K - 4 Manusia Dan Penderitaan
K - 4 Manusia Dan Penderitaan
A. PENDERITAAN
kemampuannya.
Oleh karena itu, banyak hasil seni : seni sastra, seni tari, seni musik,
seni film, dan lain-lainnya. Yang melukiskan penderitaan, rasa sakit,
siksaan dan neraka. Hasil seni seperti itu wajib dipelajari oleh para
mahasiswa sebagai calon sarjana, agar mereka mempunyai wawasan
seni budaya yang luas yang dapat memperdalan dan memperluas
persepsi, tanggapan, dan penalarannya di bidang seni budaya yang
dihadapi setiap hari.
Suatu iklan berbunyi kasih sayang ibu, rintihan anak adalah
penderitaan. Ada lagi ucapan berbunyi cinta itu indah. Maka jelaslah
bagi kita, bahwa kasih sayang, keindahan, dan penderitaan
mempunyai hubungan yang akrab.
Seseorang yang sedang dimabuk cinta menganggap
segalanya indah, semua yang tampak dimata indah. Karena itu pada
waktu orang sedang bercinta banyak diciptakan keindahan. Akan tetapi
pada waktu cintanya direnggut orang atau ada yang menghalangi, atau
karena satu dan lain hal cintanya hilang, maka orang itu akan
mengalami penderitaan.
Penderitaan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena
setiap orang akan/pernah mengalami penderitaan. Nasib malang atau
penderitaan datang tak dapat ditolak, harus diterima apa adanya, kita
pasrah kepada Tuhan.
Kasus penderitaan bermacam-macam sesuai dengan liku-liku
kehidupan manusia, dan kasus penderitaan seseorang berbeda
dengan orang lain.
Sejak jaman dahulu kasus penderitaan dituangkan dalam
bentuk seni, misalnya seni sastra, seni wayang, seni drama, senii
musik, dan sebagainya. Penderitaan orang dahulu tidak kalah hebat
dibandingkan jaman teknologi modern.
Dalam jaman perkembangan teknologi modern ini kasus
penderitaan seperti : kelaparan gempa, menjalarnya penyakit, gunung
meletus, dan sebagainya, dalam waktu singkat tersebar luas ke seluruh
dunia, sehingga dalam waktu singkat pula rasa simpati dari berbagai
penjuru mengalir dalam bentuk berbagai macam sumbangan.
Dalam mempelajari berbagai kasus penderitaan manusia
berarti banyak mempelajari sikap, nilai, harga diri, ketamakan,
kesombongan orang, dan sebagainya. Semuanya itu bermanfaat untuk
memperdalam dan memperluas persepsi, tanggapan wawasan, dan
penalaran bagi yang mempelajarinya.
B. SIKSAAN
Siksaan tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.
Setiap manusia pernag atau akan menjalani siksaan. Siksaan tidak
dapat dipisahkan dengan dosa. Siksaan yang berhubungan dengan
dosa ialah siksaan di hari kiamat, siksaan di neraka merupakan tugas
para ahli agama untuk membicarakan. Sedang yang dibahas dalam
modul ini hanya siksaan manusia yang dialami di dunia fana ini.
Siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh
orang lain dan sebagainya. Siksaan manusia itu ternyata juga
menimbulkan kreativitas baik bagi yang pernah mengalami siksaan
atau orang lain yang berjiwa senu yang menyaksikan baik langsung
atau tak langsung. Hal ini terbukti dengan banyaknya tulisan baik
berupa berita, cerpen, ataupun novel yang mengisahkan siksaan
orang. Bahkan siksaan itu banyak pula difilmkan.
Dengan membaca hasil seni yang berupa siksaan kita akan
dapat mengambil hikmahnya. Karena kita dapat menilai arti manusia,
harga diri, kejujuran, kesabaran, dan ketakwaan, tetapi juga hati yang
telah dikuasai nafsu setan, kesadisan, tidak mengenal
perikemanusiaan, dan sebagainya. Kita dapat menilai diri kita sendiri,
dimana kita berdiri, dimana kita berpihak dan sejauh mana ketakwaan
kita.
C. RASA SAKIT