DT 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -

Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 2tahun - -

Campak 9 bulan - - - - -

Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan - - -

MMR - - - - - -

TIPA - - - - - -
Riwayat Makanan

Umur (bulan) A.S.I/P.A.S.I Buah/biskuit Bubur susu Nasi tim

0-2 ASI - - -

2-4 ASI - - -

4-6 ASI + PASI - - -

6-8 ASI + PASI

8-10 ASI + PASI

10-12 ASI + PASI


Jenis makanan Frekuensi dan jumlahnya

Nasi 3 X/hari

Sayur 2-3 X/minggu

Daging 3-4 X/minggu

Telur 1-2X/hari

Ikan 3X/minggu

Tahu 1X/hari

Tempe 1x/hari

Susu (merk/takaran) -
Riwayat penyakit yang pernah diderita

PENYAKIT KETERANGAN PENYAKIT KETERANGAN

Diare Usia 7 tahun Morbili -

Otitis - Parotitis -

Radang Paru - Demam Berdarah Usia 13 tahun

Tuberculosis - Demam Tifoid -

Kejang - Cacingan -

Ginjal - Alergi Alergi debu

Jantung - Kecelakaan Kepala terbentur kelas 3 SD

1x operasi minor
Darah - Operasi
Tetanus, tertusuk paku

Difteri - Herpes di ketiak -


Riwayat Keluarga
Corak produksi
Lahir Mati
Usia Sex Hidup Abortus Keterangan
Mati (sebab)
Perempua
12 tahun - - - Sehat
n

Data keluarga

AYAH/ WALI IBU/ WALI

Perkawinan ke- 1 1

Umur saat menikah 31 tahun 33 tahun

Kosanguinitas - -

Keadaan kesehatan/
Sehat Sehat
penyakit bila ada
Riwayat Penyakit dalam Keluarga, Anggota Keluarga lain/orang serumah
Tidak ada riwayat hipertensi, kencing manis, asma, atopsi maupun kelainan darah

Data Perumahan
Kepemilikan rumah: rumah sendiri
Keadaan rumah:
Rumah terdiri dari tiga kamar tidur dan satu kamar mandi. Cahaya matahari dapat masuk,
Sirkulasi udara baik. untuk keperluan air sehari-hari dengan air PAM, rumah dibersihkan
setiap hari, sampah dibuang tiap 3 hari. Jarak septic tank dari rumah >10m
Keadaan lingkungan:
Rumah berada dalam lingkungan kompleks dengan got yang mengalir dan terbuka.Kadang
ada bau tempat pembuangan karena sampah diangkut tiap 3 hari.
Kesan: Kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal cukup baik
Pemeriksaan Fisik
16 November 2016
KEPALA
Pukul : 11.50 WIB
Bentuk dan ukuran : Normocephali
Keadaan Umum : Baik, tampak
Rambut dan kulit kepala : Warna hitam, rambut halus, kulit kepala
sakit ringan
bersih, , distribusi merata, rambut tidak mudah dicabut
Kesadaran : Compos mentis
Mata ` : Oedem -/-, Konjungtiva hiperemis (-) ,
sklera ikterik (-) pupil isokor, hiperlakrimasi -/-,RCL +/+, RCTL +/+, fotofobia
Vital sign : Nadi : 54x/menit,
(-)
reguler, volume cukup, equalitas sama
Telinga : Normotia,serumen -/-
kanan kiri
Hidung : Normosepti, sekret -/-, deviasi septum(-)
Suhu : 37.20C
Bibir : Kering, kulit mengelupas
RR : 17 x/menit
Mulut : Mukosa kemerahan, bersih
Data Antropometri : BB : 40 kg
Gigi-geligi : hygiene baik, caries (+) di molar 1 kanan
TB : 150 cm
atas, kiri atas, kanan bawah, kiri bawah
Lingkar kepala : 51 cm
Lidah : normoglotia, lembab, papil eutrofi, lidah
Lingkar dada : 73 c
sedikit kotor
Lingkar lengan atas : 18,5 cm
Tonsil : T1-T1 tenang
Status Gizi :
Faring : uvula di tengah, hiperemis (-) sekret (-)
Kesan gizi : gizi normal
Pemeriksaan Fisik

LEHER
Tidak teraba kelenjar getah bening dan tidak teraba
pembesaran kelenjar tiroid, trakea ditengah

THORAKS
Dinding thoraks
I : bentuk dada datar, simetris kanan dan kiri dalam
keadaan statis dan dinamis
Pemeriksaan Fisik

PARU
I : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada
bagian yang tertinggal, tidak terdapat retraksi
P : Vocal fremitus sama kuat di kedua lapang paru
P : Sonor diseluruh lapang paru
Batas paru kanan-hepar : setinggi ICS V linea
midklavikularis dextra
Batas paru kiri-gaster : setinggi ICS VII linea
axillaris anterior
A: Suara nafas vesikuler +/+, ronkhi -/-. Wheezing (-/-)
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
JANTUNG
I : Ictus cordis terlihat pada linea midklavikularis sinistra ICS V
P : Ictus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS IV
P : Batas kanan jantung : linea parasternalis dextra setinggi ICS III, IV, V
Bataskiri jantung : line midklavikularis sinistra setinggi ICS V
Batas atas jantung : linea parasternalis sinistra setinggi ICS II
A: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
ABDOMEN
I : Datar
A : Bising usus (+) normal 4x/menit
P : supel, tidak teraba massa, hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit
normal, nyeri tekan epigastrium (+)
P: timpani

ANUS
Tidak ada kelainan

GENITAL
Jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan

ANGGOTA GERAK
Akral hangat, tonus nomal, eutrofi, motorik baik, dan tidak oedem
Pemeriksaan Fisik

KULIT
Warna kulit sawo matang, ptechie pada ekstremitas atas. Konvalesensi rash
(+) pada tungkai kanan dan kiri, rumple leed (+)

KELENJAR GETAH BENING


Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Refleks fisiologis : Biceps +/+ , Triceps +/+ , Patella +/+ , Achilles +/+
Refleks patologis : Babbinsky -/- , Chaddok -/- , Tanda rangsang meningeal (-)
Darah (15/11/2016 pukul 06:29)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Leukosit 2500 L 5.000-10.000/L
Eritrosit 5,440,000/L 4,6-6,2 juta/L
Hemoglobin 14,5 d/dL 11,8-15 g/dL
Hematokrit 44% 42-48%
Trombosit 98.000/L 150.000-450.000/L
LED 3 <10mm/jam

Diff count

Pemeriksaan Hasil Rujukan

Basofil 0 0-1

Eosinofil 1 1-3

Netrofil Batang 2 2-6

Netrofil Segmen 46 50-70

Limfosit 49 20-40

Monosit 2 2-8
Diagnosis Kerja
- Dengue Fever stadium konvalesensi
Diagnosis Banding
- Dengue Hemorrhagic Fever

Penatalaksanaan
Rawat Inap
IVFD : Ringer Laktat,
26 tetes/menit
Prognosis
Obat : - Ad vitam : ad Bonam
Paracetamol 3x500mg
Ranitidin 2x1 amp - Ad sanationum : ad Bonam
- Ad functionum : ad bonam
Anjuran Pemeriksaan
Penunjang:

Lab darah rutin


Follow Up
4/11/2016 4/11/2016
Demam (+), Kadang-kadang keringat dingin
S Nyeri kepala (+),Mual (-), BAB cair 1x kemarin pagi,
Badan terasa pegal
KU : Compos mentis, tampak sakit sedang Ekstremitas : simetris, edema (-), akral
O TV
RR : 20x/mnit
hangat (+), CRT <2 detik
HR : 102 x/menit, reguler, isi kuat, ekual
TD : 120/70 mmHg Laboratorium
Suhu : 37,7oC Urine lengkap
Status generalis
Kepala : normosefali Leukosit (+)
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/- Mikroskopis :
Thorax : pergerakan dada simetris, suara nafas vesikuler Leukosit 3-4
+/+, ronkhi (-), wheezing (-), BJ I-II reguler, murmur (-),
gallop (-).
Abdomen : datar, supel, bising usus (+), nyeri tekan (-)

SLE Diskoid
A
RL D5% 14 tpm, Inj. Ranitidin 2x1 amp
P Sistenol 3x1, Curcuma 3x1
S Demam (+) sejak 3 hari SMRS
Mual (+)
Muntah (+)
BAB cair 1x berisi air dan ampas makanan
Mimisan (-), gusi berdarah (-),
Riwayat: dirawat 1x di RSAL
Lahir normal di RSAL, imunisasi lengkap, ASI (+)
O KU : Compos mentis, tampak sakit sedang
TV
RR : 20x/mnit
HR : 100 x/menit, reguler, isi kuat, ekual
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 38.9 oC
Status generalis
Kepala : normosefali
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
Thorax : pergerakan dada simetris, suara nafas vesikuler +/+, ronkhi (-), wheezing (-), BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-).
Abdomen : datar, supel, bising usus (+), nyeri tekan epigastrium (+), turgor baik, timpani.
Ekstremitas : simetris, turgor baik, edema (-), akral hangat (+), CRT <2 detik, Rumple Leed (+)
Laboratorium
NS1 (+)
A Suspek DHF
P RL 26 tpm
PCT 3x500
DL besok pagi
S Demam (+)
Nyeri ulu hati (+)
Mual (+)
BAK meningkat
Badan terasa lemas

O KU : Compos mentis, tampak sakit sedang


TV
RR : 18x/mnit
HR : 112 x/menit, reguler, isi kuat, ekual
TD : 100/60 mmHg
Suhu : 36,8oC
Status generalis
Kepala : normosefali
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
Thorax : pergerakan dada simetris, suara nafas vesikuler +/+, ronkhi (-), wheezing (-), BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-).
Abdomen : datar, supel, bising usus (+), nyeri tekan (+)
Ekstremitas : simetris, edema (-), akral hangat (+), CRT <2 detik, Rash Konvalesense (+)

Laboratorium
Leukosit : 2.500/uL
Hemoglobin : 13.2 g/dL
Hematokrit : 42%
Eritrosit : 5,44 Juta/uL
Trombosit : 98.000/uL
LED : 3 mm/jam
Hitung jenis : 0/1/2/46/49/2
Rash Konvalesense (+)

A DHF Febris hari ke 4


P IVFD RL 26 tpm
Inj. Ranitidin 2x1 amp
Paracetamol 3x500
DR Cek setiap 12 jam
S Demam menurun
Nyeri ulu hati
Mual (+)
BAK Lancar
Lemas

O KU : Compos mentis, tampak sakit sedang


TV
RR : 19x/mnit
HR : 100 x/menit, reguler, isi kuat, ekual
TD : 100/60 mmHg
Suhu : 36.7oC
Status generalis
Kepala : normosefali
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
Thorax : pergerakan dada simetris, suara nafas vesikuler +/+, ronkhi (-), wheezing (-), BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-).
Abdomen : datar, supel, bising usus (+), nyeri tekan (+)
Ekstremitas : simetris, edema (-), akral hangat (+), CRT <2 detik, konvalesense rash (+)

Laboratorium
Leukosit : 4400
Eritrosit : 5,42
Hb : 14,4
Ht : 42
Trombosit : 55.000

A SLE Diskoid
P RL D5% 14 tpm
Inj. Ranitidin 2x1
Inj. Cefotaxime 2x1
Sistenol 3x1
Curcuma 3x1
S Demam (+)
Pusing (+)
Mual (-)

O KU : Compos mentis, tampak sakit sedang


TV
RR : 20x/mnit
HR : 89x/menit, reguler, isi kuat, ekual
TD : 120/70 mmHg
Suhu : 38,6oC
Status generalis
Kepala : normosefali
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
Thorax : pergerakan dada simetris, suara nafas vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-), BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-).
Abdomen : datar, supel, bising usus (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas : simetris, edema (-), akral hangat (+), CRT <2 detik

A Demam Dengue

P IVFD RL 20 tpm
Paracetamol 3x500mg
Ranitidin 2x1 amp
Pembahasan
Dengue Hemoragic Fiver (DHF)

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang


disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi salah satu dari empat
tipe virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau
nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia
dan diathesis hemoragik.

Etiologi

Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang


ditularkan oleh nyamuk. Virus dengue ini termasuk kelompok B Arthropod
Virus (Arbovirus) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili
Flaviviride, dan mempunyai 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
DEN-4. Serotipe DEN-3 merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan
banyak yang menunjukkan manifestasi klinik yang berat.
Epidemiologi

World Health Organization (WHO) mencatat sejak tahun 1968 hingga tahun
2009, Negara Indonesia merupakan Negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia
Tenggara. Penyakit DBD masih menjadi permasalahan yang serius di Provinsi
Jawa Tengah, hal ini terbukti dengan adanya 35 kabupaten/kota yang sudah
pernah terjangkit penyakit DBD. Sedangkan Insidence Rate (RI) DBD di Provinsi
Jawa Tengah pada tahun 2011 sebesar 15,27/100.000 penduduk.
MANIFESTASI KLINIS

DEMAM TINGGI, TIMBUL MENDADAK,


KONTINUA, KADANG BIFASIK.
BERLANGSUNG ANTARA 2-7 HARI.
MUKA KEMERAHAN (FACIAL FLUSHING) ,
ANOREKSI, MIALGIA DAN ARTRALGIA.
NYERI EPIGASTRIK, MUNTAH, NYERI
ABDOMEN DIFUS.
KADANG DISERTAI SAKIT TENGGOROK.
FARING DAN KONJUNGTIVA YANG
KEMERAHAN.
DAPAT DISERTAI KEJANG DEMAM
Diagnosis DBD
Kriteria Klinik
1. Demam tinggi mendadak, terus-menerus selama 2-7 hari
2. erdapat manifestasi perdarahan seperti tourniquet positif, petechiae, echimosis,
purpura, perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi dan hematemesis dan
atau melena.
3. Pembesaran hati
4. Syok yang ditandai dengan nadi lemah dan cepat, tekanan nadi turun, tekananan
darah turun, kulit dingin dan lembab terutama ujung jari dan ujung hidung,
sianosis sekitar mulut, gelisah.

Kriteria Laboratoris
1. Trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)
2. Hemokonsentrasi, peningkatan hematokrit 20% atau lebih

DBD ditegakkan jika memenuhi 2 kriteriaklinis ditambah dengan 2 kriteria laboratorium


Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Demam Berdarah Dengue

derajat DBD Gejala Laboratorium

I Demam disertai 2 atau lebih tanda sakit trombositopenia bukti ada kebocoran
kepala, nyeri retro orbital, plasma
myalgia,arthralgia di tambah tes
bending positif

II Gejala diatas ditambah perdarahan Trombositopeni bukti ada kebocoran


spontan. plasma

III Gejala diatas ditambah kegagalan Trombositopeni bukti ada kebocoran


sirkulasi (kulit dingin dan lembab serta plasma
gelisah)

IV Syok berat disertai dengan tekanan Trombositopeni bukti ada kebocoran


darah dan nadi tidak terukur plasma
1. Laboratorium
2. Pemeriksaan Radiologis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tatalaksana

Obat golongan antipiretik


Pemberian cairan kristaloid isotonic selama periode kritis kecuali
pada bayi usia <6 blan yang disarankan menggunakan NaCL 0,45%
Penggunaan cairan koloid hiperonkotik, misalnya dekstran 40, dapat
dipertimbangkan pada pasien dengan kebocoran plasma yang berat
dan tidak ada perbaikan yang adekuat setelah pemberian kristaloid
Jumalh cairan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan rumatan
ditambah 5% untuk dehidrasi
PENCEGAHAN
- Menggunakan insektisida
- Melation (adultsida) dengan pengasapan
- Temephos ( larvasida ) dimasukkan ketempat penampungan air bersih.
Tanpa insektisida
- menguras bak mandi dan tempat penampungan air bersih minimal 1x seminggu
- menutup tempat penampungan air rapat-rapat
- membersihkan halaman rumah dari kaleng-kaleng bekas, botol-botol pecah dan benda lain
yang memungkinkan nyamuk bersarang
KOMPLIKASI
Ensefalopati dengue
Kelainan ginjal akibat syok yang berkepanjangan
Edema paru akibat pemberian cairan yang berlebihan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai