Oleh: Ns.M.Shodikin,M.Kep
PENGERTIAN
Adalah sekelompok kelainan turunan yang
berhubungan dengan defek sintesa rantai
hemoglobin ( smeltzer & bare, 2002 ,946 )
Adalah sekelompok penyakit/kelainan
heriditer yang hiterogen disebabkan oleh
adanya defek produksi Hb normal,akibat
kelainan sintesis rantai globin dan
biasanya disertai kelainan morfologi dan
indeks2 eritrosit (E.N.Kosasi,1996,417)
Ada beberapa gen yang bertanggung
jawab mengatur pembentukan
hemoglobin antara lain : Gen Alfa,Beta,
Delta dan gamma.
Gen yang mengatur sintesa rantai alfa
terletak pada kromosom 26 dimana pada
setiap kromosom mempunyai 2 sublokus
(diploid)untuk mensintesa rantai alfa
sehingga dalam sel diploid orang
dewasa terdapat 4 sublokus.
TALASEMIA BETA
Cooley pertama kali melaporkan penyakit
ini pada tahun 1925.
Kata talasemia berasal dari bahasa yunani
yang berarti laut
Penyakit ini tersebar luas dari daerah
meditarian (italia,yunani,afrika utara,timur
tengah,india,srilangka sampai kawasan
asia tenggara termasuk indonesia)
Data dari RSCM didapatkan 20 kasus
talasemia beta per tahun
JENIS DAN GAMBARAN KLINIS THALASEMIA BETA
Gambaran klinis
Anemia ringan,splenomegali ringan,hemolisis akut,retardasi mental
prognosis
Mempunyai prognosis baik,jarang memerlukan tranfusi,dapat hidup
normal,dalam penatalaksanaan medis tidak memerlukan terapi khusus
Pengkajian keperawatan
Data biografi
Umur : dapat terjadi pada semua tingkat usia ( paling sering terjadi pada
bayi dan anak )
Jenis kelamin tidak berpengaruh dalan insiden kasus ini
Suku bangsa mediteranian termasuk indonesia
Keluhan utama
Tidak nafsu makan,pucat,pusing ikterus dan lemah
Riwayat keperawatan
Adanya gangguan tumbuh kembang,sering keluar masuk RS dan
tranfusi darah,heriditer.
Pola kebiasaan sehari hari
Nutrisi : nafsu makan menurun,BB kurang,status gizi buruk
Eliminasi : cenderung obstipasi
Aktivitas : lemah
Pemeriksaan fisik
Wajah mongoloid,perut membesar,hepatomegali,splenomegali,nyeri
tekan abdomen,ikterus,kekuatan otot lemah,gangguan tumbuh
kembang (postur tubuh pendek,IQ rendah),deformitas tulang
panjang,pucat dll.
Data penunjang
Hb rendah ( 2 6 gr% )
darah tepi : hipokrom mikrositer,anisositosis,poilikisitosis
MCV,MCH dan MCHC menurun
Sumsum tulang :hiperaktif
SGOT,SGPT dapat meningkat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
2. Gangguan aktivitas
3. Oksigenasi/hipoksia jaringan ( pk )
4. Hemosiderosis ( pk )
5. Kurang pengetahuan
6. Gangguan Konsep diri
Intervensi keperawatan
Kolaburasi dalam pemberian tranfusi
monitor kadar Hb,Ht dan BB secara
berkala
Tingkatkan suplai O2 dan batasi kebutuhan
O2 ( misal: bedrest,aktivitas
seperlunya,semi fowler dll)
Berikan bantuan O2
Jelaskan secara singkat tentang penyakit
dan perawatanya
Berikan diet dengan TKTP,kandungan
Fe,suplemen asam folat
Cek lama darah tranfusi disimpan (tidak
boleh lebih dari 7 hari )
Hitung kebutuhan SDM pasien ( sebaiknya
10 -20 cc/kg BB )
Hitung indek derajat penurunan kadar Hb
diantara dua tranfusi
Hb pasca Hb pra
x 100
Hb pasca x hari (antar tranfusi)