Anda di halaman 1dari 22

FRAKTUR MANDIBULA

By . Septhyn Palullungan
Anatomi Tulang Mandibula
Terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan
atau tulang rawan sendi, tulang rawan
epifisis, baik yang bersifat total maupun
parsial

Rusaknya kontinuitas tulang mandibular


yang dapat disebabkan oleh trauma baik
secara langsung atau tidak langsung.
Fraktur mandibula dapat terjadi pada
bagian korpus, angulus, ramus maupun
kondilus (emedicine,2011)
Etiologi
- Kecelakaan kendaraan bermotor (43%)
- Kekerasan/perkelahian (34%)
- Kecelakaan kerja (7%)
- Terjatuh (7%)
Fraktur - Kecelakaan berolahraga (4%)
Traumatik - Kecelakaan lainnya (5%)

Kista,
Tumor tulang,
Osteogenesis imperfecta,
Osteomyelitis,
Fraktur Osteoporosis,
Patologik Atrofi/nekrosis tulang
INSIDEN

-60 % fraktur tulang wajah krn kecelakaan lalu lintas (Rowe


danKilley,1968)
-Schuchardtet al (1966) meneliti bahwa dari 2901 kasus
traumafasial terdapat 2103 kasus fraktur mandibula ( >70%)
- Fraktur mandibula 2x lebih sering terjadi drpd fraktur wajah
bagian tengah (Fonseca, 1991)
KLASIFIKASI FRAKTUR
MANDIBULA

TIPE FRAKTUR

REGIO
ANATOMI
- Simple atau fraktur tertutup
- Compound atau fraktur terbuka
- Comminuted
- Greenstick
- Pathologi
- Multiple
- Impacted
- Atrophic
- Indirect
-Prosesus alveolaris
- Midline
- Simphisis
- Parasimphisis
- Body
- Angle
- Ramus
- Prosesus kondilaris
- Prosesus koronoid
- Kapan terjadi kecelakaan
- Obyek benda yang membentur
- Arah benturan
- Perawatan yang pernah dilakukan
- Riwayat kesehatan
INSPEKSI :

- Perubahan oklusi

- Perubahan kontour wajah


dan lengkung mandibula

- Laserasi, bleeding,
swelling, dan ekimosis
PALPASI
- Swelling, step
deformity, tenderness.
- Nyeri tekan
- Krepitasi
- Abnormal
mandibular movement
- Paresthesia pada bibir
Panoramic Foto

Lateral Oblique

Postero-anterior
foto

Towne`s foto
Periapikal foto

Temporo
MandibularJoint
(T.M.J) buka-tutup mulut

Oklusal foto

CT-Scan
PERAWATAN FRAKTUR
MANDIBULA

Prinsip-prinsip perawatan fraktur :

1. Reduksi / Reposisi
2. Fiksasi dan Imobilisasi
3. Rehabilitasi
Tujuan utama perawatan fraktur madibula adalah :

-Restorasi fungsi mandibula, khususnya, sebagai salah satu


bagian dari sistem mastikasi,
- Berbicara normal seperti semula
- Buka tutup-mulut seperti semula

Restorasi oklusi normal pasien


Penatalaksanaan Fraktur Mandibula
Tahap awal penanganan bersifat kedaruratan seperti jalan
nafas (airway), pernafasan (breathing), sirkulasi darah
termasuk penanganan syok (circulation), penaganana luka
jaringan lunak dan imobilisasi sementara serta evaluasi
terhadap kemungkinan cedera otak.
Tahap kedua penanganan fraktur secara definitif
reduksi/reposisi fragmen fraktur, fiksasi fragmen fraktur dan
imobilisasi, sehingga fragmen tulang yang telah dikembalikan
tidak bergerak sampai fase penyambungan dan penyembuhan
tulang selesai.
1.Reposisi secara manual / dengan tangan

Usaha untuk melakukan reposisisi fraktur


mandibula dan gigi secara manual berpanduan
pada oklusi gigi

2. Reposisi bertahap / gradual reposition

Merupakan usaha reduksi fraktur dan membawa gigi ke


oklusi yang normal secara bertahap dan terus-menerus
oleh intermaxillary elastic yang dipasang pada alat
splint rahang atas-bawah.
Metode fiksasi yang sering digunakan dalam fraktur mandibula
adalah metode Intermaksillary fixation
FIKSASI :

- Menurut Peterson (1992), lama fiksasi pada pasien dewasa


sekitar 4 minggu
- Menurut Juniper and Awty bahwa 80 % fraktu rmandibula
yang dirawat dengan closed reductionsecara klinis menyatu
selama 4 minggu
- Penelitian Amaratunga menyatakan bahwa 75 % fraktur
mandibula secara klinis stabil dalam 4minggu
Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul selama perawatan
- Infeksi
- Kerusakan saraf
- Gigi yang berpindah tempat
- Komplikasi pada daerah ginggival dan periodontal
- Reaksi terhadap obat

2. Komplikasi lanjut
- Malunion
- Union yang tertunda
- Nonunion
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai