Anda di halaman 1dari 30

Referat

PENYAKIT PARKINSON

Oleh
ANA MARIYA
NPM 1210070100003

Preseptor :
dr.Yulson Rasyid,Sp.S
DEFINISI
2
Penyakit parkinson adalah bagian dari parkinsonism ditandai
dengan degenerasi ganglia basalis terutama di pars compacta
subtansia nigra disertai dengan inklusi sitoplasmik eosinofilik
(Lewys bodies).

Parkinsonism adalah sindroma yang ditandai dengan tremor


waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya releks postural
akibat penurunan dopamine karena beberapa sebab.
EPIDEMIOLOGI 3

Di AS ada sekitar 500.000 penderita parkinson.

Di Indonesia , sekitar 200.000-400.000 penderita


dari jumlah penduduk 210 juta orang,

Lk : pr (3: 2) dengan alasan yang belum diketahui.

Young onset: sebelum usia 40 tahun,

Rata-rata menyerang penderita diatas usia 50


tahun.
ETIOLOGI
4
Belum diketahui secara pasti.
Secara patologi

Degenerasi pada sel neuron di substansia nigra pars


compacta (SNc) yang mengakibatkan hilangnya neuron
dopaminergic ke neostriatum atau globus palidus
5

Lewy bodies secara histologik memiliki


ciri-ciri konsentrik, eosinofilik, sitoplasma
dengan halo dibagian perifer serta inti
yang padat.
FAKTOR RESIKO
6
1. Usia : meningkat pada usia lanjut dan jarang dibawah 30
tahun

2. Genetik : diduga ada peranan faktor genetik

3. Infeksi : (sifilis,tuberkulosis)

4. Cedera kranio serebral

5. Stress emosional.
6. Lingkungan :
toxin MPTP (1-methyl,-4-phenyl,-1,2,3,6
7
tetrahydropyridine- induced parkinson). Penyakit ini
disebabkan karena penyalahgunaan obat-obatan
secara intravena dan menyerang pekerja laboratorium
yang terpapar oleh toksin. Senyawa kimia yang
digunakan untuk membuat binatang percobaan
mengalami parkinson.
CO ( carbon monoksida) terdapat pada buangan
bahan bakar gas asap knalpot motor, mobil,
kebakaran hutan.
Mn (mangan) terdapat pada produksi besi dan baja ,
batrai kering, air minum dari sumur.
Mg hidroxide terdapat pada produksi besi, kaca,
kaleng minuman, di dalam pastagigi, antasida.
CS2 ( carbon disulfida) adalah suatu cairan tak
8
berwarna yang mudah terbakar, digunakan dalam
pembuatan suatu zat pelarut, , dalam pembuatan
insektisida.
Metanol terdapat pada bahan bakar seperti spiritus,
dalam cat rumah , cairan pembersih kaca mobil,
pembersih karburator, dan pada campuran bahan
tekstil sintetik.
Sianida adalah bahan kimia berbentuk kristal, serbuk,
tidak berwarna, tidak berbau jika kering. Contoh
sianida yang terdapat pada makanan: singkong,
kacang almond, aprikot, buah persik. Sianida juga
digunakan dalam membuat kertas, tekstil, plastik,
permbersih kutek.
Pestisida adalah bahan-bahan racun yang digunakan untuk
membunuh makhluk hidup yang mengganggu tanaman.
Terbagi atas 9
Insektisida : pestisida untuk membunuh serangga,
contohnya lindan, malation, paration, DDT.
Fungisida : untuk membunuh jamur contohnya zineb,
maneb, serbuk belerang.
Herbisida ; untuk membunuh gulma /tumbuhan
penganggu, contohnya amonium sulfonat,
pentaklorofenol.
Rodentisida : untuk membunuh binatang pengerat
seperti tikus.
Nematisida : untuk membunuh nematoda (cacing)
contoh vapam, dazomet.
7. Efek samping obat :
10

a. Penghambat reseptor dopamine : sebagian


besar pada obat-obatan psikiatri yaitu
haloperidol, risperidon, amitriptyline,
clozapin, chlorpomazine, olanzapin,
thioridazine.

b. Obat yang menurunkan cadangan dopamine :


obat yang digunakan untuk mengobati tekanan
darah tinggi seperti amlodipin, reserprin.
Patogenesis 11

Didalam otak ada sebuah daerah yang disebut ganglia


basalis. Jika otak memerintahkan suatu aktivitas, maka sel-
sel saraf di dalam ganglia basalis akan membantu
menghaluskan gerakan tersebut dan mengatur perubahan
sikap tubuh.

Ganglia basalis mengelola sinyal dan mengantarkan pesan


ke talamus, yang akan menyampaikan informasi yang telah
diolah kembali ke korteks otak besar. Sinyal tersebut yang
diantarkan oleh dopamin sebagai impuls listrik.
Pada penyakit Parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis
12
mengalami degenerasi sel-sel neuron

Kegagalan pengiriman dopamin dari substansia nigra ke


globus pallidus

Akibatnya globus pallidus menghasilkan impuls pyramidalis


yang abnormal yang membangkitkan korteks pyramidalis
dan ekstrapyramidalis melalui nukleus ventralis lateralis
thalamus
MANIFESTASI KLINIS
Gejala motorik 13
1.Tremor ( bergetar)
Dimulai unilateral, semakin berat penyakit bisa terjadi pada
kedua belah sisi, didahului pada ekstremitas bagian distal.

Timbul saat beristirahat, atau tanpa sadar.

Menghilang pada saat melakukan sesuatu (resting tremor)

Memiliki tipe pill rolling

Tidak hanya terjadi pada tangan / kaki, bisa di kelopak


mata, bola mata, bibir, lidah, dagu, dan rahang.
2. Rigiditas (kekakuan )
14

Selain di tangan / kaki, kekakuan bisa juga di leher.

Gerakannya menjadi tidak halus lagi seperti break-dance.

Jika kepalan tangan yang tremor tersebut digerakkan (oleh


orang lain) secara perlahan ke atas terasa ada tahanan
seperti melewati suatu roda yang bergigi (cogwheel
phenomenon)
3. Bradykinesia (perlambatan dalam bergerak)
15
Perlambatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan

perlambatan gerakan dalam bereaksi.

4. Hilangnya refleks postural tubuh

Penderita juga mengalami gangguan keseimbangan dan


koordinasi.

Terjadi pada penderita yang sudah berlangsung selama 5


tahun mengalami gejala parkinson.
Sikap tubuh (flexed posture ) Parkinson
posisi kepala difleksikan ke dada, bahu membongkok ke depan, punggung
melengkung kedepan, dan lengan tidak melenggang bila berjalan. 16

Festinant gait
langkah menjadi kecil dan makin lama makin menjadi cepat (marche a petit pas)
17
Wajah Parkinson
Tanpa ekspresi (masked 18
face), kedipan dan
lirikan mata berkurang.
Refleks glabela (+).

Mikrografia
tulisan yang kecil-kecil,
rapat dan lambat
(micrographia)
Gejala Non-motorik

1. Disfungsi otonom 19

Keringat berlebihan, air ludah berlebihan,

Kulit berminyak dan infeksi kulit seboroik

Pengeluaran urin yang banyak

Gangguan seksual yang berubah fungsi, ditandai dengan


melemahnya hasrat seksual, perilaku, orgasme.

2. Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi

3. Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia), dll


DIAGNOSIS : Kriteria Hughes
20
Possible
Bila salah satu gejala utama.
1. Tremor istirahat; 2. Rigiditas; 3. Bradikinesia;
4. Kegagalan Refleks Postural

Probable

Bila terdapat kombinasi dua gejala utama datau


satu dari 3 gejala pertama yang tidak simetris.

Definite
Bila terdapat kombinasi tiga dari empat gejala atau dua
gejala dengan satu gejala lain yang tidak simetris.
Bila semua tanda tidak jelas, lakukan pemeriksaan ulangan
beberapa bulan kemudian.
Stadium Klinis Hoehn dan Yahr
21

Stadium 1
Gejala & tanda 1 sisi Stadium 2
Stadium 3
Terdapat gejala
ringan dan gejala Gejala 2 sisi
berat yang tidak
Stadium 4
menimbulkan Kecacatan minimal
kecacatan Sikap/cara berjalan Gerak tubuh nyata
terganggu melambat
Tremor pada satu
anggota gerak Keseimbangan Gejala yang lebih Stadium 5
terganggu saat berat
Gejala mudah
berdiri/berjalan
dikenali orang Dapat berjalan Chachetic Stage
terdekat Disfungsi umum hanya untuk jarak
sedang tertentu Kecacatan total
Rigiditas dan Tidak mampu berdiri
Bradikinesia dan berjalan
Tidak mampu berdiri Memerlukan
sendiri Perawatan tetap
Tremor dapat
berkurang dibanding
sebelumnya
Pemeriksaan fisik
22
Pemeriksaan status generalis, dan status neurologis harus dilakukan,
serta lakukan pemeriksaan fisik khusus pada penderita Parkinson
yaitu :

Mayersons sign :
Tidak bisa mencegah mata berkedip-kedip apabila glabella di diketuk
berulang

Pull test
Pemeriksa berdiri dibelakang pasien kemudian memberikan sedikit
tarikan pada bahu pasien dan perhatikan ada atau tidaknya gerakan
menstabilkan postur tubuh. Hilangnya refleks ini akan memberikan
gambaran sikap jatuh dimana pasien seolah akan duduk dikursi
(sitting enbloc)
Pemeriksaan Penunjang
23 yang
Tidak ada pemeriksaan laboratorium atau pencitraan
dapat memastikan diagnosis parkinson.
- EEG (biasanya terjadi perlambatan yang progresif)

- CT Scan kepala (biasanya terjadi atropi kortikal difus,


sulkus melebar, hidrosefalus eks vakuo).

Diagnosa Banding
Penyakit Alzheimer
Degenerasi ganglion basalis
24
1.Medikamentosa
Levodopa : 25
Obat yang paling efektif untuk mengurangi tremor, kekuatan otot,
dan memperbaiki gerakan. Dosis levadopa 100 mg dimulai
tablet 3-4x sehari.

Obat antikolinergik :
Membantu mengurangi tremor dan kekakuan. Obat yang di
resepkan adalah Trihexyphenidyl dengan dosis 1-6mg per hari dan
Benztropine 6-20mg per hari.

Amantadine :
membantu meringankan gejala gangguan tremor, bradikinesia,
fatigue . Diberikan dalam dosis 100mg dua kali sehari.
2. Terapi rehabilitasi
Latihan fisioterapi 26
Terapi wicara
Psikoterapi

3. Pembedahan
Tipe prosedur pembedahan yang dikerjakan untuk penderita
Penyakit Parkinson, yaitu:

a. Teori Ablasi Lesi Di Otak (Thalamotomy dan pallidotomy)

b. Terapi Stimulasi Otak Dalam (Deep Barain Stimulation DBS)

c. Transplantasi Otak (Brain Grafting).


PROGNOSIS 27

Prognosis pada pasien tergantung kepada perjalanan


penyakit, dan kepatuhan pasien dalam penggunaan
obat, serta rehabilitasi medik. Obat-obatan yang ada
sekarang hanya menekan gejala-gejala parkinson,
sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisa
dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena parkinson,
maka penyakit ini akan menemani sepanjang hidupnya.

.
KESIMPULAN 28

Penyakit Parkinson merupakan suatu


penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis
akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman
dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/
neostriatum (striatal dopamine deficiency). Gejala utama
penyakit ini adalah: Tremor, Rigiditas, Akinesia,
Posturan Instability.
29
Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis
yang membutuhkan penanganan secara holistik
meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada
terapi untuk menyembuhkan penyakit ini, tetapi
pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala
yang timbul . Obat-obatan yang ada sekarang
hanya menekan gejala-gejala parkinson,
sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisa
dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena
parkinson, maka penyakit ini akan menemani
sepanjang hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA

30
Dewanto, George.2009. Panduan Praktis diagnosis, dan Tatalaksana Penyakit
Syaraf. Jakrta: EGC
Harsono. 2010. Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
ListyawatiPurwanto, Tresni Kemalasari, dkk.2008. Data Obat Indonesia Edisi 11.
Jakarta : Muliapurna Jayaterbit
Lukita Atmojo, Wahyuni. 2016. Waspadai 20 Penyakit Saraf. Jakarta.Gramedia
Lumbantobing. 2008. Neurologi Klinik, Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta: Blai
Penerbit FKUI
Mansjoer, Arif, 2011. Kapita selekta kedokteran. Jakarta; Media Aesculapius FK-
UI.
Mardjono M., Sidharta P.2000 Neurologi Klinis Dasar. Jakarta. Dian Rakyat.
Perhimpunan dokter spesialis saraf Indonesia (PERDOSSI). Konsensus Parkinson.
2012
Sumantri Usman, Fritz. 2014. Deteksi Dini dan Atasi 45 Penyakit dan Gangguan
Syaraf. Yogyakarta. Rapha Publishing

Anda mungkin juga menyukai