Anda di halaman 1dari 15

KODE ETIK PROFESI GURU

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Pengertian Kode Etik Profesi Guru
Secara etimologis, kode etik berarti pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.

Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan


oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas
profesinya dan dalam hidupnya di Masyarakat. Norma-norma
tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi
tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya dan larangan-
larangan
Maksud Dan Tujuan Kode Etik Profesi

Maksud dan tujuan pokok diadakannya kode etik ialah untuk


menjamin agar tugas-pekerjaan keprofesian itu terwujud sebagai mana
mestinya dan kepentingan semua pihak terlindungi sebagaimana layak
nya
Kode Etik Profesi Keguruan

Fungsi Kode Etik Guru Indonesia adalah sebagai landasan moral dan

pedoman tingkah laku setiap guru warga PGRI dalam menunaikan tugas

pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah serta


dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia yang seutuhnya yang
berjiwa Pancasila.
Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.

Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
Guru harus dapat menciptakan suasana yang dapat diterima peserta didik untuk berhasil
nya proses belajar mengajar.
Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitar supaya
terjalin hubungan dan kerjasama yang baik dalam pendidikan.
Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.
Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.

Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu dari organisasi PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdiannya.
Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Tujuan Kode Etik Profesi Keguruan

1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi


Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat, agar mer
eka jangan sampai memandang rendah atau remeh terhadap profesi yang bersangkutan

2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya


Yang dimaksud kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir (atau material) maupun kesejahter
aan batin (spiritual atau mental).
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian prof
esi, sehingga bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tan
ggung jawab pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya.

4. Untuk meningkatkan mutu profesi


Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik juga memuat norma-norma dan anjuran
agar para anggora profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian par
a anggotanya.

5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi


Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka diwajibkan kepada setiap anggota
untuk secara aktif berpartisipasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiata
n yang dirancang organisasi.
Fungsi Kode Etik Profesi Keguruan

Secara umum dapat dirinci bahwa fungsi kode etik guru ialah:
1. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, sehingga terhindar
dari penyimpangan profesi.
2. Agar guru bertanggung jawab atas profesinya.
3. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.
4. Agar guru mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, sehingga jasa profesi guru diakui
dan digunakan oleh masyarakat sebagai profesi yang membantu dalam memecahkan masalah dan
mengembangkan diri.
5. Agar profesi guru terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.
Penetapan Kode Etik
Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi yang berlaku dan
mengikat para anggotanya. Penetapan kode etik lazim dilakukan pada suatu kongres
organisasi profesi. Dengan demikian penetapan kode etik tidak boleh dilakukan oleh
orang secara perorangan, melainkan harus dilakukan oleh orang-orang yang diutus
untuk dan atas nama anggota-anggota profesi dari organisasi tersebut. Dengan
demikian jelas bahwa orang-orang yang bukan atau tidak menjadi anggota profesi
tersebut, tidak dapat dikenakan aturan yang ada dalam kode etik tersebut.
Sanksi Pelanggaran Kode Etik

Pada umunya karena kode etik adalah landasan moral dan merupakan
pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan, maka sanksi terhadap
pelanggaran kode etik adalah sanksi moral. Barang siapa melanggar kode etik,
akan mendapat celaan dari rekan-rekannya, sedangkan sanksi yang dianggap
terberat adalah si pelanggar dikeluarkan dari organisasi profesi. Adanya kode
etik dalam suatu organisasi profesi tertentu menandakan bahwa organisasi
profesi itu telah mantap.
Organisasi Profesional Keguruan

Yang lebih dikenal kalangan umum adalah PGRI.


Disamping PGRI yang salah satu organisasi yang diakui oleh pemerintah juga
terdapat organisasi lain yang disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) yang didirikan atas anjuran Departeman Pendidikan dan Kebudayaan
. Sayangnya, organisasi ini tidak ada kaitan yang formal dengan PGRI. Selain
itu ada juga organisasi profesional guru yang lain yaitu ikatan serjana pendidik
an indonesia (ISPI), yang sekarang suda mempunyai nanyak devisi yaitu
Ikatan Petugas Bimbingan Belajar (IPBI)
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cikal
bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB)
tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932

Tujuan utama pendirian PGRI adalah:

Membela dan mempertahankan Republik Indonesia (organisasi perjuangan).


Memajukan pendidikan seluruh rakyat berdasar kerakyatan (organisasi profesi)
Pendirian PGRI sama dengan EI: education as public service, not commodity
Membela dan memperjuangkan nasib guru khususnya dan nasib buruh pada
umumnya (organisasi ketenagakerjaan).
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
MGMP merupakan suatu wadah asosiasi atau perkumpulan bagi guru mata pelajaran yang berada
di suatu sanggar/ kabupaten/ kota yang berfungsi sebagai sarana untuk saling berkomunikasi,
belajar dan bertukar pikiran dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja guru sebagai
praktisi/ perilaku perubahan reorientasi pembelajaran di kelas (Depdiknas,2004: 1).

Tujuan umum
untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan profesionalisme guru.

Tujuan khusus.
Memperluas wawasan dan pengetahuan guru mata pelajaran dalam upaya mewujudkan
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Mengembangkan kultur kelas yang kondusif sebagai tempat proses pembelajaran yang
menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan siswa.
Membangun kerjasama dengan masyarakat sebagai mitra guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. (Depdiknas, 2004: 2)
Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) lahir pada pertengahan tahun 1960-an. Pada awalnya
organisasi profesi kependidikan ini bersifat regional karena berbagai hal menyangkut komunikasi
antaranggotanya. Keadaan seperti ini berlangsung cukup lama sampai kongresnya yang pertama
di Jakarta 17-19 Mei 1984.

Kongres tersebut menghasilkan tujuh rumusan tujuan ISPI, yaitu:

Menghimpun para sarjana pendidikan dari berbagai spesialisasi di seluruh Indonesia


meningkatkan sikap dan kemampuan profesional para angotanya
membina serta mengembangkan ilmu, seni dan teknologi pendidikan dalam rangka membantu
pemerintah mensukseskan pembangunan bangsa dan Negara
mengembangkan dan menyebarkan gagasan-gagasan baru dan dalam bidang ilmu, seni, dan te
knologi pndidikan
melindungi dan memperjuangkan kepentingan profesional para anggota
meningkatkan komunikasi antaranggota dari berbagai spesialisasi pendidikan
menyelenggarakan komunikasi antarorganisasi yang relevan.
Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)

Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) didirikan di Malang pada


tanggal 17 Desember 1975. Organisasi profesi kependidikan yang
bersifat keilmuan dan profesioal ini berhasrat memberikan sumbangan
dan ikut serta secara lebih nyata dan positif dalam menunaikan
kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai guru pembimbing.
Organisasi ini merupakan himpunan para petugas bimbingan
seIndonesia dan bertujuan mengembangkan serta memajukan
bimbingan sebagai ilmu dan profesi dalam rangka peningkatan mutu
layanannya.

Anda mungkin juga menyukai