Anda di halaman 1dari 20

Poisoning

1. Chotama Ariani 1720333582


2. Christine Evania Poputra 1720333583
3. Claudia Merlin Tandayu 1720333584
DEFINISI

Masuknya zat racun kedalam tubuh baik


melalui saluran pencernaan, saluran
pernapasan atau melalui kulit atau
mukosa yang menimbulkan gejala klinis.
KLASIFIKASI

Berdasarkan cara terjadinya


self-poisoning
Attempted poisoning
Accidental poisoning
homicidal poisoning
keracunan akibat ketergantungan obat
Berdasarkan waktu terjadinya
Akut
Sub akut
Kronis
Berdasarkan bahan toksik:
Menurut keadaan fisik : gas, cair, debu
Menurut ketentuan label: eksplosif, mudah
terbakar, oksidizer
Menurut struktur kimia : aromatik,
halogenated, hidrokarbon, nitrosamin
Menurut potensi toksik: super toksik,
sangat toksik sekali, sangat toksik, toksik,
agak toksik.
Menurut alat tubuh yag terkena: racun
pada SSP, racun jantung, racun hati, racun
ginjal ,dsb. Suatu organ cenderung
dipengaruhi oleh banyak obat, sebaliknya
jarang terdapat obat yang mempengaruhi/
mengenai satu oragn saja.
Menurut jenis bahan kimia: alkohol, fenol,
logam berat dan organofosfor
Apa yang
Yakinkan harus
bahwa diri dilakukan
sendiri amansaat darurat?
Panggil bantuan
Jauhkan korban dari penyebab keracunan (gunakan
sarung tangan pada keracunan sianida, gas, atau pestisida)
Bila seseorang tidak sadar dalam ruangan penuh gas
beracun:
Buka pintu & jendela dari luar, tunggu udara bersih
baru masuk ruangan
Jangan nyalakan lampu & jangan biarkan ada yang masuk
dengan rokok menyala atau nyala api
Bila seseorang terperangkap dalam ruangan terbakar
Jangan masuk kecuali memakai alat pernafasan yang
tepat
DANGER

Look before you leap


Never risk your life
Apakah aman mendekati korban?
Apakah diperlukan peralatan khusus?
Apakah korban perlu dipindahkan segera?
Jangan lupa menggunakan pelindung diri
PERTOLONGAN PERTAMA
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Kuantitas racun
Bentuk racun
Cara masuk racun
Kondisi tubuh
usia
reaksi idiosinkrasi & hipersensitivitas
kebiasaan
status kesehatan
Penanganan paparan racun harus mencakup
pertimbangan berikut berdasarkan
pendekatan penilaian resiko:
Resusitasi dan stabilisasi
Diagnosis toxic
Intervensi terapeutik:
- Dekontaminasi
- Meningkatkan eliminasi toksin
- Antidotum
Perawatan suportif
RESUSITASI DAN STABILISASI

1. Pengobatan yang mengancam kehidupan


- ABC :
Airway: intubasi
Breathing: oksigen, mask
Circulation: koreksi cairan, keseimbangan asam-
basa & tekanan darah
2. Jangan terkontaminasi :
- Perlindungan diri dipertimbangkan setiap waktu
( sarung tangan, masker, jas pelindung)
- Dekontaminasi
DIAGNOSA TOXIC

Identifikasi zat atau kelas racun


Sejarah
- Obat dan produk yang dibawa dari
tempat kejadian
- Rekam medik dan catatan resep
- Menghubungi dokter pasien
Pemeriksaan fisik
- Toxidrome
INVESTIGASI TOKSIKOLOGI

Glukosa
EKG (elektrokardiogram)
Elektrolit serum dan fungsi ginjal
Tes fungsi hati
Creatine kinase
Pemeriksaan darah lengkap
Layar Pembekuan: PT / PTT / INR
Gas darah arteri.
Tingkat racun spesifik mis serum
parasetamol, salisilat, fenobarbital, teofilin,
digoksin, besi, dan lithium.
Osmolalitas serum dan kesenjangan
osmolalitas
X-ray perut berguna dalam mendiagnosis
radiopaque racun tertentu yang meliputi
hidrat chloral, logam berat misalnya
besi, iodida, fenotiazin, persiapan
berkelanjutan-release, pelarut (Kloroform,
karbon tetraklorida), tombol baterai dan
plastisin mainan
Lainnya mis Toraks, CT.
TERAPI KERACUNAN

1. Dekontaminasi
Metode yang digunakan untuk dekontaminasi
tergantung pada rute dari peracunan:
Paparan inhalasi: evakuasi dari lingkungan
beracun dan penyediaan oksigen.
Paparan kulit : melepaskan pakaian yang
terkontaminasi dan mandi atau irigasi di bagian
yang terpapar.
Paparan mata: penghapusan bahan kimia dengan
irigasi berlebihan pada mata yang terkena hingga
1 liter saline atau sesuai dengan gejala terjadi.
Paparan oral (tertelan) : menginduksi emesis,
melakukan lavage lambung, arang aktif, irigasi
usus, cathartics
2. Meningkatkan Eliminasi Toksin :
Arang aktif
Diuresis alkaline
Hemodialisis dan hemoperfusi
Pertukaran Plasma
3. Sesuai gejala:
Bila kejang, berikan antikejang
Bila syok, berikan cairan IV
Bila infeksi, berikan antibiotika
4. Antidotum
PERAWATAN SUPORTIF

1. Memeriksa tanda-tanda vital


2. Monitoring Cairan / Elektrolit / Asam basa
3. Monitoring efek tertunda racun
4. Memantau dan mengobati komplikasi
sekunder dari keracunan
5. Menindaklanjuti kerusakan organ akhir
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai