Anda di halaman 1dari 11

Penyuluhan Materi Epilepsi Pada

Anak

Oleh:
H.Ahmad 201710461011021
Aisrah Mira Mukadar 201710461011030
Oktiviani Nur Kharits 201710461011045
E.P.I.L.E.P.S.I
Pengertian
1. Epilepsi adalah penyakit serebral kronik dengan
karekteristik kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik
otak yang berlebihan dan bersifat reversibel (Tarwoto,
2007)
2. Epilepsi adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya
gejala-gejala yang datang dalam serangan-serangan,
berulang-ulang yang disebabkan lepas muatan listrik
abnormal sel-sel saraf otak, yang bersifat reversibe dengan
berbagai etiologi (Arif, 2000).
E T I O L O G I

Etiologi
1. Penyebab pada kejang epilepsi sebagian besar belum
diketahui (Idiopatik) Sering terjadi pada.
2. Trauma lahir, Asphyxia neonatorum
3. Cedera Kepala, Infeksi sistem syaraf
4. Keracunan CO, intoksikasi obat/alkohol Demam, ganguan
metabolik (hipoglikemia, hipokalsemia, hiponatremia)
5. Tumor Otak
6. Kelainan pembuluh darah (Tarwoto, 2007)
PATOFISIOLOGI.
Menurut para penyelidik bahwa sebagian besar
bangkitan epilepsi berasal dari sekumpulan sel neuron yang
abnormal di otak, yang melepas muatan secara berlebihan dan
hypersinkron.
Secara Patologi : Fenomena biokimia sel saraf yang
menandai epilepsi :
1. Ketidakstabilan membran sel saraf.
2. Neuron hypersensitif dengan ambang menurun.
3. Polarisasi abnormal.
4. Ketidakseimbangan ion.
Manifestasi klinik
1. Manifestasi klinik dapat berupa kejang-
kejang, gangguan kesadaran atau gangguan
penginderaan.
2. Kelainan gambaran EEG.
3. Tergantung lokasi dan sifat Fokus Epileptogen
Klasifikasi Kejang
1. Kejang Parsial
2. Kejang Umum (grandmal)
Pemeriksaan Diagnostik
1. Pungsi Lumbar
2. EEG (electroencephalogram)
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Neuroimaging
Komplikasi
1. Kerusakan otak akibat hipeksia dan retardasi mental
dapat timbul akibatkejang yang berulang.
2. Dapat timbul depresi dan keadaan cemas ( Elizabeth,
2001 : 174 ).
Konsep keperawatan
1. Pengkajian data dasar
2. Pengkajian pendidikan
3. Pengkajian riwayat penyakit sekarang
4. Pengkajian riwayat penyakit yang lalu
5. Pengkajian riwayat penyakit keluarga
6. Pengkajian fisik
Panduan Untuk Kejang, (Paramita, 2011):

Anjuran:

1. Untuk menopang jalan napas, arahkan kepala klien ke samping

2. Setelah kejang reda, yakinkan klien bahwa ia baik-baik saja, orientasikan ia pada
waktu dan tempat, dan beritahu ia bahwa ia baru saja mengalami kejang

Larangan:

1. Jangan menahan klien saat ia mengalami kejang. Daripada itu, bantu ia berbaring
terlentang, longgarkan pakaian ketat, dan tempatkan sesuatu yang lunak,
misalnya bantal atau jaket di bawah kepalanya. Bebaskan area dari benda keras

2. Jangan pernah meletakkan apa pun di mulut klien yang sedang mengalami kejang

3. Jika klien mengalami kejang parsial kompleks, jangan tahan ia. Lindungi ia dari
cidera dengan memanggil namanya dengan pelan dan menjauhkannya dari
sumber bahaya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai